MPLS Sudah Dimulai

[Parenting] Akhirnya, MPLS pun dimulai. Tentu saja setelah melalui serangkaian drama tersendiri.
Untuk diketahui, MPLS itu adalah kepanjangan dari Masa Pengenalan Lingkungan Sosial. Hal ini berkenaan dengan kegiatan belajar mengajar yang sudah dimulai sejak tanggal 13 Juli 2020.
Bagaimana cerita MPLS anak-anak kalian? Ini cerita tentang MPLS anakku yang tahun ini memasuki masa duduk di bangku SMA.
Sebelumnya, anakku yang merupakan generasi yang lulus di tahun 2020, mengalami masa akhir sekolah yang unik dan berbeda dengan generasi lulusan tahun sebelumnya, dan mungkin juga tahun yang akan datang. 
UNIK.
Mungkin itu lebih tepat untuk mengatakan tentang generasi lulusan tahun 2020.

Sampai dengan akhir tahun 2019, anakku dan teman-temannya masih menikmati masa sekolah yang cerita dan normal sebagaimana anak-anak sekolah pada umumnya. 

Di bulan Januari 2020, anakku dan teman-temannya mulai berlatih kerja kelompok untuk mempersiapkan ujian praktek yang rencananya akan dimulai di bulan Maret 2020.

Di bulan Februari, kerja kelompok semakin intensif dilakukan. Dan karena semua anak menyadari bahwa ini adalah akhir masa kebersamaan mereka di sekolah tersebut sebelum semua anak lulus di bulan Juni nanti, maka kerja kelompok pun hanya 30% saja yang berisi kerja kelompok menyelesaikan tugas, 70% sisanya adalah waktu bermain dan bercanda cerita. Itu sebabnya semua orang senang jika dapat waktu untuk bisa melakukan kerja kelompok.



Sayangnya, tiba-tiba di bulan Maret 2020, mulai lah terdengar kabar bahwa dunia mulai dijangkiti oleh sebuah pandemi yang bernama Pandemi CORONA. Waktu itu bahkan WHO belum menetapkan bahwa nama VIRUS CORONA menjadi COVID 19. Tanggal 13 maret 2020, Pemerintah DKI Jakarta menetapkan bahwa wilayah DKI Jakarta akan ditutup dan dibatasi semua gerakan kegiatan masyarakatnya dalam rangka menanggulangi penyebaran VIRUS CORONA. Dan mulai tanggal 14 Maret 2020, semua sekolah yang ada di DKI Jakarta akan ditutup. Semua siswanya diminta untuk mulai melakukan kegaitan belajar di rumah dengan sistem belajar jarak jauh.

Dan anakku ku mulai mengalami masa #dirumahsaja.
Sedih? Ya pasti lah. Lagi sayang-sayangnya dengan semua temannya untuk berkumpul dan bermain tiba-tiba disuruh pisah dan dirumahkan. 



Dan masa belajar di rumah itu adalah awal dari pemberlakuan masa PemBatasan Sosial berSkala Besar alias PSBB, yang sebenarnya merupakan nama lain dari lock down sih. Semua orang harus bekerja dan belajar dari rumah. Termasuk, sekolah. Semua sekolah akhirnya melakukan PJJ alias pembelajaran jarak jauh. 
Lalu bagaimana dengan ujian?
Ujian pun dilakukan secara online. Termasuk ujian praktek.
Dan akhirnya juga ujian sekolah, juga dilakukan secara online. Lengkap dengan penanda tanganan pakta integritas bahwa orang tua atau orang lain tidak akan membantu memberi jawaban pada soal ujian anaknya. Hanya Allah yang Maha Melihat dan jadi saksi. Lalu tanda tangan. Dan ujian sekolahpun dimulai.

Setelah itu, pengumuman kelulusan dilakukan secara online juga. Lengkap dengan wisuda online juga.
Dan akhirnya tiba lah di masa saringan masuk sekolah jenjang berikutnya alias PDBB (Penerimaan Peserta Didik Baru) 2020.

PDBB 2020 di DKI Jakarta ternyata mengalami sebuah perubahan yang amat drastis. Yaitu, seleksi di jalur afirmasi (tahap pertama), jalur KJP (tahap dua), jalur zonasi (tahap tiga) dilakukan dengan melihat usia. Usia anak yang lebih tua lebih punya kesempatan untuk bisa lolos masuk ke sekolah negeri.
Dramapun dimulai. Tentu saja karena semua orang cemas dengan aturan baru PDBB DKI Jakarta 2020 yang baru ini. 


Dikirim oleh Ade Anita pada Selasa, 19 Mei 2020

Dan akhirnya, sekarang anakku sudah duduk di bangku SMA. Dan MPLS pun dimulai. Ceritanya bersambung saja ya.  

1 komentar