Waktu masih sekolah dulu, khususnya ketika SMA, aku jadi langganan menghuni ruang UKS. Tiduran saja disana menahan sakit perut dan kepala yang pusing ampun-ampunan. Perutku tuh rasanya seperti sedang digerus-gerus dengan garpu lima mata yang ujungnya tajam-tajam hingga berderit, perihnya luar biasa. Lalu diputar-putar dengan sejuta topan badai hingga rasanya mau teriak karena kesakitan. Terdengar lebay ya, tapi memang demikian sakit yang aku derita setiap kali menstruasi datang.
Tapi, ini bukan karena endometriosis atau apa saja sih. Eh, sebenarnya aku tidak pernah cek ke dokter sih untuk mengetahui kenapa perutku sakit banget. Jadi, entah deh kenapa. Yang pasti sih rahimku sehat kata dokter yang aku datangi ketika aku periksa ke dokter saat SMA karena aku mengalami menstruasi selama 20 hari nonstop. Oleh dokter aku hanya diberikan obat untuk menghentikan pendarahan.
Dulu, jaman aku SMP dan SMA nih, ibuku mengajarkan aku untuk menggunakan handuk kecil yang dilipat untuk menampung darah menstruasi. Kami menyebutnya "DUK". Entah kenapa kami sekeluarga tidak pernah terpikirkan untuk membeli yang namanya pembalut. Satu-satunya pengetahuan tentang model pembalut yang aku dapat adalah ketika SMP datang seorang penyuluh kesehatan reproduksi yang memperkenalkan produk TAMPONS.
Karena aku masih gadis ketika itu (ya iya lah, secara masih SMP gitu loh) ibu melarangku untuk menggunakan TAMPONS ini. Karena, pemakaian Tampons yang dimasukkan ke dalam vagina bisa merusak selaput dara seorang gadis.
Ibuku termasuk orang tua jadul mungkin ya. Karena, yang ibu ajarkan itu melulu cara-cara tradisional untuk menangani masalah menstruasi. Seperti memperkenalkan pemakaian DUK pada anak-anaknya, juga melarang anak-anaknya untuk mengkonsumsi obat yang bisa dipakai untuk mengurangi rasa sakit akibat derita menstruasi.
"Nanti rahim kalian bisa kering, setelah menikah nanti susah punya anak. Sudah, tahan saja. Memang demikian cobaan untuk perempuan. Harus berani dan bisa nahan sakit. Dengan begitu nanti kuat menghadapi cobaan yang lebih besar di rumah tangga kelak."
Iya, meski aku masih SMP, aku ingat bahwa ibu sudah memperkenalkan aku pada pendidikan seks secara umum dan persiapan gambaran umum untuk berumah tangga kelak.
DUK yang kami pakai, biasanya setelah dipakai dicuci dengan tangan menggunakan sabun cuci pakaian seperti biasa, lalu dijemur dan dilipat lagi untuk dipakai ulang. Karena tidak ada lapisan plastik, maka kemungkinan untuk bocor jika sudah penuh amat besar. Itu sebabnya kami selalu membawa kantong plastik kresek (untuk menampung DUK kotor bekas pakai) dan DUK bersih untuk ganti di dalam atas.
Sekarang, sudah jaman modern tentu saja. Aku pertama kali menggunakan pembalut modern itu ketika menginjak tahun ke 3 kuliah (hehehe, telat banget ya). Itu pun setelah seorang sahabat memperkenalkan aku dengan pembalut modern dan mentraktirku untuk mencobanya. Eh... kok enak dan nyaman, lalu ketagihan. Mulai deh, setiap bulan menyisihkan anggaran untuk bisa membeli pembalut modern ini.
Kelebihan pembalut modern itu, kemungkinan untuk bocor amat kecil. Karena, mereka punya lapisan plastik di dasar sehingga menahan darah menstruasi yang tertampung di pembalut itu.
Kekurangannya, karena merasa aman tidak bakalan bocor, maka sering aku memakainya kelamaan. Hingga berjam-jam; bahkan kadang karena tidak menemukan tempat sampah dan kertas untuk membungkus pembalut kotor, maka aku menimpa pembalut kotor dengan pembalut bersih dalam satu waktu. Lalu mengenakannya berjam-jam. Kebiasaan ini, ternyata tidak baik dan justru bisa memicu munculnya infeksi bakteri.
Wah. Subhanallah. Alhamdullillah aku selama ini masih dilindungi Allah SWT.
Its Better To be Protected In Your Red day's
Pada hari kamis pekan lalu, 6 oktober 2016, aku datang ke sebuah acara yang membahas tentang pentingnya seorang wanita melindungi dirinya ketika sedang datang bulan/menstruasi (Its better to be protected in Your Red Day's). Ada 2 orang pakar yang berbicara di acara ini, yaitu Dr Liva Wijaya, SpOG dan Merry Sulastri, yang merupakan Educator and trainer mundipharma.
Acara ini disponsori oleh Betadine Feminine Hygiene.
Sebelum aku cerita tentang apa saja yang aku dapat di acara gathering ini, aku akan cerita tentang Betadine Feminine Hygiene dulu ya.
TINGGINYA RESIKO KONTAMINASI BAKTERI DI SAAT MENSTRUASI
Ini adalah materi yang diberikan oleh dr Liva Wijaya SpOG, spesialis Obstetric dan ginekologi. Beliau menyatakan bahwa Vagina seorang wanita itu, sebagai salah satu organ tubuh memiliki beberapa fungsi bagi keberlangsungan hidup seorang wanita. Karenanya, dia harus dijaga dan dirawat dengan baik dan hati-hati.
Ini dia fungsi fisiologi dari vagina seorang wanita:
Inilah fungsi dari Vagina seorang wanita |
Mungkin, ada beberapa orang yang belum mengetahui bahwa sebenarnya di daerah sekitar vagina wanita itu, ada sebuah ekosistem yang hidup rukun damai di sana. Yaitu, ada mikroorganisme yang memang berkembang dan mereka berfungsi untuk membunuh kuman atau bakteri atau virus, serta memberantas jamur atau kutu atau hewan yang amat kecil lainnya.
Termasuk disini adalah, berbagai mitos atau kepercayaan yang berkembang di tengah masyarakat sehubungan dengan keinginan wanita untuk selalu bisa "menyenangkan" suaminya.
Tahu kan, mitos tentang memasukkan obat berbentuk sesuatu yang katanya jika dimasukkan ke dalam vagina akan membuat vagina kesat? Atau menyiram cairan tertentu agar vagina kembali seperti "perawan". Bahkan yang lebih ekstrim lagi, memasukkan benda-benda tumpul ke dalam vagina untuk berbagai kebutuhan yang tidak dapat dipertanggung-jawabkan.
Kalau bisa, itu semua jangan deh. Bukan apa-apa sih, bahaya.
kalau kalian googling penyakit-penyakit di atas, itu seram asli deh. Gara-garanya apa? Gara-garanya karena tidak menjaga kebersihan dan kesehatan vagina. |
Nah, kondisi vagina itu sendiri ketika saat menstruasi datang bisa lebih ekstrim lagi ternyata. Karena pada saat menstruasi, vagina menjadi amat sensitif.
Menurut dr Liva Wijaya, SpOG, Berdasarkan penelitian, mayoritas wanita dengan kondisi tuba fallopi normal dapat mengalami siklus menstruasi dua arah (retrograde menstruation). Siklus dua arah terjadi ketika sel darah dan jaringan yang harusnya terbuang ke vagina juga mengalir ke arah leher rahim dan juga tuba falopi.
Kondisi ini memungkinan kontaminasi mikroorganisme yang semakin tinggi karena adanya aliran dari atas ke bawah dan sebaliknya sehingga penyebaran mikroorganisme menjadi semakin tinggi saat menstruasi.
Inilah yang menjadi salah satu penyebab banyaknya ditemukan kasus di mana infeski saluran kemih/kelamin terjadi setelah periode menstruasi.
Oleh karena itu, menjadi penting bagi para wanita untuk membersihkan daerah kewanitaannya dengan lebih seksama pada saat menstruasi dengan menjaga kebersihan dan kelembaban di daerah kewanitaan.
Terus.. terus.. gimana dong?
Nah... Mungkin, Betadine Feminine Hygiene berikut ini bisa jadi rekomendasi buat kalian.
Tentang Betadine Feminine Hygiene
Betadine (Provine-iodine) adalah produk yang dipercaya oleh rumah sakit di seluruh dunia selama lebih dari 50 tahun untuk mencegah dan mengobati infeksi.
Sebuah merek terpercaya di antara konsumen rumah tangga untuk mengobati luka kecil dan luka gores, sakit tenggorokan, infeksi kewanitaan dan untuk menghentikan masalah kecil agar tidak meningkat menjadi masalah besar terkait dengan keberadaan luka.
Oh ya, Betadine Feminine Hygine ini sendiri, di Indonesia peredarannya dikelola oleh Mundipharma, yang merupakan jaringan global dari perusahaan farmasi yang pusatnya di Amerika sana. Kalian tahu, para astronot 13 ketika pulang kembali ke bumi setelah mengangkasa ke bulan, mereka dimandikan menggunakan Betadine loh. Tapi bukan yang feminine hygiene sih. hehehe. ya iya lah yaw.
Artinya, kualitas dari Betadine ini sudah terbukti dan dipercaya banget kan.
Sebuah merek terpercaya di antara konsumen rumah tangga untuk mengobati luka kecil dan luka gores, sakit tenggorokan, infeksi kewanitaan dan untuk menghentikan masalah kecil agar tidak meningkat menjadi masalah besar terkait dengan keberadaan luka.
Oh ya, Betadine Feminine Hygine ini sendiri, di Indonesia peredarannya dikelola oleh Mundipharma, yang merupakan jaringan global dari perusahaan farmasi yang pusatnya di Amerika sana. Kalian tahu, para astronot 13 ketika pulang kembali ke bumi setelah mengangkasa ke bulan, mereka dimandikan menggunakan Betadine loh. Tapi bukan yang feminine hygiene sih. hehehe. ya iya lah yaw.
Artinya, kualitas dari Betadine ini sudah terbukti dan dipercaya banget kan.
Nah, sekarang Betadine mengeluarakan produk baru nih, yaitu Betadine Feminine Hygiene. Ini adalah pembersih antiseptik kewanitaan sebagai disinfektan vagina untuk mengobati gejala iritasi ringan, gatal, dan keputihan serta menjaga flora vagina normal tetap ada saat bekerja menurunkan infeksi hingga batas minimum.
Betadine Feminine Hygiene ini disarankan di saat resiko infeksi meningkat seperti saat menstruasi, keputihan, iritasi dan gatal. Karena Betadine Feminine Hygiene ini dapat menurunkan resiko infeksi sebagai bentuk pengobatan.
ini dia Betadine Feminine Hygiene |
Cara Pemakaian: Tuangkan 1 tutup botol (+/- 8 ml) Betadine Feminine Hygiene dan campurkan dengan +/- 1 liter air bersih (satu gayung deh kurang lebih). Basuhkan pada area kewanitaan, biarkan selama +/- 1 menit kemudian bilas kembali dengan air bersih. Gunakan setiap mandi pada saat periode menstruasi. Insya Allah dia bisa menurunkan risiko infeksi. GUnakan 2 kali seminggu ya, setelah manid pagi dan sore.
Untuk pengobatan, gunakan 2 x sehari selama 5 hari berturut-turut.
MENGAPA HARUS BETADINE FEMININE HYGIENE?
Nah, ini adalah Merry Sulastri, seorang educator and trainer Mundipharma.
Providone-iodine terbukti memiliki kemampuan dengan spektrum terluas dalam mengatasi berbagai jenis bakteri buruk, virus, jamur dan protozoa yang mengakibatkan infeksi.
Gunakan Betadine Feminine Hygiene saat membutuhkan perhatian khusus pada daerah kewanitaa seperti saat periode menstruasi atau ketika terjadi infeksi di daerah kewanitaan.
Povidone-iodine adalah zat antimikroba yang termasuk dalam zat antiseptik spektrum luas yang paling efektif dalam menghadapi beragam patogen (bakteri, virus dan jamur). Povidone-iodine juga terbukti optimal dalam mengahdapi infeksi vaginitis dan tetap menjaga kondisi normal flora vagina saat bekerja menurunkan infeksi hingga ke batas minimum.
"Untuk menjaga kesehatan wanita saat risiko infeksi meningkat, terutama saat periode menstruasi, sebaiknya para wanita membersihkan organ kewanitaan secara teratur dengan cara membasuh organ intim dari depan ke belakang dan dikeringkan dengan baik. Selain itu disarankan juga untuk mengganti pembalut sesering mungkin, setidaknya 3-4 jam sekali, untuk menghindari kelembaban pada organ intim kewanitaan."
TIPS UNTUK MENCEGAH INFEKSI BAKTERI KETIKA MENSTRUASI DATANG
Sebenarnya, selain 2 pakar di atas, ada lagi pembicara lain. Yang pertama adalah Adi Prabowo, yang merupakan marketing manager consumer Mundipharma. Sedangkan pembicara lain adalah seleb blog Alodita. Alodita ini, 2 tahun lalu pernah mengalami sakit di bagian rahim sehingga dia harus merelakan salah satu tuba falopinya diangkat.ini dia 4 orang pembicara di acara Its better to be protected in Your Red Day's |
heheheh sempet-sempetnya selfi ketika acara berlangsung (herannya, kenapa-kenapa-bibir-gue-suka-mingkem-kek-gitu-kalo-gue-selfi?) |
suasana mengabadikan gambar |
Dan berikut tips-tipsnya:
Mantap banget tulisannya ini mbak Ade. Segera eksekusi betadine hygine nih. Emang kadang klo awal2 menstruasi srinh nyeri perut sih. Tpi ga brani minum obat2an yg mngurangi nyeri itu.
BalasHapusMbak Ade Cantiknyahhh... hhieee
bagi kaum seperti saya mengenal betadine hanya obat untuk mencegah infeksi karena luka luar, baru paham jika ternyata produk betadine femine hygiene ternyata khusus untuk mencegah infeksi mrs v ya...referensi buat si sayang nih
BalasHapusSaya juga pake ini mbak.
BalasHapusLengkap informassinya neh. Bailah saya harus coba betadine feminine ini neh.
BalasHapusjaman skr ga kaya jaman kita kecil dulu ya mbak mens gak tau apa-apa karena kurang informasi. Untungnya skr informasi mudah didapatkan
BalasHapusBisa di pakai klw haid dareg
BalasHapus