Aku, Jiah, dan Dude Herlino

[Lifestyle] Kejadiannya sudah lama sekali. Yaitu di tahun kedua aku mulai ngeblog. Tepatnya tahun 2013. Ini  sepertinya tahun aku kenal dengan Jiah Al Jafara.  Seorang gadis blogger dari daerah Jepara.



Ceritanya, waktu itu aku ikut sebuah event 8 minggu ngeblog dengan tema-tema yang sudah ditentukan yang diadakan oleh sebuah komunitas. Alhamdulillah, aku terpilih sebagai peringkat ke 3 di event tersebut. Posisi peringkatku ini sebenarnya sudah aku perhitungkan. Karena, memang dalam lomba tersebut, peserta dengan jumlah artkel terbanyak  selama 8 minggu nonstop itulah yang menang. Jadi, setiap hari setelah selesai menulis, aku menghitung berapa kira-kira artikel maksimal yang sudah ditulis oleh peserta lain. Artikel terbanyaklah yang aku incar. Tapi tidak bisa terlalu banyak juga.

Menulis itu kan sebuah seni ya.
Seni mengolah kata.
Untaian kalimat yang kita tulis, bisa terbaca nyaman dan enak diikuti oleh pembaca kita. Jika terlalu sedikit, pembaca bisa bete. Terlalu banyak pembaca bisa bete juga. Jadi, aku berusaha mengambil posisi di pertengahan. Itu sebabnya ketika panitia menetapkan aku berhasil menduduki peringkat ke tiga, aku sudah cukup puas.

Tapi, ternyata tidak demikian dengan jawara penulis artikel peringkat di atasku. Mereka berseteru karena salah satu pemenang meng-klaim berhasil menulis lebih banyak daripada pemenang pertama. Nah... inilah pertama kali aku mengenal Jiah Al Jafara. Dia pemenang pertama di event 8 minggu nonstop ngeblog. Waktu itu, blognya masih bernama Dua Sisi dengan dominasi warna hijau. Sekarang, blognya Jiah bermetamorfosis menjadi  Jiah My Id: The Power of Anak Kampung.

Jiah Al Jafara itu dasyat sekali.
Kebayang saja, satu tema tapi dalam sehari dia bisa menulis dengan mengambil berbagai macam sudut pandangan hingga akhirnya satu tema itu melahirkan banyak artikel dalam satu hari. Sudah begitu, dia mengaku tinggal di desa yang jauh dari internet pula.

Itu jika bukan WOW, Masya Allah, apa coba namanya?
Bayangkan saja. Seorang yang tinggal di desa, jauh dari warung internet, sengaja datang untuk menyewa warung internet lalu menulis banyak artikel dalam sehari.
Adapun posisi kemenangan dia yang dikudetakan, ditanggapi oleh Jiah Al Jafara dengan amat tenang. Elegan sih tepatnya.

Saat itulah aku memutuskan bahwa aku harus berteman dengan Jiah Al Javara. Berharap bisa tertular ide-ide segarnya dalam menulis artikel.

Lalu aku menjadi silent reader tulisan-tulisannya Jiah Al Jafara. Gadis pemilik asli nama Puji Astuti ini,aktif di komunitas penggemar menulis flash fiction. Gara-gara Jiah, aku jadi tahu tentang komunitas ini. Dan Jleb.... aku ikut masuk dan bergabung dengan komunitas Penulis Flash Fiction setiap hari senin ini: Monday Flash Fiction.

Lalu lagi-lagi aku kagum dengan kepiawaian dia menulis flash fiction. Cerita super mini dengan akhir yang ditwist. Jiah beberapa kali masuk sebagai kandidat salah satu event menulis flash fiction.
Ih. Bikin minder.
Masih muda tapi kok jago banget nulisnya.

Lalu karena aku ternyata gagal menjadi penulis  cerita flash fiction (hehehe) jadi aku agak sedikit melupakan Jiah. Aku mengerjakan hal lain.

Dipersatukan oleh Dude Herlino


Hingga suatu hari, kebetulan aku sedang jalan-jalan dengan keluargaku di mall Senayan City.
Nah. Ketika sedang antri kamar mandi, di depanku tampak seseorang yang punya wajah amat familiar.

Aku perhatikan wajah itu. Sambil mengingat-ingat siapa ya?
OMG. Ternyata wajah artis Indonesia: Teuku Wisnu.
Tapi... eh... kenapa dia antri di kamar mandi perempuan?
Masa iya dia..... glek. Sudah operasi kelamin?
OH.
Tidaaakkk.
Tapi sebentar.
Di depan Teuku Wisnu ternyata ada seorang perempuan separuh baya yang duduk di atas kursi roda. Perempuan inilah yang akan masuk ke kamar mandi. Dan perempuan ini ibunya Teuku Wisnu.

Dengan lembut dan amat santun, Teuku Wisnu mengucapkan kata maaf berkali-kali pada para perempuan yang sedang antri toilet. Dia akan membawa ibunya untuk ke toilet khusus orang cacat yang ada di bagian paling pojok Mall Senayan City tempo dulu. Jaman dulu, kamar mandi untuk orang cacat ada di paling pojok di deretan toilet perempuan. Sekarang, Mall Senayan City sudah banyak bebenah. Toiletnya lebih tertata dan toilet untuk orang cacat letaknya terpisah di luar.

Itu sebabnya Teuku Wisnu amat sungkan. Tapi, sebagai anak yang berbakti dia rela antri. Bahkan dia membopong ibunya masuk lalu mendudukkkannya di toilet. Lalu menunggu di luar toilet sambil menunduk dalam menjaga pandangan.

Sampai di rumah, aku langsung dong bercerita ke keluargaku betapa santun dan baik hatinya Teuku Wisnu yang kala itu masih bujangan dan bahkan belum ikut main drama Cinta Fitri jadi belum dekat dengan Shiren Sungkar (yang jadi istrinya sekarang setelah mereka bertemu di drama Cinta Fitri).

Komentar adikku yang kebetulan saat itu bekerja di sebuah PH adalah:

"Iya betul. Teuku Wisnu memang baik dan santun orangnya. Dia juga sering baca Al Quran jika menunggu waktu break shooting."
"Iya, terlihat sih. Jarang loh artis yang rela ikut antrian dan bopong ibunya untuk ke kamar kecil itu. Dia nggak malu gitu padahal selebritis."
"Ini juga De. Dude Herlino. Dia juga aslinya  baik banget orangnya. Sholeh pula. Jadi nih, jika sedang syuting terus ada azan; Dude nggak mau ngomong. Dia langsung menghentikan adegan dan menunggu hingga azan selesai. Terus dia juga minta break karena dia nggak mau ketinggalan shalat tepat waktu. Dan pas giliran orang lain yang take gambar ,  Dude akan mengisi waktu luang dengan membaca Al Quran."

Tring.
Lalu tiba-tiba aku kagum dengan Dude Herlino.
Dan mulai saja mengikuti berita-berita tentang Dude Herlino dan jika ada waktu melihat tayangan drama yang dia main di dalamnya. Hanya saja, aku bukan penggemar Drama Indonesia di televisi sih. Malah, aku jarang banget nonton yang namanya sinetron Indonesia. Aku takut kecanduan jika sudah tahu ceritanya dari awal. Kecanduan itu bisa bikin aktifitas terganggu nantinya. Tapi Dude Herlino ini.... di sinetron sepintas yang aku lihat sambil lalu, selalu terlihat memainkan peranan sebagai sosok lelaki yang lembut, santun, kebapakan. Tipe lelaki yang selalu bikin aku suka.  Dan keterangan adikku tentang keseharian nyata si Dude Herlino ini, bikin aku diam-diam jadi penggemar Dude Herlino.

Jarang-jarang loh artis yang tidak terpengaruh menjadi manusia materialistis dan tidak larut berpaham keduniawian.

Hingga tiba-tiba Dude Herlino menikah dengan Alisya Soebandono.
Wah. Rada-rada sedikit nggak rela sebenarnya. Kenapa dari sebegitu banyak gadis-gadis manis Dude harus menikahi mantannya Desta dari Club Eighties? Apalagi jika ingat Alisya Soebandono pernah melakukan pose kissing dengan Desta, mantan pacar sebelum menikah dengan Dude. Tapi... siapa gueeee yang cuma penggemar biasa.

Jadilah aku menumpahkan caraku untuk move on dengan membuat tulisan tentang pernikahan Dude dan Alisya. Lalu mensharenya. Dan tebak, siapa yang paling getol melemparkan tanggapan atas tulisan yang aku share? JIAH AL JAFARA. Gadis single yang masih membuka lowongan mencari jodoh saat ini ternyata juga penggemar Dude Herlino.

hahahahahahha.
Gara-gara tulisanku dan saling lempar komen di media sosial inilah akhirnya aku dan Jiah menjadi akrab.

foto kolase ini dibuat oleh Jiah ketika dia menulis tentang aku di tulisan Jiah: Ade Anita: Ketika Mantan Mendekatkan Kita


Nah. Itu tuh ceritaku tentang Jiah Al Javara. Belakangan aku baru tahu bahwa dia bukan keturunan Arah seperti persangkaanku dulu gara-gara melihat nama Al Javara. Tapi, Al Javara itu karena Jiah berasal dan tinggal di Jepara.

Oh ya. Alhamdulillah, Alisya Soebandono sekarang jadi perempuan yang berjilbab, santun dan menutup aurat loh setelah menikahi Dude Herlino. Ikut senang.
Semoga Jiah Al Jafara juga segera menemukan jodoh yang bisa membawa Jiah Al Jafara melampaui Alisya Soebandono baik kesholehannya juga yang lainnya.


9 komentar

  1. jd Mak ade itu diam2 kagum, tak kusangka, hihihi

    BalasHapus
  2. Bhauahahaha.. Aku girang banget baca ketika mantan mendekatkan kita.. Udah pernah ketemu Jiah langsung belum, mbak?

    BalasHapus
  3. Jauh dari akses internet tapi selalu update blog? Keren ya mbaa. Btw, ntar kalau ketemu langsung ama Dude juga harus ucapkan makasih mba. Hihii

    BalasHapus
  4. Mba Ade dan Jiah ternyata punya satu mantan yang sama yah, beruntungnya si Dude, hehehe :D

    BalasHapus
  5. kirain cuma aku yg kagum dgn dude herlino, ternyata mbak jiah juga ya :-)

    BalasHapus
  6. Aku telat banget ya kenal Jiah belum ada setahun kayaknya. Itu aja karena dipertemukan dalam satu kelompok Arisan Link. Jiah emang dahsyat, kecil-kecil cabe rawit banget deh :D

    BalasHapus
  7. Wah ini postingan kedua yang saya baca dengan mengusung profil yang sama. Yaitu mbak jiah hehehe. Penasaran nih jadinya sama sosok mbak jiah :D

    BalasHapus
  8. Jiah itu kecil-kecil cabe rawitt ya mbak... ikut bangga ada anak muda Jepara sekeren dia

    BalasHapus
  9. hihihi punya mantan yang sama ya mbak Ade dan Jiah :)

    BalasHapus