Jangan Lupa Ajarkan Anak Arah Kiri dan Kanan

[Parenting]: Mengajarkan anak arah kiri dan kanan? Itu kan bakalan terjadi dengan sendirinya. Naluri. Eits. Tunggu.
Para orang tua, jangan lupa ajarkan anak arah kiri dan kanan ya. Ini salah satu tugas perkembangan yang sebaiknya memang dilalui oleh anak. Dan ini tulisan parentingku tentang hal tersebut.

Mungkin, di antara kita sering mendengar para orang tua yang bertanya pada anaknya, "Coba, tangan manisnya mana, tangan manisnya?". Lalu tidak lama kemudian melihat anak mereka mengulurkan tangan kanan mereka untuk memperlihatkan itulah tangan manis.





Dalam agama Islam, penggunaan tangan kanan dan tangan kiri ini juga terkait erat dengan kebiasaan ketika makan dan membersihkan najis pada alat pembuangan tubuh kita. Jika sedang makan, gunakanlah tangan kanan sebagai tangan utama yang mengantarkan makanan ke dalam mulut. Begitu juga gunakanlah tangan kanan untuk memegang gelas yang akan mengantarkan minuman ke dalam mulut.

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam telah memberikan contoh bagi umatnya agar mendahulukan tangan kanan (bagian anggota tubuh sebelah kanan) dalam perkara-perkara baik atau penting. Sementara tangan kiri, beliau menggunakannya untuk hal-hal yang bersangkut-paut dengan yang kotor-kotor atau najis. Demikianlah garis besar kaidah dari Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam. 'Aisyah Radhiyallahu 'anha menceritakan perihal kaidah itu:

كَانَتْ يَدُ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْيُمْنَى لِطُهُورِهِ وَطَعَامِهِ وَكَانَتْ يَدُهُ الْيُسْرَى لِخَلَائِهِ وَمَا كَانَ مِنْ أَذًى
"Bahwa tangan kanan Rasulullah dipergunakan dalam bersuci dan makan. Adapun tangan kiri, dipakai untuk membersihkan bekas kotoran dari buang hajat dan perkara-perkara yang najis (najis)" [Hadits shahih riwayat Abu Dawud]
Dari hadits yang lain dikatakan:

Rasul Shallallahu 'alaihi wa sallam mengingatkan: 
إِذَا أَكَلَ أَحَدُكُمْ فَلْيَأْكُلْ بِيَمِينِهِ وَإِذَا شَرِبَ فَلْيَشْرَبْ بِيَمِينِهِ فَإِنَّ الشَّيْطَانَ يَأْكُلُ بِشِمَالِهِ وَيَشْرَبُ بِشِمَالِهِ 
"Jika salah seorang dari kalian akan makan, hendaknya makan dengan tangan kanan. Dan apabila ingin minum, hendaknya minum dengan tangan kanan. Sesungguhnya setan makan dengan tangan kirinya dan minum dengan tangan kirinya" [HR. Muslim]


Begitu juga ketika sedang bersalaman, ulurkanlah tangan kanan untuk bersalaman. Selain itu, tangan kanan juga digunakan ketika sedang memasukkan uang sedekah/infaq ke dalam tromol atau kotak untuk memasukkan sedekah/infaq. Atau ketika sedang memberikan sesuatu kepada orang lain.

Dari 'Aisyah Radhiyallahu 'anha yang diriwayatkan Imam al-Bukhâri dan Imam Muslim, ia berkata: 

كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُعْجِبُهُ التَّيَمُّنُ فِي تَنَعُّلِهِ وَتَرَجُّلِهِ وَطُهُورِهِ وَفِي شَأْنِهِ كُلِّهِ
"Nabi lebih menyukai menggunakan sebelah kanan dalam urusan-urusan beliau; dalam mengenakan sandal, menyisir dan besuci"
Maksudnya, dalam bersuci (berwudhu atau mandi besar) terlebih dahulu mendahulukan tangan kanan dan kaki kanannya (atau anggota tubuh bagian kanan). Demikian pula dalam menyisir rambut, beliau memulai dari sisi kanan. Dalam menggunakan sandal pun, beliau memulainya dengan kaki kanan.


Dalam hadits lain, dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: 
إِذَا لَبِسْتُمْ وَإِذَا تَوَضَّأْتُمْ فَابْدَءُوا بِأَيَامِنِكُمْ
"Jika kalian akan mengenakan pakaian dan berwudhu, mulailah dengan sebelah kanan kalian" [HR. Abu Dawud dan at-Tirmidzi dengan sanad shahih]

Sedangkan ketika sedang melakukan kegiatan membersihkan anggota tubuh dari najis, khususnya ketika membersihkan alat pembuangan tubuh kita, gunakanlah tangan kiri. Tangan kiri juga bisa digunakan ketika sedang membersihkan benda-benda.

Penggunaan khusus pada tangan kanan dan tangan kiri ini membuatnya berbeda. Itu sebabnya, karena tangan kanan digunakan untuk hal-hal yang baik (juga bersih) maka tangan kanan sering disebut tangan manis sedangkan tangan kiri sering disebut tangan jelek.

Aku sendiri, aku AMAT MENGHINDARI PENAMAAN TANGAN MANIS DAN TANGAN JELEK pada tangan kanan dan tangan kiriku. Karena, kedua tangan kita adalah karunia dari Allah yang seharusnya kita syukuri keberadaannya. Jadi, tetap syukuri. hargai tapi tempatkan dia untuk mengerjakan berbagai hal sebagaimana peruntukannya.

Jadi, meski kita menghargai tangan kanan dan tangan kiri, pada anak, sebaiknya anak-anaka tetap diajarkan untuk mengetahui perbedaan tangan kanan dan tangan kiri. Ini penting loh. Karena berkenaan dengan konsep arah kiri dan arah kanan.

Tangan Kanan dan Tangan Kiri Serta Pengenalan Arah Kiri dan Kanan

Nah. Sebelum ini, aku menulis tentang Film yang aku sukai adalah Film Balap Mobil. (lihat di: http://www.adeanita.com/2015/09/film-yang-aku-sukaifilm-balap-mobil.html). Di tulisan ini aku menulis bagaimana kesulitan yang aku alami karena tidak mengetahui perbedaan arah kiri dan kanan.
Untuk mengatasi kesulitanku membedakan arah kiri dan arah kanan, maka  tangan kananku diberi tanda berupa perhiasan cincin dan gelang yang tidak pernah aku lepas. Jadi, tangan yang ada perhiasannya itu adalah tangan kananku. Tangan kanan berarti sebelah kanan.
Mudah kan ingatnya insya Allah?

Nah.. tahukan kalian bahwa....

Kegiatan membaca, menulis dan berhitung itu sebenarnya terkait dengan pengenalan arah kiri dan kanan. Bahwa bulatan huruf "d" itu menghadap ke depan sedangkan hurud "b" menghadap ke belakang. Alias ada yang menghadap kiri dan ada yang menghadap kanan. Bukan hanya huruf, begitu juga dengan angka-angka. Jadi, "12" itu jika salah meletakkan arah, akan berubah jadi "21"


Jadi, bagi orang tua yang ingin anaknya lebih mudah belajar membaca-menulis-berhitung, ketika anak-anak mereka sudah memasuki usia sekolah nanti, sedari usia dini, mulailah dengan mengajari mereka membedakan arah kanan dan kiri dengan bantuan mengaktifkan penggunaan tangan kanan dan tangan kiri mereka. Serta memberi tahu anak terus menerus, mana yang sebelah kanan dan mana yang sebelah kiri. Jika anak sulit mengingat, beri cara kreatif untuk anak mudah mengingatnya.

(Maha Suci Allah yang telah membuka jalan untuk memudahkan segala urusan)

13 komentar

  1. jadi ingat saya waktu kecil, saya gk bisa bedain mana kiri dan kanan, hehehe

    BalasHapus
  2. Setuju banget mak. Sejak dini, saya dan keluarga sudah ajarin Athar kanan dan kiri, kalaupun salah kasih tangan kami perbaiki. Diajarin juga kalo ngasih barang pakai tangan kanan, juga jalan sedikit kami kasih tahu arah yang mana kanan dan kiri.
    Nice sharing, mak.

    BalasHapus
  3. Aku dulu enggak pernah menggunakan istilah tangan manis dan jelek. Kayaknya jadi nggak mensyukuri nikmat Tuhan. Aku sih pakainya istilah, tangan yang disukai Rasulullah untuk digunakan makan, memberi dan salim. Kalo tangan kiri kan untuk membersihkan bagian kotor tubuh. JAdi enggak boleh dicampur2, hihiii

    BalasHapus
  4. Setuju mbak, saya ngajarin Alfi dengan bahasa kiri dan tangan untuk penyebutan tangan supaya dia hafal sekalian

    BalasHapus
  5. walaupun belum punya anak ,, tapi bisa jadi bahan rujukan kalo punya adik kecil :)

    BalasHapus
  6. Setiap memakaikan baju untuk anak, saya selalu bilang masukkan dulu tangan kanannya baru tangan kiri. Karena sering mendengar kata-kata seperti itu, anak jadi paham yang mana tangan kanan dan kiri. Kalo mereka lupa, saya bilang kalo tangan kanan itu tangan yang digunakan untuk makan. Dijamin mereka pasti ingat

    BalasHapus
  7. setuju banget mbakk
    suka deh baca posting ini hehe
    salam kenal yaa...

    BalasHapus
  8. Saya seringnya bilang kanan kiri tapi kadang juga bilang bagus/jelek, terima kasih sudah diingatkan mbak ade

    BalasHapus
  9. saya masih suka bilang tangan manis ke ponakan2 saya mbakk.. harusnya sih emang gak boleh yaaa.. makasih mba sharingnya

    BalasHapus
  10. Memang bayi lahir itu nggak tahu apa2, nggak ada yg bisa sendiri, semua dari meniru dan belajar. Mendingan diajari yang benar.

    BalasHapus
  11. Mantab mak sharingnya (y) Penting banget walau kesannya sederhana aja

    BalasHapus