Beberapa waktu yang lalu, aku iseng masukin namaku di
google, lalu muncul semua postingan y
{Kafemuslimah.com }{Beberapa waktu yang lalu (17/10/2003),
ketika sedang menyetrika pakaian sambil mendengarkan siaran radio, saya
memperoleh Top Ten Kejahatan Yang Sering Terjadi di Kota Metropolitan dari
sebuah stasiun radio swasta (100.20 Female Radio). Menarik dan rasanya ini bisa
menjadi sabuk pengaman bagi kita guna meningkatkan kewaspadaan. Dengan
menambahi beberapa keterangan lain yang saya peroleh dari berbagai surat kabar
dan catatan pengetahuan lain yang saya kumpulkan, berikut saya susun Top Ten
Kejahatan Yang Kerap Terjadi Di Kota Metropolitan Jakarta, berikut beberapa
tips dalam menghadapinya.
Peringkat 10: Penipuan lewat Handphone.
Pernah menerima pesan seperti ini tidak: “Selamat, anda
telah memenangkan hadiah dari undian Satelindo yang diundi pada tanggal
11/2/2003, di depan notaris dan pejabat setempat, dalam rangka Ulang Tahun
Satelindo ke 10. Untuk keterangan lebih lanjut, harap hubungi Pak Razik 0816
xxx xxx sekarang juga.” ? Jika pernah itu artinya anda termasuk ke dalam mereka
yang jadi sasaran untuk dijadikan korban penipuan lewat HP. Bukan hanya
provider Satelindo saja yang dijadikan kambing hitam oleh mreka, tapi juga
hampir semua provider yang beredar saat ini. Mulai dari telkomsel, IM3, Pro-XL,
dll. Dan ternyata, bukan hanya provider saja yang dilibatkan dalam hal ini,
tapi para penipu ini juga mengatas namakan acara-acara kuis di televisi,
perayaan ulang tahun di berbagai supermarket besar, Dirgahayu Perusahaan Publik
terkenal, dll. Semuanya dengan janji untuk memberikan hadiah menarik seperti
mobil, motor, Umrah, Pergi Haji, Apartemen hingga Rumah di Perumahan terkenal.
Saya juga pernah menerima pesan serupa. Penasaran, segera
saya hubungi nomor rujukan yang mereka berikan. Dan berhadapanlah saya dengan
Bapak X dimaksud. Dengan diawali pemberian salam yang sangat santun, beliau
lalu menanyakan nama dan nomor telepon kita dengan keterangan untuk mengecek
saya memperoleh hadiah yang mana dari undian mereka. Kemudian dengan penuh
keakraban beliau akan menanyakan agama yang kita anut. Setelah mendengar bahwa
saya beragama Islam dengan suara yang penuh nada gembira kembali si bapak ini
akan mengucapkan salam dengan lebih lengkap lalu diikuti dengan pengakuan yang
penuh keakraban bahwa si bapak X adalah seorang Muslim yang sudah beberapa
menunaikan ibadah haji. Kali ini dia ubah suaranya penuh rasa haru bahwa dia
tidak bisa melupakan “daya magis” dari pengalaman spiritual yang dia peroleh di
Mekah sana. Barulah kemudian dia meyakinkan saya bahwa dia adalah seorang bapak
yang punya dua orang anak dan ingin anaknya kelak menjadi muslim yang baik di
kemudian hari. Lalu, akhirnya (alhamdulillah) dia masuk ke inti pembicaraan.
(terdengar suara membolak-balik kertas dan tombol keyboard
yang ditekan-tekan) “Oh, Ibu Ade, saya ucapkan selamat sekali lagi. Benar bu.
Ibu telah memenangkan hadiah sebuah sepeda motor Yamaha terbaru seharga Rp
9.750.000 jika ibu melihatnya di dealer-dealer motor terdekat. Tapi dalam hal
ini ibu sama sekali tidak usah mengeluarkan uang sebanyak itu, karena hadiah
ini sudah menjadi milik ibu dalam rangka Dirgahayu Satelindo. Undian ini sudah
dilaksanakan kemarin bu, itu sebabnya ibu dengar sendiri kan bahwa kantor kami
sangat ramai dan sibuk hari ini. Hadiah akan diantarkan langsung ke rumah ibu,
berikut dengan STNK-nya. Jadi bisa langsung jreng bu di jalan. Ibu masih suka
mengantara anak ibu sekolah atau belanja? Nah, insya Allah mulai minggu depan,
ibu bisa melakukan semua kegiatan tersebut dengan sepeda motor tersebut. Tidak
ada pungutan biaya apapun bu. Karena ini adalah komitment dari kamu untuk
membahagiakan para pelanggan di hari ulang tahun kami. “
Dan mulai bertaburanlah kalimat sumpah atas nama Allah dan
sumpah bahwa sebagai seorang muslim dia masih punya rasa malu untuk membohongi
sesama saudara muslim guna meyakinkan saya bahwa yang dia lakukan bukanlah
penipuan (hal ini dia lakukan bisa jadi karena sebelumnya saya, dengan polosnya
bertanya apakah ini sebuah penipuan seperti yang sering saya baca di surat
kabar). Barulah setelah itu saya tanyakan apa syaratnya untuk memperoleh hadiah
tersebut. Dia katakan (sekali lagi dengan beraninya meng-atas namakan sumpah
demi Allah) bahwa tidak ada pungutan biaya apapun, hanya saja dia perlu
memenuhi persyaratan administrasi, yaitu saya harus membeli kartu telepon
Satelindo yang baru sebanyak 6 lembar, hapus penutup timahnya dan beritahukan
padanya nomor kode rahasia yang tertera di kartu telepon itu. Jika itu sudah
saya lakukan, dia akan segera mengirimkan motor tersebut ke rumah saya hari itu
juga.
Ah. Saya memang senang mengorek keterangan ^_^. Lalu saya
katakan padanya, bahwa saya tidak punya uang sebanyak itu (6 x Rp 109.000), dan
mulailah terjadi perubahan suara pada bapak tersebut. Jika semula suaranya
sangat santun kini mulai terdengar nada tidak sabar (mungkin dia kesal dengan
suara saya yang terdengar begitu bodoh dan lugu).
“Ibu pinjam saja ke tetangga ibu. Selama ini hubungan
tetangga baik kan bu, bukankah berbuat baik pada tetangga itu termasuk sebagian
dari iman? Jika kita baik pada mereka tentu mereka juga baik pada kita. Pinjam
saja pada mereka bu.”
“Tapi saya belum lapor pada suami saya.”
“Ah, suami ibu pasti senang, lebih baik tidak usah lapor
dahulu, biar jadi surprise saja buat suami ibu. Dia akan bahagia begitu pulang
ada sebuah motor baru di depan pintu jadi dia tidak akan marah dengan pinjaman
beberapa ribu di tetangga ibu. Pinjaman beberapa ratus ribu itu tidak sebanding
dengan motor seharga 9 jutaan lebih itu bu.” Kemudian beberapa ajaran dan
bujukan lain terus mengalir hingga akhirnya barulah saya mengaku bahwa saya
tidak sebodoh yang dia kira. Saya berbalik mengejarnya dengan pertanyaan seputar
sumpah atas nama Allah yang akan membawa kemalangan dan pertanggung-jawaban
yang maha berat baginya. Kemudian dengan tegas saya tanyakan identitas bapak
tersebut dan suara yang semula sabar, santun dan kebapakan itu berubah menjadi
judes, ketus dan sangat tidak ramah.
“Ya sudah kalau ibu memang tidak mau menerima rezeki.
Bodoh!!” Telepon ditutupnya. Selesai. Saya telepon balik lagi dan kembali
menasehati dia agar menghentikan usahanya menipu orang banyak. Dia langsung
menutup telepon. Dan setelah itu beberapa kali saya telepon balik lagi ke nomor
itu, dia tidak pernah ada lagi di tempat. Sekarang, nomor telepon itu bahkan
tidak pernah lagi diangkat. Entah kemana raibnya. Alhamdulillah. Semoga Allah
sudah memberi orang-orang tersebut hidayah untuk bertobat. Aamiin.
Peringkat 9: Penipuan di Pom Bensin.
Jakarta itu kota yang sibuk. Semua orang seakan berpacu
dengan waktu dan mendambakan kepraktisan. Hal ini berlaku juga pada perilaku
ketika membeli bensin. Banyak di antara mereka yang enggan untuk turun dari
kendaraan dan sepenuhnya memberi kepercayaan pada petugas pom bensin untuk
mengerjakan akad jual beli tersebut. Cukup beri kunci untuk membuka tangki lalu
sebutkan banyaknya bensin yang ingin dibeli. Praktis yah? Tapi amankah? Belum
tentu.
Ternyata, ada beberapa petugas yang suka bandel dan
memanfaatkan kelengahan para pembeli ini. Belinya Rp 30.000, tapi yang diberi
hanya Rp 28.999 saja. Belinya 30 liter yang diberi hanya 29 liter saja. Mengapa
hal ini bisa terjadi? Gampang. Karena angka yang berubah di deretan mesin
hitung digital pompa bensin berputar cepat sekali. Jika kita tidak benar-benar
jeli memperhatikannya, maka hal ini bisa digunakan untuk “mengkorupsi” beberapa
tetes bensin.
Tips mencegahnya: mungkin ada baiknya sedikit meluangkan
waktu untuk memperhatikan pertambahan angka pengeluaran bensin tersebut.
Membiarkan perilaku remeh ini samasekali bukan perilaku bersedekah bagi pom
bensin itu, tapi sebaliknya kita ikut membudayakan korupsi kecil-kecilan bagi
orang lain yang memang sedang mencari peluang untuk mencari keuntungan pribadi.
Peringkat 8: Pencurian Handphone
Mungkin setelah perhiasan emas, maka barang lain yang
mungil, mudah dibawa kemana saja dan yang paling utama ”Harganya relatif tetap
lumayan tinggi” adalah handphone. Banyak orang yang mulai berpikir untuk
berinvestasi lewat handphone. Kalau tidak ada uang, jual saja handphonenya.
Cepat laku dan harganya tidak terlalu jatuh. Tapi kelebihan dari handphone
inilah yang membuat barang mungil ini menjadi barang yang diincar oleh banyak
pencuri. Tinggal ambil, lalu buang chip nomor HP-nya, jual deh.
Tips: Hati-hati saja. Mungkin lebih baik jika di kendaraan
umum, handphonenya dimatikan saja, agar tidak terlalu menjadi perhatian orang
jika tit-tut-tit berdering, entah karena ada panggilan atau karena ber-sms ria.
Rasanya, lebih aman jika HP digantungkan/dikalungkan di leher dan dimasukkan ke
dalam kantung atau kerah blues/kemeja. Bagi mereka yang berjilbab, peletakan
model gantung ini bisa lebih aman karena HP otomatis tertutup oleh keberadaan
jilbab. Biasanya, pencuri HP rada sungkan untuk merogoh ke bagian depan tubuh
kita. Kecuali kalau si pencuri memang sudah benar-benar nekad. ^_^
Peringkat 7: Penculikan Anak Kecil.
Kasus-kasus penculikan anak-anak kecil benar-benar marak di
kota Jakarta dan kota-kota besar lainnya. Dan dari modus operandi yang
diperoleh, ternyata pelakunya adalah orang-orang yang berada dekat dengan si
anak atau dikenal oleh si anak tersebut. Entah itu tetangganya, atau pembantu
rumah tangga, atau teman kakak, atau kenalan temannya sendiri. Karena yang
diincar adalah anak-anak di bawah usia 10 tahun, maka cara yang dipakai adalah
dengan menawarkan sesuatu yang digemari oleh si anak tersebut. Ada yang
ditawari akan diberi mainan CD Play Stasiun, atau makanan yang enak seperti
permen, ice cream, dan sebagainya. Bisa juga melalui permainan yang umum
dilakukan oleh si anak. Ada kasus dimana anak diajak main petak umpet untuk
mengagetkan ibu yang sebentar lagi akan pulang kantor. Agar tidak ketahuan, si
anak diminta untuk bersembunyi di dalam kardus. Kardus ditutup, diisolasi dan
diangkut. Si anak yang masih merasa sedang bermain diam saja di dalam kardur,
bahkan karena menunggu mereka sampai tertidur di dalam kardus itu.
Bangun-bangun mereka sudah berada di tempat lain. Pada korban penculikan yang
terheboh akhir-akhir ini, yaitu penculikan yang dilakukan oleh Tomi Buntung, si
anak diminta oleh Jefri (anak kandung Tomi), untuk mengantarkannya ke warung
untuk membeli rokok. Dengan alasan agar tidak kelelahan, si anak ditawari untuk
menumpang mobil yang dikendarai oleh Jefry. Setelah si anak masuk mobil, si
anak pun dilarikan pergi. Dua hari kemudian si orang tua baru mendapat kabar
agar menyediakan tebusan.
Tips mencegah: ajarkan anak untuk tidak mudah percaya pada
orang lain di luar anggota keluarganya, jika mereka diajak bepergian oleh
orang-orang lain tersebut. Ajarkan anak bahwa jika mereka diajak pergi oleh
orang lain (termasuk pembantu rumah tangga), jangan pergi seorang diri tapi
ajak anggota keluarga lain. Selain itu, minta anak untuk menghapal nama orang
tuanya, alamat rumah dan nomor telepon yang bisa mereka hubungi jika terjadi
sesuatu. Tapi lebih dari itu, jangan lepas anak tanpa pengawasan sama sekali di
pekarangan rumah, terutama bagi anak yang berusia di bawah 7 tahun.
Peringkat 6: Hipnotis.
Pada awalnya, ilmu hipnotis ini dipelajari dengan tujuan
yang sangat baik. Yaitu untuk membangkitkan motivasi dalam diri seseorang agar
melakukan sesuatu dengan kemampuan maksimalnya. Atau bisa juga digunakan untuk
mengungkap masa lalu yang buruk agar bisa dicarikan solusi pemecahannya
sehingga si penderita trauma bisa memulai hidup baru dengan gairah baru. Itu
sebabnya hipnotis diajarkan pada masyarakat luas yang ingin menggunakannya
untuk tujuan baik.
Sayangnya, dalam perkembangannya ternyata hipnotis ini
digunakan oleh oknum-oknum tertentu justru untuk mengeruk keuntungan pribadi.
Mereka menghipnotis orang lain agar dengan suka rela menyerahkan harta benda
yang dimilikinya. Ada kasus dimana seorang wanita diminta untuk berjalan ke ATM
terdekat dan mengambil semua uang tabungan yang mereka miliki di ATM tersebut.
Ada juga yang diminta untuk menyerahkan semua perhiasan yang dipakainya saat
itu dan seluruh uang yang dibawanya. Bahkan ada juga yang diminta untuk pulang
ke rumah dan mengambil serta menyerahkan semua harta perhiasan dan uang yang
dia miliki. Modus operandinya yaitu dengan cara menepuk pundak atau punggung
mereka yang ingin dihipnotis.
Tips mencegahnya: Jangan pernah langsung menatap mata mereka
yang tiba-tiba menyentuh atau menepuk punggung atau pundak kalian.! Mengapa?
Karena hipnotis hanya bisa terjadi jika ada kontak mata.
Ada sebuah pengamatan yang menyatakan bahwa hipnotis
ternyata tidak mempan pada dua karakter sifat manusia. Siapakah karakter
manusia yang beruntung tersebut?
Pertama, mereka adalah orang yang selalu ceria dan riang
gembira dalam menghadapi berbagai situasi. Diduga hal ini terjadi karena mereka
yang selalu ceria dan riang gembira ini tidak pernah menganggap serius berbagai
episode kejadian yang mereka hadapi. Dengan ketidak –seriusan ini, mereka jadi
sulit untuk dihipnotis (mungkin lebih tepatnya sulit untuk diajak
berkonsentrasi. Bukankah hipnotis langkah pertamanya adalah mengajak mereka
untuk berkonsentrasi pada satu fokus tertentu?).
Kedua, mereka adalah orang yang selalu bersyukur. Orang yang
selalu bersyukur biasanya tidak punya ambisi untuk memperoleh sesuatu pun tidak
punya kendala atas sesuatu yang mereka alami dalam berbagai episode hidup.
Mereka selalu berpikir positip akan segala sesuatunya, mereka juga dipenuhi semangat
untuk meraih akhirat. Atas sebuah kehilangan mereka tetap mampu bersabar dan
bersyukur dan ketika menerima kebaikan mereka semakin bersyukur. Entah mengapa
karakter ini sangat sulit untuk dihipnotis. Tapi saya pribadi (Ade Anita),
yakin bahwa inilah bukti dari janji Allah, bahwa “Jika kamu bersyukur, maka
akan Aku tambah nikmat-Ku.” Subhanallah, Alhamdulillah, Allahu Akbar.
Peringkat 5: Pelecehan dan Pemerkosaan Terhadap Wanita
Pada sebuah pengamatan yang diperoleh dari keterangan para
pelaku tindakan pelecehan dan pemerkosaan terhadap wanita tersebut diperoleh
beberapa keterangan tentang tipe-tipe wanita yang biasa dijadikan sasaran
penjahat. Yaitu:
a. Model Rambut. Dari pengakuan para pemerkosa ternyata
mereka umumnya tertarik pada wanita dengan model rambut panjang. Kenapa? Karena
dengan model rambut panjang tersebut, dengan mudah si pemerkosa bisa menarik
rambut wanita tersebut lalu menyeretnya pergi untuk diperkosa. Juga model
rambut yang dikepang panjang. Atau model jilbab lebar atau jilbab gaul dengan
model kepang belakang.
Tips Pencegahan: hindari model rambut atau jilbab yang
memudahkan orang untuk merenggut sekaligus menyeret tubuh kalian.
b. Pakaian. Makin kompleks model pakaian yang dikenakan oleh
seorang wanita, ternyata semakin membuat para perencana pemerkosa tidak
berminat untuk menjalankan aksinya. Artinya, mereka yang menjadi korban
pemerkosaan ternyata adalah para wanita yang berpakaian serba simpel dan
praktis. Seperti mereka yang mengenakan sackdress (baju terusan simpel), rok pendek
model berbagai macam model, rok panjang yang model lebar, daster, pakaian atau
kain dengan model kemben, dan bahkan gamis/abaya tanpa daleman bagi wanita
muslimah.
Tips Pencegahan: Untuk para penggemar gaun model gamis atau
abaya atau rok terusan, selalu kenakan celana panjang atau celana pendek
selutut di dalam gaun kalian. Sedangkan untuk para penggemar gaun model simpel,
hmm.. mungkin ini saatnya untuk merubah penampilan kalian agar para pemerkosa
sungkan untuk berpikiran jahat pada kalian.
c. Sikap. Para pemerkosa selalu mengincar para wanita yang
terlihat lengah. Seperti mereka yang sedang berjalan sambil ber-sms ria, mereka
yang berjalan sambil melamun, atau mereka yang sedang duduk-duduk seorang diri
dengan sikap tubuh yang sama sekali tidak waspada.
Tips Pencegahan: Waspada saja deh. Kalau perlu, selalu
siapkan semprotan yang bisa memerihkan mata di dalam tas atau tempat yang mudah
diraih. Dan satu lagi, jangan menunggu di tempat terpencil dan sepi jika kamu
sedang menunggu seseorang atau sesuatu.
Peringkat 4: Kejahatan Kapak Merah.
Kelompok kapak merah rasanya adalah kelompok penjahat yang
sulit untuk ditaklukkan. Meski sudah beberapa kali beberapa orang ditangkap,
tapi gerombolan kelompok kapak merah ini selalu ada regenerasinya. Kelompok
penjahat ini adalah beberapa penjahat (biasanya 4 – 6 orang) yang dengan
menggunakan kapak memecahkan kaca mobil di keramaian lalu lintas Jakarta yang
padat dan sedikit macet (kecuali hari Raya mungkin, karena hanya pada hari raya
lalu lintas Jakarta sepi lengang) untuk merampok pengemudi atau pemilik
kendaraan. Seperti merampas handphone, perhiasan emas (jam, kalung, cincin atau
gelang), atau dompet/tas. Terkadang, bukan Cuma itu, tapi mereka juga mengambil
kaca spion mobil-mobil sedan bahkan pada mobil mewah mereka juga mengambil
(dengan santainya!!!) perhiasan mobil seperti logo Merci di kap depan mobil,
atau logo macan terbang di mobil Jaguar, atau bahkan mengutil lampu kabut yang
bertengger di depan mobil. Biasanya, para pengemudi dan pemilik mobil bahkan juga
pemilik mobil di sebelah kiri kanan mobil korban tidak dapat berbuat apa-apa
karena melihat keberadaan kapak di tangan penjahat tersebut.
Tips Pencegahan: Jangan menghitung uang di dalam dompet atau
amplop gaji ketika lampu sedang berwarna merah atau ketika lalu lintas padat;
Jangan asyik bertelepon ria dengan handphone ketika lampu sedang berwarna merah
(terutama di daerah sekitar Grogol, Slipi dan pertigaan UKI serta perempatan
Pramuka) atau lalu lintas padat; Jangan meletakkan tas tangan atau dompet di
tempat yang mengundang orang untuk mengambilnya (seperti di sebelah bangku
supir yang kosong atau di atas dashboard mobil). Segera hubungi polisi jika
kalian menjadi korban (ingat-ingat kemana arah para penjahat lari dan bagamana
rupa mereka).
Peringkat 3: Sekali lagi: PENCULIKAN ANAK KECIL
Pada peringkat sebelumnya (7), kasus penculikan anak-anak
terjadi di sekitar tempat tinggal mereka dan biasanya dilakukan oleh
orang-orang yang mereka kenal. Pada peringkat ketiga ini, penculikan anak-anak
dilakukan oleh orang yang benar-benar asing di tempat yang juga asing bagi
anak-anak tersebut. Yaitu di supermarket.
Anak-anak yang diculik ini adalah anak-anak BATITA (bawah
tiga tahun) yang ditaruh oleh orang tua mereka di kereta dorong belanjaan
(troly belanjaan). Para penjahat memanfaatkan para ibu yang biasanya jika sudah
berbelanja sering keasyikan dan anak-anak mereka yang didudukkan di atas troly
tidak begitu diawasi. Ketika itulah para penjahat meraih anak-anak tersebut dan
melarikannya keluar dari supermarket. Padatnya pengunjung supermarket dan
paniknya ibu memberi waktu untuk penjahat melarikan diri. Mengapa mereka
mengincar anak BATITA? Bukan untuk meminta tebusan seperti kasus penculikan di
peringkat ke 7, tapi anak-anak tersebut kelak akan dijual belikan!!!
Tips Pencegahan: jangan pernah meninggalkan anak-anak tanpa
pengawasan, walau pun untuk waktu yang sangat sebentar.
Peringkat 2: Kejahatan Di Dalam TAKSI
Kasus perampokan atau pembunuhan atau perampasan di dalam
taksi tetap merupakan kejahatan yang sering terjadi di Jakarta. Entah itu
dilakukan langsung oleh supir taksinya, atau supir yang kemudian mengajak
temannya yang sudah menunggu di pinggir jalan atau supir dengan teman yang
sedang menunggu di bagasi belakang taksi. Tapi kejahatan di dalam Taksi ini,
bukan monopoli mengambil korban para penumpang saja, terkadang bisa sebaliknya
juga, yaitu penumpang yang menjadi penjahatnya.
Tips Pencegahan: Jika naik taksi seorang diri, lebih baik
duduk di kursi belakang di sebelah yang berseberangan dengan supir taksi.
Selalu perhatikan apakah photo yang tertera di kartu identitas pengemudi sesuai
dengan wajah si pengemudi saat itu. Perhatikan juga nomor pintu dan nomor
identitas pengemudi serta jam taksi itu digunakan (selain melihat nama si pengemudi).
Untuk lebih amannya, jika wanita ingin pergi seorang diri lebih baik kalian
memesan taksi dari tempat asal.
PERINGKAT PERTAMA: KEJAHATAN KARENA KETIDAK DISIPLINAN YANG
MERUGIKAN ORANG LAIN
Ada sebuah kisah. DI sebuah perempatan, lampu merah menyala.
Tapi sebuah motor sama sekali tidak menghentikan kendaraannya dan terus melaju.
Hingga BRAK!! Seorang pengendara motor lain dari arah berlawanan tertabrak.
Polisi datang, menangkap si penabrak yang bersiap untuk kabur.
“Mengapa saudara menerobos lampu merah? Tidak lihat lampu
merah menyala?”
“Lihat pak.”
“Lalu kenapa saudara terus menerobos?”
“Karena saya tidak tahu ada polisi di sini.” Inilah perilaku
tidak disiplin. Disiplin yang berkembang di masyarakat selama ini adalah
disiplin yang dipaksakan. Yaitu disiplin karena adanya petugas dan peraturan.
Bukan disiplin karena kesdaran dalam diri. Perilaku ketidak disiplinan ini
melahirkan sikap tidak dapat menjaga amanah dan tidak dapat menghargai
keberadaan orang lain. Dan inilah yang membawa bencana bagi orang lain selain
bagi dirinya sendiri.
Perilaku kejahatan di peringkat pertama ini, sebenarnya
tidak diniatkan oleh pelaku untuk berbuat jahat. Hanya saja, karena sikap
ketidak disiplinan yang dilakukannya ternyata mampu membuat orang lain yang
tidak bersalah apa-apa ikut menjadi korban.
Ketidak disiplinan lain yang terjadi dan merugikan orang
lain seperti kejadian baru-baru ini dimana ada seorang penumpang kereta listrik
yang menarik handle rem darurat di gerbong sehingga menyebabkan dua kereta
listrik di jalur Jakarta Bogor bertabrakan. Rute/jadwal kereta listrik di jalur
tersebut terganggu selama beberapa hari guna evakuasi dan beberapa orang
mengalami luka-luka.
Contoh lain adalah ketidak disiplinan supir mikrolet yang
menyerahkan kernetnya (biasa disebut supir cabutan) untuk mengemudi “satu atau
dua balikan” sementara si supir istirahat di tempat minum kopi. Tentu saja
supir cabutan ini biasanya tidak memiliki ketrampilan mengemudi yang memadai
sehingga tak jarang terjadi kecelakaan lalu lintas (kasus tragedi tabrakan bus
yang mengangkut pelajar dan mobil trailer di Situbondo adalah contoh perilaku
ketidak disiplinan yang memakan korban terbesar baru-baru ini. Mobil trailer
ini dikemudikan oleh kernet karena si supir sedang istirahat tidur di jok
belakang).
Contoh lainnya lagi adalah perilaku menerobos lampu merah
atau menerobos pintu palang kereta listrik. Atau petugas yang tidak berada di
tempat ketika kereta listrik ingin lewat sehingga pintu palang kereta listrik
tidak berfungsi.
Contoh lain adalah perilaku penumpang kereta listrik yang
tidak ingin membayar karcis kereta dan lebih memilih untuk duduk di atas atap
kereta. Akibatnya, bukan hanya si penumpang tidak disiplin ini yang tertimpa
musibah kesetrum tapi para penumpang di gerbong di bawahnya juga terperangkap
di dalam gerbong yang berasap karena adanya korsleting listrik di atap. Belum
lagi kepanikan para penumpang yang bisa membawa korban terinjak penumpang lain.
Contoh lain adalah perilaku membuang sampah di tempat yang
bukan semestinya. Sehingga sampah menutupi saluran air, ketika musim hujan
tiba, banjir melanda. Dan ketika musim hujan berganti menjadi musim kemarau,
penyakit demam berdarah dan diare meraja lela.
Contoh lain adalah kebut-kebutan di jalan raya sehingga
menimbulkan kecelakaan lalu lintas.
Contoh lain adalah supir Kopaja atau mikrolet yang meminum
minuman keras sebelum mereka mengemudikan kendaraan serta perilaku para supir
kendaraan umum ini yang sering tidak mengindahkan rambu-rambu lalu lintas.
Ah.
Ternyata, begitu banyak perilaku tidak disiplin yang
terjadi. Entah karena pelaku tidak peduli atau karena pelaku tidak mau tahu
dengan keberadaan orang lain.
Saya jadi teringat sebuah hadits yang mengisahkan tentang
perilaku ceroboh seseorang yang membawa celaka orang lain.
Di sebuah perjalanan yang melelahkan, seorang sahabat di
masa Rasulullah mengalami kecelakaan. Kepalanya tertimpa batu. Darah mengucur
dari luka yang sangat serius. Perjalanan tetap dilanjutkan. Hingga malam datang
menjelang. Jabir, salah seorang pengisah cerita itu menuturkan, bahwa mereka
kemudian tidur pada malam yang sangat dingin itu.
Keesokan harinya, lelaki yang terluka itu bangun. Rupanya
semalam ia bermimpi yang menyebabkan ia harus mandi besar. Segera ia bertanya
kepada kawan-kawannya, adakah ia punya keringanan untuk bertayamin saja karena
luka menganga di kepalanya?
Orang-orang ,menjelaskan, “Tidak ada keringanan bagi engkau,
selama engkau bisa mendapatkan air.”
Maka lelaki yang terluka itu pun mandi. Ia siram seluruh
badannya, tak terkecuali kepalanya yang bterluka. Karena mandi besar memang
harus menyiram seluruh anggota badan. Ternyata luka parah di kepalanya yang
tersiram air itu, mengantarkannya menemui ajal. Lelaki itu meninggal dan pergi
untuk selama-lamanya.
Sekembali ke Madinah, Jabir mengisahkan kematian lelaki itu
kepada Rasulullah. Juga tentang orang-orang memberi jawaban bahwa ia harus
mandi dengan alasan masih bisa mendapatkan air.
Rasulullah marah besar. Bahkan sangat marah. “Mereka telah
membunuh orang itu. Semoga Allah membinasakan mereka.” Begitu reaksi
Rasulullah. Lalu ia melanjutkan, “Mengapa orang-orang itu tidak mau bertanya
kalau memang tidak tahu, karena sesungguhnya penawar kebodohan itu adalah
bertanya. Padahal semestinya lelaki itu cukup bertayamum, dan membungkus bagian
lukanya dengan alat yang keras, lalu mengusap di atasnya dengan air. Baru
kemudian menyiram dan membasahi sisa anggota badannya.”
Sebuah kematian memang punya waktu dan tempatnya. Juga
caranya yang berbeda-beda. Ini takdir yang sudah tertitah pasti. Tetapi
kemarahan Rasulullah yang sangat pada kasus di atas, menunjukkan betapa
tindakan ceroboh yang menyebabkan kematian orang lain, tetaplah kesalahan. Dan,
itu layak mendapat kecaman.
Tips Pencegahan: Jangan berpikir untuk merubah orang lain
jika kita tidak bisa mendisiplinkan diri kita sendiri dan anggota keluarga
kita.
--------sekian, semoga bermanfaat---------
27 Oktober 2003
Ade Anita
”Barangsiapa di antara kamu melihat kemunkaran maka
hendaklah ia mengubahnya dengan tangannya; jika tidak mampu maka hendaklah
dengan lisannya; dan jika tidak mampu maka hendaklah dengan hatinya, dan yang
demikian itu (dengan hati) merupakan selemah-lemah iman.” (HR Muslim)
“Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk
manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar, dan beriman
kepada Allah….” (Ali Imran: 110)
“Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada
dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan
nasehat menasehati supaya menaati kebenaran dan nasihat menasehati supaya
menetapi kesabaran.” (al-Ashr: 1-3)
Tidak ada komentar