My 5 Bucket List in Lazada

[Pernikahan] Jujur saja nih. Sejak berumah tangga, aku jarang sekali menyusun sebuah bucket list yang berisi daftar keinginanku. Aku lebih senang menyimpan daftar keinginanku di dalam hati. Kecuali jika sudah kepingin banget, baru deh diomongin. Itu pun hati-hati sekali.

Kalian mau tahu kenapa aku bersikap seperti demikian? Karena...
Karena aku tahu, suamiku itu amat sayang padaku.

Dulu, ketika baru saja menikah dengannya, aku punya buku diari. Ini memang kebiasaanku sejak masih duduk di bangku sekolah dulu, untuk menulis diary. Aku senang saja meulis segala uneg-uneg di dalam hati di buku diary. Bukan cuma uneg-uneg, tapi juga semua hal yang aku inginkan. Dari hal yang tidak mungkin aku lakukan hingga yang mungkin untuk aku lakukan. Kadang, agar khayalanku ini semakin afdhol maka aku beri gambar tulisanku di buku diary tersebut. Ramai sekali. Khayalan yang lengkap.

Lalu, suamiku tiba-tiba merasa "cemburu"dengan buku diary tersebut.
"Masa sudah nikah, masih nulis buku diary? Kenapa nggak cerita sama aku saja?"

Hmm... bener juga sih.
Soalnya, jika sudah menulis buku diary, aku sampai tersenyum-senyum sendiri, kadang menitikkan air mata sendiri. Dan yang pasti asyik dengan diri sendiri dan buku diary. Suami hanya jadi penonton yang tidak tahu apa-apa dan mungkin merasa "dicuekin".

Ya sudah. Aku pun meninggalkan kebiasaan menulis buku diary. Sebagai gantinya, aku bercerita pada suamiku. Apa saja aku ceritakan dan suamiku benar-benar aku perlakukan seperti buku diaryku. Kadang, aku membagi tawa, tapi kadang melabuhkan wajahku di dadanya untuk menumpahkan tangis. Termasuk, aku membagi khayalan bucket listku pada suamiku.

"Mas.. mas.. tadi Ade lihat ini. Bagus deh." Lalu meluncurkan cerita tentang sesuatu yang aku sukai. Cerita sambil lalu saja padahal. Tapi apa yang terjadi beberapa hari kemudian? Barang yang aku ceritakan sudah ada di rumah.

"Itu. Aku belikan untuk kamu."

Hah? Masya Allah..
Senang? Pasti. Itu seperti impian yang jadi kenyataan.
Hanya saja... kenapa terlalu cepat? Padahal, aku kan orangnya memang cepat kagum pada sesuatu, tapi nanti setelah meneliti lebih lanjut, rasa kagumnya juga cepat kandas lagi.
Jadi, easy to love but easy to forget gitu deh.
Sedangkan suamiku, selalu berusaha keras untuk mewujudkan khayalan-khayalanku.

Ah. Aku jadi malu sendiri. Lebih dari itu, aku jadi takut. Aku takut jadi istri yang serakah. Istri yang tidak tahu diri.
Bagaimana jika suamiku berusaha keras mewujudkan semua keinginanku dan tanpa sadar melakukan hal-hal yang bertentangan dengan agama dan hukum di negara ini?
Ihh.. naudzubillah min dzaliik.

Akhirnya, aku pun berusaha untuk mulai memilah mana saja keinginan yang baru sebatas "emosi jiwa" dan mana keinginan yang "memang pingin".

Jadi, jika kebetulan aku melihat sesuatu yang imut, lucu, dan bikin gemas di mall, aku dan putriku hanya berbisik-bisik berdua (eh sekarang bertiga karena yang bungsu mulai pra remaja). Jadi kejadian seperti ini nih, sudah kerap terjadi pada kami.

"Ih, ibu suka deh yang ini."
"Iya sama bu, aku juga suka. Eh, tapi aku lebih suka yang itu sih."
"Iya ya, seandainya ada yang warna pink."
"Aku sukanya yang warna ungu."
"Aku biru tua aja deh, seperti biasa."

(lalu tiba-tiba suamiku datang mendekat)

"Oke.. bubar.. bubar. Nanti ayah dengar dan semua khayalan kita ini terwujud nyata."

hehehehe
Anak-anakku, memang sudah sejak kecil aku ajarkan untuk berhati-hati dengan daftar keinginan. Dan mereka tahu, bahwa rasa sayang ayah mereka terhadap mereka amat besar sehingga ayah mereka sanggup untuk melakukan banyak hal agar keinginan mereka terwujud. Itu sebabnya, anak-anakku terbiasa untuk tidak begitu saja melontarkan keinginan mereka secara frontal. Apalagi dengan tuntutan keharusan "sekarang dan saat ini juga".
Kenapa?
Karena, aku selalu mengingatkan mereka untuk:

"Nak, kita harus hati-hati dengan apa yang kita inginkan. Karena, sesungguhnya kewajiban untuk menjaga anggota keluarga dari api neraka itu bukan hanya disampirkan di pundak kepala keluarga saja. Dalam hal ini ayah kalian. Tapi juga di pundak kita semua. Artinya, kita harus saling menjaga agar setiap anggota keluarga tidak ada yang salah langkah dan lalai gara-gara rasa sayang yang terlalu besar. Jadi... bedakan antara keinginan karena emosi jiwa dan keinginan karena memang butuh."

Jadilah anak-anakku tumbuh menjadi anak-anak yang jarang menuntut agar keinginannya bisa segera terpenuhi.
Jika memang sudah ditakdirkan untuk memiliki sesuatu, maka insya Allah kita akan memilikinya.
Jika belum ditakdirkan, maka tetap bersyukur karena bisa jadi sesuatu yang lebih indah sedang menunggu di depan sana.

Meski begitu, jika memang kami ingin sesuatu, maka aku dan anak-anak tahu bahwa keinginan itu memang benar-benar butuh. Itu sebabnya, jika harganya mahal maka secara sadar kami menabung dan bersabar agar bisa membelinya. Jika terlalu mahal, maka lebih baik melupakannya saja.
Sederhana kan? Yang penting, tidak boleh membuat tubuh dan pikiran menjadi terlalu ngotot alias "ngoyo" untuk mendapatkannya.

Percaya saja deh, jika memang sudah rezeki, insya Allah semua keinginan itu akan terwujud. Lagipula, terkadang, sebelum melewati waktu-waktu tertentu maka sebuah keinginan itu belum bisa dipastikan apakah memang dibutuhkan atau hanya keinginan tidak berguna saja.

Aku sering tuh mendapatkan diriku memiliki sebuah keinginan, padahal sebenarnya bukan itu kebutuhanku yang utama saat itu. Jadilah ketika keinginan itu terwujud, malah tidak bisa dipakai karena memang tidak sesuai dengan kondisi kebutuhanku. Seperti membeli sepatu yang ada haknya untuk pesta. Sudah beli mahal-mahal eh tidak tahunya tidak bisa dipakai karena ternyata baru dipakai jalan 3 meter, kakiku sudah terasa sakit karena memang ada pengapuran di lututku. Jadi harusnya tidak boleh memakai sepatu dengan hak tinggi.

Alhamdulillah, beruntungku aku karena suamiku, seiring dengan bertambahnya usia perkawinan kami yang sudah 22 tahun, tahu apa yang aku butuhkan dan apa yang cuma boleh ada di daftar keinginanku saja tapi lebih baik tidak usah diwujudkan. Dia tahu, istrinya suka berkhayal kelewat tinggi.. hahahah.  Seperti ini nih romantisnya suamiku:




Dan kemarin, setelah melewati banyak pemikiran, aku membuat sebuah bucket list apa saja yang akan aku beli jika ada rezeki di Lazada.

Lazada ini adalah sebuah online shop dimana serbaneka barang dijual disana. Aku sendiri, termasuk pelanggan di Lazada. Beberapa barang sudah pernah aku beli di sana.




Kesan-kesanku belanja di Lazada:

1. Nyaman. Karena pilihannya banyak sekali. Lazada, tidak hanya menjual barang yang beredar di dalam negeri saja. Tapi juga menjual barang yang dijual di luar negeri. Dan untuk membeli barang yang dijual di luar negeri itu, kita tidak perlu harus memiliki nomor rekening PayPal atau sejenisnya. Atau harus membayar dengan uang dollar. Cukup dengan rupiah dan bahkan bisa dengan sistem pembayaran yang normal seperti olshop pada umumnya: bisa transfer bank, atau debit rekening, atau dengan kredit card, atau bisa juga dengan C.O.D.
2. Barangnya cepat sampainya.
Hari ini bayar, 2 s.d 3 hari kemudian sudah sampai di rumah. Apalagi jika aku memesan dengan sistem C.O.D. Besoknya sudah sampai di depan pagar. Jadi otomatis hemat waktu dan hemat tenaga kan (duh, Jakarta macet euy. Jika harus ke mall, bisa tua di jalan dan boros di ongkos).
3. Customer Servicesnya ramah.
Hehehe, pernah aku membeli barang nih. Terus beberapa jam kemudian aku baru sadar, "ih, ngapain gue beli barang itu? Mending yang lain deh." Ya sudah, langsung saja aku telepon CS mereka. Lalu aku mengatakan bahwa aku ingin membatalkan pembelianku, sambil menyebut nomor resi pemesananku. Saat itu juga barang yang sudah aku pesar dibatalkan. Eh, waktu itu memang belum bayar juga sih karena kebetulan aku milih opsi C.O.D.
4. Nah, ini yang terakhir. Barang yang aku terima, sesuai dengan yang terpampang di gambar. Jadi, gambarnya sesuai dengan aslinya. Ini penting nih. Karena aku pernah belanja di olshop lain pas barangnya sampai... ternyata beda banget dengan yang ada di gambar mereka.

Okeh. Kembali ke bucket list barang yang aku inginkan saat ini untuk dimiliki dan kebetulan LAZADA memilikinya.

My 5 Bucket List in Lazada: 


1. Kamera Sony Mirrorless A6000. 

Aku ikut kursus kilat fotografi tahun lalu di Depok. Dan ternyata peserta kursus lain menggunakan kamera DSLR yang canggih-canggih. Duh, jadi mupeng. Bukan kamera DSLR-nya yang aku inginkan. Tapi kamera sejenis DSLR yang punya fasilitas wifi. Namanya mirrorless. Kemampuannya sama dengan kamera DSLR tapi dia lebih ringan. Duh, kalau harus nenteng-nenteng kamera besar dan tas besar padahal lututku sudah mengalami pengapuran seperti ini rasanya sudah tidak mampu deh. Tapi, kalau mengandalkan kamera henpon saja, akunya yang kurang puas untuk mengabadikan berbagai macam gambar.


kenapa Sony Mirrorless A6000? Karena dia punya pengaturan mode di atas. Hehehe, aku ribet jika pengaturan mode gambarnya ada di layar sentuh seperti model serupa lain.
Lalu kenapa Sony Mirrorless A6000 bukannya NEX-6 aja? Karena, lensanya lebih banyak bisanya. Eh, itu aku baca di ulasan review orang lain sih, katanya sih begitu.
Cuma ya, memang rada mahal harganya. Tapi, ya.. bismillah saja. Siapa tahu rezeki. Iya kan?


Eh... ini ada pilihan serupa dengan harga berbeda sih. Bedanya cuma di paket bonusnya saja sih. Tapi apapun pilihannya, saat ini sedang ada program 0% Cicilan sih di Lazada.co.id



2. Portable Mini Studio Foto

Nah, ini juga keinginan yang lahir setelah aku mengikuti kursus kilat fotografi tahun lalu. Kebetulan, kelas kursus kilat fotografi yang aku ikuti itu temanya adalah "still life fotografi". Duh, itu ya.. hasil-hasil foto yang keren-keren itu ternyata ditentukan oleh pencahayaan, pengambilan sudut gambar dan back-ground yang mumpuni.

Nah kebetulan, karena aku mulai suka moto-moto, jadi kayaknya asyik saja jika aku punya portable mini studio foto. Kecil sih, ukurannya cuma 60 cm x 60 cm x 60 cm. Tapi, karena pengaturan tempat yang sedemikian rupa jadi kebocoran ketika mengambil gambar bisa diatasi.
Yang pasti lebih fokus dan terkendali deh selama pemotretan berlangsung.



Nah, di Lazada ada banyak yang menjual portable ini studio. Mulai dari barang import hingga yang sederhana (tapi kurang lengkap). Yang aku pilih berikut ini, menurutku sih harganya tidak terlalu mahal tapi lumayan lengkap deh paket yang dijualnya.


3. Cake Molds Baking Pan


Baik, jika tadi keperluan yang aku inginkan sehubungan dengan kegiatanku sebagai blogger dan buzzer di media sosial; sekarang tiba saatnya untuk membeli barang yang sepertinya dibutuhkan oleh putriku yang punya kegemaran memasak dan craft.

Iya, putriku ada 2. Yang tengah, punya kegemaran mencoba aneka macam resep masakan dan membuat aneka macam craft. Dia sering sekali mengatakan bahwa dia ingin mencoba membuat kue. Tapi, dia takut jika harus menyalakan oven yang ada di kompor kami. Dia lebih percaya diri menyalakan api biasa saja. Tidak mau menyalakan ovennya. Dari sini maka aku jadi punya keinginan untuk membeli baking pan yang bisa dipakai di atas api tungku biasa.

Bentuknya seperti ini nih:



4. Pinsil Warna : 72Pcs Marco 7100-72CB Oil Pastel Pencils Set For Artist Sketch 72Color

Nah, jika baking pan untuk si kakak, maka untuk adiknya yang lagi hobi menggambar (dan kian hari tuntutan dari hobi barunya ini makin meninggi; termasuk keinginan untuk memiliki kelengkapan pinsil warna) maka aku ingin membeli ini nih.

Pinsil warna ini, tipenya adalah Oil Pastel Pensils. Yang bikin menarik adalah karna tersedia dalam 72 pilihan warna. Wah. Lengkap kan. Anakku di rumah baru memiliki koleksi pinsil yang 48 warna dan dia mulai ribut... "duh, coba kita punya warna abu-abu muda yang lebih muda dari warna yang aku punya sekarang."

Jika aku punya membelikan dia pinsil warna dengan 72 pilihan warna mungkin dia akan puas dan semakin kreatif. aamiin.

5. Alat Fitnes: Total Fitness Home Gym 1 Sisi New Edition

Nah, terakhir sih buat aku lagi kayaknya. Tapi bisa dipakai untuk sekeluarga juga. 
Jadi, ceritanya aku tuh punya masalah dengan pembuluh darah. Yaitu, pembuluh darahku halus-halus. Itu sebabnya aku sering terengah-engah jika naik turun tangga; atau berlari. 

Waktu aku periksa ke dokter jantung (bahkan aku sampai menjalani prosedur kateterisasi loh) dokter mengatakan bahwa pembuluh darahku terlalu halus. Itu sebabnya jika sedang sakit dan harus ambil darah, maka cuma suster yang jago saja yang bisa menusukkan jarum dan berhasil menyedot darahku. Jika suster yang masih New Bee, alamat bakal muter-muter itu jarum di dalam kulitku karena tidak berhasil menyedot darah.

Nah, waktu operasi terakhir (operasi pengangkatan tumor di payudara di akhir tahun 2015), dokter anestesi memberi saran agar aku mulai mengikuti latihan angkat beban. 

"Angkat beban saja bu. Angkat beban di Gym itu bisa memperbesar pembuluh darah loh." Ini nasehat yang dia berikan setelah akhirnya aku diputuskan untuk menggunakan jarum yang diperuntukkan untuk bayi ketika harus diinfus di ruang operasi.

Hmm.. masalahnya jika harus ikut Gym, aku tidak ada waktu lagi sepertinya. Jadi, mungkin punya alat Gym di rumah lebih enak.

Alatnya seperti ini nih:

Dulu sih aku pernah mencoba alat ini ketika kami masih tinggal di apartemen. Kebetulan apartemen menyediakan alat ini secara gratis sebagai bagian dari fasilitas publik. Tapi setelah tinggal di rumah sendiri malah jadi tidak bisa menggunakannya lagi. Hehehe... 

Yap. Begitu deh 5 barang yang aku ingin miliki di Lazada.
Semoga terkabul.
================
Ini adalah sebuah acara Kompetisi Blogger ShopCoupons X Lazada Indonesia. Yang diselenggarakan oleh ShopCouponsVoucher Lazada disponsori oleh Lazada Indonesia.

21 komentar

  1. Haiii mbak..salam kenal yaa... bagusss tulisannya..smg menang ya mbak.. sy izin ikutan juga yaa

    BalasHapus
  2. Wowww...bener deh mbak, kalo punya keinginan harus dilihat dulu bener butuh atau cuma pengen. Ih tapi aku pengen yg kelima ,buat olah tubuh biar sehat :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya.. karena kalo cuma pengen biasanya cepet bosan akhirnya

      Hapus
    2. iya.. karena kalo cuma pengen biasanya cepet bosan akhirnya

      Hapus
  3. Semoga aku kelak bisa mengajarkan anak-anakku untuk bijaksana jika menginginkan sesuatu. Keren banget mak. Semoga terkabul wishlistnya dan sehat selalu ya...
    Aku juga ikutan nih kompetisinya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. bisa kok.. itu kan masalah pembiasaan aja.

      Hapus
    2. bisa kok.. itu kan masalah pembiasaan aja.

      Hapus
  4. semoga kesampaian ya mba..saya juga udah lama pengen punya kamera eh tapi yang DSRL biasa aja...

    setuju mba memang kita harus ajarkan anak bedain butuh dan pengen ya...

    BalasHapus
    Balasan
    1. DSLR kegedean buat ditenteng-tenteng euy

      Hapus
    2. DSLR kegedean buat ditenteng-tenteng euy

      Hapus
  5. Semoga bisa kebeli listnya. :) Saya juga melis kamera, heheh

    BalasHapus
    Balasan
    1. nyaris semua blogger kayakya pingin kamera deh

      Hapus
    2. nyaris semua blogger kayakya pingin kamera deh

      Hapus
  6. semoga barang yang diimpikan segera dimiliki Mbak Ade, amin..

    BalasHapus
  7. keren daftar listnya mbk, semoga sukses ya mbk

    BalasHapus
  8. ternyata ada ya protable mini studio, harganya lumayan juga ya mbak

    BalasHapus
  9. terima kasih atas infonya sangat bermanfaat

    BalasHapus