[Lifestyle]
Pemberian souvenir dalam sebuah acara temu ilmiah atau gathering rasanya sudah menjadi sebuah kelaziman. Tidak jarang, beberapa acara Gathering dan Temu Ilmiah bahkan mencantumkan hal ini dalam undangan mereka. Sehingga sudah dianggap menyatu dan bagian dari acara itu sendiri.

Pernah baca kan tulisan seperti ini:

Acara:
- bla bla bla
- bla bla bla
- Setiap peserta akan diberikan : Sertifikat dan Souvenir untuk seluruh peserta

Untuk urusan souvenir atau cindera mata ini, rasanya setiap tahun jika diperhatikan sebenarnya ada sebuah trend yang terjadi. Beberapa tahun yang lalu, pemberian pulpen dan buku notes menjadi sebuah trend. Lalu pernah juga yang menjadi trend itu Pin dengan logo perusahaan tersebut di Pin tersebut. Lalu pernah juga gantungan tempat menaruh Name Card.

Artinya, perubahan tersebut disesuaikan dengan anggaran dan sesuatu yang sepertinya dibutuhkan oleh peserta acara temu ilmiah dan gathering tersebut. Itu sebabnya peluang ini tidak disia-siakan oleh perusahaan yang menyediakan jasa pembuatan souvenir untuk acara workshop, seminar, gathering tersebut.

Jika diinventarisir, maka setahuku yang sering diberikan dalam sebuah acara seminar/workshop dan gathering itu adalah sebagai berikut:

- Semua produk berbahan karet 

(Produk Karet Gelang, Rubber Souvenir, Karet Promosi, Gelang Karet, Tempelan Kulkas, rubber merchandise/ produk karet/ rubber souvenir/ souvenir karet/ PVC rubber/ keychain/ gantungan kunci 2 dimensi/ gantungan kunci 3 dimensi/ gantungan kunci 4 dimensi, Souvenir Gantungan Kunci karet, Gelang Karet, Label Karet untuk Souvenir)
Karena sudah amat lazimnya pemberian souvenir tersebut, maka bermunculanlah perusahaan yang bergerak di bidang penyediaan barang-barang souvenir untuk seminar, gathering, wisuda, pelepasan karyawan, serah terima jabatan, dan sebagainya.

- Semua produk yang bisa dipakai oleh tubuh peserta

(topi, saputangan, tas, kaos, payung. Tentu saja dengan logo perusahaan atau tag line acara tersebut).

- Semua produk yang terkait dengan kelengkapan alat tulismenulis peserta

(Pulpen, buku notes, stabillo)

- Semua produk yang terkait dengan gadget

(Dahulu disket kosong, sekarang USB)

Nah, khusus yang terakhir inilah yang ingin aku sorot dalam tulisan ini.

SOUVENIR BERBENTUK USB

Menarik loh trend pemberian USB ini. Karena, ketika USB dulu baru-baru muncul, harga USB memang cukup lumayan untuk dimiliki. Tapi, mungkin karena kebutuhan kapasitas tempat yang lebih banyak untuk menyimpan memory dalam sebuah USB, maka terjadi peningkatan kapasitas memory.

Akibatnya, USB dengan kapasitas tidak terlalu besar akhirnya dijual dengan harga yang cukup murah, dan USB dengan kapasitas cukup besar dijual dengan harga yang juga semakin terjangkau.
Tahu nggak, sekitar 2 tahun lalu saja, aku pernah harus menahan diri untuk bisa membeli USB dengan kapasitas memory yang cukup besar untuk dapat menyimpan data-dataku yang ada di Notebook.

USB ini berguna karena dengan USB ini, kita tidak perlu lagi menenteng notebook kemana-mana. Cukup bawa saja USB, selipkan di dalam dompet lalu kita bisa tetap mengakses data kita asal bisa bertemu dengan notebook atau gadget saja. Gunakan saja OTG Converter.

Nah... ini beberapa koleksi USB yang ada di rumahku (ini beberapa aja; sisanya tidak berhasil difoto):



Di antara USB di atas, yang paling aku suka adalah yang ini nih:

USB dengan kapasitas yang cukup besar

Bisa difungsikan sebagai gantungan kunci

ini juga USB, tapi ada pulpennya (dan bisa diisi ulang)

ujung yang satu pulpen, ujung yang lain bisa jadi laser pointer

Tapi, meski sudah memiliki banyak USB di rumah, tetap saja deh jika sedang berjalan-jalan ke mall lalu melewati toko yang menjual aneka macam USB yang lucu-lucu, aku dan putriku tetap saja merasa gemas dan kompak bilang "Ihh... lucuuuu."

Salah satunya tuh jika melewati USB yang mengadopsi karakter kartun atau mainan lucu. Rilakkumma misalnya. Kebetulan, putriku yang remaja sedang senang-senangnya dengan karakter Rilakkuma.

Seperti ini nih:

credit: tokopedia.com

Tuh. Lucu-lucu banget kan?
Kebayang kan kenapa aku dan kedua putriku selalu menghentikan langkah di depan etalase toko dan kompak berteriak: Ihh.... Lucuuuu.