Hawna punya tugas percobaan 2 hari untuk menjelaskan apa itu Perpindahan Kalor Konduksi, Konveksi dan Radiasi. Tugasnya diberikan Hari Senin, Hari Kamis Hawna harus presentasi di depan kelasnya membacakan apa saja yang dimaksud dengan perpindahan Kalor dan apa yang telah dia lakukan untuk mengamati proses perpindahan kalor tersebut.
Aku tulis di blog aja deh, siapa tahu ada yang punya tugas serupa, jadi tulisan ini bisa membantu (maaf jika bahasanya tidak formal karena ini bahan untuk presentasi anak kelas 4 SD)
PERPINDAHAN KALOR (MATERI TEMATIK KELAS 4 SD)
Apa itu Kalor?
Kalor adalah salah satu bentuk energi yang bisa berpindah atau
dipindahkan. Atau mengubah bentuk sebuah benda. Umumnya, kalor
berhubungan dengan perubahan suhu dan terjadi dari suhu tinggi ke suhu
yang lebih rendah.
Semua benda memiliki partikel
tertentu dalam dirinya. Partikel itu adalah zat yang membentuk benda
tersebut.Misalnya prakarya bunga matahari yang terdiri dari : kertas yag
menjadi alas, potongan kain, lem, isi stampler. Setelah semuanya
disusun maka terbentuklah prakarya bunga matahari.
Nah, partikel
dalam sebuah benda bisa berubah suhunya jika terjadi perubahan suhu pada
benda tesebut. Perubahan suhu tersebut disebabkan oleh energi panas
yang diberikan pada benda tersebut. Kadang-kadang, perubahan suhu yang
terjadi bisa menyebabkan perubahan bentuk pada benda tersebut. Misalnya,
air yang menjadi mendidih karena dipanaskan dalam panci di atas kompor,
atau somay yang berubah menjadi matang setelah dikukus dalam kukusan di
atas kompor, atau lilin yang mencari setelah dipanaskan di atas api.
Proses perpindahan energi pada benda tersebut inilah yang disebut dengan
perpindahan kalor.
Jadi, Apa itu Perpindahan Kalor?
Perpindahan Kalor adalah, perpindahan energi dari suatu tempat yang bersuhu tinggi ke tempat yang bersuhu lebih rendah.
Proses perpndahan kalor terbagi menjadi tiga, yaitu konveksi, konduksi dan radiasi.
1. Perpindahan Kalor Konduksi.
Konduksi
merupakan proses perpindahan kalor tanpa disertai dengan perpindahan
partikelnya. Jadi, ketika terjadi perubahan suhu, partikel di dalam
benda tersebut tidak mengalami perubahan bentuk, tapi hanya mengalami
pergeseran saja. Yaitu energi panas yang diterima oleh benda menjadi
menyebar rata ke seluruh permukaan yang ada di benda tersebut. Umumnya,
proses perpindahan kalor konduksi terjadi pada permukaan benda padat.
Tapi, perpindahan kalor tercepat terjadi pada benda padat yang terbuat
dari logam. Itu sebabnya logam disebut sebagai penghantar panas yang
paling baik. Penghantar panas ini disebut dengan KONDUKTOR. Penghantar
panas atau konduktor yang buruk misalnya kayu.
Pengamatan yang dilakukan.
1. Nyalakan sebuah kompor.
2. Letakkan sebuah sendok logam di dekat api kompor.
3. Tunggu beberapa saat.
4. Nah, sendok logam terasa panas sekali. Berarti sendok dari logam tersebut adalah sebuah konduktor yang baik.
5.
Meski dipanaskan di atas kompor, bentuk sendok tersebut tidak berubah;
artinya tidak terjadi perubahan partikel pada proses perpindahan kalor
konduksi.
2. Perpindahan Kalor Konveksi:
Perpindahan
Kalor yang menyebabkan terjadinya perubahan zat pada sebuah benda
akibat dari perubahan suhu atau perpindahan energi yang terjadi.
Pengamatan yang dilakukan:
Pengamatan Pertama:
1. Nyalakan sebuah kompor.
2. Letakkan sebuah panci di atasnya.
3. Isi panci tersebut dengan air dingin.
4. Tunggu beberapa saat.
5.
Air yang semula tenang, terlihat mendidik. Jadi sudah terjadi
perpindahan kalor dalam air dingin semula yang disebabkan oleh energi
dari api yang mengubah air dingin menjadi air panas. Jika dibandingkan,
maka air dingin dan air panas itu bentuknya berbeda meski sama-sama
cair.
Pengamatan Kedua:
1. Nyalakan sebuah kompor.
2. Letakkan sebuah panci di atasnya.
3. Isi panci tersebut dengan air dingin, lalu tunggu hingga mendidih.
4. Masukkan sebutir telur di dalam air mendidih tersebut. Lalu tunggu 4 menit.
5. Angkat telur tersebut.
6. Telur pun berubah bentuknya setelah mengalami proses perpindahan kalor dengan cara konveksi
3. Perpindahan Kalor Radiasi
Yaitu
perpindahan kalor tanpa melalui zat perantara. Seperti ketika siang
hari yang terik dimana sinar matahari bisa kita rasakan panasnya meski
letak matahari jauh dari bumi. Atau udara yang terasa panas ketika kita
berada di depan api unggun tanpa kita harus menyentuh api unggun
tersebut.
Manusia memanfaatkan energi dari radiasi matahari untuk mengeringkan pakaian.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
nice info!!
BalasHapusmakasih atas infonya, sangat membantuh kami!!!
BalasHapusMakasih yaaa.... izin Share
BalasHapus