4 Hal Yang Sebaiknya Diajarkan pada Anak Dalam Keluarga Muslim

[Parenting] Bagi sebuah keluarga muslim (keluarga yang memeluk agama Islam, anak adalah asset paling berharga bagi ayah dan ibu.

Kenapa?
Karena, ada 3 hal dimana ketika ajal sudah menjemput dan kita sudah mati berkalang tanah hingga terputus segala urusan di dunia, yang masih tetap mengiringi kematian kita. Bukan hanya mengiringi, bahkan membantu urusan kita dalam mempertanggung jawabkan semua perbuatan kita selama hidup di muka bumi sebelumnya.

3 hal itu adalah:
Ilmu yang bermanfaat di jalan kebaikan, harta yang masih terus terpakai di jalan kebaikan, dan anak yang sholeh.



Doa anak yang sholeh kepada kedua orang tuanya yang sudah meninggal, insya Allah akan dikabulkan oleh Allah.

Pertanyaannya, bagaimanakah cara untuk mendapatkan anak yang sholeh tersebut?

Mungkin, nasehat dari  Surah Luqman berikut ini bisa membantu kita sebagai orang tua dalam mendidik anak-anak kita.

Tahukah kalian, bahwa surah Lukman dalam Al Quran itu sesungguhnya adalah pelajaran Parenting yang paling sempurna bagi kehidupan keluarga muslim. Dalam surat Lukman tersebut, terdapat hal-hal yang penting untuk diperhatikan oleh para orang tua. 


4 Hal yang sebaiknya diajarkan pada anak dalam keluarga muslim adalah:


1. Ajarkan anak untuk hanya beriman kepada Allah saja.

Artinya, sejak usia dini, anak harus diberitahu apa agamanya.
Setelah anak tahu bahwa dia beragama Islam, lalu mulailah ajarkan anak untuk mengetahui apa itu Islam sesuai dengan pemahamannya.

Seperti, Islam itu memiliki rukun yang lima. Yaitu Mengucapkan kalimat syahadat, mendirikan shalat, menjalankan puasa di bulan Ramadhan, berzakat, dan pergi haji jika sudah mampu.

Setelah itu, tambah terus pemahaman anak di seputar pengetahuannya tentang Rukun Iman yang enam. Yaitu, percaya pada Allah, percaya pada Rasul Allah, percaya pada Malaikat Allah, percaya pada Kitab Allah, percaya pada hari Kiamat, dan percaya pada Qadha dan Qadar.

Ke 6 hal hal ini memang sepertinya remeh dan sepele, padahal, jika diturunkan satu persatu maka ada banyak hal yang harus dipahami.
Artinya, kita tidak membuat sekutu-sekutu Allah. Juga tidak melakukan perbuatan syirik, munafik, fasik dan murtad.

Kita juga percaya akan takdir Allah. Dan percaya bahwa segala sesuatu yang kita lakukan di muka bumi ini kelak akan kita pertanggung jawabkan di akherat kelak, yaitu ketika kiamat sudah terjadi.

Kita juga hendaknya menjalankan segala macam perintah dan larangan dalam Islam, tidak hanya berdasarkan pada apa yang tertera di Al Quran saja (kitab Allah) tapi juga yang dicontohkan oleh Rasul Allah, Muhammad SAW dan disebut dengan sunnah Nabi.

Meski kita sendiri dan tidak ada siapapun, kita harus percaya bahwa tetap ada malaikat yang ada di samping kita guna terus mencatat apa yang kita perbuat, bahkan apa yang kita niatkan di dalam hati.

Demikian poin pertama, hanya beriman pada Allah saja memiliki arti yang amat luas. Ini semua menjadi tanggung jawab orang tua untuk diajarkan pada anak-anak mereka.

Ayat 12-13: Kisah Luqman yang bijaksana, nasihatnya kepada anaknya tentang pentingnya syukur dan bahaya syirk.
وَلَقَدْ آتَيْنَا لُقْمَانَ الْحِكْمَةَ أَنِ اشْكُرْ لِلَّهِ وَمَنْ يَشْكُرْ فَإِنَّمَا يَشْكُرُ لِنَفْسِهِ وَمَنْ كَفَرَ فَإِنَّ اللَّهَ غَنِيٌّ حَمِيدٌ (١٢) وَإِذْ قَالَ لُقْمَانُ لابْنِهِ وَهُوَ يَعِظُهُ يَا بُنَيَّ لا تُشْرِكْ بِاللَّهِ إِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌ (١٣)
Terjemah Surat Luqman Ayat 12-13
12. Dan sungguh, telah Kami berikan hikmah kepada Luqman, yaitu, "Bersyukurlah kepada Allah. Dan barang siapa bersyukur (kepada Allah), maka sesungguhnya dia bersyukur untuk dirinya sendiri; dan barang siapa tidak bersyukur (kufur), maka sesungguhnya Allah Mahakaya lagi Maha Terpuji.”
13. Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, ketika dia memberi pelajaran kepadanya, "Wahai anakku! Janganlah engkau mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar.”

 2. Ajarkan pada anak dimana posisi orang tua dalam kehidupannya.


Sejak usia dini, anak juga harus diajarkan bahwa dirinya kemungkinan tidak ada di muka bumi ini jika saja tidak ada ibu yang melahirkan dia. Dan ibu tidak akan bisa memiliki dia jika tidak ada ayah di sampingnya.

Kedudukan ayah dan ibu adalah sebuah hubungan pria dan wanita yang dihalalkan oleh Islam lewat sebuah pernikahan. Dan anak, kehadirannya sesungguhnya adalah amanat bagi ayah dan ibu dalam kehidupan pernikahan mereka.

Pertanyaanya, bagaimana anak seterusnya dididik oleh kedua orang tuanya agar tidak menjadi anak yang durhaka?

Siapa itu anak yang durhaka? Yaitu, anak yang memperlakukan kedua orang tuanya tidak sebagaimana mestinya. Yaitu anak yang menyakiti kedua orang tuanya, berbuat jahat pada kedua orang tuanya, atau bahkan menelantarkan kedua orang tuanya. Dalam hal ini, termasuk disini adalah anak yang selalu gemar menyusahkan kedua orang tuanya.

Untuk menghindari perilaku negatif anak yang seperti demikian, maka menjadi penting untuk mengajarkan pada anak bagaimana sebaiknya kedudukan orang tua di hati anak-anak mereka.

Orang tua yang baik, mengajarkan pada anak mereka baik lewat nasehat maupun contoh langsung, bagaimana caranya menghormati orang yang lebih tua, membantu mereka, menyayangi mereka dan mau mengerti mereka.

Pendidikan yang terus menerus ditanamkan dalam hati anak inilah yang akan membentuk sikap dan pandangan anak ketika akan memperlakukan kedua orang tuanya.

3. Ajarkan anak untuk bekerja sebaik mungkin lalu bertawakkal pada Allah. Hanya pada Allah.

Ayat 14-15: Pentingnya seorang bapak memperhatikan pendidikan anaknya, bagaimana mendidik anak secara Islami, dan perintah menaati kedua orang tua selama isinya bukan maksiat kepada Allah Subhaanahu wa Ta'aala.

وَوَصَّيْنَا الإنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ حَمَلَتْهُ أُمُّهُ وَهْنًا عَلَى وَهْنٍ وَفِصَالُهُ فِي عَامَيْنِ أَنِ اشْكُرْ لِي وَلِوَالِدَيْكَ إِلَيَّ الْمَصِيرُ (١٤) وَإِنْ جَاهَدَاكَ عَلى أَنْ تُشْرِكَ بِي مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ فَلا تُطِعْهُمَا وَصَاحِبْهُمَا فِي الدُّنْيَا مَعْرُوفًا وَاتَّبِعْ سَبِيلَ مَنْ أَنَابَ إِلَيَّ ثُمَّ إِلَيَّ مَرْجِعُكُمْ فَأُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ (١٥)
Terjemah Surat Luqman Ayat 14-15
14. Dan Kami perintahkan kepada manusia (agar berbuat baik) kepada kedua orang tuanya. Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam usia dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu. Hanya kepada Aku kembalimu.
15. Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan Aku dengan sesuatu yang engkau tidak mempunyai ilmu tentang itu, maka janganlah engkau menaati keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku. Kemudian hanya kepada-Ku tempat kembalimu, maka akan Aku beritahukan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.

Ketika pasangan suami istri dikaruniai seorang anak, tentu dalam hatinya ada rasa gembira. Karena, kehadiran seorang anak di tengah pasangan suami istri tersebut adalah pengikat untuk mempererat hubungan kasih sayang di antara pasangan suami istri tersebut.

Cinta di dalam hati setiap manusia itu, memang tidak pernah menetap bentuk dan wujudnya. Dia adalah kecenderungan yang ada di dalam kalbu. Karenanya, bersifat fluktuatif dan sering berbolak-balik. Kadang, muncul sebal, benci, tapi lalu berubah jadi rindu. Kadang muncul rasa amat cinta hingga tidak mau bepisah jauh, tapi suatu saat punya rasa bosan dan ingin berpisah sejenak saja agar rasa bosan mereda. Lalu muncul lagi rasa jatuh cinta dan rindu.

Kehadiran seorang anak dalam hal ini, menjadi pengikat rasa yang ada di tengah pasangan suami istri. Jadi jika lagi kesal dengan ibunya, tapi karena si anak diperlakukan manis oleh si ibu jadi hilang rasa kesalnya. Atau lagi marah dengan bapaknya, tapi karena si anak diperlakukan penuh kasih sayang oleh si bapak, jadi hilang rasa marahnya.

Ketika pasangan suami istri sudah dikaruniai anak, sebenarnya mereka tidak tahu bagaimana rezeki yang akan mereka terima selanjutnya di hari esok. Meski begitu, mereka yakin dan percaya bahwa rezeki sudah diatur oleh Allah dan tugas manusia tinggal menghimpunnya saja lewat kerja keras yang jujur dan jauh dari maksiat.

Ibu yang sedang mengandung, berusaha untuk menjaga kandunganya sebaik mungkin meski dia tidak tahu kondisi anak dalam kandungannya seperti apa. Ibu yakin bahwa Allah akan memberinya bayi yang sehat dan sempurna jika si ibu merawat kandungannya sebaik mungkin.

Ini semua adalah bentuk dari tawakkal pada Allah setelah sebelumnya berusaha semaksimal mungkin pada amanat yang sedang mereka miliki dan kerjakan.

Karenanya, ajarkan pada anak bahwa dia harus berusaha semaksimal mungkin untuk meraih hasil terbaik, dan iringi usahanya tersebut dengan bertawakkal pada Allah. Selalu.

4. Ajarkan anak untuk selalu berbuat baik dan banyak beribadah.


Ayat 16-19: Penjelasan tentang luasnya ilmu Allah Subhaanahu wa Ta'aala, pentingnya menanamkan rasa muraqabah (merasa diawasi Allah Subhaanahu wa Ta'aala) ke dalam diri anak, pentingnya mengajarkan anak akhlak yang mulia dan mengingatkan kepadanya agar menjauhi akhak tercela.

يَا بُنَيَّ إِنَّهَا إِنْ تَكُ مِثْقَالَ حَبَّةٍ مِنْ خَرْدَلٍ فَتَكُنْ فِي صَخْرَةٍ أَوْ فِي السَّمَاوَاتِ أَوْ فِي الأرْضِ يَأْتِ بِهَا اللَّهُ إِنَّ اللَّهَ لَطِيفٌ خَبِيرٌ (١٦) يَا بُنَيَّ أَقِمِ الصَّلاةَ وَأْمُرْ بِالْمَعْرُوفِ وَانْهَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَاصْبِرْ عَلَى مَا أَصَابَكَ إِنَّ ذَلِكَ مِنْ عَزْمِ الأمُورِ (١٧) وَلا تُصَعِّرْ خَدَّكَ لِلنَّاسِ وَلا تَمْشِ فِي الأرْضِ مَرَحًا إِنَّ اللَّهَ لا يُحِبُّ كُلَّ مُخْتَالٍ فَخُورٍ (١٨)وَاقْصِدْ فِي مَشْيِكَ وَاغْضُضْ مِنْ صَوْتِكَ إِنَّ أَنْكَرَ الأصْوَاتِ لَصَوْتُ الْحَمِيرِ (١٩)

Terjemah Surat Luqman Ayat 16-19
16. (Luqman berkata), "Wahai anakku! Sungguh, jika ada (sesuatu perbuatan) seberat biji sawi, dan berada dalam batu atau di langit atau di bumi, niscaya Allah akan memberinya balasan. Sesungguhnya Allah Mahahalus lagi Mahateliti.
17. Wahai anakku! Laksanakanlah shalat dan suruhlah (manusia) berbuat yang ma’ruf dan cegahlah (mereka) dari yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpamu, sesungguhnya yang demikian itu termasuk perkara yang penting.
18. Dan janganlah kamu memalingkan wajah dari manusia (karena sombong) dan janganlah berjalan di bumi dengan angkuh. Sungguh, Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membanggakan diri.
19. Dan sederhanakanlah dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keledai.

Sesempurna bagaimana pun seorang anak, dia tetap harus selalu diingatkan agar selalu berbuat baik dan tidak boleh lalai dalam beribadah.

Mengapa? Karena sudah janji dari Syetan untuk menggelincirkan manusia di muka bumi agar lalai ketika beribadah lalu melakukan perbuatan buruk. Tujuan syetan sudah jelas. Yaitu untuk mencari pengikutnya untuk masuk ke neraka.

Setelah syetan diusir dari surga karena berlaku sombong hingga membangkang dari perintah Allah, Allah memang memenuhi satu permintaan syetan sebelum dimasukkan ke dalam neraka. Yaitu, syetan diberi kesempatan untuk mencari pengikut dari kalangan manusia untuk menemaninya di neraka nanti setelah hari kiamat.

Kesempatan ini tentu saja tidak disia-siakan oleh syetan. Tapi, kita sebagai orang Islam tidak perlu khawatir. Karena Allah sudah menjanjikan bahwa godaan syetan itu tidak akan bisa mengenai orang yang sudah tertanam nilai kebaikan dan keimanan di dalam dirinya.

Pertanyaannya, bagaimana caa menanamkan nilai kebaikan dan keimanan di dalam diri seorang anak? Dengan cara terus menerus mengingatkan anak agar tidak lalai dari ibadahnya. Juga dengan cara terus menerus mengajak anak agar tidak bosan untuk melakukan berbagai macam kebaikan yang berguna bagi dirinya sendiri, keluarganya, agamanya dan masyarakat secara luas.

Demikian 4 hal yang sebaiknya diajarkan pada anak dalam keluarga muslim. (penulis: ade anita)

26 komentar

  1. MasyaAllah.. makasih sharing nya tentang surah luqman ya mba.. jd pengen mendalami surah ini..

    BalasHapus
  2. wah..ini yang penting mba.... anak adalah tabungan untuk akhirat.. jadi memang dari awal dikenalkan agama,,,

    sipp...

    BalasHapus
  3. semoga diriku bisa mengaplikasikan seperti yang ada dalam postingan mba Ade diatas, menjadikan putra putri keluarga yang sholeh shalihah, aset masuk surga :)makasiya mbak

    BalasHapus
  4. pas banget nih mbak materinya, aku harus teru sbelajar dari mbak ade nih

    BalasHapus
  5. bener bgt mbak, mengajarkan bukan hanya sekali, tp berkali2 hrs selalu mengingatkan, terimakasih sharingnya :-)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya karena anak cepat lupa jadi harus diingatkan lagi dan lagi agar tertanam kuat dalam ingatan

      Hapus
  6. makasih sharing ilmunya mbak :)
    selain mengajarkan, tentu saja juga harus bisa memberikan contoh, yaa

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya... ada ayat lain dalam Al Quran yang mengatakan betapa besar kemarahan di sisi Allah jika kita tidak melaksanakan apa yg kita anjurkan pada orang lain

      Hapus
  7. Memang sudah tugas orang tua membentuk karakter anaknya agar sholeh dan berbakti ya mbak Ade. Makasih sharingnya yang menjadi pengingat kewajiban

    BalasHapus
    Balasan
    1. Benar. Karena nanti kita akan dimintai pertanggung jawaban atas amanat berupa anak2 ini

      Hapus
  8. Terimakasih banyak mbak Ade ilmunya, ini yang saya butuhkan untuk mengajarkannya pada Marwah

    BalasHapus
  9. aku ingat banget waktu sekolah dulu, guruku pernah mengatakan hal serupa mbak. belajarlah cara mendidik anak dari lukmanul hakim

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya bener. Aku juga inget pelajaran waktu sekolah dulu pas nulis ini

      Hapus
  10. wah lengkap pakai ayat mbak Ade, makasih sudah menambah wawasan aku. Selama ini aku mengajarkan hal-hal di atas secara naluriah , tapi sekarang aku tahu semua tercantum dalam Al Quran ya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya..kebetulan aku menemukan petikan ayat ini berupa infografis di pinterest...jadilah dia tulisan

      Hapus
  11. aaah suka dengan tipsnya ..makasih sudah diingatkan mba adeee :)

    BalasHapus