Sang Mentari di Tahun 2015
Rabu, 30 Desember 2015
Fitur Synced Foto Facebook Akan Segera Berakhir
[Lilfestyle] Setelah berkali-kali kehilangan koleksi foto akibat gonta ganti perangkat gadget atau notebook, aku akhirnya memutuskan untuk menyimpan koleksi fotoku di Facebook. Yaitu di fitur Sync nya. Aku setting "only me" kemudian fitur ini.
Tapi tahukah kalian bahwa fitur penyimpangan foto ini akan berakhir pada tanggal 10 Januari 2015? Itu... tinggal beberapa hari lagi loh.
Labels:
2015,
catatan akhir tahun,
lifestyle,
tehnologi
Jika Aku Lupa, Tolong Ingatkan Aku
Selasa, 29 Desember 2015
[Catatan Akhir Tahun] Suatu hari di tahun 2015.
Dalam suatu acara gathering yang diadakan oleh sebuah media terkemuka di Indonesia, aku bertemu dengan seseorang. Ketika itu, aku datang sedikit terlambat di acara tersebut. Karenanya, aku tidak kebagian bangku untuk duduk. Tapi, dengan penuh percaya diri aku berjalan terus ke dalam ruangan. Mataku lincah mencari bangku kosong.
Dalam suatu acara gathering yang diadakan oleh sebuah media terkemuka di Indonesia, aku bertemu dengan seseorang. Ketika itu, aku datang sedikit terlambat di acara tersebut. Karenanya, aku tidak kebagian bangku untuk duduk. Tapi, dengan penuh percaya diri aku berjalan terus ke dalam ruangan. Mataku lincah mencari bangku kosong.
OPPO R7s dan Alasan Aku harus Memilikinya
Minggu, 27 Desember 2015
[Lifestyle]: Yang namanya handphone itu, keluaran baru mereka selalu saja bikin decak kagum. Selalu ada yang namanya inovasi baru, perbaikan desain, penambahan fitur, peningkatan penampilan, peningkatan performa kecanggihan. Semakin bertambah waktu, semakin bertambah kemajuan yang ditambahkan. Itu artinya, decak kagum yang keluar dari bibirku semakin deras. Tidak terkecuali pada merek handphone OPPO.
Tapi, yang membuatku selama satu bulan kemarin (bulan November dan Awal Desember 2015) rajin mencari tahu kehadiran sebuah handphone di konter handphone adalah handphone yang satu ini nih, OPPO R7s. Waktu aku menanyakan keberadaan handphone ini ke konter-konter handphone, handphone OPPO R7s memang masih PO; karena belum muncul di toko-toko. Jika ingin membelinya harus indent dulu. Sekarang sih sudah beredar alhamdulillah.
Tapi, yang membuatku selama satu bulan kemarin (bulan November dan Awal Desember 2015) rajin mencari tahu kehadiran sebuah handphone di konter handphone adalah handphone yang satu ini nih, OPPO R7s. Waktu aku menanyakan keberadaan handphone ini ke konter-konter handphone, handphone OPPO R7s memang masih PO; karena belum muncul di toko-toko. Jika ingin membelinya harus indent dulu. Sekarang sih sudah beredar alhamdulillah.
Kenapa aku sedemikian penasaran dengan OPPO R7s?
Kontoversial Hari Ibu Dan Keceriaan Yang Kudapatkan
Sabtu, 26 Desember 2015
[Catatan Akhir Tahun] Tanggal 22 Desember 2015 lalu, bertepatan dengan hari ibu, aku merayakan hari ibu di rumah sakit. Alhamdulillah. Yang namanya penyakit itu memang tidak bisa diatur ya datang dan perginya. Dia termasuk bagian dari takdir.
P3K untuk Aneka Gangguan Kesehatan Pada Anak Ketika Berlibur
Jumat, 25 Desember 2015
[Parenting]: Akhirnya, musim liburan sudah tiba. Saatnya kita berpiknik untuk melepas penat. Untuk keluarga yang masih memiliki anak kecil, tentu saja persiapan menjelang pergi berlibur harus dipersiapkan secara matang. Bukan hanya tiket, booking hotel, pakaian, dan cemilan selama perjalanan kelak saja yang harus disiapkan. Lebih dari itu, hal yang tak kalah pentingnya adalah mempersiapkan perlengkapan obat-obatan.
Berkah Ngeblog
[Catatan Akhir Tahun]: Sejak kapan aku ngeblog? Sejak kenal dengan seseorang yang punya hobbi nulis diary online di sebuah jejaring sosial. Tidak usah disebut namanya, karena dia memang cukup terkenal. Aku kagum padanya. Jadi, diam-diam stalking tulisannya. Lalu mulai ikut-ikutan ingin punya diary online juga. Tapi... gaptek melanda.
Karena Aku Ibu Yang Istimewa
Kamis, 24 Desember 2015
[Catatan Akhir Tahun]
Ibu rumah tangga adalah profesi utamaku dalam keseharian.
Lelah? Pasti. Pekerjaan apa yang tidak membawa kelelahan. Tapi aku senang melakukannya. Aku merasa istimewa ketika melihat anak-anak dan suami memperlihatkan senyum bahagia mereka di rumah. Itulah apresiasi yang mereka berikan padaku atas apa yang sudah aku kerjakan di keseharian. Dan bentuk apresiasiku pada diri sendiri adalah dengan cara menekuni hobi menulisku.
Ibu rumah tangga adalah profesi utamaku dalam keseharian.
Lelah? Pasti. Pekerjaan apa yang tidak membawa kelelahan. Tapi aku senang melakukannya. Aku merasa istimewa ketika melihat anak-anak dan suami memperlihatkan senyum bahagia mereka di rumah. Itulah apresiasi yang mereka berikan padaku atas apa yang sudah aku kerjakan di keseharian. Dan bentuk apresiasiku pada diri sendiri adalah dengan cara menekuni hobi menulisku.
Musim Sale di Akhir Tahun
Selasa, 22 Desember 2015
[Lifestyle]: Apa yang paling ditunggu di akhir tahun? Tentu saja sale alias obral.
Yap. Aku termasuk perempuan yang paling menikmati musim sale di akhir tahun. hehehe.
Yap. Aku termasuk perempuan yang paling menikmati musim sale di akhir tahun. hehehe.
Toilet Organizer
[Keluarga]:
Apa yang harus dibawa jika sedang ingin bepergian bersama anggota keluarga dan kalian harus menginap? Selain pakaian tentu saja. Tentunya adalah, perlengkapan toiletris. Seperti sabun, odol, sikat gigi, shampo. Ini mah penting banget buat keluargaku.
Drone
Senin, 21 Desember 2015
[Parenting]:
Sebelum dibagi rapor, putriku melakukan fieldtrip ke museum-museum yang ada di Jakarta. Yaitu ke Museum IPTEK Taman Mini Indonesia Indah (TMII), lalu ke Museum Gajah dan terakhir ke Museum Fatahillah yang ada di Kota Tua, Jakarta.
Sejak beberapa hari, putriku sudah sering membicarakan hal ini. Dia terlihat bersemangat sekali. Sepertinya, untuk pertama kalinya dia bepergian hanya bersama dengan teman-temannya.
"Bu. Teman-temanku katanya pada mau bawa hape nanti. Jadi kita-kita bisa selfi selfi deh." ujarnya kenes.
Sebelum dibagi rapor, putriku melakukan fieldtrip ke museum-museum yang ada di Jakarta. Yaitu ke Museum IPTEK Taman Mini Indonesia Indah (TMII), lalu ke Museum Gajah dan terakhir ke Museum Fatahillah yang ada di Kota Tua, Jakarta.
Sejak beberapa hari, putriku sudah sering membicarakan hal ini. Dia terlihat bersemangat sekali. Sepertinya, untuk pertama kalinya dia bepergian hanya bersama dengan teman-temannya.
"Bu. Teman-temanku katanya pada mau bawa hape nanti. Jadi kita-kita bisa selfi selfi deh." ujarnya kenes.
STAR WARS
[Lifestyle]: Sudah ada yang menonton film Star Wars-kah? Sekarang, film Star Wars sedang diputar di cinema-cinema di Indonesia. Konon kabarnya, ada 3 artis Indonesia yang ikut bermain di film ini. Yaitu Iko Uwais, Yayan Ruhiyan dan Cecep Arif Rahman. Ketiganya pernah bermain di film The Raid. Tahu sendiri kan film The Raid ini dapat banyak pujian ketika go internasional. Nah, dari situlah akhirnya mulai artis-artis Indonesia dicolek untuk diajak main film Hollywood. Akhirnya, taraaa... mainlah ketiga pemain film The Raid ini di film Star Wars terbaru yang sekarang tayang di bioskop-bioskop itu.
Bikin Sendiri Saja, Jangan Jajan Sembarangan
Kamis, 17 Desember 2015
[Keluarga]: Ada berita kurang sedang yang heboh di awal bulan desember 2015 ini. Yaitu ketika ditetapkannya Kondisi Luar Biasa di IPB akibat puluhan mahasiswa di IPB terserang virus Hepatitis. Hebohnya, bukan hanya karena komentar dari Ibu Menteri Kesehatan yang mengatakan bahwa penyebab KLB Hepatitis di kalangan mahasiswa IPB ini diakibatkan oleh kantin-kantin di sekitar IPB yang kurang bersih dan sehat jajanannya (nggak usah dibahas yang ini ah, nanti jadinya tulisan berbau politik hehehe). Tapi karena "kok bisa jatuh korban hingga puluhan orang?" Ya itu tadi. Karena jajan sembarangan. Makanya,
Nol Sampah? Mungkinkah?
[Lifestyle]: Hal yang ditinggal oleh manusia itu, rata di seluruh dunia apapun agama-ras-jenis kelamin-warna kulit-asal benua-usia-dan-status sosial ekonominya, sepertinya adalah sampah. Rata seluruh manusia pasti meninggalkan sampah dalam kesehariannya. Sebagai orang tua, kita bisa mengajarkan pada anak-anak kita bagaimana caranya untuk menghadapi masalah sampah ini (baca: Buanglah Sampah Pada Tempatnya). Tapi, tentu saja kita tetap akan berhadapan dengan yang namanya masalah sampah; khususnya masalah sampah plastik (baca: No More Plastic Bag). Ketika sedang blagwalking, aku bertemu dengan blognya Anne Adzkia. Di salah satu postingannya, Anne menulis tentang sebuah komunitas Zero Waste.
Musim Mangga
Rabu, 16 Desember 2015
[Keluarga]: Musim buah yang paling ditunggu oleh keluargaku adalah Musim Mangga. Yaitu, musim ketika buah mangga banyak dijumpai di mana-mana. Bertumpuk di pedagang kaki lima di pinggir jalan, bertumpuk di pedagang buah yang ada di pasar-pasar dan bertumpuk juga di sudut aneka buah segar yang ada di supermarket.
Sekolah Rumah Sebagai Alternatif Mendidik Anak
Senin, 14 Desember 2015
[Parenting]: Masih kelanjutan dari ngobrol-ngobrol tentang dunia pendidikan nih ceritanya. Di tulisan pertamaku tentang tema ini (baca: Terima Kasih Bapak dan Ibu Guru). Kali ini aku mau menulis tentang bentuk sekolah lain, dimana otomatis bapak dan ibu gurunya juga ikut mengalami perubahan. Yaitu sekolah rumah atau dikenal dengan nama bekennya "Home Schooling".
Yup. Sekolah rumah merupakan alternatif dalam mendidik anak.
Yup. Sekolah rumah merupakan alternatif dalam mendidik anak.
Terima Kasih Bapak dan Ibu Guru
Jumat, 11 Desember 2015
[Parenting]: Dalam beberapa hari ke depan, aku In Sya Allah akan menulis tentang dunia pendidikan di rubrik parenting blogku ini. Dan ini tulisanku yang pertama.
Kita, sering tidak menyadari bahwa ada banyak hal-hal sederhana di sekitar kita yang terlewati begitu saja karena jumlahnya yang memang tak terhingga; dampaknya yang tidak mencengangkan; efeknya yang tumbuh amat perlahan.
Kita, sering tidak menyadari bahwa ada banyak hal-hal sederhana di sekitar kita yang terlewati begitu saja karena jumlahnya yang memang tak terhingga; dampaknya yang tidak mencengangkan; efeknya yang tumbuh amat perlahan.
Pentingkah Memakai Lingerie di Hadapan Suami?
[Pernikahan]: Pada tulisanku sebelumnya, aku menulis tentang ceritaku bagaimana keseruan yang didapat oleh seorang temanku ketika dia untuk pertama kalinya memakai Lingerie Merah Seksi di hadapan suaminya (baca: Lingerie Merah Seksi). Dalam sehari saja, tulisan ini mampu menyedot kunjungan hingga 500 orang.
Lingerie Merah Seksi
Rabu, 09 Desember 2015
[Pernikahan] Dimana-mana yang namanya pasangan menikah itu pasti dong lebih enak ketimbang pasangan yang belum menikah. Itu sebabnya setelah terjadinya sebuah pesta pernikahan; lelucon abadi yang selalu diucapkan oleh orang-orang yang berada di sekeliling pasangan pengantin baru adalah:
"Gimana rasanya setelah menikah? Jika ini ditanya sama mereka, pasti jawaban mereka adalah menyesal. Yaitu menyesal kenapa tidak dari dulu saja menikah. Karena menikah itu rasanya lebih enak dari sekedar legit."
"Gimana rasanya setelah menikah? Jika ini ditanya sama mereka, pasti jawaban mereka adalah menyesal. Yaitu menyesal kenapa tidak dari dulu saja menikah. Karena menikah itu rasanya lebih enak dari sekedar legit."
Pelajaran dari Obrolan Anak SD
Selasa, 08 Desember 2015
[Parenting]: Siang hari ini mendung. Warna biru di langit rata abu-abu muda. Mungkin sebentar lagi akan turun hujan. Tapi bisa juga hujan baru akan turun nanti petang.
Belakangan ini cuaca memang tidak dapat diprediksikan. Meski demikan, 3 orang anak lelaki berpakaian seragam tampak asyik saling berbincang-bincang di hadapanku. Dari tinggi badan mereka yang mungil-mungil sepertinya sih mereka anak-anak yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar.
Kebetulan, aku berada tidak jauh dari mereka. Jadi keberadaan anak-anak SD menjadi menarik perhatianku.
Belakangan ini cuaca memang tidak dapat diprediksikan. Meski demikan, 3 orang anak lelaki berpakaian seragam tampak asyik saling berbincang-bincang di hadapanku. Dari tinggi badan mereka yang mungil-mungil sepertinya sih mereka anak-anak yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar.
Kebetulan, aku berada tidak jauh dari mereka. Jadi keberadaan anak-anak SD menjadi menarik perhatianku.
Bau Jempol
Kamis, 03 Desember 2015
[Lifestyle] Dosen di depanku sudah mulai berbicara panjang lebar tentang materi pengantar antropologi. Aku sibuk membuat aneka catatan kecil di atas kertas untuk menuliskan semua poin-poin tang dibicarakan oleh dosenku itu.
Ini era tahun 90-an. Dimana di era ini belum ada yang namanya teknologi gadget atau tablet. Jadi, semua catatan ditulis di atas buku.
Oh.
Ralat.
Aku terbiasa sejak SMP tidak punya buku catatan. Semua ilmu dari berbagai mata pelajaran biasanya aku tulis di atas sehelai kertas folio yang aku lipat kecil-kecil hingga selebar handphone 4 inch. Nanti, di rumah semua catatan ini baru aku pindahkan ke atas buku catatanku. Di depanku, seorang teman mulai menampakkan wajah bosannya.
Ini era tahun 90-an. Dimana di era ini belum ada yang namanya teknologi gadget atau tablet. Jadi, semua catatan ditulis di atas buku.
Oh.
Ralat.
Aku terbiasa sejak SMP tidak punya buku catatan. Semua ilmu dari berbagai mata pelajaran biasanya aku tulis di atas sehelai kertas folio yang aku lipat kecil-kecil hingga selebar handphone 4 inch. Nanti, di rumah semua catatan ini baru aku pindahkan ke atas buku catatanku. Di depanku, seorang teman mulai menampakkan wajah bosannya.
Pecandu Bola
Senin, 30 November 2015
[Pernikahan]: Pernikahan itu, sebenarnya bukan hanya menggabungkan dua orang saja (suami istri). Tapi juga menggabungkan:
2 kebiasaan yang berbeda
2 mimpi yang berbeda
2 karakter yang berbeda
2 hobbi yang berbeda
2 budaya yang berbeda
2 keinginan yang berbeda
2 sifat yang berbeda
Lalu, jika semuanya berbeda, bagaimana cara mengatasinya agar bisa bersesuaian? Seperti jika yang satu hobi banget sama bola dan yang satu sama sekali nggak suka? Yang satu bela-belain buat begadang demi nonton bola sedangkan yang satu pingin mencukupkan waktu tidur yang sehat dan paling nggak mau begadang?
2 kebiasaan yang berbeda
2 mimpi yang berbeda
2 karakter yang berbeda
2 hobbi yang berbeda
2 budaya yang berbeda
2 keinginan yang berbeda
2 sifat yang berbeda
Lalu, jika semuanya berbeda, bagaimana cara mengatasinya agar bisa bersesuaian? Seperti jika yang satu hobi banget sama bola dan yang satu sama sekali nggak suka? Yang satu bela-belain buat begadang demi nonton bola sedangkan yang satu pingin mencukupkan waktu tidur yang sehat dan paling nggak mau begadang?
Buah di Dada : part 2
Jumat, 27 November 2015
[Pernikahan]: Hai...hai... hai... ayo kita lanjutkan cerita tentang temanku yang baru saja melakukan pemberian pupuk guna menyuburkan buah yang ada di dadanya.
"Ini gosip?"
"Ih, nggak. Ini cuma menceritakan salah satu cerita kehidupan yang muncul di keseharianku. Tentu saja nyata."
"Ngomongin orang deh pasti. Ghibah dong?"
"Hush. Tidak ada yang ditunjuk kok sosoknya. Kesamaan lokasi atau nama itu hanya kebetulan belaka. Tapi... ada hikmah dari cerita itu yang mau aku bagi. Khususnya, pelajaran tentang pernikahan."
Oke. Silahkan lanjut membacanya ya. Sekali lagi diingatkan:
Warning: Ini tidak diperuntukkan untuk anak-anak atau mereka yang belum dewasa. Silahkan tutup jika merasa belum dewasa. Tidak usah membaca tulisanku ini karena tulisan ini mengandung:
(mungkin) Kategori N : Nudity
(mungkin) Kategori 18 +
(mungkin) Kategori A: Adult only
(mungkin) Kategori S : ada unsur S yang itu deh.
"Ini gosip?"
"Ih, nggak. Ini cuma menceritakan salah satu cerita kehidupan yang muncul di keseharianku. Tentu saja nyata."
"Ngomongin orang deh pasti. Ghibah dong?"
"Hush. Tidak ada yang ditunjuk kok sosoknya. Kesamaan lokasi atau nama itu hanya kebetulan belaka. Tapi... ada hikmah dari cerita itu yang mau aku bagi. Khususnya, pelajaran tentang pernikahan."
Oke. Silahkan lanjut membacanya ya. Sekali lagi diingatkan:
Warning: Ini tidak diperuntukkan untuk anak-anak atau mereka yang belum dewasa. Silahkan tutup jika merasa belum dewasa. Tidak usah membaca tulisanku ini karena tulisan ini mengandung:
(mungkin) Kategori N : Nudity
(mungkin) Kategori 18 +
(mungkin) Kategori A: Adult only
(mungkin) Kategori S : ada unsur S yang itu deh.
Kebab
[Lifestyle: shopping, Resep] Waktu yang paling gerabak-gerubuk itu di rumahku adalah waktu pagi hari. Alarm handphone sengaja aku bikin 3 sekaligus:
- 1. Alarm pertama untuk bisa bangun shubuh.
- 2. Alarm kedua untuk bisa bangun shubuh part. 2 (hahaha, karena sering masih ngantuk banget jadi begitu alarm pertama bunyi, reflekku adalah mematikan alarm tersebut. Lalu tidur lagi. Itu sebabnya harus ada alarm part 2).
- 3. Alarm ketiga adalah mengingatkan sudah tiba waktunya harus masuk dapur (hehehe, setelah usai shalat berjamaah, aku sering ngobrol dulu sama suami dan anak-anakku. Nggak tentu ngobrol apa, nah... padahal kami keluarga hobbi ngobrol. Jadi terpaksa harus dipasang alarm pengingat agar ngobrolnya tidak kebablasan lama).
Buah Di Dada
Kamis, 26 November 2015
[Pernikahan]: Teman-temanku itu amat beragam orangnya. Dan karena kemajuan zaman, keberagaman mereka akhirnya dikelompokkan dalam aneka macam pertemanan. Ada yang pertemanan online, yaitu yang hanya aku temui ketika aku sedang ada di dunia maya saja. Ada juga pertemanan offline, yaitu yang bisa aku temui secara langsung tatap muka.
Usia, suku, agama, pendidikan, status sosial ekonomi... ah. Lupakan itu semua. Karena, pada akhirnya pengelompokan pertemanan itu tidak lagi memandang perbedaan. Kami disatukan karena satu kepentingan. Dan kepentingan tersebut, ternyata membawa dampak pada warna pergaulan yang muncul ketika kami bertemu. Di antara sekian banyak pertemanan tersebut, salah satunya adalah jenis ibu-ibu yang tanpa malu-malu sering berkumpul untuk saling berbagi pengalaman paling seru yang mereka miliki, apalagi jika bukan pengalaman melakukan hubungan seksual dengan pasangan.
Oke. Sampai sini, ini ada sebuah peringatan.
Usia, suku, agama, pendidikan, status sosial ekonomi... ah. Lupakan itu semua. Karena, pada akhirnya pengelompokan pertemanan itu tidak lagi memandang perbedaan. Kami disatukan karena satu kepentingan. Dan kepentingan tersebut, ternyata membawa dampak pada warna pergaulan yang muncul ketika kami bertemu. Di antara sekian banyak pertemanan tersebut, salah satunya adalah jenis ibu-ibu yang tanpa malu-malu sering berkumpul untuk saling berbagi pengalaman paling seru yang mereka miliki, apalagi jika bukan pengalaman melakukan hubungan seksual dengan pasangan.
Oke. Sampai sini, ini ada sebuah peringatan.
WARNING: Tulisan ini bukan diperuntukkan untuk anak-anak. Tulisan ini hanya untuk orang yang sudah dewasa saja.
Ajarkan Anak Perempuanmu Self Defense
Senin, 23 November 2015
[Parenting]. Musim hujan sudah tiba nih. Jika aku katakan sediakan payung sebelum hujan, mungkin sudah terlalu mainstream ya nasehatku? Karena, yang namanya menyediakan payung itu rasanya semua orang sudah mempersiapkannya bahkan jauh sebelum musim hujan tiba.
Cara Mendidik Anak A la Rasulullah SAW
Sabtu, 21 November 2015
[Parenting]: Dalam mengasuh dan mendidik anak, maka ada 2 hal yang harus diperhatikan.
1. Tugas pertumbuhan dan kebutuhannya.
2. Tugas perkembangan dan kebutuhannya.
Untuk memenuhi tugas pertumbuhan seorang anak ini, maka orang tua punya kewajiban untuk memberi anak makanan, minuman, istirahat, dan pola hidup sehat. Ini termasuk dalam hak-hak anak.
Sedangkan Perkembangan itu meliputi perkembangan psikologi dan kognitif pada anak-anak. Seperti cara anak bersikap, perubahan perilaku tertentu, pemahaman aspek-aspek keagamaan, etika, sopan santun, proses belajar, berpengetahuan, dan sebagainya.
Karenanya, dalam rangka memenuhi tugas perkembangan anak ini maka orang tua punya kewajiban untuk mengajarkan anak-anak mereka, mendidik anak-anak mereka, mengarahkan dan memberitahu anak nilai-nilai universal yang dianggap benar dan nilai-nilai spiritual yang harus diikuti oleh anak. Termasuk disini mengajarkan anak sopan santun, etika, cara berperilaku, dan sebagainya.
1. Tugas pertumbuhan dan kebutuhannya.
2. Tugas perkembangan dan kebutuhannya.
Apa bedanya pertumbuhan dan perkembangan?
Pertumbuhan itu meliputi pada bentuk fisik seorang anak. Seperti tinggi badan, berat badan, keliling lingkar kepala, lingkar dada, dan sebagainya. Termasuk disini ketajaman melihat, berkembangnya ke 5 indranya.Untuk memenuhi tugas pertumbuhan seorang anak ini, maka orang tua punya kewajiban untuk memberi anak makanan, minuman, istirahat, dan pola hidup sehat. Ini termasuk dalam hak-hak anak.
Sedangkan Perkembangan itu meliputi perkembangan psikologi dan kognitif pada anak-anak. Seperti cara anak bersikap, perubahan perilaku tertentu, pemahaman aspek-aspek keagamaan, etika, sopan santun, proses belajar, berpengetahuan, dan sebagainya.
Karenanya, dalam rangka memenuhi tugas perkembangan anak ini maka orang tua punya kewajiban untuk mengajarkan anak-anak mereka, mendidik anak-anak mereka, mengarahkan dan memberitahu anak nilai-nilai universal yang dianggap benar dan nilai-nilai spiritual yang harus diikuti oleh anak. Termasuk disini mengajarkan anak sopan santun, etika, cara berperilaku, dan sebagainya.
Tips Membuat Konten Marketing Dalam Sebuah Blogpost
Rabu, 18 November 2015
bersama komunitas KEB berkunjung ke kantor Google Indonesia |
Setiap harinya, ternyata ada jutaan kueri yang dimasukkan oleh para peselancar internet ke dalam mesin pencari Google ini. Kueri ini adalah kata kunci yang dimasukkan untuk mencari sesuatu.
Misalnya, ingin mengetahui tentang lampu pijar. Maka, kita bisa menuliskan kata "lampu pijar" di kolom pencari dan beberapa saat kemudian akan terlihat semua tulisan yang ada kata "lampu pijar" di dalamnya.
I am a parent of a preemie
Selasa, 17 November 2015
[Keluarga]: Hari ini, adalah hari peringatan bagi anak-anak yang dilahirkan premature. Ya. Today is Premature Day. Dan anak bungsuku, adalah salah satu anak yang dilahirkan premature.
Ketika putri bungsuku itu dilahirkan dahulu, tubuhnya mungil sekali. Dan lebam-lebam biru sekujur tubuh. Beratnya hanya 1,9 KG. Putriku ini lahir di usia 29 minggu dalam kandungan. Itu sebabnya begitu lahir, aku tidak bisa langsung menyentuhnya. Karena, segera setelah lahir dia harus dimasukkan ke dalam inkubator. Bernafas harus dibantu dengan selang oksigen yang ukuran paling kecil karena paru-parunya belum berkembang dengan baik. Makan pun harus melalui selang infus karena dia belum bisa melakukan gerakan mengisap dan perutnya belum siap menerima asupan. Jadi, ketika bayiku ini baru lahir dulu, aku tidak bisa langsung menyusuinya seperti yang dialami oleh ibu-ibu yang baru melahirkan lain.
Ah... jangankan menyusuinya.
Menyentuh kulitnya saja aku tidak bisa.
Ketika putri bungsuku itu dilahirkan dahulu, tubuhnya mungil sekali. Dan lebam-lebam biru sekujur tubuh. Beratnya hanya 1,9 KG. Putriku ini lahir di usia 29 minggu dalam kandungan. Itu sebabnya begitu lahir, aku tidak bisa langsung menyentuhnya. Karena, segera setelah lahir dia harus dimasukkan ke dalam inkubator. Bernafas harus dibantu dengan selang oksigen yang ukuran paling kecil karena paru-parunya belum berkembang dengan baik. Makan pun harus melalui selang infus karena dia belum bisa melakukan gerakan mengisap dan perutnya belum siap menerima asupan. Jadi, ketika bayiku ini baru lahir dulu, aku tidak bisa langsung menyusuinya seperti yang dialami oleh ibu-ibu yang baru melahirkan lain.
Ah... jangankan menyusuinya.
Menyentuh kulitnya saja aku tidak bisa.
Tips Meningkatkan Rasa Syukur Atas Apa Yang Kita Miliki
Senin, 16 November 2015
[Pernikahan]: "Jangan lihat dari casingnya dong, tapi lihat isi di dalam casing tersebut."
Pernah mendengar anjuran seperti ini tidak? Kadang, ini juga sering dijadikan bahan lawakan oleh beberapa komedian tanah air ketika menggambarkan kondisi fisik seseorang yang buruk rupa lalu meminta orang lain agar tetap memperhatikan dia meskipun kondisinya seperti itu.Rasanya, aku antara setuju dan tidak setuju dengan anjuran yang kerap sekali aku dengar ini. Jujur saja, aku termasuk orang yang sering melihat "casing"nya terlebih dahulu. Nanti baru deh melihat isi di dalam "casing" tersebut. Tapi, setelah waktu berlalu, ternyata aku memang lebih nyaman jika menilai dari isi casing ternyata. hahaha.
Baper Bikin Repot
Jumat, 13 November 2015
[Lifestyle: Shopping]: Jaman sekarang itu, kok ya masih jaman orang yang suka baper-baperan. Menurutku sih, kurang sesuatu banget deh mereka yang menjadikan baper sebagai bagian dari lifestyle alias gaya hidup mereka.
Eh... tahu kan arti baper? Singkatan dari Bawa Perasaan. Maksudnya, orang ngomong apa, tapi yang sampai ke hati malah berbeda. Umumnya perasaan negatif. Jadi bawaannya malah sensitif, lalu galau, kecil hati, sedih, marah, nangis, uring-uringan. Pokoknya adegan drama banget deh.
Eh... tahu kan arti baper? Singkatan dari Bawa Perasaan. Maksudnya, orang ngomong apa, tapi yang sampai ke hati malah berbeda. Umumnya perasaan negatif. Jadi bawaannya malah sensitif, lalu galau, kecil hati, sedih, marah, nangis, uring-uringan. Pokoknya adegan drama banget deh.
Wahai Para Jomblo, Inilah Hari Istimewamu Untuk Berbelanja
Rabu, 11 November 2015
[Lifestyle:Shopping]: Hari ini adalah hari Onlinceshop alias Onlineshop Day, sedunia loh. Mungkin, 10 tahun lalu, orang tidak akan pernah tahu bahwa ada hari yang perayaan Online shop day. Secara... duh... belanja online doang sih. Tapi sekarang, maksudku hari ini, secara serempak seluruh onlineshop sedunia memberikan diskon spesial cuma di hari ini saja.
Ajarkan Anak Untuk Meghargai Jasa Para Pahlawannya
Selasa, 10 November 2015
[Parenting]: Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa para pahlawannya. Nasehat ini sudah sering sekali didengungkan. Dan rasanya tidak berlebihan jika kita menceritakan pada anak-anak kita kebesaran sejarah bangsanya. Baik itu lewat membacakan buku sejarah para pahlawan ketika berjuang menegakkan kemerdekaan ataupun lewat mengajak anak-anak untuk mengunjungi tempat-tempat bersejarah lainnya.
No More Plastic Bag
Sabtu, 07 November 2015
[Lifestyle: shopping]: Belanja yuk sis.
hehehe. Ini sapaan khas para online shop deh kayaknya. Nggak tahu kapan dimulainya sapaan seperti ini. Yang pasti, otomatis saja jika kita berbelanja di sebuah online shop maka pemilik online shop itu akan menyapa kita dengan sebutan sis.
Kata "sis" disini diambil dari kata sister, yang berarti kakak perempuan. Mungkin karena kebanyakan yang menjadi pengunjung dan pembeli di situs online shop itu kebanyakan adalah perempuan. Perempuan memang sepertinya adalah pangsa pasar yang menjanjikan untuk dilirik oleh berbagai situs belanja online. Mungkin karena kebiasaan berbelanja yang umumnya dimiliki dan dilakukan oleh para perempuan.
hehehe. Ini sapaan khas para online shop deh kayaknya. Nggak tahu kapan dimulainya sapaan seperti ini. Yang pasti, otomatis saja jika kita berbelanja di sebuah online shop maka pemilik online shop itu akan menyapa kita dengan sebutan sis.
Kata "sis" disini diambil dari kata sister, yang berarti kakak perempuan. Mungkin karena kebanyakan yang menjadi pengunjung dan pembeli di situs online shop itu kebanyakan adalah perempuan. Perempuan memang sepertinya adalah pangsa pasar yang menjanjikan untuk dilirik oleh berbagai situs belanja online. Mungkin karena kebiasaan berbelanja yang umumnya dimiliki dan dilakukan oleh para perempuan.
Kartu Namaku
Kamis, 05 November 2015
[Lifestyle: Pergaulan]: Beberapa bulan yang lalu, ceritanya aku datang ke sebuah acara pembukaan sebuah lembaga keuangan baru yang bergerak di bidang investasi dan saham. Kebetulan, tidak ada yang aku kenal di acara tersebut. Tengok kiri kanan mencari teman tetap tidak bertemu. Meski demikian, karena niatnya adalah belajar tentang perencanaan keuangan dan investasi, maka aku tetap mengikuti acara tersebut.
Kisah Bunga di Tepi Jalan
Rabu, 04 November 2015
[Parenting]: Beberapa bulan lalu, bersama dengan putriku yang bungsu, Hawna, aku memungut serumpun bunga liar. Yaitu tanaman yang dikenal dengan nama Tapak Dara. Tanaman ini, tumbuh di pinggir jalan begitu saja. Sepertinya sih tidak ada seorang pun yang menanamnya dengan sengaja di sana. Karena, tanaman ini tumbuh di sela-sela jalanan aspal yang merekah. Tunas tumbuh begitu saja dari rekahan aspal yang memperlihatkan tanah.
Alat Musik dan Upacara Adat Seluruh Daerah di Indonesia
Kamis, 29 Oktober 2015
[Keluarga]: Seperti biasa, sejak kemarin putri bungsu ribut ingin meminjam notebookku karena dia akan berselancar internet dalam rangka memenuhi tugas PKN.
Kali ini, tugasnya adalah mencari jenis alat-alat musik dan upacara adat daerah Propinsi di Indonesia (jadi perluasan dari tugas PKN sebelumnya yang hanya mencari pakaian nasional, senjata dan rumah adat saja. Lihat disini siapa tahu ada yang butuh: http://www.adeanita.com/2014/05/pakaian-nasional-senjata-dan-rumah-adat.html).
Baik, seperti biasa, karena aku merasa tugas PKN ini sepertinya dibutuhkan di kelas berikutnya lagi (jadi pengulangan tugas tapi ada tambahan tugas di kelas berikutnya nanti), maka catatan ini aku simpan. Siapa tahu ada yang butuh juga buat anaknya.
Kali ini, tugasnya adalah mencari jenis alat-alat musik dan upacara adat daerah Propinsi di Indonesia (jadi perluasan dari tugas PKN sebelumnya yang hanya mencari pakaian nasional, senjata dan rumah adat saja. Lihat disini siapa tahu ada yang butuh: http://www.adeanita.com/2014/05/pakaian-nasional-senjata-dan-rumah-adat.html).
Baik, seperti biasa, karena aku merasa tugas PKN ini sepertinya dibutuhkan di kelas berikutnya lagi (jadi pengulangan tugas tapi ada tambahan tugas di kelas berikutnya nanti), maka catatan ini aku simpan. Siapa tahu ada yang butuh juga buat anaknya.
Melatih Kesabaran dalam Shalat Jamaah
Rabu, 28 Oktober 2015
[Parenting]: Enaknya punya anak yang masih kecil (usia kurang dari 12 tahun) itu satu, mereka masih enak untuk dijadiin teman dalam shalat berjamaah.
Maklum, di rumah waktu kepulangan orang-orang tidak ada yang sama. Ada yang baru pulang selepas jam sembilan malam, ada yang pulang setelah maghrib, ada juga yang pulang setelah waktu shalat isya (lalu langsung masuk kamar dan tidur. Biar nanti malam bisa bangun untuk shalat malam lalu lanjut belajar).
Jadilah sebagai seorang ibu, aku sering melakukan shalat sendirian saja di rumah. Sisi enaknya, shalat jadi lebih khusyuk. Tapi sisi nggak enaknya, huff... aku kangen dengan anak-anakku.
Dulu, ketika mereka masih kecil-kecil, senang saja jika ada yang bisa digodain setelah waktu shalat selesai dan kami melipat dan membenahi perlengkapan shalat. Ngobrol ngalor-ngidul sambil melontarkan canda ria.
Waktu anak-anak masih lebih kecil-kecil lagi, aku pernah shalat dalam kondisi berupaya menahan tawa karena anakku yang baru bisa berjalan, berjalan memutar tubuhku tanpa mengenal rasa pusing. Sambil mulutnya ngoceh dan air liur yang belum bisa dikendalikannya menetes hingga meninggalkan jejak berputar di sekeliling tubuh.
Maklum, di rumah waktu kepulangan orang-orang tidak ada yang sama. Ada yang baru pulang selepas jam sembilan malam, ada yang pulang setelah maghrib, ada juga yang pulang setelah waktu shalat isya (lalu langsung masuk kamar dan tidur. Biar nanti malam bisa bangun untuk shalat malam lalu lanjut belajar).
Jadilah sebagai seorang ibu, aku sering melakukan shalat sendirian saja di rumah. Sisi enaknya, shalat jadi lebih khusyuk. Tapi sisi nggak enaknya, huff... aku kangen dengan anak-anakku.
Dulu, ketika mereka masih kecil-kecil, senang saja jika ada yang bisa digodain setelah waktu shalat selesai dan kami melipat dan membenahi perlengkapan shalat. Ngobrol ngalor-ngidul sambil melontarkan canda ria.
Waktu anak-anak masih lebih kecil-kecil lagi, aku pernah shalat dalam kondisi berupaya menahan tawa karena anakku yang baru bisa berjalan, berjalan memutar tubuhku tanpa mengenal rasa pusing. Sambil mulutnya ngoceh dan air liur yang belum bisa dikendalikannya menetes hingga meninggalkan jejak berputar di sekeliling tubuh.
Perencanaan Keuangan Agar Bisa Naik Haji
Sabtu, 24 Oktober 2015
Produk Local Brand Itu Lebih Keren #SmescoNV
Selasa, 20 Oktober 2015
[Lifestyle: Pergaulan]: Suatu malam yang indah (aih) aku menyaksikan tayangan film dokumenter yang ada di saluran National Geografik. Kebetulan banget, tayangannya adalah tentang sebuah kekayaan budaya dari berbagai daerah di Indonesia, yaitu membuat bahan pakaian dari kulit kayu.
Yap. Kalian tidak salah baca. Ini dari kulit kayu betulan. Jadi bukan dari bulu binatang atau benang yang dipintal. Tapi dari kulit kayu. Jadi, seorang lelaki dengan kapaknya, pergi ke hutan. Lalu dia mulai memilih batang pohon yang bisa ditebangnya. Dengan kapak, ditebangnya pohon tersebut. Lalu dipanggul menuju ke depan rumahnya. Dan dengan menggunakan kapaknya, dia mulai menguliti kulit pohon yang sudah ditebangnya tersebut. Mirip seperti menguliti kulit Ketela alias Ubi Kayu; jadi kulitnya tidak boleh putus atau robek di tengah atau terbelah. Setelah itu, kulit tersebut dipukul-pukul hingga pipih. Lalu digiling hingga melar. Lalu direndam di dalam air yang sudah diberi cairan kimia dengan menggunakan bahan-bahan alam lainnya. Hingga kulit kayu itupun menjadi lebih lentur dan lemas. Lalu digiling lagi hingga bisa lebih panjang lagi, dan juga lebih tipis lagi. Dan... ajaib... jadilah bahan mirip bahan sarung yang persegi panjang itu.
Yap. Kalian tidak salah baca. Ini dari kulit kayu betulan. Jadi bukan dari bulu binatang atau benang yang dipintal. Tapi dari kulit kayu. Jadi, seorang lelaki dengan kapaknya, pergi ke hutan. Lalu dia mulai memilih batang pohon yang bisa ditebangnya. Dengan kapak, ditebangnya pohon tersebut. Lalu dipanggul menuju ke depan rumahnya. Dan dengan menggunakan kapaknya, dia mulai menguliti kulit pohon yang sudah ditebangnya tersebut. Mirip seperti menguliti kulit Ketela alias Ubi Kayu; jadi kulitnya tidak boleh putus atau robek di tengah atau terbelah. Setelah itu, kulit tersebut dipukul-pukul hingga pipih. Lalu digiling hingga melar. Lalu direndam di dalam air yang sudah diberi cairan kimia dengan menggunakan bahan-bahan alam lainnya. Hingga kulit kayu itupun menjadi lebih lentur dan lemas. Lalu digiling lagi hingga bisa lebih panjang lagi, dan juga lebih tipis lagi. Dan... ajaib... jadilah bahan mirip bahan sarung yang persegi panjang itu.
Peduli Kanker 2: Periksa Payudara Sendiri
Selasa, 13 Oktober 2015
[Lifestyle: Kesehatan]: Seorang teman yang menjadi survivor kanker bercerita padaku bahwa dia bersyukur bahwa semua biaya pengobatan kanker yang harus dijalaninya, seluruhnya ditanggulahi oleh BPJS. Hanya saja, memang dia harus memiliki rasa sabar yang amat luas.
Mengapa? Karena antrian pasien yang juga ingin memanfaatkan keringanan dari pembiayaan oleh BPJS itu seperti ular. Panjang, meliuk dan bergerak perlahan.
Bayangkan, untuk memperoleh jadwal bertemu dengan dokter saja, dia daftar hari ini. Untuk pengambilan nomornya, dia harus antri sebelum pukul 06.00 pagi di rumah sakit milik pemerintah. Nanti, dari sana dia bukan berarti dia serta merta bisa bertemu dokter.
Belum.
Dia baru mendapat nomor untuk bisa mendaftar saja (mengisi keperluan administratif). Setelah mengisi formulir pendaftaran (yang biasanya berwarna merah muda dan kuning), maka formulir itu dibawa ke loket BPJS yang ada di rumah sakit tersebut. Nanti formulir itu akan mendapat stempel persetujuan bahwa pasien itu pengobatannya akan ditanggung oleh BPJS.
Peduli Kanker 1: Keinginan Anak & Keinginan Orang tua
Senin, 12 Oktober 2015
[Parenting] : Kanker itu... kejam ya.
(eh... kenapa aku tiba-tiba melontarkan pernyataan ini? hehehe...gara-gara apa sih?)
Jadi begini ceritanya.
Temanku itu, kakaknya terkena kanker getah bening stadium 4. Tapi, usianya sudah tua, sudah 60 tahun. Selain kanker dia juga punya komplikasi penyakit Ispa dan Diabetes. Kondisinya sekarang kurus kering, hingga seperti tulang yang dibalut kulit saja.
Suaminya yang semula bekerja, langsung mengajukan pensiun dini sejak kakaknya temanku ini terkena kanker getah bening 1 tahun yang lalu. Setiap hari, suaminya itu menemani istrinya. Dari mulai tubuh istrinya sintal, cantik dan rambutnya panjang tebal bergelombang, hingga sekarang tubuh istrinya kurus kering, layu, tirus dan kepalanya hanya berambut beberapa helai.
Inovasi Klik-Tarik-Tuang Yang Memancing Kreatifitas Memasak
Minggu, 11 Oktober 2015
[Lifestyle: Kuliner, Teknologi]: Jujur saja. Sebelum menikah, aku termasuk orang yang tidak bisa memasak. Pengetahuan memasakku benar-benar nol. Aku panik ketika suamiku minta dibelikan tomat buah.
"De, tolong belikan tomat buah ya. Ingat. Tomat buah, jangan tomat sayur." Deg. Matek aku. Panik langsung menyelubung. Emang ada bedanya?
Aku tidak bisa membedakan mana itu jahe, lengkuas, kunyit, dan berbagai bumbu dapur lainnya (dan tukang sayur berfoya-foya memanfaatkan kebodohanku.... Hahaha.
"Bu... ini saya ada jahe nih. Sudah saya tulis di bungkusnya pake spidol jahe. Beli ya."
"Oh iya, boleh. Berapa?"
"Agak mahal bu. Ini dikemas setengah kilo. Jahe sekarang susah dicari. Ini saya khusus menyisakan buat ibu." Lalu dia menyebut harga yang fantastis dan tanpa menawar aku membelinya).
"De, tolong belikan tomat buah ya. Ingat. Tomat buah, jangan tomat sayur." Deg. Matek aku. Panik langsung menyelubung. Emang ada bedanya?
Aku tidak bisa membedakan mana itu jahe, lengkuas, kunyit, dan berbagai bumbu dapur lainnya (dan tukang sayur berfoya-foya memanfaatkan kebodohanku.... Hahaha.
"Bu... ini saya ada jahe nih. Sudah saya tulis di bungkusnya pake spidol jahe. Beli ya."
"Oh iya, boleh. Berapa?"
"Agak mahal bu. Ini dikemas setengah kilo. Jahe sekarang susah dicari. Ini saya khusus menyisakan buat ibu." Lalu dia menyebut harga yang fantastis dan tanpa menawar aku membelinya).
Cinta, Kesempatan dan Peluang
Sabtu, 10 Oktober 2015
[Pernikahan]. Setiap mereka yang sudah menikah, cepat dan pasti akan merasakan di dalam hati bahwa pasangan hidupnya itu "Memang dia ternyata orangnya". Jika setelah sekian waktu perasaan seperti ini tidak juga muncul di dalam hati, rasanya patut dipertanyakan, apa saja yang sudah terjadi dalam pernikahan mereka.
Aku dan suamiku sudah menikah alhamdulillah 21 tahun lewat beberapa bulan. pasang surut rumah tangga sudah banyak kami lewati. Tapi, hal itu alhamdulillah bisa kami lalui tanpa harus mengurangi porsi cinta satu sama lain. Degup-degup jantung yang berdebar, masih sering aku rasakan ketika lama tidak bertemu dengan suamiku (yaitu ketika dia pergi ke luar kota selama beberapa hari). Dan ribuan kupu-kupu yang beterbangan di dalam perutku, masih terasa menggelitik ketika berjalan berdua saja dengan dia.
Perlengkapan Rumah Yang Harus Diawasi Agar Aman Bagi Balita dan ABK
Jumat, 09 Oktober 2015
[Parenting] Beberapa belas tahun yang silam, anak salah seorang saudara jauhku meninggal dunia. Dia seorang anak berkebutuhan khusus.
Innalillahi wa innailaihi rajiun.
Penyebab kematiannya? Kecelakaan yang terjadi di dalam rumah.
Innalillahi wa innailaihi rajiun.
Penyebab kematiannya? Kecelakaan yang terjadi di dalam rumah.
Cara Mengenali Toko Online yang Aman
Kamis, 08 Oktober 2015
[Lifestyle: Shopping]: Sikap waspada dan selektif
merupakan hal penting yang wajib diutamakan ketika akan berbelanja secara
online. Mengapa? Tentu saja supaya belanja online yang Anda lakukan dapat
berlangsung aman dan nyaman sehingga seluruh barang yang Anda pesan bisa
diperoleh sesuai keinginan. Dalam hal ini, Anda harus memilih dan mengenali toko
online yang aman agar tidak
mengalami hal-hal yang merugikan. Pasalnya, tidak semua toko online memiliki
kredibilitas kerja dan pelayanan yang profesional, beberapa diantaranya justru
hanya memanfaatkan kesempatan dalam kesempitan.
Mencoba Dori Cabe Garam a la Rice Bowl
[Lifestyle: Kuliner] : Sudah beberapa tahun ini aku dan suami menghindari mengkonsumsi panganan dengan daging merah. Daging merah disini tuh seperti daging sapi, kambing, domba, unta, kuda, kijang, kanguru, dan seterusnya. Ya, untuk STOP sama sekali sih memang sulit. Karena, terkadang penasaran juga pingin nyicip. Tapi, berusaha keras deh pokoknya menghindari untuk mengkonsumsinya.
Kopdar Dengan Emak Blogger
[Lifestyle: Pergaulan]: Sepertinya, jika ditakar-takar, teman-teman yang aku miliki di dunia keseharian tidak sebanyak yang aku miliki di dunia maya. Khususnya media sosial. Dan dari sekian banyak teman media sosial itu, maka teman-teman dari komunitas adalah salah satunya.
Lalu jika dikerucutkan lagi, maka salah satu komunitas itu adalah Komunitas Emak Blogger (seterusnya disingkat KEB).
Jujur saja, ini komunitas yang membesarkan aku di dunia per-blog-an. Sebelum mengenal KEB, aku hanya memperlakukan blog ini sebagai buku harian di dunia virtual saja. Ini gara-gara komputer di rumahku bolak-balik gonta ganti dan aku malas jika harus mindahin data. Jadi, yang enak ya nitip tulisan di server yang ada di internet. Blog salah satunya. Tapi sejak mengenal KEB, maka aku memperlakukan Blog dengan berbeda. Karena, ternyata Blog bisa memberi manfaat lain jika diseriusi.
Lalu jika dikerucutkan lagi, maka salah satu komunitas itu adalah Komunitas Emak Blogger (seterusnya disingkat KEB).
Jujur saja, ini komunitas yang membesarkan aku di dunia per-blog-an. Sebelum mengenal KEB, aku hanya memperlakukan blog ini sebagai buku harian di dunia virtual saja. Ini gara-gara komputer di rumahku bolak-balik gonta ganti dan aku malas jika harus mindahin data. Jadi, yang enak ya nitip tulisan di server yang ada di internet. Blog salah satunya. Tapi sejak mengenal KEB, maka aku memperlakukan Blog dengan berbeda. Karena, ternyata Blog bisa memberi manfaat lain jika diseriusi.
Sosialisasi Keuangan Syariah
Senin, 05 Oktober 2015
[Lifestyle: Keuangan] Beberapa waktu yang lalu, aku menulis tentang apa saja jenis-jenis istilah yang sering dipakai di perbankan Syariah (baca: Mari Mengenal Skema Keuangan Syariah di Bank Syariah). Ternyata, meski tulisan itu ditujukan untuk memperkenalkan berbagai macam skema keuangan syariah di bank syariah, tanggapan dari pembaca amat beragam.
Kenyataannya adalah, tidak semua orang memahami bahwa ada perbedaan yang amat besar antara bank syariah dan bank konvensional.
Aplikasi Menulis Rekomendasiku: EVERNOTE
[Lifestyle: Teknologi]: Menjadi seorang blogger, punya satu buah senjata yang ampuh: mau menulis. Tidak penting harus pintar menulis, karena siapa saja selama dia mau menulis, dan rajin menulis segala sesuatunya di blog yang dia miliki, maka dia adalah seorang blogger.
Tapi, kemauan saja tanpa didukung oleh fasilitas yang cukup memadai tentu akan menyulitkan. Terutama pada mereka yang tidak punya waktu luang yang cukup banyak untuk bisa duduk di depan meja komputer lalu menulis. Ini salah satu hal yang dikeluhkan oleh teman-temanku yang mengaku "kepingin jadi blogger tapi tidak punya waktu untuk bisa menulis karena tidak punya waktu banyak untuk duduk di depan meja komputer."
Tapi, kemauan saja tanpa didukung oleh fasilitas yang cukup memadai tentu akan menyulitkan. Terutama pada mereka yang tidak punya waktu luang yang cukup banyak untuk bisa duduk di depan meja komputer lalu menulis. Ini salah satu hal yang dikeluhkan oleh teman-temanku yang mengaku "kepingin jadi blogger tapi tidak punya waktu untuk bisa menulis karena tidak punya waktu banyak untuk duduk di depan meja komputer."
Birthday Sushi di Sushi Tei
Sabtu, 03 Oktober 2015
[Lifestyle: Kuliner]: Setiap kali mampir di Sushi Tei untuk nyari cemilan sushi, selalu ditanya:
"Ada yang berulang tahun hari ini?"
"Nggak ada. Memangnya kenapa mbak kalau ada yang berulang tahun?"
"Jika ada yang berulang tahun, kita ada diskon khusus untuk yang berulang tahun tepat di hari ini."
"Kalau nggak tepat di hari ini?"
"Jika ulang tahunnya seminggu sebelum atau seminggu sesudah, kami akan memberikan hadiah spesial untuk yang berulang tahun."
Wah. Hadiah apa ya?
Penasaran.
'Eh, nanti ingetin ya kalau ada yang berulang tahun kita ke sini saja yuk."
"Ada yang berulang tahun hari ini?"
"Nggak ada. Memangnya kenapa mbak kalau ada yang berulang tahun?"
"Jika ada yang berulang tahun, kita ada diskon khusus untuk yang berulang tahun tepat di hari ini."
"Kalau nggak tepat di hari ini?"
"Jika ulang tahunnya seminggu sebelum atau seminggu sesudah, kami akan memberikan hadiah spesial untuk yang berulang tahun."
Wah. Hadiah apa ya?
Penasaran.
'Eh, nanti ingetin ya kalau ada yang berulang tahun kita ke sini saja yuk."
#OOTDAlaAku: Muslimah Tampil Trendy? Kenapa Tidak
Rabu, 30 September 2015
[Parenting]: Salah satu tugas dari orang tua pada anak-anaknya itu adalah mengajarkan cara berpakaian yang baik. Pakaian, identik dengan mode yang selalu silih berganti. Gaya hidup. Lalu bagaimana dengan pakaian muslimah? Bisakah tampil trendy?
Mungkin, kendala yang sering dihadapi oleh para ibu yang memiliki anak perempuan itu satu: keluhan dari si anak perempuan bahwa model pakaian untuk muslimah yang berusia remaja dan anak-anak itu cenderung untuk monoton dan itu-itu saja. Padahal, sebagaimana anak-anak pada umumnya, anak perempuan juga punya keinginan untuk bisa tampil cantik sebagaimana imajinasi mereka.
Muslimah tampil trendy? Kenapa tidak?
Mungkin, kendala yang sering dihadapi oleh para ibu yang memiliki anak perempuan itu satu: keluhan dari si anak perempuan bahwa model pakaian untuk muslimah yang berusia remaja dan anak-anak itu cenderung untuk monoton dan itu-itu saja. Padahal, sebagaimana anak-anak pada umumnya, anak perempuan juga punya keinginan untuk bisa tampil cantik sebagaimana imajinasi mereka.
Surga Di Bawah Telapak Kaki Ibu
[Parenting]: Suatu hari seorang guru berkata pada murid-muridnya.
"Barang siapa yang ingin menjadi seorang murid yang sukses, maka kumpulkanlah debu-debu yang ada di surga."
Ini adalah kiasan dari tuntutlah ilmu sebanyak mungkin, setinggi mungkin. Karena ilmu itu serupa dengan debu dari surga. Dengan ilmu, kita bisa menyelesaikan berbagai macam hal, dan dengan ilmu pula kita bisa mendapatkan banyak hal.
Ada banyak sekali kemudahan, kesenangan, keberuntungan, kekayaan, kemapanan dan segala sesuatu yang diinginkan oleh manusia di atas muka bumi ini, bisa didapat jika dia memiliki ilmu. Dan karena jumlah ilmu itu ada banyak sekali maka sebaran ilmu itu menyerupai debu di tengah padang pasir. Tidak terhitung banyaknya.
"Barang siapa yang ingin menjadi seorang murid yang sukses, maka kumpulkanlah debu-debu yang ada di surga."
Ini adalah kiasan dari tuntutlah ilmu sebanyak mungkin, setinggi mungkin. Karena ilmu itu serupa dengan debu dari surga. Dengan ilmu, kita bisa menyelesaikan berbagai macam hal, dan dengan ilmu pula kita bisa mendapatkan banyak hal.
Ada banyak sekali kemudahan, kesenangan, keberuntungan, kekayaan, kemapanan dan segala sesuatu yang diinginkan oleh manusia di atas muka bumi ini, bisa didapat jika dia memiliki ilmu. Dan karena jumlah ilmu itu ada banyak sekali maka sebaran ilmu itu menyerupai debu di tengah padang pasir. Tidak terhitung banyaknya.
Irit Tidak Sama Dengan Pelit Beda Dengan Miskin
Selasa, 29 September 2015
[Lifestyle: Perencanaan Keuangan]: Ceritanya, aku habis blogwalking ke blognya Mbak Rahmi Azizah dengan blog Mak Irit-nya. Dia menulis tentang Tips Menawar Harga Barang.
Membaca tulisan Mak Irit, aku langsung teringat kisah-kisah ketika menawar barang yang dialami oleh orang-orang sekelilingku.
Membaca tulisan Mak Irit, aku langsung teringat kisah-kisah ketika menawar barang yang dialami oleh orang-orang sekelilingku.
Daun Poh-Pohan dan Sambal Hijau Teri Medan
[Lifestyle: Kuliner] Semalam, 3 Meals a Day seri-nya Jeongseon Village, Gangwon Province, adalah reality show tentang bagaimana kegiatan 3 orang pria yang harus membuat makanan dari apapun yang bisa mereka olah tanpa harus pergi membeli bahan makanan di Pasar. Alias mereka harus berkebun, atau berternak, atau memancing ikan untuk mendapatkan bahan makanan mereka.
3 Meals a day ini sudah memasuki session 2 dengan pemain tetap 3 orang yaitu Lee Seo Jin, Ok Taecyeon, Kim Kwang Kyu. Aku kebetulan nggak pernah nonton yang session 1-nya. Tapi, acaa ini seru sih. Sederhana banget idenya. Tapi, menarik kemasannya. Pemainnya juga nggak lebay. Natural aja mainnya.
Nggak terasa, acara 3 Meals a Day sudah memasuki Session terakhir juga akhirnya. Karena, acara ini memang berlangsung sepanjang 3 musim saja. Yaitu, dari musim Spring to Early Fall. Nah, semalam Bintang Tamu terakhir mereka adalah Park Shin Yee.
3 Meals a day ini sudah memasuki session 2 dengan pemain tetap 3 orang yaitu Lee Seo Jin, Ok Taecyeon, Kim Kwang Kyu. Aku kebetulan nggak pernah nonton yang session 1-nya. Tapi, acaa ini seru sih. Sederhana banget idenya. Tapi, menarik kemasannya. Pemainnya juga nggak lebay. Natural aja mainnya.
Nggak terasa, acara 3 Meals a Day sudah memasuki Session terakhir juga akhirnya. Karena, acara ini memang berlangsung sepanjang 3 musim saja. Yaitu, dari musim Spring to Early Fall. Nah, semalam Bintang Tamu terakhir mereka adalah Park Shin Yee.
Jangan Lupa Ajarkan Anak Arah Kiri dan Kanan
Senin, 28 September 2015
[Parenting]: Mengajarkan anak arah kiri dan kanan? Itu kan bakalan terjadi dengan sendirinya. Naluri. Eits. Tunggu.
Para orang tua, jangan lupa ajarkan anak arah kiri dan kanan ya. Ini salah satu tugas perkembangan yang sebaiknya memang dilalui oleh anak. Dan ini tulisan parentingku tentang hal tersebut.
Mungkin, di antara kita sering mendengar para orang tua yang bertanya pada anaknya, "Coba, tangan manisnya mana, tangan manisnya?". Lalu tidak lama kemudian melihat anak mereka mengulurkan tangan kanan mereka untuk memperlihatkan itulah tangan manis.
Para orang tua, jangan lupa ajarkan anak arah kiri dan kanan ya. Ini salah satu tugas perkembangan yang sebaiknya memang dilalui oleh anak. Dan ini tulisan parentingku tentang hal tersebut.
Mungkin, di antara kita sering mendengar para orang tua yang bertanya pada anaknya, "Coba, tangan manisnya mana, tangan manisnya?". Lalu tidak lama kemudian melihat anak mereka mengulurkan tangan kanan mereka untuk memperlihatkan itulah tangan manis.
Ragam Manfaat Penting Dari Aktivitas Mewarnai
[Parenting] : Keseharian anak erat dengan yang namanya mengembangkan imajinasi. Dan imajinasi akan sempurna ketika anak sudah mulai mengenal warna. Jadi, jangan abaikan kegiatan mewarnai yang dilakukan oleh anak-anak.
4 Manfaat Penting dari Aktivitas Mewarnai
Di antara sekian
banyak aktivitas belajar, mewarnai adalah salah satu yang paling mengasyikkan.
Bermain-main dengan warna-warni memang sangat menyenangkan. Bahkan tak hanya
menyenangkan, ada ragam manfaat penting yang bisa diperoleh dari aktivitas
mewarnai lho.
Apa saja manfaatnya?
Menurut informasi
yang dilansir dari situs Healthy Child, setidaknya ada 4 manfaat penting dari
aktivitas mewarnai :
Melatih Kordinasi Gerak Tangan dan Mata
Saat mewarnai,
kordinasi gerak tangan dan mata akan terlatih. Mata akan fokus melihat hasil
goresan tangan yang sudah dibuat. Latihan kordinasi gerak tangan dan mata ini
tentu penting bagi anak-anak. Sehingga nantinya pekerjaan yang membutuhkan
kordinasi gerak tangan dan mata tidak terasa sulit.
Fokus Pada Hal-hal Detail
Pada awalnya
mungkin anak-anak belum terlalu memahami fokus saat mewarnai. Namun seiring
dengan bertambahnya usia dan kemampuan, latihan untuk fokus pada hal-hal detail
bisa diperoleh melalui kegiatan mewarnai.
Film Yang Aku Sukai:FIlm Balap Mobil
Jumat, 25 September 2015
[Pernikahan]: Sejak kecil, aku punya satu kekurangan yang sepertinya akan melekat erat entah sampai kapan. Yaitu, aku tidak bisa membedakan arah kiri dan kanan. Jadi punya disorientasi arah. Mungkin nyaris ke arah disklesia ya. Kekuranganku ini membawaku ketika kecil sulit membaca, menulis dan berhitung.
Mengantisipasi Hacker pada Akun Facebook
Sabtu, 19 September 2015
[Lifestyle: Teknologi]: Kemarin, temanku memberitahu bahwa akun facebooknya dihack orang. Aku, yang sejak kemarin bingung mengapa tiba-tiba temanku itu menyapaku di inbox dengan gaya bahasa yang "nggak-dia-banget" sudah bingung sebenarnya. Ini.. kesambit apa dia kok gaya bahasanya berubah? Setelah ada pemberitahuan dari temanku ini jadi mengerti duduk persoalannya.
nah... ini pemberitahuan resmi temanku dan lihat komen yang aku lingkari. Itu langkah yang tepat bagi teman-teman jika tahu akun teman kalian dihack |
Beberapa Tips Ketika Mereview Sebuah Produk
Jumat, 18 September 2015
[Lifestyle: Teknologi]: Profesi Blogger sepertinya menjadi sebuah profesi yang sedang naik daun saat ini. Berbeda dengan waktu lampau dimana seorang blogger lebih sering dilihat sebagai orang yang memindahkan diary yang semula bersifat rahasia dan hanya dibaca oleh dirinya sendiri atau kalangan tertentu, sekarang blogger dikenal sebagai orang yang menuliskan segala kegiatan kesehariannya agar diketahui oleh orang banyak. Lalu muncul istilah narsis berjamaah, nggak eksis jika tidak narsis, dan sebagainya.
Kalimat Cinta Yang Bikin Meleleh
Rabu, 16 September 2015
[Pernikahan]: Kata orang, pasangan yang berduaan itu bisa diidentifikasi hanya dengan mendengar rentet kalimat yang keluar dari mulutnya ketika sedang berada di hadapan pasangannya.
Pasangan yang sudah menikah, mereka biasanya tidak akan mengucapkan kalimat yang semanis gula dan selembut salju. Jadi, jika ada lelaki dan perempuan yang jalan gandengan dan lengket berduaan terus, mereka suami istri jika lelakinya tidak pernah mengumbar kalimat-kalimat romantis.
Pasangan yang sudah menikah, mereka biasanya tidak akan mengucapkan kalimat yang semanis gula dan selembut salju. Jadi, jika ada lelaki dan perempuan yang jalan gandengan dan lengket berduaan terus, mereka suami istri jika lelakinya tidak pernah mengumbar kalimat-kalimat romantis.
sumber foto disini |
10 Hal Menarik Seputar Bogor
Kamis, 10 September 2015
[Keluarga] Masih cerita liburan nih. Setelah kemarin aku bercerita tips agar bisa tetap tampil segar selama liburan (baca: ). Sekarang, aku mau cerita bahwa ada 5 hal menarik seputar Bogor.
Bogor itu kan terkenal sebagai kota hujan. Nah, di musim kemarau kali ini, aku beberapa kali menghabiskan akhir pekanku di kota yang menjadi tetangga dekat kota Jakarta ini. Karena musim kemarau, jadi alhamdulillah tidak ada hujan di Bogor.
Bogor itu kan terkenal sebagai kota hujan. Nah, di musim kemarau kali ini, aku beberapa kali menghabiskan akhir pekanku di kota yang menjadi tetangga dekat kota Jakarta ini. Karena musim kemarau, jadi alhamdulillah tidak ada hujan di Bogor.
Tetap Terlihat Segar Saat Liburan
Rabu, 09 September 2015
Tetap
Terlihat Segar Saat Liburan. Gimana caranya? Ada.
Welfie dulu deh buat kenangan liburan kali ini |
Liburan
lebaran Idul Fitri kali ini, aku sekeluarga berangkat ke Kuala Lumpur,
Alhamdulillah. Setiap tahun, sepertinya hanya liburan Hari Raya Idul Fitri saja
waktu dimana semua anggota keluargaku bisa memiliki kesamaan waktu untuk
berlibur. Lebih tepatnya, yaitu ketika libur bersama untuk merayakan hari Raya
Idul Fitri.
Mari Mengenal Skema Keuangan Syariah di Bank Syariah
Sabtu, 05 September 2015
[Lifestyle: Keuangan] Setelah peluncuran program pendirian Bank Syariah di tahun 1994 (20 tahun yang lalu), sekarang Bank Syariah bertebaran di banyak tempat. Jadi, mari mengenal skema keuangan syariah.
Saya sendiri, dengan kapasitas saya sebagai ibu rumah tangga, selalu mempromosikan pada banyak teman yang kebetulan curhat masalah keuangan agar mereka menggunakan produk yang dikeluarkan oleh bank syariah. Lebih tepatnya, jangan lupa menabung untuk investasi masa depan, dan gunakanlah produk dari bank syariah.
(silahkan baca tulisan ini: Cermati: karena cinta saja tidak cukup.)
Kucing, Sebuah Pengalaman Yang Lain
Kucing, sebuah pengalaman yang lain. Memangnya ada pengalaman apa saja? hehehe... FYI, aku tuh seorang yang takut sama kucing (ini, silahkan baca ceritaku tentang kucing, dan asal muasal kenapa takut kucing di tulisan ini: KUCING.
Jadi, jika teman chatku banyak yang cinta banget sama kucing, seperti echa alias suria riza yang punya cucuth sejak masih kecil sampai sekarang besar dan sudah punya anak), atau Melly Feyadin dengan Loki-nya yang meski berkali-kali ngencingin nyaris semua barang yang dia miliki termasuk handphonenya, tapi tetap disayang-sayang, aku tidak terpengaruh sih. Tetap saja gaul mah gaul, tapi rasa takut tetap tidak bisa dihilangkan. Mungkin aku mirip dengan HM Zwan deh. Meski kayaknya lebih parah aku takutnya, karena HM Zwan masih bisa meneruskan makan di warung yang didatangi kucing setelah kucingnya diusir oleh pemilik warung, nah, aku mah dah nggak nyaman lagi pasti menyelesaikan menghabiskan makanannya.
Jadi, jika teman chatku banyak yang cinta banget sama kucing, seperti echa alias suria riza yang punya cucuth sejak masih kecil sampai sekarang besar dan sudah punya anak), atau Melly Feyadin dengan Loki-nya yang meski berkali-kali ngencingin nyaris semua barang yang dia miliki termasuk handphonenya, tapi tetap disayang-sayang, aku tidak terpengaruh sih. Tetap saja gaul mah gaul, tapi rasa takut tetap tidak bisa dihilangkan. Mungkin aku mirip dengan HM Zwan deh. Meski kayaknya lebih parah aku takutnya, karena HM Zwan masih bisa meneruskan makan di warung yang didatangi kucing setelah kucingnya diusir oleh pemilik warung, nah, aku mah dah nggak nyaman lagi pasti menyelesaikan menghabiskan makanannya.
Papan Cuci Tradisional
Kamis, 03 September 2015
[Lifestyle] Papan cuci Tradisional? Apaan tuh?
Jaman sekarang, rasanya sudah biasa banget yang namanya rumah tangga punya mesin cuci di rumah. Apalagi keluarga muda (maksudnya yang suami istri usianya masih pada muda-muda), rasanya jarang deh aku menemui istrinya masih mencuci di papan penggilasan. Apalagi di daerah perkotaan.
Apalagi jika mereka pasangan suami istri yang pekerja kantoran (lah iya lah... kapan nyucinya?)
Apalagi jika mereka pasangan suami istri yang pekerja kantoran (lah iya lah... kapan nyucinya?)
UNO dan Permainan Adu Strategi Untuk Anak Sekolah
Rabu, 02 September 2015
[Parenting] Apa hubungannya UNO dan permainan adu strategi untuk anak sekolah? Ini tulisan parentingku tentang salah satu permainan kartu yang menurutku sih cukup rekomendasi untuk dimainkan sekeluarga bersama anak-anak.
Sebelumnya, aku ingin bertanya, kenapa kita berusaha keras untuk menyekolahkan anak-anak kita? Yang tidak punya harta, akan berusaha untuk mengumpulkan harta mereka agar anak-anak mereka bisa bersekolah. Yang punya harta, akan berusaha untuk memasukkan anak-anak mereka agar bisa bersekolah di sekolah yang menurut mereka memiliki kualitas pengajaran yang baik. Bener nggak?
Sebelumnya, aku ingin bertanya, kenapa kita berusaha keras untuk menyekolahkan anak-anak kita? Yang tidak punya harta, akan berusaha untuk mengumpulkan harta mereka agar anak-anak mereka bisa bersekolah. Yang punya harta, akan berusaha untuk memasukkan anak-anak mereka agar bisa bersekolah di sekolah yang menurut mereka memiliki kualitas pengajaran yang baik. Bener nggak?
Mengapa Samsung Galaxy Note 5 Harus Aku Miliki?
Senin, 31 Agustus 2015
[Lifestyle]: Aku sekeluarga sepertinya adalah Samsung's Family. Hal ini karena kami sekeluarga memakai handphone merek Samsung. Lalu, sekarang Insya Allah SamsungGalaxy Note 5 akan segera diluncurkan di Indonesia setelah pada tanggal 13 Agustus 2015 lalu Samsung memperkenalkan produk terbarunya yaitu Samsung Galaxy Note 5 melalui event Samsung Unpacked 2015 yang diadakan di Lincoln Center, New York City, Amerika Serikat dan dibuka oleh J K Shin selaku President dan Ceo Samsung Electronics.
Berarti, aku harus mulai menabung nih agar bisa memilikinya. Siapa sih yang gak naksir Samsung Note series, yang terbaru lagi.
Berarti, aku harus mulai menabung nih agar bisa memilikinya. Siapa sih yang gak naksir Samsung Note series, yang terbaru lagi.
Ajari Anak Kelola Keuangan Dengan Bijak Sejak Dini
[Lifestyle] Kali ini, aku akan membuat tulisan parenting dengan tema Ajari Anak Kelola Keuangan Dengan Bijak Sejak Dini.
Dulu, waktu baru punya anak satu orang, aku punya pelajaran yang amat berharga terkait dengan keuangan. Jadi, ceritanya tuh suamiku mengajak aku untuk segera menyusul dirinya yang sedang belajar di Australia, segera setelah dokter anak menyatakan bahwa bayi kami aman untuk diajak dalam waktu cukup lama bepergian dengan pesawat terbang. Berhubung aku adalah anak pertama dalam keluarga yang dipastikan akan berada jauh dari lingkungan keluarga, maka ayah dan ibuku membekaliku dengan sedikit uang.
Dulu, waktu baru punya anak satu orang, aku punya pelajaran yang amat berharga terkait dengan keuangan. Jadi, ceritanya tuh suamiku mengajak aku untuk segera menyusul dirinya yang sedang belajar di Australia, segera setelah dokter anak menyatakan bahwa bayi kami aman untuk diajak dalam waktu cukup lama bepergian dengan pesawat terbang. Berhubung aku adalah anak pertama dalam keluarga yang dipastikan akan berada jauh dari lingkungan keluarga, maka ayah dan ibuku membekaliku dengan sedikit uang.
My Blessfull on August
Sabtu, 29 Agustus 2015
My Blessfull on August alias sebuah keberkahan yang luar biasa aku dapatkan di bulan agustus tahun ini adalah: ketika anak sulungku diwisuda. Alhamdulillah, Masya Allah.
Mungkin bagi orang lain hal ini sepele banget ya. Karena yang namanya sarjana itu di jaman sekarang sudah berjubel jumlahnya. Mau sarjana apa saja ada. Tapi, karena ini adalah anak sulungku, jadi rasanya sesuatu banget gitu. Mungkin karena aku bekerja sebagai ibu rumah tangga full yang tanpa pengasuh jadi mengikuti perkembangan dia secara langsung sejak dia lahir. Suka dukanya langsung teringat kembali. Jadi, ketika dia memberikan undangan untuk menghadiri wisuda sarjananya tuh rasanya... Masya Allah... mengharukan. Langsung terbayang kembali semua kenangan yang kami miliki selama ini.
Mungkin bagi orang lain hal ini sepele banget ya. Karena yang namanya sarjana itu di jaman sekarang sudah berjubel jumlahnya. Mau sarjana apa saja ada. Tapi, karena ini adalah anak sulungku, jadi rasanya sesuatu banget gitu. Mungkin karena aku bekerja sebagai ibu rumah tangga full yang tanpa pengasuh jadi mengikuti perkembangan dia secara langsung sejak dia lahir. Suka dukanya langsung teringat kembali. Jadi, ketika dia memberikan undangan untuk menghadiri wisuda sarjananya tuh rasanya... Masya Allah... mengharukan. Langsung terbayang kembali semua kenangan yang kami miliki selama ini.
2PM and Me at TMII
Selasa, 25 Agustus 2015
Coba deh tanya aku apa saja lagu-lagu 2PM.
hahahaha.... aku pasti geleng-geleng kepala. Nggak tahu dan jika pun tahu nggak bisa nyanyiinnya deh. Paling ikut manggut-manggut aja deh.
Di rumahku, sebenarnya tidak ada yang khusus nge-fans dengan group boy band 2PM ini. Mungkin anak keduaku yang ABG itu suka karena dia memang doyan dengan berbagai lagu korea (sstt, jika buka handphone dia, maka gambar-judul-icon-tulisannya koreaaaaa semua. Ish... berasa ada di planet lain aku jika iseng pingin ngintip handphonenya. Makanya anakku ini santai saja ngegeletakin handphonenya sembarangan karena dia yakin, ibunya tidak bisa membaca apa yang dia tulis di sana. huff).
hahahaha.... aku pasti geleng-geleng kepala. Nggak tahu dan jika pun tahu nggak bisa nyanyiinnya deh. Paling ikut manggut-manggut aja deh.
Di rumahku, sebenarnya tidak ada yang khusus nge-fans dengan group boy band 2PM ini. Mungkin anak keduaku yang ABG itu suka karena dia memang doyan dengan berbagai lagu korea (sstt, jika buka handphone dia, maka gambar-judul-icon-tulisannya koreaaaaa semua. Ish... berasa ada di planet lain aku jika iseng pingin ngintip handphonenya. Makanya anakku ini santai saja ngegeletakin handphonenya sembarangan karena dia yakin, ibunya tidak bisa membaca apa yang dia tulis di sana. huff).
Terima Aku Apa Adanya
Senin, 24 Agustus 2015
[Pernikahan] Jaman sekarang, apa sih yang nggak bisa dilakuin? Akhirnya, quotes terima aku apa adanya cuma jadi kiasan basa basi.
Dimulai dari teknologi photoshop hingga the power of make up yang bisa mengubah penampilan seseorang.
Aku pernah loh mencoba mengubah penampilanku dengan menggunakan camera 360 ketika aplikasi ini baru muncul di awal. Hasilnya seperti ini nih:
Pendidikan Karakter dalam Lomba 17 Agustusan
Sabtu, 22 Agustus 2015
Ada beberapa jenis lomba yang selalu muncul di acara perayaan 17 Agustusan nyaris di seluruh wilayah Indonesia (nyaris, karena aku nggak tahu apakah di Papua juga mengadakan lomba seperti ini?). Ada lomba lari (sambil membawa) kelereng, makan kerupuk (yang digantung setinggi kepala), lari (sambil membawa) bendera, lomba lari sambil memasukkan benang ke dalam lubang jarum, balap lari pakai karung, lomba memasukkan paku ke dalam botol (dan pakunya diikat dengan benang di belakang punggung), lomba joget, lomba panjat pohon pinang, lomba menghias sepeda, lomba memasukkan belut ke dalam botol, lomba sepak bola dimana pemainnya diharuskan memakai sarung atau daster ibunya, dan lomba lari berkelompok dengan bakiak yang sudah disatukan.
Cowok Ganteng Mengasuh Anak
Jumat, 21 Agustus 2015
Apa yang lagi jadi trending topic saat ini (hari ini tepatnya) di Facebook? Yaitu gambar yang memperlihatkan cowok ganteng mengasuh anak.
Ini contohnya:
Ini contohnya:
Lukisan Anak-Anak
Sabtu, 15 Agustus 2015
Beberapa kali, anak-anakku mengikuti lomba melukis yang diadakan dalam berbagai event. Umumnya, aku mengikut sertakan anak-anak pada lomba melukis/menggambar itu pada event-event gratisan sih. Amat jarang aku mengikut sertakan anak-anakku pada event lomba berbayar.
Mengapa? Karena tujuanku mengikut sertakan anak-anak dalam lomba itu adalah:
1. Agar anak-anak muncul rasa percaya dirinya ketika harus berada di tempat baru dimana mereka terlibat kegiatan di dalamnya.
Memang sih, anak-anak umumnya merasa nyaman jika berada di tempat dimana mereka sudah mengenal situasi-kondisi-orang-orangnya. Rasa nyaman itu akan membuat anak-anak merasa nyaman untuk berkarya dan menghasilkan sesuatu.
Itu pasti.
Tapi...
Hidup kan tidak selalu seperti yang kita harapkan dan rencanakan. Ada kalanya hidup mengharuskan kita untuk beradaptasi dengam suasana baru dan memaksa kita menghadapi hal-hal baru yang belum kita kuasai dan kita kenal sebelumnya.
Dalam suasana seperti itu, di saat bersamaan, kita dituntut untuk cepat beradaptasi sekaligus cepat menghasilkan karya.
Nah loh.
Disitulah kita harus berlatih untuk menghadapi suasana seperti itu.
Dan tempat serta situasi yang tepat untuk melatih itu semua adalah: mengikut-sertakan anak di sebuah perlombaan yang pesertanya tidak dia kenal sebelumnya.
Ikut-ikut lomba yang pesertanya majemuk dan diselenggarakan oleh suatu lembaga untuk masyarakat umum itu ada seninya tersendiri loh.
2. Agar anak tahu tidak sombong.
Tahu sendiri kan, pada setiap perlombaan selalu muncul wajah-wajah baru dengan kreasi dan kreatifitas dan ide yang baru. Jika kita tidak pernah melihat itu semua maka kita selamanya hanya merasa bahwa kitalah yang jago di lingkungan kita.
Kita tidak pernah tahu, bahwa di luar jendela kita telah muncul orang baru dengan ide baru dan kreatifitas baru yang lebih jago dari kita. Akibatnya kita tidak pernah belajar untuk mengembangkan kemamouan kita dengan hal-hal yang baru tersebut.
Sombong itu lahir karena perasaan bahwa kitalah yang terhebat dan terjago. Untuk menghindari sifat sombong caranya adalah dengan melihat dunia luar yang terus berubah secara dinamis. Ikut perlimbaan adalah salah satunya.
3. Agar anak mau belajar arti kata Move On.
INGAT. Tujuan ikut lomba itu bukan untuk meraih kemenangan tapi untuk mengikuti proses berusaha menghasilkan yang terbaik dengan segenap kemampuan. Jika ternyata menang dan dapat hadiah, itu adalah bonus. Tapi jika kalah, ini adalah saatnya untuk belajar dari karya peserta lain yang menang. Lalu kita belajar untuk memperbaiki kekurangan kita dan meningkatkan kelebihan kita.
Jadi... tidak mengapa kok kalah. Yang penting itu harus segera semangat lagi jangan sedih berkepanjangan. Karena ketika kita berdiam diri dan meratapi kesedihan karena kekurangan, orang lain terus belajar meningkatkan kemampuan dirinya. Jadi... ayo deh cepat move on.
Itulah alasan mengapa aku mendukung anak-anakku mengikuti lomba.
Kemarin, liburan weekendku di Hotel Salak, Bogor, aku mendapati ide Hotel Salak untuk mendokumentasikan aneka LUKISAN ANAK-ANAK yang mereka pernah adakan di lomba melukis sebelumnya. Semua hasil lukisan peserta tersebut dibingkai cantik. Hasilnya... seperti lukisan mahal.
Ini nih lukisannya:
Mengapa? Karena tujuanku mengikut sertakan anak-anak dalam lomba itu adalah:
1. Agar anak-anak muncul rasa percaya dirinya ketika harus berada di tempat baru dimana mereka terlibat kegiatan di dalamnya.
Memang sih, anak-anak umumnya merasa nyaman jika berada di tempat dimana mereka sudah mengenal situasi-kondisi-orang-orangnya. Rasa nyaman itu akan membuat anak-anak merasa nyaman untuk berkarya dan menghasilkan sesuatu.
Itu pasti.
Tapi...
Hidup kan tidak selalu seperti yang kita harapkan dan rencanakan. Ada kalanya hidup mengharuskan kita untuk beradaptasi dengam suasana baru dan memaksa kita menghadapi hal-hal baru yang belum kita kuasai dan kita kenal sebelumnya.
Dalam suasana seperti itu, di saat bersamaan, kita dituntut untuk cepat beradaptasi sekaligus cepat menghasilkan karya.
Nah loh.
Disitulah kita harus berlatih untuk menghadapi suasana seperti itu.
Dan tempat serta situasi yang tepat untuk melatih itu semua adalah: mengikut-sertakan anak di sebuah perlombaan yang pesertanya tidak dia kenal sebelumnya.
Ikut-ikut lomba yang pesertanya majemuk dan diselenggarakan oleh suatu lembaga untuk masyarakat umum itu ada seninya tersendiri loh.
A. Tidak ada yang kita kenal dan otomatis tidak kita ketahui kemampuannya. Berarti yang harus dipersiapkan selain kelengkapan peralatan untuk ikut lomba adalah rasa percaya pada kemampuan sendiri.
B. Tidak ada tempat yang menjadi langganan untuk kita duduki agar menghadirkan rasa nyaman. Berarti kita harus menganggap sama semua tempat baru kita. Mau di pojok atau di tengah tidak ada pengaruhnya. Semua tempat sama saja. Yang membedakan adalah hasil karya yang kita hasilkan di tempat itu.
2. Agar anak tahu tidak sombong.
Tahu sendiri kan, pada setiap perlombaan selalu muncul wajah-wajah baru dengan kreasi dan kreatifitas dan ide yang baru. Jika kita tidak pernah melihat itu semua maka kita selamanya hanya merasa bahwa kitalah yang jago di lingkungan kita.
Kita tidak pernah tahu, bahwa di luar jendela kita telah muncul orang baru dengan ide baru dan kreatifitas baru yang lebih jago dari kita. Akibatnya kita tidak pernah belajar untuk mengembangkan kemamouan kita dengan hal-hal yang baru tersebut.
Sombong itu lahir karena perasaan bahwa kitalah yang terhebat dan terjago. Untuk menghindari sifat sombong caranya adalah dengan melihat dunia luar yang terus berubah secara dinamis. Ikut perlimbaan adalah salah satunya.
3. Agar anak mau belajar arti kata Move On.
INGAT. Tujuan ikut lomba itu bukan untuk meraih kemenangan tapi untuk mengikuti proses berusaha menghasilkan yang terbaik dengan segenap kemampuan. Jika ternyata menang dan dapat hadiah, itu adalah bonus. Tapi jika kalah, ini adalah saatnya untuk belajar dari karya peserta lain yang menang. Lalu kita belajar untuk memperbaiki kekurangan kita dan meningkatkan kelebihan kita.
Jadi... tidak mengapa kok kalah. Yang penting itu harus segera semangat lagi jangan sedih berkepanjangan. Karena ketika kita berdiam diri dan meratapi kesedihan karena kekurangan, orang lain terus belajar meningkatkan kemampuan dirinya. Jadi... ayo deh cepat move on.
Itulah alasan mengapa aku mendukung anak-anakku mengikuti lomba.
Kemarin, liburan weekendku di Hotel Salak, Bogor, aku mendapati ide Hotel Salak untuk mendokumentasikan aneka LUKISAN ANAK-ANAK yang mereka pernah adakan di lomba melukis sebelumnya. Semua hasil lukisan peserta tersebut dibingkai cantik. Hasilnya... seperti lukisan mahal.
Ini nih lukisannya:
Bagus-bagus ya. Aku jadi dapat ide untuk hasil karya anak-anakku nih.
Cermati: Karena Cinta Saja Tidak Cukup
Selasa, 11 Agustus 2015
[Lifestyle: Keuangan] Aku mendapat sebuah email. Isinya, tentang kegalauan seorang ibu yang memiliki 4 orang anak yang masih kecil-kecil (usia 4, 6, 8, 10). Kenapa si ibu ini galau? Karena, suaminya, tiba-tiba saja mengajukan permintaan untuk bisa menikah lagi dengan perempuan lain.
Saran kedua ini, penting sekali. P-E-N-T-I-N-G.
Kenapa? Karena, memang sih di persidangan perceraian ada pasal dimana lelaki, harus menafkahi anaknya dari hasil pernikahan sebelumnya hingga anaknya tersebut bisa mandiri. Juga ada ketentuan agar lelaki memberi tunjangan pada mantan istrinya selama beberapa waktu ke depan. Tapiiiii.... percaya deh, itu cuma mentereng di atas kertas saja. Ketika sudah ketok palu, biasanya sih yang namanya urusan duit, sudah susah untuk dipegang.
Apalagi jika gaji lelaki sudah diatur seluruhnya oleh istri barunya... Beuhhhh.
Atau istri barunya ternyata manja-kenes-menal-menul jadi mau minta apa saja rasanya sayang jika tidak diberikan.... Beuhhhh.
Atau istri barunya punya keluarga yang ternyata harus dibiayai juga... Beuuuhhhh.
Atau di pernikahan barunya, keluarga ini harus terpisah jauh tempatnya... Beuhhh.
Pokoknya, say good bye deh sama ketentuan harus ngasih tunjangan.
Nah... jika sudah begitu, jika perempuan yang dicerai tidak punya kemampuan apapun untuk bisa hidup secara mandiri... duh... alamat-alamat deh... bakalan runyam urusan ekonominya. Apalagi jika sudah punya anak-anak. Kecil-kecil lagi anaknya. Makin double runyam.
Jadi... PUNYA KEMAMPUAN UNTUK BISA HIDUP SECARA MANDIRI bagi seorang perempuan itu menurutku sih... WAJIB! Karena Cinta saja tidak cukup memang bagi sepasang suami istri.
(Ish, mbak Ade ini, memangnya semua pernikahan itu pasti bercerai, kok pake ngewajibin segala sih? Loh? Bukan gitu. Kan, usia dan masa depan kita tidak pernah tahu loh. Lagipula, perceraian itu terbagi dua, ada yang cerai hidup ada juga yang cerai mati. Tuh... itu tuh maksudku).
Dalam rangka memandirikan diri sendiri bagi seorang perempuan yang sudah menikah, yang aku maksud disini adalah, tidak harus dalam bentuk harus berkarir di luar rumah. Jadi ibu rumah tangga pun, kita bisa kok mewujudkan langkah untuk bisa mandiri. Yaitu dengan membiasakan diri untuk disiplin menabung.
Aku sendiri, selalu mengusahakan agar bisa menyisihkan uang belanja untuk ditabung. Yaitu dengan cara, aku ikut arisan. Nanti, begitu dapat arisan, uang arisannya aku masukkan deposito deh.
Kenapa harus ikut arisan segala? Karena, kalau mendisiplinkan diri untuk tertib menyisihkan uang atas kemauan sendiri, dan tidak mengambilnya lagi itu susyaaaahhh jenderal!. Sejak ada teknologi ATM, jika kurang duit dikit, aku pasti lari ke ATM. Jadilah aku tidak pernah bisa menabung meski cuma sedikit. Nah... kalau ikut arisan, mau nggak mau aku kan harus setoran tiap bulan. Bisa digetok orang sekelompok arisan jika aku menolak untuk setoran. Nah, setelah dapat, biar duitnya aman aku masukkan ke deposito deh.
Mau tanya lagi nggak kenapa aku masukkan ke deposito dan bukan ke tabungan biasa saja? Ya itu tadi, karena sejak ada teknologi ATM, duit di tabungan biasa pun tidak selamat dari semangat menguras yang berkobar dalam dada.
Kebetulan, sekarang ada website keuangan yang menurutku amat membantu para ibu atau perempuan agar bisa lebih melek untuk urusan Finansial. Tidak perlu panas-panasan dan bermacet-macetan ke bank hanya untuk mendapatkan informasi tentang cara aman menabung. Apalagi sekarang yang namanya bank itu banyak banget. Nggak mungkin rasanya didatangi satu persatu cuma untuk mendapatkan informasi tentang pelayanan jasa mereka. Website ini adalah Cermati.com. Tagline website cermati sendiri adalah: sumber keuangan yang bisa dipercaya.
Produk-produk yang ditawarkan oleh Cermati memungkinkan kita untuk membuat keputusan finansial yang paling tepat dan cermat untuk situasi finansial Kita.
Berikut produk-produ keuangan yang terdapat di Cermati.com:
Sekarang, jika kalian ingin tahu mengapa aku menabung dan memilih tabungan deposito di bank syariah, disana ada tuh keterangannya. Lengkap lagi tentang deposito syariah dan tabungan syariah. Eh... malah sekarang Bank Syariah juga sudah mengeluarkan kartu kredit loh. Tentu saja kartu kredit syariah.
Aku sendiri, sejak regulasi dibukanya keran kebijakan pemerintah untuk keberadaan Bank Syariah, aku langsung meninggalkan semua kegiatan keuangan yang selama ini aku lakukan di bank konvensional. Semua aku pindahkan ke Bank Syariah.
Apa perbedaan antara Tabungan dengan sistem syariah dengan Tabungan umum selama ini (bank konvensional)?
Kelebihan sistem syariah dibandingkan sistem konvensional adalah usaha syariah berdasarkan Syariat Islam yang mengkedepankan rasa keadilan dan transparansi dalam melakukan transaksi/deal dengan nasabah. Dalam hal perbedaan antara Tabungan Syariah dan Tabungan umum, yang paling utama adalah Tabungan (dan juga produk dana lainnya) dalam sistem syariah tidak mengenal bunga (interest) yang tetap seperti bank konvensional, melainkan dikenal dengan istilah bagi hasil (nisbah). Jadi pada saat awal pembukaan rekening dilakukan perjanjian bagi hasil yang tetap antara bank dengan calon nasabah (sumber: cermati).
Jika kalian ingin tahu apa yang disebut dengan nisbah (bagi hasil), silahkan baca di tulisan ini: "Apa yang dimaksud dengan nisbah (bagi hasil)?".
Menabung itu... bukan cuma untuk gaya-gayaan saja kok. Tapi, menabung itu berguna untuk mempersiapkan masa depan. Jika terjadi sesuatu, kita tetap punya tabungan yang setidaknya bisa membuat kita lebih leluasa dalam memikirkan apa langkah selanjutnya. Karena, untuk bisa melangkah dengan penuh percaya diri itu, diperlukan kemampuan keuangan yang bisa cukup untuk menyanggah dan menopang segala rencana yang akan dilakukan. Cermati: karena cinta saja tidak cukup. Harus ada kemampuan untuk bisa mandiri. Makanya jangan terlena dengan nikmatnya jadi ibu rumah tangga lalu lupa bahwa meski sudah jadi ibu rumah tangga yang namanya menabung untuk masa depan itu tetap harus. KUDU. Baik itu menabung uang, menabung ilmu, dan menabung pahala juga.
Semoga rumah tangga kita semua senantiasa Sakinah, mawaddah Warahmah. Aamiin.
"Gimana ya mbak? Apa yang harus saya lakukan? Anak-anak saya masih kecil-kecil. Saya sebenarnya tidak ingin suami saya menikah lagi. Saya tidak ikhlas. Tapi, jika saya keberatan saya takut suami saya menceraikan saya. Jika saya jadi janda, bagaimana kehidupan saya selanjutnya? Karena, saya selama ini hanya menjadi seorang ibu rumah tangga saja."
Akhirnya, kami email-emailan (dulu waktu belum musim email, mungkin kami sudah surat-suratan ya).
Ada beberapa hal yang aku minta pada si ibu untuk dilakukan:
1. Jangan buru-buru minta cerai sebelum dia yakin bahwa itu adalah keputusan yang benar dan terbaik (karena Islam, memang membolehkan perceraian tapi itu sebagai pintu darurat saja. Itu sebabnya meski dibolehkan tapi perceraian itu dibenci oleh Allah).
Apa patokan bahwa bercerai adalah keputusan yang terbaik?
- yaitu jika suaminya sudah menelantarkan dia dan anak-anak setelah melakukan pernikahan kembali dengan perempuan lain (ketika poligami sudah terjadi)
- atau ketika suami ternyata tidak dapat berbuat adil dan hal ini tidak dapat diperbaiki oleh suami
- atau telah terjadi perilaku kekerasan (baik fisik maupun psikis) akibat pernikahan poligami (sering karena suami stress ketika membagi waktu, tanpa sadar dia mulai melakukan kekerasan pada salah satu istrinya)
- atau suami sudah melalaikan apa yang menjadi kewajiban dia sebagai suami pada istrinya
- (sebenarnya ada hadits yang mengatakan seorang wanita bisa mengajukan perceraian ketika cinta sudah hilang dalam dirinya; tapi karena ini terlalu subjektif maka yang alasan terakhir ini tidak bisa digunakan sih menurutku. Terlebih karena wanita sering mendahulukan emosi ketimbang logika ketika sedang galau).
2, Jangan buru-buru minta cerai sebelum yakin bahwa kita punya kemampuan untuk bisa hidup secara mandiri.
Imam Ibnu Qudamah telah menyebutkan kaidah dalam hal ini. Beliau mengatakan,
وجمله الأمر أن المرأة إذا كرهت زوجها لخلقه أو خلقه أو دينه أو كبره أو ضعفه أو نحو ذلك وخشيت أن لا تؤدي حق الله في طاعته جاز لها أن تخالعه بعوض تفتدي به نفسها منه
“Kesimpulan masalah ini, bahwa seorang wanita, jika membenci suaminya karena akhlaknya atau karena fisiknya atau karena agamanya, atau karena usianya yang sudah tua, atau karena dia lemah, atau alasan yang semisalnya, sementara dia khawatir tidak bisa menunaikan hak Allah dalam mentaati sang suami, maka boleh baginya untuk meminta khulu’ (gugat cerai) kepada suaminya dengan memberikan biaya/ganti untuk melepaskan dirinya.” (al-Mughni, 7:323).
Saran kedua ini, penting sekali. P-E-N-T-I-N-G.
Kenapa? Karena, memang sih di persidangan perceraian ada pasal dimana lelaki, harus menafkahi anaknya dari hasil pernikahan sebelumnya hingga anaknya tersebut bisa mandiri. Juga ada ketentuan agar lelaki memberi tunjangan pada mantan istrinya selama beberapa waktu ke depan. Tapiiiii.... percaya deh, itu cuma mentereng di atas kertas saja. Ketika sudah ketok palu, biasanya sih yang namanya urusan duit, sudah susah untuk dipegang.
Apalagi jika gaji lelaki sudah diatur seluruhnya oleh istri barunya... Beuhhhh.
Atau istri barunya ternyata manja-kenes-menal-menul jadi mau minta apa saja rasanya sayang jika tidak diberikan.... Beuhhhh.
Atau istri barunya punya keluarga yang ternyata harus dibiayai juga... Beuuuhhhh.
Atau di pernikahan barunya, keluarga ini harus terpisah jauh tempatnya... Beuhhh.
Pokoknya, say good bye deh sama ketentuan harus ngasih tunjangan.
Nah... jika sudah begitu, jika perempuan yang dicerai tidak punya kemampuan apapun untuk bisa hidup secara mandiri... duh... alamat-alamat deh... bakalan runyam urusan ekonominya. Apalagi jika sudah punya anak-anak. Kecil-kecil lagi anaknya. Makin double runyam.
sumber foto |
Jadi... PUNYA KEMAMPUAN UNTUK BISA HIDUP SECARA MANDIRI bagi seorang perempuan itu menurutku sih... WAJIB! Karena Cinta saja tidak cukup memang bagi sepasang suami istri.
(Ish, mbak Ade ini, memangnya semua pernikahan itu pasti bercerai, kok pake ngewajibin segala sih? Loh? Bukan gitu. Kan, usia dan masa depan kita tidak pernah tahu loh. Lagipula, perceraian itu terbagi dua, ada yang cerai hidup ada juga yang cerai mati. Tuh... itu tuh maksudku).
Dalam rangka memandirikan diri sendiri bagi seorang perempuan yang sudah menikah, yang aku maksud disini adalah, tidak harus dalam bentuk harus berkarir di luar rumah. Jadi ibu rumah tangga pun, kita bisa kok mewujudkan langkah untuk bisa mandiri. Yaitu dengan membiasakan diri untuk disiplin menabung.
Aku sendiri, selalu mengusahakan agar bisa menyisihkan uang belanja untuk ditabung. Yaitu dengan cara, aku ikut arisan. Nanti, begitu dapat arisan, uang arisannya aku masukkan deposito deh.
Kenapa harus ikut arisan segala? Karena, kalau mendisiplinkan diri untuk tertib menyisihkan uang atas kemauan sendiri, dan tidak mengambilnya lagi itu susyaaaahhh jenderal!. Sejak ada teknologi ATM, jika kurang duit dikit, aku pasti lari ke ATM. Jadilah aku tidak pernah bisa menabung meski cuma sedikit. Nah... kalau ikut arisan, mau nggak mau aku kan harus setoran tiap bulan. Bisa digetok orang sekelompok arisan jika aku menolak untuk setoran. Nah, setelah dapat, biar duitnya aman aku masukkan ke deposito deh.
Mau tanya lagi nggak kenapa aku masukkan ke deposito dan bukan ke tabungan biasa saja? Ya itu tadi, karena sejak ada teknologi ATM, duit di tabungan biasa pun tidak selamat dari semangat menguras yang berkobar dalam dada.
Kebetulan, sekarang ada website keuangan yang menurutku amat membantu para ibu atau perempuan agar bisa lebih melek untuk urusan Finansial. Tidak perlu panas-panasan dan bermacet-macetan ke bank hanya untuk mendapatkan informasi tentang cara aman menabung. Apalagi sekarang yang namanya bank itu banyak banget. Nggak mungkin rasanya didatangi satu persatu cuma untuk mendapatkan informasi tentang pelayanan jasa mereka. Website ini adalah Cermati.com. Tagline website cermati sendiri adalah: sumber keuangan yang bisa dipercaya.
Produk-produk yang ditawarkan oleh Cermati memungkinkan kita untuk membuat keputusan finansial yang paling tepat dan cermat untuk situasi finansial Kita.
Berikut produk-produ keuangan yang terdapat di Cermati.com:
sumber foto
Sekarang, jika kalian ingin tahu mengapa aku menabung dan memilih tabungan deposito di bank syariah, disana ada tuh keterangannya. Lengkap lagi tentang deposito syariah dan tabungan syariah. Eh... malah sekarang Bank Syariah juga sudah mengeluarkan kartu kredit loh. Tentu saja kartu kredit syariah.
Aku sendiri, sejak regulasi dibukanya keran kebijakan pemerintah untuk keberadaan Bank Syariah, aku langsung meninggalkan semua kegiatan keuangan yang selama ini aku lakukan di bank konvensional. Semua aku pindahkan ke Bank Syariah.
Apa perbedaan antara Tabungan dengan sistem syariah dengan Tabungan umum selama ini (bank konvensional)?
Kelebihan sistem syariah dibandingkan sistem konvensional adalah usaha syariah berdasarkan Syariat Islam yang mengkedepankan rasa keadilan dan transparansi dalam melakukan transaksi/deal dengan nasabah. Dalam hal perbedaan antara Tabungan Syariah dan Tabungan umum, yang paling utama adalah Tabungan (dan juga produk dana lainnya) dalam sistem syariah tidak mengenal bunga (interest) yang tetap seperti bank konvensional, melainkan dikenal dengan istilah bagi hasil (nisbah). Jadi pada saat awal pembukaan rekening dilakukan perjanjian bagi hasil yang tetap antara bank dengan calon nasabah (sumber: cermati).
Jika kalian ingin tahu apa yang disebut dengan nisbah (bagi hasil), silahkan baca di tulisan ini: "Apa yang dimaksud dengan nisbah (bagi hasil)?".
Menabung itu... bukan cuma untuk gaya-gayaan saja kok. Tapi, menabung itu berguna untuk mempersiapkan masa depan. Jika terjadi sesuatu, kita tetap punya tabungan yang setidaknya bisa membuat kita lebih leluasa dalam memikirkan apa langkah selanjutnya. Karena, untuk bisa melangkah dengan penuh percaya diri itu, diperlukan kemampuan keuangan yang bisa cukup untuk menyanggah dan menopang segala rencana yang akan dilakukan. Cermati: karena cinta saja tidak cukup. Harus ada kemampuan untuk bisa mandiri. Makanya jangan terlena dengan nikmatnya jadi ibu rumah tangga lalu lupa bahwa meski sudah jadi ibu rumah tangga yang namanya menabung untuk masa depan itu tetap harus. KUDU. Baik itu menabung uang, menabung ilmu, dan menabung pahala juga.
Semoga rumah tangga kita semua senantiasa Sakinah, mawaddah Warahmah. Aamiin.
Hari Persahabatan Sedunia
Senin, 10 Agustus 2015
[Lifestye] Hari Persahabatan Sedunia? Kemarin, aku diberitahu oleh seorang teman bahwa ternyata, setiap hari minggu pertama di bulan agustus, dunia internasional merayakan hari persahabatan sedunia.
Tradisi ini dimulai sejak awal tahun 1900-an di Amerika Selatan, khususnya di Paraguay.
Awalnya, ini sebenarnya strategi penjualan kartu produksi Hallmark (Joyce Hall) tahun 1930. Dia memilih tanggal 2 Agustus dengan maksud bahwa ini adalah hari libur di tengah tahun. Maksudnya, jika liburan, mungkin ada baiknya untuk menyapa teman atau sahabat dengan mengirimi mereka kartu ucapan bahwa kita senang memiliki mereka sebagai teman.
Tradisi ini dimulai sejak awal tahun 1900-an di Amerika Selatan, khususnya di Paraguay.
Awalnya, ini sebenarnya strategi penjualan kartu produksi Hallmark (Joyce Hall) tahun 1930. Dia memilih tanggal 2 Agustus dengan maksud bahwa ini adalah hari libur di tengah tahun. Maksudnya, jika liburan, mungkin ada baiknya untuk menyapa teman atau sahabat dengan mengirimi mereka kartu ucapan bahwa kita senang memiliki mereka sebagai teman.
Pertanyaan Yang Paling DIbenci
Minggu, 09 Agustus 2015
Pagi ini eh siang tepatnya, aku nonton acara Entertainment news di NETTV. Kebetulan, lagi wawancara cepat dengan Rio Dewanto. Itu loh suaminya Atiqah Hasiholan.
Rio Dewanto lagi jalan pulang ke apartemennya (mungkin) ketika dicegat untuk diwawancarai.
"Mas Rio, boleh ditanya-tanya gak nih?"
"Mas Rio, boleh ditanya-tanya gak nih?"
"Boleh... tapi jangan pertanyaan yang aku gak suka ya."
"Pertanyaan apa yang paling mas Rio benci?"
"Pertanyaan tentang.. hobi."
"Kenapa?"
"Karena bingung mau jawab apa. Harus mikir dulu."
Aku jadi inget anak-anakkku.
Beberapa waktu lalu, aku juga pernah tuh bertanya ke anakku. Ceritanya sih pingin diajak ngobrol iseng gitu.
"Eh... kita main tanya-tanyaan yuk." Ini sebenarnya taktikku untuk mengetahui how is your day, kid? Tapi, kalau ditanya serius, pasti deh... anakku tuh malah mengunci mulutnya rapat-rapat dan menghindari untuk bercerita tentang segala sesuatu tentang hari-hari mereka.
Jadi, agar anak-anak bisa santai bercerita dan tidak merasa terintimidasi ketika ditanyakan, aku main tebak-tebakan saja dengan mereka. Salah satunya ya... main-tanya-tanyaan.
"Boleh saja main tanya-tanyaan. Tapi jangan ngasi aku pertanyaan yang aku gak suka ya."
"Apa pertanyaan yang kamu gak suka?"
Anakku berpikir sejenak, lalu mereka polos mengatakannya
"Pertanyaan tentang cita-cita."
"Eh.... itu kan pertanyaan gampang. Kenapa gak suka ditanya tentang cita-cita?"
"Karena aku harus mikir dulu, cita-citaku sebenarnya apa ya? Nih... aku mau jadi dokter... dokter anak. Tapi.... itu kan susah. Berarti aku harus punya cita-cita lain selain dokter anak. Nah.. itu yang aku malas mikir."
heheheheh
Ternyata, nggak artis nggak anak-anak sama saja ya kondisinya... tidak suka jika diberikan pertanyaan yang mengharuskan kita untuk berpikir secara serius jawaban yang akan dikatakan.
Kalau kamu, pertanyaan yang paling dibenci apa?
Kreatif dengan Besek
Senin, 03 Agustus 2015
[Lifestyle] Apa itu Kreatif.
Menurutku, kreatif itu salah satunya adalah mengubah sesuatu yang semula bernilai jual murah menjadi sesuatu yang bernilai jual mahal.
Kreatif juga berarti, memanfaatkan sesuatu yang murah menjadi sesuatu yang terlihat mewah.
Sekarang, mari kita KREATIF DENGAN BESEK.
Seperti ini berikut ini nih.
Pernah lihat besek? Itu loh, kotak yang terbuat dari anyaman bambu, berwarna coklat muda. Beberapa pekan lalu, suamiku dikirimi besek yang berisi lauk pauk tapi kali ini beseknya dikemas dalam kemasan yang keren dan kece badai. Lebih tepatnya: KREATIF.
Menurutku, kreatif itu salah satunya adalah mengubah sesuatu yang semula bernilai jual murah menjadi sesuatu yang bernilai jual mahal.
Kreatif juga berarti, memanfaatkan sesuatu yang murah menjadi sesuatu yang terlihat mewah.
Sekarang, mari kita KREATIF DENGAN BESEK.
Seperti ini berikut ini nih.
Pernah lihat besek? Itu loh, kotak yang terbuat dari anyaman bambu, berwarna coklat muda. Beberapa pekan lalu, suamiku dikirimi besek yang berisi lauk pauk tapi kali ini beseknya dikemas dalam kemasan yang keren dan kece badai. Lebih tepatnya: KREATIF.
Batik Ada di Kue Bolu
Minggu, 02 Agustus 2015
Beberapa bulan lalu, suamiku mendapat kiriman kue bolu. Tapi, kue bolu kali ini istimewa. Karena, kulitnya bercorak kain batik.
Berhubung sebelum ini aku belum pernah bertemu kue bolu dengan motif batik, jadi aku rada-rada terkagum-kagum gitu deh. Membayangkan sulitnya membuat motif batik ini untuk kulit kue bolu. Secara motif ini pasti dibentuk ketika adonan kue masih lembek setengah cair kan. Eh... iya nggak sih?
Ini nih kue bolu batik yang aku maksud.
Tuh. Cantik kan motif kulit kue bolunya.
Berhubung sebelum ini aku belum pernah bertemu kue bolu dengan motif batik, jadi aku rada-rada terkagum-kagum gitu deh. Membayangkan sulitnya membuat motif batik ini untuk kulit kue bolu. Secara motif ini pasti dibentuk ketika adonan kue masih lembek setengah cair kan. Eh... iya nggak sih?
Ini nih kue bolu batik yang aku maksud.
Tuh. Cantik kan motif kulit kue bolunya.
Hidup Sehat Kuat Sampai Tua
Sabtu, 01 Agustus 2015
[Lifestyle] Hari kamis lalu (30/7/2015) aku naik angkot 03 dari SMA 8 Jakarta untuk pulang ke rumah. Dibanding dengan mikrolet yang tempat duduknya lebih lebar dan lebih luas bagian tengahnya, angkot umumnya lebih sempit. Jadi, jika kita duduk berhadapan maka kemungkinan untuk lutut kita bertabrakan dengan lutut orang yang duduk di hadapan kita tetap ada. Untuk menyiasatinya, maka aku sering duduk dengan lutut dimiringkan sedikit (*resiko punya kaki panjang). Itu sebabnya, aku sering begitu masuk angkot, langsung memilih duduk di kursi paling belakang. disana, aku bisa menyenderkan kakiku di bagian belakang mobil. Jadi, kemungkinan untuk bertemu lutut orang lain bisa dihindari (*sekali lagi, semua pilihan pasti ada resikonya. Pilihanku ini resikonya jika mau turun angkot rada sedikit susah memang karena jauh dari pintu keluar).
Girl's Talk and Home Made Bread
Rabu, 29 Juli 2015
[Lifestyle: Kuliner] Tukang roti yang biasanya keliling kampung, di hari raya Idul Fitri lalu tidak berjualan. Padahal, kami sekeluarga sudah bosan memakan makanan berat. Pingin nyemil yang bukan gorengan. Akhirnya, aku pun mengajak anak-anak untuk membuat roti.
Roti yang aku buat ini, mudah sekali. Saking mudahnya, ketika membuatnya aku menyelinginya dengan pekerjaan yang menjadi kegemaranku: menonton drama korea. Kebetulan, saat itu aku dan kedua putriku sedang menyelesaikan drama korea Kill Me, Heal Me.
Aku termasuk orang yang tidak begitu suka menonton film lewat you tube di notebook. Layarnya kecil, padahal nonton drama korea itu harus baca teks. Jika layar notebooknya cuma layar 14 inch, mataku sering perih ketika mengikuti ceritanya. Karena konsentrasi antara membaca teks dan menyaksikan semua adegannya berlangsung. Itu sebabnya, aku termasuk rajin menyambangi tukang penjual CD DVD di pasar Tebet Barat. Dia sampai hafal. Jadi, kadang meski sudah beli berbulan-bulan, tapi jika ada CD yang rusak di tengah, kita bisa menukarnya. Eh.. kita. Aku mungkin ya. Saking sudah langganannya.
Lama tiap episode Kill Me Heal Me itu sekitar 30-40 menitan. Kisahnya sih tentang seorang lelaki yang kaya raya, penerus kerajaan bisnis terkenal, satu-satunya ahli waris dari semua kekayaan itu, tapi dia punya satu kekurangan: dia menderita gangguan jiwa kepribadian ganda. Seluruhnya, ada 7 kepribadian yang berbeda yang diidap oleh Ji Sung.
gambar diambil dari tulisan which of ji sung's personalities are you? |
Nah. Entah mengapa, aku dan kedua putriku pasti tertawa riuh jika kepribadian Ahn Yo Na muncul. Ini adalah kepribadian sebagai seorang remaja putri usia 17 tahun yang centil, suka dengan lelaki tampan, nekad dan cuek banget. Hahahaha.
Lalu, awalnya, ikut ngeri ketika kepribadian Se Gi muncul. Se Gi ini kepribadian nekad, pintar berkelahi, setia, melindungi wanita yang dicintainya, rela membunuh demi melindungi gadisnya, sadis, action first - talk later. Tapi, setelah drama berjalan, malah jadi ngerasa justru Se Gi ini malah kepribadian yang asyik. Tidak membosankan, dan ugh.... sedikit charming ke arah macho.
Full deh aku dan kedua putriku membahas kepribadian-kepribadian di drama ini dan isi obrolan kami tuh girl's talk banget. Terkadang, obrolan ibu dan anak gadisnya, terkadang obrolan ketika sedang ngumpul dengan sahabat cewek. Kami mengupas mana yang enak dijadiin suami kelak, apa positif dan negatifnya kepribadian-kepribadian itu, dan mana yang enak dijadiin teman dekat. Mana yang sebaiknya dihindari... tentu saja dengan ilustrasi saling cerita pengalaman masing-masing yang pernah bertemu dengan kepribadian yang ada di drama ini di kehidupan nyata.
Seru.
Ramai.
Aku menikmati obrolan tipe Girl's talk ini dengan kedua putriku. Karena, aku diam-diam jadi bisa mengikuti alur pemikiran dan selera mereka. Mencoba mengerti dan jika ada yang terasa "salah" pelan-pelan bisa kuperbaiki. Harapannya sih, semoga kedua putriku kelak tidak pernah salah langkah dalam memilih teman-sahabat-calon suami-suami. Aamiin.
Tapi, sekaligus juga jadi iseng pingin nyemil.
Ngobrol dan ketawa-ketiwi dengan mulut kosong itu ternyata tidak enak. Sekarang aku mengerti, kenapa para gadis jika sedang berkumpul sering meninggalkan banyak kotak bekas bungkus makanan (*ish... tapi kan mereka tubuhnya masih pada langsing. Yang bahaya itu, aku kan sudah ibu-ibu dan tidak langsing lagi... huhuhu... jadi... membuat cemilan sendiri itu sepertinya harus; karena kita bisa mengontrol langsung apa yang kita olah dalam makanan yang akan masuk ke dalam tubuh kita).
Ngobrol dan ketawa-ketiwi dengan mulut kosong itu ternyata tidak enak. Sekarang aku mengerti, kenapa para gadis jika sedang berkumpul sering meninggalkan banyak kotak bekas bungkus makanan (*ish... tapi kan mereka tubuhnya masih pada langsing. Yang bahaya itu, aku kan sudah ibu-ibu dan tidak langsing lagi... huhuhu... jadi... membuat cemilan sendiri itu sepertinya harus; karena kita bisa mengontrol langsung apa yang kita olah dalam makanan yang akan masuk ke dalam tubuh kita).
Jadilah, kami menyelingi acara nonton bareng ini dengan membuat roti.
Ini resepnya *sudah aku share di instagramku: @adeanit4.
Resep Roti buatan sendiri (krn tukang roti keliling masih pada mudik).BAHAN : -Tepung 3 genggam (gak punya takaran soalnya). -Gula (setuangan..hehehe demi hemat cucian alias malas ngotorin sendok) - fermipan - susu bubuk segenggam - mentega sepertiga sachet yg 250 gram. - air hangat (kira2 aja biar jangan sampai terendam) CARA BUAT: semua bahan diulen sampe kalis alias gak lengket di tangan terus tutup pake handuk kecil yg dah diguyur air panas dikit (*krn kalo banyak susah merasnya. Panas ih). Ungkep selama 4 episode drakor Kill Me Heal Me. Lalu matikan DVD playernya, mulai bentuk adonan. Beri isi suka2. Karena aku cuma punya coklat meises dan keju saja jadi ya cuma itu isi rotiku. Olesi atasnya dengan telur. Panggang selama 1 episode drakor Kill Me Heal Me di dalam Oven 180 derajat celcius. Jadi deh. Rasanya enak deh. #bread #cheese #choco #rotikeju #roticoklat #homemadebread #dramakorea #killmehealme #resep #cheesetagram#chocolatebread #food #foodstagram #foodinstagram
A photo posted by Ade Anita (@adeanit4) on
Langganan:
Postingan (Atom)