[Lifestyle] Suatu hari dulu di waktu yang lampau. Aku baru punya anak satu, masih bayi pula. Usiaku bahkan belum 25 tahun. Masih ibu muda yang unyu. Aku bertemu dengan teman eks SMA di pasar. Waktu itu, aku menggandeng anakku, dan hanya mengenakan celana jeans belel dan kaus lengan pendek. Rambut dikuncir (iya, iya, dulu aku belum pakai jilbab emang) dan wajah tanpa make up sama sekali.

"De...apa kabar? Ya ampun itu muka, kok jadi bening banget. Pake apa?"



Dipuji seperti itu, siapa coba yang nggak suka? Tapi pujian ini bukan berarti aku cantik. Tapi bisa jadi karena teman eks SMA ku ingat bagaimana penampilanku ketika SMA dulu. Cungkring karena tubuh yang kurus dan tinggi, serta kulit putih dengan sprouten (bintik-bintik hitam) yang membayang di sekitar pipi.

Jenis kulitku kata dokter kulit yang aku datangi untuk konsultasi penanganan bintik-bintik hitam di kulit wajah, adalah jenis kulit oriental. Kuning terang dengam bakat bintik hitam pigmentasi di sekitar wilayah pipi di bawah mata. Jadi, meski memakai laser atau obat apapun, cepat atau lambat bintik hitam ini akan muncul jika kulit wajahku sering terpapar sinar matahari dan tidak terawat.

"Jadi, apa rahasia kulit lo, De? Kok bisa bening gini?"
"Duh, apa ya? Paling rajin dibersihin aja. Kalo lagi malas bersihin pake air. Kalau lagi rajin bersihin pake susu pembersih abis itu kasih penyegar. Sudah. Begitu saja."

Usia 20-an itu adalah masa dimana kulit wajah kita masih kencang dan belum tercemar dengan aneka macam paparan kosmetik dan polutan. Jadi, perawatan amat sederhana sekalipun, tetap bisa menonjolkan kecantikan maksimal kita.

Lalu, waktu berlalu. Aku ikut suamiku belajar ke Australia. Kembali ke Indonesia lagi di awal milenium baru. Dan usiaku kini tanpa terasa sudah kepala 3. Anak bungsuku saja lahir ketika usiaku sudah 36 tahun.

Bersama dengan anak bungsuku. Dia lahir ketika usiaku 36 tahun

Punya anak kecil di usia lebih dari 35 tahun itu ternyata seru. Karena ketika anak memasuki dunia bermain dan sekolah, mau tidak mau aku bertemu dengan para ibu teman anak bungsuku. Kami berkenalan, bergaul, lalu berbaur. Kebanyakan para ibu muda ini berusia 20-30 tahun. Itu sebabnya ketika mereka tahu bahwa aku sudah berusia di atas 35 tahun, mereka kaget.

si bungsu sudah kelas 6 (foto diambil tahun 2016). Tanpa sengaja suatu hari, kami memakai jilbab dan pakaian dengan corak dan warna yang sama.

Hingga sekarang, mereka sering tidak percaya jika aku katakan bahwa usiaku  sudah 45 tahun lewat. Lalu aku mengalami deja vu. Menerima pertanyaan yang sama. "Apa sih rahasianya kok bisa awet muda banget. Kulitnya bisa tetap kencang dan bening." (uhuk uhuk)

Usia Fisik Tidak Melulu Mengikuti Usia Kronologis

Tidak semua orang menyadari bahwa sebenarnya, puncak kecantikan seorang wanita itu bukanlah pada usia 20-an. Wanita yang berusia 20-an itu terlihat cantik karena mereka memang berada pada usia muda.

Biasanya, wanita yang berusia 20-an (hingga 30 tahun awal) itu masih merasa bahwa mereka masih terbilang sama dengan para remaja. Karena kondisi kulitnya masih kencang, mereka cenderung untuk abai dalam hal perawatan dan memaksimalkan potensi kecantikan yang mereka miliki. Itu sebabnya sering kita temui wanita di usia ini yang justru terlihat lusuh, lelah dan cuek dengan penampilan mereka.

Ketika wanita telah melewati usia 30 tahun, mulailah mereka mengalami masalah dengan kulit wajah. Pertemuan dengan wanita di rentang usia di bawah mereka, menyadarkan mereka bahwa mereka sudah tidak remaja lagi. Tapi pertemuan dengan wanita kelompok usia di atas 40 tahun membuat mereka menolak disebut sudah berusia matang. Banyak wanita yang ketika memasuki usia 30 an malah seperti sedang mencari jati diri mereka tahap kedua (karena pencarian jati diri tahap pertama terjadi di usia remaja).

Mulai dari cara berdandan, berpakaian, gestur tubuh ketika berinteraksi dengan orang sekitar, dan sebagainya.

Aku sempat mengalami masa-masa pencarian jati diri ini. Aku kesulitan untuk membaur dengan perkumpulan ibu-ibu di sekitar rumahku karen aku merasa mereka adalah perempuan-perempuan tua sepantaran ibuku. Dan mereka sendiri selalu menganggapku sebagai anak ibuku. Jadi, sering terlontar istilah "Ah, die sih anak bawang dah."
Tapi aku ternyata tidak bisa masuk ke pergaulan perempuan muda karena mereka merasa aku sudah "tua".

Begh. Serba salah. Aku mengalami kondisi "nobody's friend".
Saat itulah untuk pertama kalinya aku mulai memperhatikan cermin dan berpikir bahwa, "Okeh, Fine. Berarti gue harus milih nih. Mau jadi tua apa jadi muda?"
Menjadi tua itu gampang. Cuekin saja kulit wajah kita. Mau terpapar sinar terik matahari kek, mau kena asap kendaraan bermotor kek, mau kena asap masakan, terpercik minyak panas, ternakin jerawat dan komedo, dan tidak peduli dengan kebutuhan nutrisi kulit lainnya.


Yang susah itu berusaha untuk selalu menjaga kemudaan kulit.
Iya. Ini hasil buka-buka aneka majalah wanita, baik yang diterbitkan oleh penerbit Indonesia maupun penerbit luar negeri. Mereka bilang, usia manusia pasti akan terus bertambah. Tapi usia fisik tidak harus mengikuti usia kronologis. Itu sebabnya, ada orang yang meski sudah berusia 40 tahun ke atas, tapi tetap terlihat seperti baru berusia 30-an. Bahkan, di Hollywood, semakin banyak saat itu artis perempuan gaek yang menikah dengan pria brondong yang berusia jauh lebih muda. Sebut saja Demi Moore, Tina Turner, Madonna, dan lain-lain.


Aku akhirnya memilih untuk berusaha menjaga kemudaan kulitku. Dan itu artinya, mulai deh, meperhatikan perawatan kulit, khususnya kecantikan kulit. Jadi, memasuki #usiacantik (di atas 35 tahun) aku mewajibkan diriku untuk selalu mengenakan pelembab juga setelah kegiatan membersihkan wajah yang memang rajin aku lakukan secara sederhana. Lalu mulai mencoba-coba untuk mengeksplorasi, bagian apa dari penampilanku yang bisa dimaksimalkan sisi menariknya.

Usiaku memang terus bertambah tapi itu bukan penghalang untuk meraih kebahagiaan.  Memasuki #usiacantik (usia antara 35 tahun hingga 45 tahun) aku justru merasa berada di puncak kebahagiaan yang sesungguhnya.

Aku tahu kelemahan dan kekuranganku. Tapi, itu tidak membuatku patah semangat. Justru, aku berusaha untuk menonjolkan semua kelebihan yang aku miliki agar kekuranganku tertutupi oleh kelebihan tersebut.

Tetap percaya diri di #usiacantik

Ini beberapa kekurangan dan kelebihanku, serta solusinya:

- Memiliki jenis kulit kering.

Solusinya, berarti aku butuh pelembab karena semakin bertambah usia maka kadar kelembaban kulit semakin berkurang. Kulit yang lembab, insya Allah bisa mencegah timbulnya kerutan wajah di usia dini.

- Memiliki potensi untuk munculnya bintik-bintik hitam di wajah, khususnya di kulit sekitar tulang pipi.

Kulitku cepat sekali menjadi berwarna kemerahan dan akhirnya perih jika disentuh. Itu terjadi jika aku terlalu lama berada di alam terbuka tanpa pelindung wajah.
Solusinya, berarti aku butuh pelembab yang juga mengandung anti UVA dan UVB.


UVA itu gelombang ultra violet panjang. Sedangkan UVB adalah gelombang ultra violet pendek. Keduanya berasal dari sinar matahari. Dari hasil penelitian para ahli, akibat UVA dan UVB ini bisa membuat kulit kita mengalami kerusakan. mulai dari terbakar kemerahan, penuaan dini pada kulit wajah, hingga kanker kulit. Untuk itu, para ahli merekomendasikan agar kita selalu mengenakan pelembab yang mengandung SPF, yaitu Sun Protection Factor alias tabir anti surya. SPF ini menunjukkan berapa lama waktu yang diperlukan untuk kulit memerah(UVB) saat menggunakan produk tabir surya, dibandingkan dengan berapa lama waktu yang diperlukan oleh kulit memerah tanpa menggunakan tabir surya.

The Skin Cancer Foundation menyatakan bahwa SPF 15 atau lebih tinggi diperlukan untuk memberikan perlindungan yang memadai.

- Nggak suka ribet, maunya praktis.

Ih. Ini aku banget nih. Aku ingin tampil cantik. Tapi, malas jika harus dandan sering-sering lalu membersihkan wajah setelah itu. Lagipula, aku mempelajari bahwa mereka yang mengenakan make up secara terus-menerus malah kondisi kulitnya menjadi mengalami kelelahan lebih cepat yang berakibat dia mengalami penuaan dini pada wajahnya.

Solusinya, aku tetap mengenakan pelembab saja. Tapi, mulai belajar untuk mengaplikasikan beberapa alat bantu make up pada wajahku. Seperti mengenakan pinsil alis, lipstik dan eye liner. Butuh waktu dan aku mengalami posisi trial and error sebelum akhirnya aku tahu, warna apa yang cocok untuk wajahku, jenis pelembab apa yang bersahabat dengan kulitku, dan sebagainya. Bahkan cara aku mengaplikasikan pinsil alis, mengoles lipstik, mengenakan eye liner, semua butuh berlatih beberapa waktu.

Ini 4 langkah mudah untuk bisa tampil cantik 

a la aku.

Ya. Di antara semua pelembab yang beredar di luar sana, aku paling cocok memakai brand L'oreal.
Sebelumnya, aku pernah mencoba beberapa merek brand yang semua meng-klaim bisa mencegah penuaan dini. Tapi, aku kurang cocok ketika memakai mereka. Ada yang membuat kulit terasa lengket dan berminyak, ada yang uap pelembabnya membuat kedua bola mataku mengeluarkan air mata, dan ada juga yang malah membuat munculnya jerawat. Atau yang paling parah, ketika mencoba sebuah merek dan pemakaian merek tersebut malah membuat bintik hitam di kulit wajahku semakin banyak dan terlihat semakin menghitam. Jadi kesan upik abunya terlihat banget gitu.

Duh. Mana lagi nih, tidak ada produk sample untuk semua pelembab ini. Jadi ketika aku melakukan uji coba mencari pelembab yang cocok dengan kulitku, terpaksa harus beli yang ukuran normal (dan itu artinya merogoh kocek lebih dalam). Padahal, ada yang baru beberapa hari dipakai dan masih banyak isinya, terpaksa aku buang karena tidak cocok di kulitku.

Sayang sekali ya. Huhuhu.

Hingga akhirnya, aku mendapat sample botol kecil revitalift-dermalift dari L’Oreal Paris Skin Expert, yang ditempel di sebuah majalah wanita. Sample kecil itu, ketika aku coba eh... kok cocok. Terasa ringan, tidak terlihat berminyak, dan tidak perih di mata. Creamnya juga langsung menyatu dengan kulitku, jadi tidak terkesan memakai topeng (karena aku tidak suka pakai bedak, hanya pelembab saja). Serta tidak menimbulkan jerawat atau memicu bintik hitam di wajah. Sejak itulah aku beralih mengenakan revitalift-dermalift dari L’Oreal Paris Skin Expert.

Hingga sekarang, aku sudah mengenakan revitalift-dermalift dari L’Oreal Paris Skin Expert selama beberapa tahun dan aku puas serta merekomendasikannya pada kalian.

bersama dengan rekan-rekan blogger dalam berbagai acara (nggak usah ngomongin umur kalau bertemu seperti ini, bikin baper)

Kelebihan revitalift-dermalift dari L’Oreal Paris Skin Expert

Ada 8 titik kerutan yang dihadapi oleh wanita, mulai dari dahi, kelopak mata, sekitar mata, antara mata, kantung mata, pipi, area di atas bibir, dan leher.

L’Oreal Paris Revitalift with Dermalift anti-wrinkle + Firming memiliki 8 kandungan ‘Natural Lifter’ (Perawat Kekencangan Alami) yaitu: Collagen I, III, VII.

Produk terbaru L’Oreal ini juga mengandung Fibrilin, Elastin, ketiga kandungan ini membantu menjaga kekencangan kulit. Sementara Chondritin S akan mengembalikan elastisitas kulit dari dalam (kulit lapisan epidermis), Collagen IV, Perlecan, Integrins akan memastikan lapisan berbeda dalam kulit tetap menyatu.

Kandungan formula Pro Retinol A melengkapi dengan fungsinya menyamarkan kerutan.

Selain itu, #LorealDermalift mengandung Centella Asiatica dengan 2 aksi:
1. Mencegah timbulnya kerutan dari dalam.
2. Memperbaiki kerutan dari luar.

Tuh. Semua kelebihan dari revitalift-dermalift dari L’Oreal Paris Skin Expert.

Bagaimana setelah memasuki usia 45?

Jujur saja, dibanding ketika aku masih berusia 20 an atau 30 an, aku justru merasa bahwa aku cantik di usia lewat 40 tahun seperti sekarang. Karena di usia kepala empat ini, aku tetap merasakan berada di #usiacantik. Yaitu, aku sekarang berada pada kondisi sudah lebih tenang dan tidak lagi sibuk mencari jati diriku lagi insya Allah. Aku tahu siapa aku, tahu apa mauku, dan tahu semua kekurangan, kelebihan dan beberapa jalan keluar yang bisa aku ambil untuk mengatasinya. Anak-anak juga sudah mulai besar, hingga aku bisa lebih leluasa untuk beraktualisasi diri. Termasuk, lebih tenang dalam menjalani hidup dan beribadah.

Usiaku terus bertambah, tapi aku tidak khawatir akan terlihat seperti nenek-nenek. Karena aku mempercayakan perawatan kulit dan kecantikan kulitku pada L'oreal dengan Revitalift-dermalift rekomendasi L'oreal Paris skin expert. Dengan demikian, tumbuh rasa percaya diriku dan itu merupakan self healing tersendiri buatku, bahwa aku cantik dengan apa adanya aku seperti sekarang.

Nggak percuma deh aku 10 tahun lebih mempercayakan perawatan kulit wajah pada merek Loreal Paris. Dan sekarang produk barunya memang spesial diperuntukkan untuk #usiacantik : L’Oreal Paris Revitalift with Dermalift anti-wrinkle + Firming. Bisa dibeli di  blibli dot com

Itu ceritaku tentang tetap  Percaya diri di  #usiacantik yang aku miliki saat ini. Kalau ceritamu, bagaimana?