[Parenting] Suatu hari ada sebuah dialog yang bikin aku senyum-senyum sendiri jika mengingat dialog ini. Ini adalah dialog yang terjadi di keluarga kecilku, yaitu antara aku, suami dan anak-anak kami.
Anak 1: "Jadi gimana? Kapan nih kita bisa liburan bersama lagi?"
Ayah : "Ayah sih hayu saja. Yang sulit caria waktu itu kan kalian. Yang satu bisa, yang lain nggak bisa. Susah ketemunya. Ayolah dibicaraian kapan bisa ketemu waktu yang semua bisa."
Anak 2: "Hmm, kapan ya?"
Anak 3: "...." (hanya diam dan asyik mematut-matut diri di depan cermin yang kebetulan ada di ruang makan kami)
Anak 4: "Memangnya liburan kapan aja sih?"
Anak 1: "Terserah. Asal jangan bulan...." (lihat kalender)
Anak 2; "Iya, jangan bulan...." (ikut lihat kalender)
Anak 3: "...." diam dan masih asyik bercermin. Karena semua terdiam dan serius melihat kalender, akhirnya dia pun bertanya sambil tidak melepaskan pandangan matanya dari cermin, "Kalian pada ngomongin apaan sih?"
Anak 1,2,4 : "Ihhh. Dari tadi nggak nyimak."
Anak 3: "Yeee... aku nyimak kok. Tapi kan pingin ngecek aja, kalian pada ngomongin apaan sebenarnya?" (masih tetap curi-curi pandang ke arah cermin)
Anak 1: 'Sudah... sudah.. nggak usah ajak ngomong dia. (nunjuk ke anak ke 3). Pokoknya, kamu nggak usah ikut diskusi ama kita-kita deh. Nyebelin ah."
Anak 3: "Ihh... aah.... jangan gitu dong. Masa aku nggak boleh ikut diskusi? Sampai kapan?"
Anak 1 : "Sampai Masa pubertas nya selesai!"
Hahahaha. Aku spontan tertawa mendengar diskusi yang berakhir mutung ini.
Tapi memang demikianlah jika berhadapan dengan anak yang sedang mengalami masa pubertas.
Ampunnn deh.
Gemas tapi keki. Lucu tapi kesal. Kesal tapi pingin ketawa.
Jadi kitanya juga ikutan nggak jelas mau ngapain.
ah... remaja, mereka pasti harus melewati masa pubertas |
PUBERTAS, APA ITU?
Masih dari website tempat aku mengutip keterangan tentang pubertas nih, dikatakan bahwa masa puber merupakan masa transisi dan tumpang tindih. Dikatakan transisi karena pubertas berada dalam peralihan antara masa kanak-kanak dengan masa remaja dan dikatakan tumpang tindih karena beberapa ciri biologis-psikologis kanak-kanak masih dimilikinya, sementara beberapa ciri remaja juga dimilikinya. Jadi masa puber meliputi tahun-tahun akhir masa kanak-kanak dan awal masa remaja. Menjelang anak matang secara seksual, ia masih disebut anak puber, begitu matang secara seksual ia disebut remaja atau remaja muda (Al Mighwar, 2006:70).
"Pubertas adalah masa transisi dari masa anak ke masa dewasa, yang ditandai dengan munculnya tanda–tanda seksual sekunder dan kemampuan bereproduksi dengan ditandai dengan perubahan hormonal, perubahan fisik, maupun perubahan psikologis dan sosial (Styne, 2000). Puber berasal dari kata latin Pubescere berarti mendapat pubes atau rambut kemaluan yaitu suatu tanda kelamin sekunder yang menunjukkan perkembangan seksual (Panuji & Umami, 1999).
Menurut Chaplin (1993:408), pubertas adalah periode-periode kehidupan dimana terjadi kematangan organ-organ seks mencapai tahap menjadi fungsional terhadap variasi yang jelas sekali diantara individu-individu yang berbeda, pada umumnya usia akhir periode untuk anak perempuan adalah 13 tahun dan pada anak laki-laki 14 tahun." (dikutip dari : https://www.kajianpustaka.com/2016/11/pengertian-ciri-dan-tahap-masa-pubertas.html)
Jadi, setiap remaja sudah pastilah akan melewati masa pubertas.
Ada yang kaget dan tidak bisa menerima kenyataan ini pada awalnya, tapi banyak yang tidak merasakan perpindahan masa kanak-kanak ke masa remaja ini.
Aku pernah menulis tentang anak bungsuku yang awalnya tidak bisa menerima kenyataan bahwa dia sudah bukan kanak-kanak lagi. Masya Allah ya, perjuangan untuk mempertahankan masa kanak-kanak itu terkadang perih memang tapi, tetap saja kita harus move on dan menghadapi kenyataan bahwa masa lalu harus ditinggalkan dan bersiap di masa sekarang dan masa depan.
Kalian bisa membacanya di tulisan ini:
Selamat tinggal sepatu kesayangan
Nah, setelah mengetahui pengertian pubertas sekarang kita telusuri yuk apa sih ciri-ciri pubertas itu.
Ciri-Ciri Pubertas
Ciri-ciri Pubertas itu apa saja sih? Beberapa mungkin bisa terlihat jelas, tapi beberapa ciri lain tidak bisa terlihat kecuali jika si anak memberitahu.Itu sebabnya, penting banget orang tua untuk senantiasa menjaga kedekatan dengan anaknya agar bisa mengetahui apakah anaknya sedang mengalami masa pubertas ataukah tidak.
Ciri-ciri tersebut adalah:
credit foto: pinterest |
credit foto: pinterest |
Pada anak perempuan bisa jadi masa Pubertas itu terlihat dari perubahan fisiknya yang kentara banget. Mulai dari dadanya yang mulai tumbuh, hingga permukaan kulitnya yang berubah. Coba deh colek pipi anakmu. Kulit pipi anak-anak, masih halus dan kenyal. Tapi pada anak yang masuk masa pubertas, kulitnya tidak lagi sekenyal dan sehalus pipi anak-anak. Beberapa bahkan mulai tumbuh jerawat.
Pada anak laki-laki, tidak semua ciri-ciri pubertas bisa terlihat secara nyata. Karena ini menyangkut terbentuknya organ seksual dalam tubuhnya. Salah satunya itu, ketika dia sudah mulai memproduksi sperma. Hal ini ditandai dengan "mimpi basah" deh istilahnya.
Dan rentang terjadinya perubahan di masa pubertas ini sendiri, tidak sama pada tiap-tiap anak. Ini tergantung dari apa yang dia makan, pergaulannya, pengetahuannya, dan juga perlakuan dari lingkungan di sekitarnya.
credit foto: pinterest |
Buat gampangnya nih, jika anak-anak, biasanya di antara rentang masa kelas 5 SD hingga smp kelas 9, mulai suka bercermin, tidak fokus jika diajak bicara mereka punya imajinasi sendiri, mulai amat mencintai dan mengagumi diri sendiri (terserah-orang-lain-mau-bilang-apa, kalo-gue-merasa-gue-keren-ya-berarti-gue-keren-dan-kalo-elo-merasa-gue-nggak-keren-itu-masalah-elo-telen-aja-sendiri-jangan-ajak-ajak-gue); udah. Ini mah positif deh mereka lagi puber.
Jadi ngerti kan jika anak sulungku yang sudah memasuki usia dewasa muda saat ini, sampai berkata kesal seperti ini:
Anak 1: 'Sudah... sudah.. nggak usah ajak ngomong dia. (nunjuk ke anak ke 3). Pokoknya, kamu nggak usah ikut diskusi ama kita-kita deh. Nyebelin ah."
Anak 3: "Ihh... aah.... jangan gitu dong. Masa aku nggak boleh ikut diskusi? Sampai kapan?"
Anak 1 : "Sampai Masa puber nya selesai!"
😁😁😁😁
Yang pasti sih,
tips parenting a la ade anita untuk menghadapi anak pubertas:
"Sering-sering ditemani. Dengarkan ketika dia bercerita, jangan mudah memotong ceritanya, seberapa membosankannya ceritanya. Karena mereka memang sedang merasa bahwa dunianya adalah yang terindah daripada dunia orang lain. Jadi, jika ada yang tidak sesuai dengan keindahan dunia yang mereka imajinasikan ini, maka dia cepat sekali menjadi kesal, sedih, pingin marah, dan sensi banget. Tapi, tetap ingatkan dia agar tidak mudah baperan, tidak sering cemberut, berusahalah untuk selalu manis dan ramah."Aku tuh sering banget ngingetin anakku yang sedang melewati masa pubertas:
"Hei... senyum. Kamu tuh lebih manis jika senyum loh daripada cemberut."
"Sudah, sudah. Nanti cerminnya bosan lihat kamu ngaca terus."
"Lawan nak, jika ada rasa pingin cemberut atau pingin marah, lawan. Karena pada dasarnya, kamu tuh anak yang manis, ramah dan baik hati. Bukan anak yang pemarah, bermuka masam, dan nggak asyik."
Tenang ya semnuanya. Masa gonjang-ganjing pubertas ini akan segera terlewati. Jadi, agar kedamaian terus terjadi, ada beberapa tipsnya memang. Jangan sampai anak kita jadi berubah karakternya setelah mereka melewati masa pubertas. Karena, masa pubertas ini biasanya sering membuat karakter anak berubah. Lain kali aku insya Allah akan menulis tentang pengalamanku bersama anak-anak melewati masa pubertas mereka.
Wah anaknya sudah mulai memasuki masa pubertas nih ya Mbak. Memang harus sabar Mbak hehe
BalasHapusSaya jadi ingat masa pubertas saya nih. Ya seperti adiknya gitu hihi
BalasHapusWah bener juga tuh ya Mbak, sebisa mungkin jangan membuat mereka cemberut ya
BalasHapusMasa pubertas itu memang salah satu masa yang terkadang semua menjadi menyebalkan
BalasHapusWah bener banget tuh ya Mbak, memang kita harus tetap sabar mengahadapi anak yang sedang mengalami masa pubertas
BalasHapusAnak pubertas emang nyebelin bgt mba
BalasHapusAnakku kan abg nih.
Stok sabar emaknya kudu di-top up melulu
Sharing terus mas apuberta sanak cowo dong mbak, buat bahan belajar aku. Pasal udah mimpi basah kok ALlhamdulillah dia mau cerita juga. Aku tahan untuk gak ketawa atau gimama nasihatin juga dengan santai. Suara udah mulai berubah dan ada bulu halus kumisnya :-D
BalasHapusBarusan aja nih aku nggak bisa lihat story si bungsu. Dia terus terang bilang, "Mamah sekarang nggak bisa lihat stories aku ya." Huhuuu.... Sepertinya lagi punya crush deh, takut aku ketawain kali ya?
BalasHapusAnak masuk usia puber ya mba? Saatnya jadi tean yang baik bagi mereka ya, sekaligus jadi pendengar yang baik, biar tetap curhatnya ke Mamanya, hehe
BalasHapusHaha aku pun kalau ingat masa pubeetas jadi malu sendiri kadang suka menghayal senyum-senyum, mulai pengen tampil menarik hihi
BalasHapusAnakku dua-duanya cowok aja beda sekali melewati masa pubertasnya. Yang sulung lebih gasik usianya saat pubertas. Yang bungsu nih udah SMP baru mimpi basah, hahahaa. Tapi keduanya cerita juga tentang kejadian itu karena sejak awal memang aku yang suka ngajakin ngobrol
BalasHapusBener banget mba, orang tua harus selalu mendampingi anak, terlebih disaat masa pubertas. Barangkali saat anak ada dimasa pubertas ia lebih sensitif ya....suka nyari sensasi, emosional dan gak mau dianggap anak-anak. Dan mungkin juga masa pubertas msg2 ada berbeda. Tinggal kita sebagai orang tua yang hrs tanggap hal ini. TFS mbak.
BalasHapusWah pas banget ini bacaannya. Kebetulan anak saya uda mau memasuki masa2 ini. Udah mulai suka ngaca dan narsis juga. Tapi utk hal lain2 belum klihatan. Makasih sharing nya bunda
BalasHapusHoo ini ya yang dirasain ibu2 pas anak mereka pubertas haha..
BalasHapusaku sampe ketawa sendiri, soalnya ya begitu kayaknya aku dulu moodnya naik turun macem jet coaster. 😂😂
Dengarkan ketika dia bercerita, jangan mudah memotong ceritanya, seberapa membosankannya ceritanya. Karena mereka memang sedang merasa bahwa dunianya adalah yang terindah daripada dunia orang lain.
BalasHapuswah iya, bener banget mbak...
Bahkan nggak cuma remaja, mbak. Buat orang dewasa pun sering menganggap bahwa episode hidupnya lebih indah dibanding orang lain, wwkwkwkwk
Indahnya ya masa mendampingi masa pubertas anak, apalagi anak cewek tuuuhh... berwarna-warni aja kisahnya. Sayangnya, saat pubertas ini aku pas enggak bisa mendampingi anakku setiap saat. Senang kalau pas dia liburan, emang udah beda banget cerita-ceritanya dibandingin masa anak-anaknya dulu. Lebih variatif ceritanya.
BalasHapusApa maksudnya masa menstruasi ya mba? Bagus juga kalau disebut pubertas dibanding menstruasi ya. Anak ku masih toddler hehehe ku harus banyak belajar tentang anak remaja
BalasHapusMasa pubertas bagi anak utuuh emang butuh kesabarannya juga ya mba. Kaena gejolak emosinya juga belum stabil :D. Bahkan mereka pun belum tahu apa yang mereka cari
BalasHapushuaaa, kaya-kayanya aku belum siap deh ngadepin anak pubertas. belum siap kalo dicuekin atau mereka udah sibuk sendiri huhuh. tapi ya mau ga mau kan itu pasti terjadi ya mba.
BalasHapusaku juga lagi menghadapi masa - masa seru pubertas dari anak - anak nih mba, terutama si Bo hehehe. Yang penting memang ngobrol sih. Waktu di NYC, sex education yang sesuai dengan umur memreka memang sudah diberikan jadi introductionnya udah sangat membantu
BalasHapusMeski anakku udah ada bbrp yang sudah melewati masa pubertas, tapi masih ada lagi anak yang sedang mulai masuk masa pubertas. Jujur aku tuh seperti sedang naik roller coaster dengan perubahan perubahan perilaku anak. Terutama yang sedang siap menuju dewasa. Beneran kudu bahan diri untuk tidak kebawa emosi
BalasHapusPuberritas Masa ganjen bagi Mpo.mau dandan cakep dan wangi. Saat Masa itulah peran bunda bermain .mendampingi anak sambil menjelaskan apa yang tidak boleh dilakukan
BalasHapusditunggu tulisan Mba Ade tentang pengalaman menemani anak-anak melewati masa pubertas mereka soalnya walau anakku masih kecil tapi kayaknya saya udah harus mulai baca-baca tulisan tentang pubertas ini biar gak kaget nantinya :)
BalasHapussaya harus siap-siap menghadapi masa pubertas anak saya nih (4 atau 5 tahun lagi) :)
BalasHapusJadi nambah ilmu parenting lagi dari mba Ade Anita, anak pertama masih kelas 1 SD sih tapi kayaknya penting juga tahu masa pubertas anak sejak sekarang
BalasHapusbisa jadi persiapan materi untuk saya ini kalau anak2 sudah masa remaja dan menginjak puberitas huhehehe deg deg an juga ya ternyata
BalasHapusharus nambah sabar dengan anak yang pubertas itu bener banget, paling pusing kalau sudah mulai suka dengan membantahnya hmm sabar-sabar
BalasHapus