[Lifestyle] Tidak terasa, penghujung tahun 2021 sudah tampak di depan mata. Itu artinya, nyaris 2 tahun ya kita semua, melalui masa-masa suasana pandemi akibat Covid 19. Seperti kita semua tahu, virus Covid 19 pertama kali ditemukan di Wuhan, China pada bulan Desember 2019. Lalu dengan cepat, mulai menyebar ke seluruh dunia di bulan Januari 2020. Indonesia sendiri, mulai memberlakukan pembatasan kegiatan sosial masyarakat di bulan Maret 2020. Pembatasan sosial dalam masyarakat secara nasional, membawa imbas yang luar biasa terhadap negara Indonesia. Khususnya di bidang perekonomian. Pemerintah Indonesia harus bekerja keras untuk mengembalikan pemulihan kesehatan sekaligus pemulihan ekonomi nasional. Tentu saja, hal ini tidak bisa dilakukan oleh pemerintah seorang diri. Masyarakat atau rakyat Indonesia, harus juga berperan serta. Karakter orang Indonesia itu sejak dulu adalah gotong royong. Orang Indonesia itu terkenal sebagai orang yang paling dermawan di seluruh dunia.
Nasehat untuk "beli di warung tetangga", atau "belilah dagangan temanmu agar dia tetap bersemangat mencari rezeki yang halal", atau nasehat "bantulah masyarakat kecil dengan cara membeli produk yang mereka hasilkan meski produk itu tidak dikemas mewah tapi akan memberi kebahagiaan bagi mereka." adalah deretan nasehat yang dengan ikhlas dan suka cita dijalankan oleh orang-orang Indonesia. Itu sebabnya, meski selama pandemi akibat Covid 19 menyebabkan banyak pabrik yang gulung tikar, perusahaan yang mengurangi karyawannya, gelombang PHK terjadi di banyak tempat, dan gerai-gerai yang ada di Mall sepi pengunjung; geliat UMKM di banyak Market Place, alhamdulillah tidak ikut terpuruk. Ini namanya, saling menghubungkan simpul kebahagiaan antara satu orang dengan orang yang lain.
Dengan membeli produk dari UMKM asli dari Indonesia, kita sudah memberi peran besar loh terhadap semangat Indonesia Maju. Banyak orang yang tersapa bahagia dari perjalanan barang yang kita beli. Dimulai dari pihak yang menyediakan bahan mentah agar sebuah barang bisa dibuat; lalu pengrajin yang membuat barang tersebut; lalu pengumpul barang tersebut agar bisa dipasarkan, penjualnya, pengantar barangnya, dan terakhir kita sebagai pembeli. Bahkan orang-orang yang terlalui dari perjalanan barang tersebut dari penjual ke pembeli ikut tersapa rasa bahagia. Mulai dari pemilik warung yang dimampiri oleh kurir ketika isitahat makan siang di tengah kegiatan mengantar barang; hingga pengumpul kardus sisa paket yang tidak lagi digunakan oleh pembeli.
Itu sebabnya, ketika teriakan "Paket!" terdengar oleh telingaku, aku sering tanpa sadar tersenyum dan mengucapkan hamdallah. Meski paket itu bukan untukku, tapi untuk tetanggaku. Karena, berarti ada deretan manusia yang insya Allah sedang berbahagia saat itu. Nah, apalagi jika teriakan "Paket!" itu ditujukan untuk rumahku. Waaahhhh... bahagianya tidak terkatakan deh.
Pada penyelenggaraannya yang ke-6 kali ini, Harbokir
berlaku untuk semua pelanggan yang tergabung sebagai member JLC (JNE Loyalty Card) di seluruh Indonesia dengan pengiriman maksimum 2 kg per resi. Program free
ongkos kirim (ongkir) ini dapat digunakan pada kiriman dengan layanan
Reguler dengan tujuan pengiriman dalam kota yang sama, serta antar kota dalam 1
provinsi.
Wih mantep ini JNE dan harbokir ramah banget orang-orangnya dan pelayanannya pun bagus.
BalasHapus