Senja sealu memesona. Sayangnya senja datang hanya sekejap.
Aku seorang penyuka pemandangan langit. Biru, dengan hiasan awan yang terkadang berwarna warni dan sapuan cahaya matahari yang berpendar hingga membiaskan aneka warna: jingga, ungu, merah, lembayung, dan sebagainya. Dan berikut ini adalaha hasil suasana senja yang aku rekam lewat kamera yang ada di handphoneku saat ini (Sony Experia Pro 2).
Di sela-sela perjalanan nebus obat Hawna di rumah sakit (28 maret 2013) kemarin, , aku kembali memotret matahari. tapi Kali ini matahari senja.
Ini matahari senja pukul 17.20 Di tempat sama aku motret matahari terbit Di pagi hari. Langitnya mulai buram tapi bukan karena muram, mataharinya dimana?
Ternyata mataharinya ada di belakang punggungku sekarang. ini dari sisi matahari terbenamnya.
Senja pukul 17.19
Setelah selesai mengambil obat Hawna yang kena gejala Tifus, aku melewati jembatan penyeberangan yang sama Dan kembali memotret matahari Dan langitnya. Ini pemandangan langit Di tempat aku biasa memotret Di pagi hari, pukul 17.37.
Lihat, beberapa lampu sudah mulai dinyalakan untuk menyambut malam.
Dan inilah matahari senja yang ADA Di belakang punggungku.
Ini tempatku biasa memotret
Kenapa harus Di atas jembatan motretnya? Karena ini nih:
gedung-gedung tinggi, pepohonan dan jembatan penyeberangan, menghalangi pandanganku menatap langit Dan mataharinya. Tapi itu semua tidak mengurangi kesukaanku pada senja dan pagi.
Tidak ada komentar