Ulang Tahun Pernikahan Perak is #25yearschallenge

[Pernikahan] Bulan Januari di tahun 2019 ini, ada sebuah hashtag yang lumayan ngetop di dunia maya, tepatnya di kalangan Netizen. Yaitu, hashtag #10yearschallenge. Dan tahukah kalian bahwa di tahun 2019 ini juga, usia pernikahanku alhamdulillah sudah mencapai usia 25 tahun. Yap. Tanggal 9 Januari 2019 aku dan suami merayakan ulang tahun pernikahan yang ke 25 tahun. Inilah #25yearschallenge kami. Dan yang aku lakukan ketika baru bangun tidur di tanggal 9 Januari 2019 itu adalah, mengabadikan gambar aku dan suamiku di atas tempat tidur kami. CEKREK. Lalu mulai menggambarnya agar menjelma jadi sketch (hehehe, aslinya mah, ya seperti orang normal, aku tidur nggak pakai jilbab).


Dan inilah postinganku di hari ulang tahun pernikahan perak kemarin yang jatuh di tanggal 9 januari 2019. Sebuah pencapaian yang luar biasa alhamdulillah. #25yearschallenge




25 Tahun Merayakan Cinta . -------------------- Tahun ke 1 : Gedubrak!! Lalu tdengar suara teriakan kesal. "Adee... iseng banget sih jadi orang." Kesal tapi tetap ada senyum. Kesal krn begitu buka pintu kamar mandi, di dpn pintu sdh bersandar gagang sapu, gagang pel, ember, sapu lidi yg langsung menyerbu masuk begitu pintu toilet terbuka. Senyum, krn yg berbuat iseng bikin jebakan itu adl istri sendiri. Lagian, msh pengantin baru. . Tahun ke 2 : sebuah surat datang ke Jakarta dari Sydney. Isinya, "Ade. Kapan kamu nyusul aku ke sini. Selalu ada yg terasa kurang nggak ada kamu di sini." Ah. Lumer. . Tahun ke 5 : "Pilih aja, sayang. Mau yg mana? Gue punya tabungan." Kalimat itu dibisikkannya ke telingaku, ketika aku menatap deretan cincin berlian. . "Mahal banget loh mas harganya." . "Ah. Gue mau bterima kasih, krn elo akhirnya mau mengenakan jilbab. Itu hadiah mahal banget buat gue. Cincin berlian itu nggak ada harganya." Lalu besok2nya dia kerja part time lbh byk n giat di Sydney. . Tahun ke 7 : mengubah sapaan elo-gue jadi aku-kamu. Awalnya khawatir culun, tapi ternyata jadi lbh romantis . . Tahun ke 10 : "Kenapa, De? Kok sedih?" . "Iya, mas. Sahabatku datang ke Jakarta dari Tulung Agung. Entah kapan bisa bertemu dia lagi. Tapi aku ingin btemu dgnnya stlh selama ini hanya btemu di dunia maya saja." Lalu meski keringat blm kering, wajah lelah, perut lapar, suami langsung mengajakku pergi btemu dgn sahabatku. "Krn sahabatmu adalah sahabatku juga." . Tahun ke 24 : "Jam brp besok kamu pergi, De?" . "Pagi mas. Kenapa sih bolak-balik nanya itu terus?" . "Mmm. Aku terbiasa dibangunkan kamu jika pagi. Beda dibangunkan alarm & dibangunkan kamu. Aku juga tbiasa bangun & pergi kerja, ada kamu, lihat kamu. Rasanya ada yg kurang jika bangun & pergi kerja nggak lihat kamu. Bahkan sekalipun kamu masih tidur pas aku pergi kerja." . Tahun ke 25 : alhamdulillah. Mulai dari pake wewangian hingga pakai koyo. Mulai dari bergandengan tangan krn aura romantis hingga bgandengan tangan krn khawatir salah satu bisa trjatuh. Pernikahan itu adl pjalanan cinta yg seluruh sisinya bnilai ibadah. #30haribercerita #30hbc1909 #harike9 #iloveyou 25 thn and still counting #zepetocreators20k
A post shared by Ade Anita (@adeanita4) on


Jadi ya, drama yang terjadi selama 25 tahun pernikahan itu sudah pastilah banyak banget. Bisa jadi hal ini terjadi karena aku dan suami termasuk pasangan yang menghindari seminimal mungkin sebuah kondisi LDR atau LDM.

Setelah menikah, lebih tepatnya 5 bulan setelah menikah, suamiku harus berangkat ke Australia, yaitu ke kota Sydney untuk meneruskan pendidikan S3 nya disana selama 5 tahun. Waktu itu, karena ada ketentuan di kontrak beasiswanya bahwa dalam 1 tahun pertama tidak boleh ada kegiatan melahirkan yang terjadi. Jadi, jika ada kegiatan melahirkan anak, maka biaya melahirkannya harus tanggung sendiri. Padahal, saat suami berangkat aku sedang hamil 5 bulan. Jadilah aku terpaksa harus tinggal di Jakarta dan suami terbang ke Sydney.

Bulan Oktober, aku melahirkan anak pertama. Masalahnya, aku saat itu masih kuliah juga. Dan belum bisa cuti. Sengaja sih belum cuti karena strategi kami waktu itu adalah, lebih baik berangkat dalam kondisi sudah punya draft skripsi yang sudah di acc untuk dikerjakan. Jadi nanti jatah cuti 2 semester dipakai semua selain untuk menemani suami di Sydney juga sekalian menyelesaikan skripsiku.

Rindunya jangan ditanya deh selama masa-masa LDM ini. Setelah mendapat cuti pun tidak bisa langsung berangkat karena harus menunggu usia anakku 3 bulan dulu. Hal ini karena anakku lahir dengan cara divakum, jadi bagian atas kepalanya sedikit menipis. Terlihat ada cekukan yang cukup dalam di dahi bagian atasnya yang selalu berdenyut. Rada-rada ngeri dengan tekanan udara yang terjadi di dalam pesawat terbang jika dipaksakan terbang. Tunggu cekukan di kepalanya sedikit mengecil dulu.

Lalu, setelah bertemu kembali, eh..... karena lama LDM jadi rada-rada canggung gitu... hahahaha. Jadi berasa kayak pengantin baru lagi. Penyesuaian lagi. Seru deh pokoknya.

Tahun ke 7 aku dan suami sepakat untuk saling menyapa aku dan kamu setelah bertahun-tahun saling menyapa elo-gue saja. Pokoknya, no more elo-gue lah sejak itu.

Lalu tahun-tahun bertambah dan cerita terus mengalir. Cerita perjalanan cinta kami. Mulai dari jaman masih chat pakai MIRC hingga akhirnya chat pakai Facebook. Dari mulai keranjingan  internetan hingga tagihan telepon (karena pakai dial 008 dulu) mencapai 1,8 juta rupiah (ini di tahun 2001. Nilai 1,8 juta itu luar biasa loh di tahun itu... kami aja sampai terkejut yang benar-benar terkezut); lalu merasakan ber ineternet dengan menggunakan kartu D-LInk (jadi di kartu langganan itu ada nomor user dan password yang harus dimasukkan sebelum berienternetan; jadi sudah ada jatah kuotanya. Ini tahun 2002) hingga sekarang merasakan free wifi unlimited.

Dari mulai say I love You via surat yang dikirim lewat pos Indonesia, hingga akhirnya sekarang bisa mengirim pesan I love You lewat sms, dan sekarang beralih ke pesan di whats app jadi bisa ngirim sekalian foto dan video.

Seruuuuu. 25 tahun perjalanan cinta yang alhamdulillah seru banget.








Jadi.... aku alhamdulilllah merasa amat bahagia bisa mencapai 25 tahun perjalanan cinta kami berdua. Semoga bisa mencapai 25 tahun berikutnya, lalu 25 tahun berikutnya lagi, lalu 25 tahun berikutnya lagi... terus... hingga bisa tetap berjodoh di surga Allah kelak. Aamiin. 

1 komentar

  1. Aduh, seru banget baca kisah singkat perjalanan 25 tahun pernikahannya. Semoga langgeng terus ya dan saya juga bisa menemukan pasangan yg tepat :)

    BalasHapus