Kontoversial Hari Ibu Dan Keceriaan Yang Kudapatkan

[Catatan Akhir Tahun] Tanggal 22 Desember 2015 lalu, bertepatan dengan hari ibu, aku merayakan hari ibu di rumah sakit. Alhamdulillah. Yang namanya penyakit itu memang tidak bisa diatur ya datang dan perginya. Dia termasuk bagian dari takdir.

Sebenarnya, sejak tahun lalu, dokter tumor langgananku memintaku untuk datang kontrol rutin tahunan sambil membawa hasil USG. Tapi, karena kesibukanku, maka aku tidak pernah sempat memeriksakan diri untuk melakukan USG Payudara.

Akhirnya, ketika waktunya luang, aku akhirnya berusaha untuk melakukan USG payudara di bulan November. Hasilnya? Ternyata, benjolan yang di tahun 2010 hanya sebesar 0,4 cm dan di tahun 2012 bertambah menjadi sebesar 0,7 cm; kini sudah bertambah besar menjadi 1 cm. Di samping si 1 cm ini, masih ada benjolan-benjolan kecil yang tersebar.

Dengan hasil ini, aku pun datang ke dokter tumorku untuk konsultasi.

Jadi, yang namanya  tumor itu terbagi atas 2 jika dilihat dari intensitasnya: yaitu ganas dan jinak. Tumor yang ganas disebut kanker. Tumor jinak tidak berbahaya.

Sedangkan jika diliat dari bentuk massanya, maka tumor terbagi 2 lagi, yaitu yang cair dan padat. Tapi keduanya tidak bisa disebut ganas atau jinak tanpa melalui proses biopsi. Yaitu proses pemeriksanaan laboratorium atas pergerakan tumor itu sendiri.

Untuk mengantisipasi segala hal yang tidak diinginkan, akhirnya pada tanggal 22 desember 2015 aku kembali masuk ke kamar operasi dalam rangka pengambilan tumor tersebut.

Aku masuk kamar opname pada siang hari pukul 13.00.
Ketika masuk itu, putri bungsuku mengirimiku sebuah pesan di aplikasi Whats app. Sebuah ucapan selamat hari ibu.

Suka cita dan penuh senyum, foto kiriman putriku itu aku buat kolase.


Sayangnya, sepanjang hari ibu itu, aku menerima broadcast yang kurang enak perihal pengucapan selamat hari ibu.

Jadi, ada beberapa kelompok dalam masyarakat yang menghimbau larangan untuk tidak mengucapkan "selamat hari ibu". 

Alasannya adalah:
  • Bahwa hari ibu adalah bukan budaya dari Islam
  • Bahwa asal mula perayaan hari ibu berasal dari Amerika (yang dipopulerkan oleh Anna Jarvis) dan dalam perkembangannya malah sudah berkembang menjadi lahan  bagi kaum kapitalis untuk mengembangkan dan menyebarkan budaya konsumerisme. Yaitu dengan menyebarkan budaya baru dalam berbelanja: mengirimkan kartu dan rangkaian bunga. 
  • Bahwa jika Anna Jarvis masih hidup, mungkin Anna Jarvis akan menyesal telah memperkenalkan ide untuk merayakan hari ibu.
  • Bahwa pada akhirnya Anna Jarvis sendiri ditangkap ketika melakukan demo menentang perayaan hari ibu di akhir hidupnya.
Wah.
Antara sebal sekaligus gimana gitu menerima broadcast seperti ini.

Mungkin, pengirim broadcast ini tidak tahu bahwa perayaan Hari Ibu di Indonesia dan Mothers Day di Luar Negeri itu berbeda sekali asal mula sejarah dan peruntukannya.

Aku pernah menulis tentang perayaan Mothers Day dan Fathers Day di luar negeri (baca: Mothers day dan Fathers Day). Alasan orang luar negeri Indonesia merayakan Hari ibu dan hari ayah semata karena dampak dari perang yang berkecamuk.

Sedangkan di Indonesia sendiri, perayaan Hari Ibu bermula ketika berlangsung Kongres Perempuan Pertama di Yogyakarta yang berlangsung pada tanggal 22 -25 Desember 1928. Dalam kongres Perempuan pertama ini, dicapai kesepakatan bahwa perempuan harus meningkatkan kemampuan mereka dalam mengasuh dan merawat anak dan keluarga. Yaitu dengan cara belajar, bersekolah, dan berkegiatan. Karena, hanya dengan cara seperti inilah maka kemampuan seorang anak bisa ditingkatkan. Anak akan terakselerasi kemampuannya jika diasuh oleh ibu yang pandai dan punya wawasan luas.

Tuh. Dari sejarahnya saja sudah berbeda banget kan?
Akhirnya, broadcast itu aku abaikan. Aku hanya menulis sebuah komentar sekilas dalam menanggapi broadcast tersebut:

Berikut ini komentarku atas broadcast tersebut:

Terlepas dari himbauan larangan pemberian ucapan selamat hari ibu atau hari2 lain. 
Catatan: ade nulis tentang sejarah hari ibu dan hari ayah di blog ade: http://www.adeanita.com/2015/06/mothers-day-dan-fathers-day.html?m=1

Oh iya ade juga nulis tentang tradisi memperingati hari ibu di pengadegan yang dilakukan oleh ayah setiap tanggal 22 desember: 
http://www.adeanita.com/2013/12/teringat-padamu-ibu.html?m=1
Jujur saja. Meski cuma sehari tapi pemberian yang ikhlas dan tulus meski hanya sederhana yang diberikan untuk ibu (*dalam hal ini ade kan udah jadi ibu2 sekarang) itu asli bikin haru banget.
Ade jadi merasa istimewa.
Dan menyegarkan lagi semangat. Serta seperti merefresh rasa cinta dan sayang yang nyaris tertutup oleh semua rutinitas kesibukan sehari-hari. 
Sama seperti ketika malam menjelang, lalu mendengar ucapan I Love You di telinga. Hilang semua kan rasa lelah seharian?
Atau seperti mendengar ucapan "terima kasih sayang untuk hari ini" di telinga ketika mata baru akan terpejam. Itu asli bikin tidur nyenyak dan tenang.
Jadi.... kalo ade sih, sebagai seorang ibu, menikmati pemberian ucapan selamat hari ibu yang diberikan oleh anak2 ade. 
FYI: hawna tiap tahun bela-belain bikin kartu sederhana untuk itu. Ibam dulu pernah waktu SD nabung buat bisa beliin ade coklat sebagai hadiah. Arna pernah bikin gambar animasi yg imut di notebooknya. 
Dan itu semua bikin ade klepek-klepek.
Selalu ada pertanyaan dari orang lain untuk keluarga ade:
"Emang nggak capek ya gak pake pembantu?"
Jawab: nggak. Karena rasa capek hilang sekejap karena rasa istimewa yang ditumbuhkan oleh hal2 istimewa yang dihadirkan oleh anak2 dan suami.
Bahagia itu sederhana. Karena memang tumbuh oleh hal2 sederhana.
Tapi, siapa sih aku jika dihadapkan dengan broadcast yang beredar tersebut? Komentarku tentu saja seperti buih di tengah laut. Hilang ketika menyapu pasir di pantai. Lalu terlupakan bahwa dia pernah ada dan menghiasi bibir pantai sebelumnya.


Waktu berjalan terus. Aku tidak memusingkan lagi perihal broadcast tersebut.
Aku bersiap-siap untuk menjalani operasi pengangkatan tumor payudaraku.

Sambil menunggu waktu operasi yang sudah disepakati akan berlangsung di pukul 21.00, aku bercengkerama dengan kedua putriku.

Hehehe. Kami membawa notebook ke rumah sakit. Untuk apa? Ya untuk menonton drama korea bertiga. Jadi, sambil menunggu waktu operasi tiba, aku dan putriku menonton drama korea lewat Notebook. Alhamdulillah masa tunggu jadi tidak menegangkan.

Pukul 20.00, yaitu ketika suamiku tiba di rumah sakit setelah pulang dari kantornya, aku pun mulai bersiap-siap untuk masuk kamar operasi.  Dan akhirnya operasi pun berlangsung.

Keesokan harinya, ketika aku sudah bersiap-siap untuk pulang ke rumah lagi (jadi hanya menginap semalam di rumah sakit; begitu obat bius sempurna habis, aku harus kembali ke rumah lagi). Iseng aku membuka aplikasi whats app. Dan kembali membaca aneka broadcast yang tidak berubah seperti kemarin.

Ah.
Kesal. Mengapa pengucapan selamat hari ibu menjadi sedemikian kontroversial sih?

Akhirnya, karena memang tidak ada kerjaan, aku pun membuat sebuah komentar panjang atas broadcast larangan mengucapkan selamat hari ibu tersebut.

Ini tanggapanku:

Btw...alhamdulillah tgl 22 des kemarin ade udah menjalani operasi pengambilan tumor di payudara ade. Operasi sedang sih jadi diambil kemarin tgl 22 selasa malam pukul 21.00 hari rabu siang ade udah di rumah lagi alhamdulillah.
Kemarin makanya ade menolak larangan utk pengucapa  selamat hari ibu karena ade ngerasa, justru penyemangat ade buat cepat pulih dan cepat sehat itu satu: perhatian anak2 ade meski lewat hal2 yg sepele banget"Yaitu pemberian ucapan selamat hari ibu."

Ternyata yg di USG ada 7 kecil kecil pas dioperasi merupakan rangkaian panjang tapi ada 7 mata gitu. Yang tenggelam itu yang terlihat 1 cm.. dia dah berat sendiri kandungannya.
Tapi semalam sakit banget emang. Ade sampai nangis minta obat tidur setelah minta pain killer ditambah dosisnya gak dikasi lagi.
Ade sampai ngeyakinin suami Ade: "mas.. kamu tau sendiri kan aku orang yg tahan sakit dan tahan banting. Aku dah ngerasain operasi macam2. Tapi beneran ini yg paling sakit. Kasi aku pain killer mas...minta dokter agar kasi aku pain killer."... terus ade nangis.
Jam 2 pagi barulah sakitnya hilang. Mungkin obat pain killer mulai bekerja dengan baik.
Baru deh bisa tidur.
Alhamdulillah pagi ini much better. Cuma tinggal senat senut biasa aja. Dah bisa baca wa. Suami langsung ade suruh pulang biar dia bisa tidur nyenyak di rumah pagi ini. Sore nanti ade dah bisa pulang.
Dan tebak yg bikin sakit berkurang apa? Kartu ucapan hari ibu dari Hawna.
Sederhana tapi bikin hati berbunga bunga.


Ada tulisan masih ada lagi di sana.. jam 3 pagi ..sambil nahan sakit krn obat bius dah habis..ade baca lagi aja kiriman hawna ini... jadi senyum sendiri lalu gak sabar pingin buru2 pulang krn mau tau dia mau ngasi kejutan apa lagi.
Ternyata dia ngasi ini


Dia gambar serius di kertas gambar...Kalimat yg Hawna sisipkan sederhana banget. Tapi bikin hati melelehDan perhatian kecil seperti ini yg bikin semangat
Mungkin krn ade ibu rumah tangga yg tidak punya prestasi di luar rumah... tidak menghasilkan uang utk membantu keuangan keluarga... juga tidak punya jabatan apa2... tapi ini semua bikin ade jadi merasa istimewa... bahwa apa yg sudah dikerjakan selama ini ternyata diapresiasi dengan amat baik
Dan ini yg bikin semangat utk bisa meningkatkan diri utk jadi ibu yg jauh lebih baik lagi besok2...

 Dan di samping perempuan yg beruntung itu selalu ada suami yg menyayangi dia dg sepenuh hati. Jadi ibu dan ayah itu 1 paket tak terpisahkan.
Itu foto yg ade ambil jam 4 pagi gara2 gak bisa tidur krn obat bius dah habis jd nahan sakit. Abis senyum baca kiriman kartu hawna, jadi bersyukur krn ada seseorang yg tertidur di samping krn semalaman nungguin sambil pasti ikut sedih tapi ngerasa gak bisa bantu ngurangi rasa sakit. Dia gak tau bahwa dia dah banyak banget bantu selama ini. Itulah suami.

Aku, seorang ibu yang alhamdulillah dikaruniai anak-anak yang manis, pengertian dan penyejuk hati. Serta seorang perempuan yang dikaruniai seorang suami yang baik hati dan penyayang.

Aku tidak peduli dengan berbagai macam broadcast yang berusaha untuk menipiskan hubungan manis antara orang tua dan anak. Karena bagiku, penerapan hukum di Islam itu ada 2 akarnya.
1. Ketika dia berhubungan dengan ibadah, maka segala sesuatunya menjadi haram kecuali jika memang diperintahkan untuk dilakukan atau dijauhi.
2. Ketika dia berhubungan dengan muamallah, maka segala sesuatu nya menjadi boleh  kecuali jika memang dilarang atau diperintahkan untuk dijauhi (*dengan catatan: harus benar sumber dalil pelarangan atau anjurannya).

Jadi, atas semua keceriaan yang aku dapatkan kembali setelah masa-masa sulit melewati sakit, aku berterima kasih pada anak-anak dan suamiku. Mereka penyemangat dan penyejuk hati.
Aku sungguh ibu yang beruntung.

Selamat Hari Ibu untuk semua ibu di mana saja. Semoga kalian semua menjadi ibu yang beruntung.




32 komentar

  1. Pokoknya senang dan gembira ya Mba, mendapatkan ucapan hari ibu?

    BTW tumornya kok ngeri gitu yaa :D

    BalasHapus
  2. Anak2nya Mba Ade emnag so sweet, moga lekas pulih ya mbaa, sehat terus aamiin

    BalasHapus
  3. Selamat Hari Ibu Mbak ade.Get well soon yaa...*peluk*

    BalasHapus
  4. Setuju, Mbak Ade. Ucapan dari anak akan terasa istimewa dan menguatkan.

    BalasHapus
  5. Semoga Mak Ade lekas pulih ya, selamat hari Ibu *hugs*

    BalasHapus
  6. Aku gak terlalu mikirin hari ibu dan ucapan-ucapannya yang gak bolehlah, yang inilah, yang itulah. Jangan-jangan semua yang mikir gitu juga BC tiap hari nasional. Sekalian aja hari pahlawan, hari kartini, dan hari yang lain. -,-

    Cepet sembuh, semoga tumornya gak balik-balik lagi. :)

    BalasHapus
  7. Cepet sembuh, selamat hari ibu. Semoga tumornya gak balik lagi ya mbak? :)

    Entah apa yang dikatakan orang, tetep semangat!!!

    BalasHapus
  8. Bahagianya memiliki keluarga yang sangat mencintai. Sehat selalu mbaa :)

    BalasHapus
  9. Aku sampe berkaca2 bacanya, cepat sehat ya mba ade biar lekas beraktivitas lagi sama keluarganya.

    BalasHapus
  10. aku agak ngeri kalau dgr cerita tumor. Cepet sehat ya :)

    BalasHapus
  11. semoga lekas pulih Mbk Ade, selamat Hari Ibu :)

    BalasHapus
  12. aku juga dapat puluhan BC soal itu mbaa,, yawes biarkan saja yg penting aku dan emakku bahagia hehe..

    semoga cepat pulih dan sehat terus yaa mbaa ^^

    BalasHapus
  13. Aku tdk perduli dgn broadcast macam2 itu toh mengucapkan selamat hari ibu toh tidak menyakiti siapapun

    BalasHapus
  14. Hawna pipinya nyempluk, ya. :D Tip utk meredakan tegang sblm operasi dg nnton drama. :D

    Lekas pulih ya Ibunya Ibam. . .

    BalasHapus
  15. Ngga penting jd kontroversial :-D

    Semoga lekas pulih ...cinta anak n suami akan memberi spirit ��

    BalasHapus
  16. Ya Allah mba Ade cerita bikin terharu. Cepet sembuh ya mba. Cepat pulih lagi.

    Jadi kapan qta nonton drama bareng #ehhh

    BalasHapus
  17. Alhamdulillah punya keluarga yang saaangaaat sayang banget sama mak Ade. Ikut terharu bacanya. :')))

    BalasHapus
  18. Semua itu tergantung niat kan, apa sih yang salah dengan ngasih hadiah buat yang kita sayang. Saya bakal seneng banget sekaligus terharu kalau dikasih ucapan gitu sama anak.
    Semoga diberi kekuatan ya mbak, ada suami dan anak yg sayang di samping mbak..

    BalasHapus
  19. Selamat hari ibu mba.. Maaf telat hihi. Saya berkaca2 baca postingannya. Semoga lekas sembuh jg yaa :)

    BalasHapus
  20. Aq juga dapet ucapan dr Vivi mba... anak2 tuh so sweet ya

    BalasHapus
  21. So sweet banget ya Hawna, sehat selalu ya Mbak Ade

    BalasHapus
  22. Semoga lekas sehat ya Mba. Terharu membacanya. Keluarga yang menyayangi dan mendukung penuh adalah kekuatan besar untuk sembuh. Mba beruntung memiliki keluarga yang hangat.

    BalasHapus
  23. Alhamdulillah atas kesembuhan yang diberikan Allah kepada mba Ade. Senagnya melihat kehangatan keluarga mba Ade. Saya juga kaget adanya kontroversi Hari Ibu. Meski saya memahami bahwa mendoakan dan menyayangi orang tua harus tiap hari tapi saya tidak melihat adanya kesalahan dalam hal ini. Dan ini juga bukan ritual agama meski bukan suatu keharusan merayakannya.

    BalasHapus
  24. Mbaaaakkk...semangat! Aku januari nanti harus madep ke dokter lagi. Saling mendoakan yaaaa. Jaga kesehatan ya, Mbak. Makanan terutama. Go go go! Kita sehat :)

    Anaknya so sweet bangeeettttt :*

    BalasHapus
  25. Setuju sama Mbak Ade.
    Suka heran juga dengan yang melarang segala sesuatunya.
    Jangan2 besok-besok ada larang mengucapkan I LOVE YOU atau " Aku cinta kamu" sama suami atau sama anak karena tidak ada contohnya. Atau larangan mengucapkan "selamat atas kelulusannya" pada yang baru ujian sarjana.

    Hhhhh ... ini kan bukan dalam rangka ritual ibadah. Sekadar muamalah biasa. Wong dalam berdagang saja kan tidak ada larangan berdagang dengan yang bukan Islam atau membeli barang2 dari yang bukan Islam selama itu bukan barang yang haram kan,ya?

    Btw. Semoga sudah fit ya Mbak Ade. Salam manis buat anak2 Mbak Ade yang manis2 (nih, jangan2 nanti ada larangan lagi mengatakan "salam manis", atau "regards", dan segala sesuatunya harus Bahasa Arab -_-).

    *Eh maaf, jadi curcol*

    BalasHapus
  26. smeoga sehat selalu ya mba ade, dan cepat pulih aamiin..anak2 selalu jadi penyemangat kita yaa...

    BalasHapus
  27. waah, aku baru tau nih sejarah hari ibu di Indonesia. TFD mba Ade, dan semoga segera pulih, sehat selalu dan bahagia selalu brsama keluarga :)

    BalasHapus
  28. cepet sembuh ya mbak..
    Amin.

    Btw, anaknya cute *^* ahaha..

    BalasHapus
  29. Kontroversi yang berkepanjangan memang urusan hari ibu ini.. Tapi Alhamdulillaaah lancaaar ya operasinya mba.. Sehat, sehat, sehaaaat..

    BalasHapus
  30. alhamdulillah udah sehat ya mbak..smoga sehat selalu amin...salam kenal mbak :)

    BalasHapus