[Lifestyle] Tinggal di kota besar seperti Jakarta, rasanya sulit deh jika di rumah tidak ada AC-nya. Memang sih, menurut nasehat para seleb inspirator "family dan Parenting lifestyle", sebaiknya anggota keluarga jangan terlalu dimanjakan dengan berbagai fasilitas yang membuat nyaman. Karena menurut mereka, nanti anggota keluarga bakalan susah jika suatu hari harus hidup serba terbatas.
Aku sendiri, aku lebih suka melihat hal ini dari sudut pandang yang positif. Yaitu bahwa kenyamanan itu, memang harus diusahakan agar kita bisa lebih produktif dan kreatif lagi dalam berkarya dan meningkatkan kualitas hidup kita sendiri. Kan susah ya untuk berpikir dan berkarya jika kita merasa tidak nyaman karena cuaca yang terik dan gerah? Kesehatan juga bisa terganggu jika tidur kita tidak nyenyak karena temperatur udara yang ngungkep dan bikin kita bolak balik mengeluh karena kepanasan. Jadi, memiliki perangkat AC di rumah, khususnya rumah di kota besar seperti Jakarta tempatku tinggal saat ini, it's a must.
Waterbom, Untuk Yang Sedang Jatuh Cinta
Minggu, 15 Oktober 2017
[Pernikahan] Usia pernikahanku insya Allah tahun depan memasuki usia 24 tahun. Tidak terasa ya. Rasanya baru beberapa saat saja kami menikah, punya anak lalu pontang-panting membesarkan anak dan mengisi hari-hari yangberjalan.
Nggak tahunya, anak-anak sudah semakin beranjak besar.
Sampai sekarang, aku masih sering merasa anak-anakku belum pada besar. Jadi, yang ada di kepalaku itu ingatan bahwa aku harus segera pulang ke rumah karena nanti anak-anak gelisah menungguku. Lalu mereka tidak makan karena tidak ada yang memasak di rumah. Lalu mereka lupa shalat karena tidak ada yang mengingatkan. Pokoknya, segala macam pemikiran bahwa anak-anak akan berantakan karena aku tidak ada di sisi mereka. Padahal kenyataannya sih... mereka semua fine-fine aja. Apalagi sekarang mereka sudah pada mandiri alhamdulillah. Dalam arti sudah bisa dilepas dan diberi tanggung jawab.
Kanker Serviks, Apa itu?
Kamis, 12 Oktober 2017
[Lifestyle] Duh, aku ngeri jika mendengar kata kanker sebenarnya. Kenapa? Karena sekarang kok semakin banyak orang yang terkena penyakit Kanker. Padahal jaman aku kecil dulu, kanker itu dianggap sebuah lelucon yang bisa bisa ngakak karena diartikan sebagai kantong kering.
"Nggak pergi lo?"
"Kagak. Gue kena kanker nih, kantong kering." Kantong kering disini diartikan sebagai tidak punya uang.
Jaman sekarang, mana bisa bercanda model begini. Duh, naudzubillah min dzaliik deh jangan sampai terkena kanker.
Pemberian Nama untuk Bayi Baru Lahir
Kamis, 05 Oktober 2017
[Parenting] Buat orang bule (baca: orang-orang barat; yaitu yang tinggal di negara barat seperti amerika, eropa dan sekitarnya), mungkin nama itu tidak penting. Itu sebabnya mereka mengenal pepatah yang mengatakan "apalah arti sebuah nama". Lalu bagaimana dengan di Indonesia?
Di beberapa daerah yang ada di Indonesia, nama itu tidak dipandang amat penting. Ada beberapa daerah yang memberi nama pada anak, sesuai dengan peristiwa yang terjadi di waktu bersamaan ketika anak itu lahir, sebagai pengingat akan waktu dan kejadian. Di bagian daerah yang lain, pemberian nama semata diberikan karena anak adalah penerus nama keluarga. Sehingga, terkadang nama anak adalah nama yang sama dengan nama ayah atau kakeknya. Di bagian daerah yang lain, ada yang memberikan nama sesuai dengan suasana hati orang tuanya ketika anak itu lahir. Tapi mayoritas daerah di Indonesia, pemberian nama pada bayi yang baru lahir, diberikan seiring dengan harapan dan asa yang ingin disematkan oleh keluarga besar pada bayi tersebut.
Cerita tentang pemberian nama-nama di daerah di Indonesia, bisa kalian baca di postinganku yang ini ya: Promp #8 : Kendi : Nama Kendi
Di Islam (agama yang aku anut) sendiri bagaimana?
Langganan:
Postingan (Atom)