Pagi ini aku jogging berdua suamiku di jalur hijau Tebet (taman Honda). Kami melewati bapak Dan anak yg sedang main bulutangkis berdua. Si bapak benar2 mengerti anaknya belum sejago Taufik Hidayat jadi terus memberikan bola yg aman, yg pasti bisa dikembalikan oleh anaknya. Suamiku melihat adegan itu sambil tersenyum sendiri. Jadi, aku pun bertanya.
"Kenapa mas?"
"Aku jadi inget, dulu aku kenal tuh seseorang yang kalo main bulutangkis, gak Mau bergerak kayak anak itu. Udah gitu ngambekan lagi. Dikasi bola yg terlalu kedepan, dia ngambek. Dikasi bola yg terlalu jauh kedepan, ngambek lagi. Aiissh. Bener2 gak mau bergerak."
UPS. Aku tau orang yg suamiku maksud. Dia adalah....aku!!! Jadi, aku langsung tertawa Dan melirik suamiku.
"Tapi, kamu suka kan ama orang itu?" (masih sambil melirik n senyum2 sok manis)
"Ah...biasa-biasa aja."
(Aku langsung cemberut Dan mencubit lengannya)
"Tuh kan. Baru juga dibilangin."
(Aku makin kesal Dan mencubit lengannya lagi. Tapi Kali ini suamiku berkelit Dan lalu masih sambil jogging dia menirukan gaya orang yg main bulu tangkis tapi dengan gerakan minimalis. Aku melengos, kesal sekaligus gemas tapi juga...lucu melihatnya. Lalu suamiku berkata,
"Maju De....ahhh, mas bandi nih. Gak bisa main, kasih ke aku dong." astaga, dia menirukan gaya bicaraku. Lalu kembali memperagakan gaya orang main bulutangkis yang amat minimalis gerakannya. Iihhh...aku asli gemas tingkat dewa dengan suamiku.... Uuuhhhhh. Kenapa diantara sekian banyak kenangan manis Kami, dia malah mengingat kenangan menggelikan itu. Huuuhhhh... Sebal, kesal, gemas tapi... Ehem. Kian padanya deh. Asli.)
(Curhat gaje Di ahad pagi)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar