5 Manfaat Bepergian

[Lifestyle] Aku sekeluarga senang jika bepergian. Melakukan perjalanan dan berlibur ke suatu tempat. Mendatangi sebuah tempat yang berbeda dengan pemandangan sehari-hari yang ditemui di rumah itu asli menyegarkan pikiran rasanya. Hilang semua rasa bosan, penat, dan terlepas dari rutinitas keseharian.

5 Manfaat Bepergian yang Aku Rasakan.


1.  Aku mendapat pengalaman baru.

Tiap tempat, baik letaknya jauh dari rumah maupun dekat dengan rumah, hampir selalu memberikan sebuah pemandangan yang unik. Mungkin, itu semua lahir karena pemberlakuan budaya, gaya hidup (lifestyle), cara memandang sebuah permasalahan, sudut pandang dalam bereaksi dari aksi yang muncul, yang berbeda dari tiap-tiap orang di tempat yang berbeda. Bahkan untuk satu hal yang sama persis, tetap akan menghasilkan reaksi yang berbeda.

Seperti ketika aku pergi ke pasar dekat rumah beberapa hari yang lalu. Hari masih pagi, tapi aku sudah selesai berbelanja. Di sana, aku menemukan seorang ibu pengumpu kardus yang menyeret anaknya di pinggir jalan. Jadi, kaki anaknya, sebelah dipegang oleh tangan kanannya, sementara tangan kirinya memanggul karung berisi kardus. Anaknya yang beralaskan kardus, tetap tiduran di atas aspal. Cemberut.

Beberapa orang menegur si ibu ini. Karena seperti sedang menyeret binatang saja. Tapi si ibu hanya tertawa-tawa saja sambil melirik si anak. Anaknya cemberut sambil melipat tangan di atas dada. Rupanya si anak masih ingin tidur sementara ibunya sudah ingin mendatangi tempat biasa pembuangan kardus di pasar.

Tapi tetap sih. Apapun kondisi yang dihadapi oleh si ibu dan si anak, cara si ibu menyeret si anak di pinggir jalan, di atas jalan beraspal yang masih sepi karena masih pagi, adalah tidak manusiawi.

Hal ini, tidak akan bisa aku temui jika aku hanya berdiam di rumah dan tidak pernah bepergian keluar rumah.

2. Aku mendapat gambaran dari apa yang selama ini aku lihat di internet saja.

Waktu tahun lalu lagi heboh-hebohnya perihal Infused Water. Aku sebenarnya nggak dapat gambaran seperti apa sih rasanya air yang dimasukkan buah-buahan lalu dibiarkan semalaman itu. Jadi, meski di group-group whats app beredar tentang manfaat infused water dan di facebook berseliweran tawaran untuk membelinya, aku belum tergerak untuk ikut-ikutan trend. Bahkan meski aneka botol minum dan termos untuk membuat infus water berseliweran di beranda facebookku, aku tetap tidak tertarik untuk membelinya.

Nah, kemarin pas aku ke Palembang, ternyata welcome drink di Hotel Horison Ultima itu setiap harinya adalah sajian Infused water. Dan ternyata... enak.
xiixxixi

Jadilah sekarang setiap hari aku mengusahakan untuk membuat infused water sebagai sajian welcome drink bagi anggota keluargaku yang baru kembali dari aktifitas di luar rumah. Enak, Segar. Apalagi dengan tambahan madu di dalamnya. Jadi berasa dapat tenaga baru.

welcome drink di rumahku: infused water
Tuh. Jika aku tidak pernah bepergian, mungkin aku hanya seorang penyimak saja dan tidak ada ide untuk melakukan sesuatu dari apa yang aku simak.

3. Aku dapat tambahan pengalaman baru

Di dekat rumahku, ada seseorang yang kaya mendadak. Dia orang Betawi asli, jadi tanahnya dimana-mana dan luas-luas. Karena jaman sekarang sedang booming yang namanya pembangunan apartemen dan kost-kostan berlantai lebih dari 3 lantai dan lengkap dengan kamar mandi dalam di setiap kamarnya; maka tanahnya diincar banyak orang.

Hasilnya, dia pun jadi kaya mendadak. Kaya dalam arti: benar-benar kaya raya.
Bayangkan saja jika harga tanah di daerahku saja, 1 meter perseginya dihargai Rp20.000.000 (dua puluh juta rupiah) maka berapa yang dia dapat jika dia punya tanah 1 hektar?

Lalu diapakan uangnya?
Uangnya dipakai untuk membangun rumah yang dia tempati sekarang.
Rumah lama yang semula hanya 1 lantai, sekarang jadi 2 lantai.
Sofanya yang semula dari kayu sederhana, sekarang jadi sofa dengan bahan kulit asli dengan pinggirian renda emas dan berkaki ukiran kayu jati. Meja tamunya besar, dengan keempat kaki berbentuk empat ekor gajah kecil yang sedang memanggul kayu.

Karpetnya berbentuk bulu-bulu Beruang yang besar dan tebal. Sementara dinding rumahnya dihiasi oleh wallpaper dengan warna terang dan motif yang ramai. Satu sisi motif bunga-bunga, sisi lain motif kulit binantang. Dan sisi lain motif polkadot.

Dapurnya, full ada bar set dengan rak-rak besar yang biasa dipakai untuk menampung minuman keras. Tapi olehnya diisi dengan botol-botol air mineral 2 liter.

Sebuah lampu disko, dipasang di atas ruang tamunya. Membuat ruang tamu itu terkesan berkelap kelip. Sementara lampu kristal yang bergantung 3 tingkat menjadi pajangan di teras rumahnya yang mungil.

Masih merasa banyak duit dan  belum puas menghias rumahnya; orang ini lalu membeli patung kepala binatang. Dipasang di atas tonggak-tonggak pagarnya. Lalu dia juga menempelkan aneka model lampu tembok yang indah-indah modelnya di dindingnya. Sayangnya, penempelannya hanya berjarak 2 meter saja dari lampu satu ke lampu yang lain dan di 1 sisi dinding.

Alhasil: para tetangga (termasuk aku sih) terperangah dan tanpa sadar berkomentar: "Norak banget sih rumahnya." Karena setelah semua kehebohan itu, si orang kaya baru ini lupa satu hal penting: membuat kamar mandi. hahahahaha. Jadi, meski irumahnya sudah amat sangat ramai (aku belum cerita warna cat yang dipilihnya kan? Warna merah fuschia di satu dinding, lalu hijau stabillo di dinding yang lain, dan warna kuning golkar di dinding yang lain, Serta pagar yang berwarna orange terang), tapi ketika dia sedang kebelet pingin pipis, dia harus berlari keluar rumah, lalu belok kiri, jalan lurus dikit hingga tiba di tempat mandi umum.

Gemas nggak sih lihat selera dia membangun rumah?
Nah. Masalah selera ini, sebenarnya bisa berkembang loh jika kita banyak bepergian dan melihat tempat-tempat lain. Karena, sebagai manusia biasa, kita biasanya sering melontarkan pendapat akan bentuk rumah orang lain. Mana yang bagus, mana yang jelek. Mana yang norak, mana yang elegan. Komentar-komentar ini, setidaknya mempengaruhi kita sendiri ketika kita akan membangun rumah. Apa yang sebaiknya jangan dilakukan dan apa yang sebaiknya dilakuukan.

Membangun rumah itu harus berdasarkan "kelaziman" bukan hanya menuruti perkiraan emosi saja.
Eh... tapi itu menurutku sih. Entah deh bagaimana dengan selera kalian.


4. Bepergian itu juga membuka wawasan kita untuk mengenal peradaban.

Sementara di negara kita orang ribut dengan persiapan menyambut MEA (Masyarakat Ekonomi Asean) di tahun 2016, sebenarnya di negara Asean Lain, hal ini sudah dipersiapkan 10 tahun yang lalu. Singapura, Thailand dan Malaysia sudah memulai MEA sejak tahun 2015. Di gerbang imigrasi mereka, sudah disediakan line khusus bagi turis dari Asean. Jalan-jalan sudah diperbaiki, perekonomian sudah dibenahi, perdagangan sudah dtingkatkan dan yang lebih penting lagi, sumber daya manusianya sudah dipersiapkan.

Sementara di negara kita masih bingung menghadapi mana makanan yang halal dan haram meski kita memiliki jumlah muslim terbesar. Di Malaysia, sudah diterapkan aturan untuk memberitahu jika barang itu haram. Jadi, ada label haram selain labetl halal.

Seperti di pintu-pintu masuk tempat pijat, ada tulisan "Haram hukumnya bagi kaum lelaki muslim untuk masuk dan menerima pelayanan di tempat pijat ini."

Atau aku pernah bertemu dengan sebuah toko yang menjual sepatu dan tas serta jaket kulit di daerah Bukit Bintang, dimana di salah satu rak displaynya ada tulisan "semua barang di display ini haram untuk orang Islam." Usut punya usut ternyata tas, sepatu dan jaket yang dipajang di rak display itu terbuat dari kulit babi.

Itu baru di daerah sekitar Asean. Di Australia, sekarang ada kasir komputer. Jadi, jika kita membeli barang, maka keitka membayarnya, kita tidak lagi berhadapan dengan kasir manusia. Tapi sudah sebuah komputer yang akan membaca barkod barang yang kita beli dan menerima uang yang kita berikan persis seperti mesin ATM.

Hal-hal ini, mungkin tidak akan aku ketahui jika aku tidak bepergian.

5. Menciptakan Peluang

Ada banyak hal yang bisa terjadi jika kita sudah bepergian.

"Eh, jualan pempek yuk. Nih, kalau kita titip minta beliin pempek sama A, terus kita jual di internet, kayaknya untung deh. Rasa pempek di dekat rumah A enak banget soalnya. Lebih enak daripada merek pempek terkenal itu. Waktu aku pulang ke Palembang, aku sudah mencoba aneka pempek secara langsung. Jadi aku tahu dimana pempek yang enak tapi murah."

"Eh, kayaknya untung deh kalau kita jualan kain batik. Waktu aku datang ke Yogya, aku bertemu seseorang di pasar Klewer. Ternyata, dia punya home industri bikin batik. Harganya murah kalau beli di dia karena dia produksi langsung. Gimana?"

Tuh. Semua obrolan ringan di atas, terjadi di keluarga besarku. Ada yang akhirnya terjun jadi pedagang dan lumayan sukses. Kenapa? Karena bepergian yang dia lakukan ternyata menciptakan peluang baru bagi dia dalam perekonomian selanjutnya.

Jadi.. ayo bepergian.

17 komentar

  1. setuju mba Ade..dan bepergian seringkali membuat kita bertambah teman jugaaa :). Apalagi model tukang ngobrol kayak aku hehehehe

    BalasHapus
  2. Palembang, ah jadi pingin pempek :)

    BalasHapus
  3. Bepergian juga membuat kita bertambah rasa syukur dan takjub akan kebesaran Allah, Mbak :) itu yang juga saya rasakan.

    BalasHapus
  4. Aku lagi merencanakan bepergian dengan anak-anak...nggak jauh sih...semoga bisa se-asyik perjalanannya mb Ade sekeluarga...

    BalasHapus
  5. semakin banyak berpergian, semakin banyak yang ditahu dan semakin banyak pengalaman yang bisa didapat :)

    ayo jalan-jalan..!!! #eh

    BalasHapus
  6. Bepergian tuh sesuatu banget. :D Tapi sejak hamil, jarang banget keluar rumah. Bawaan debay mungkin. Padahal aku paling suka jalan-jalan.

    BalasHapus
  7. Bener.. Banyak hal positif yg bisa kita ambil.. Meskipun ngga harus pergi yg jauh dan berhari-hari.. Serta memakan banyak biaya..yg ringan2 saja.. Bahkan disekitaran rumah bisa bermanfaat... Sip mba ade ;)

    BalasHapus
  8. Itulah kenapa aku juga suka bepergian. Kemana aja, yang penting aku mampu buat ke sana. Ya, banyak pengalaman baru. Asal, mau menggali dan buka panca indra :)

    BalasHapus
  9. Setiap kali bepergian selalu ada saja pengalaman baru dan membuka wawasan ya Mba.. Bahkan konon katanya orang yang suka bepergian itu selalu bahagia.. Ada benarnya juga ya?

    BalasHapus
  10. berpergian juga memperluas rejeki ya mba. ah udah lama ngak berpergian, jalan si tempat terus.

    BalasHapus
  11. aku pun suka bepergian mbak, terutama ke gunung, habis turun gunung rasanya fresh abisss

    BalasHapus
  12. Keluargaku juga hobi jalan, meski baru sekitar pulau jawa. Memang bener sih, kalau bepergian itu bisa tahu hal baru yang semula tak pernah kita bayangkan :)

    BalasHapus
  13. ternyata banyak manfaatnya ya jalan-jalan itu, saya juga suka jalan-jalan soalnya kalau di jalan bisa ngelamun, #eh

    BalasHapus
  14. Kalo buat saya bepergian itu buat refreshing biar nggak jenuh dan semakin membuat kita jadi orang yg open minded. Katanya biar ngga kayak katak dalam tempurung, hehe :)

    BalasHapus
  15. saya pengen banget maen ke palembang pengen pempeknya :)

    BalasHapus
  16. Pergi2 waktu liburan tu wajib juga bagi keluargaku meski tak harus keluar kota.

    BalasHapus
  17. Benar mbk, bepergian banyak manfaatnya. apalagi kalau dapat peluang usaha dan pintu rezeki, suka banget deh :)

    BalasHapus