Rumah Palembang di Duit Rp10.000

[Lifestyle] Dari pagi, aku ngutak-ngatik video maker karena memanga berniat untuk membuat video trailer untuk keperluan promo novelku "Yang Tersimpan Di Sudut Hati" (eh, jangan lupa ya teman-teman, hari sabtu besok tanggal 15 maret 2014 pukul 14.00, ada acara bedah novelku di TM Bookstore, Depok Town Square). Nah... ketika keasyikan ngutak ngatik runut jalan ceritanya, aku bertemu dengan gambar rumah limas asli yang lukisannya ada di uang atau duit kertas cebanan atau Rp10.000.

ini dia nih rumahnya. Sama kan dengan bentuk rumah yang ada di duit Rp10.000-an. Foto ini aku dapat dari sini



Nah, rumah ini terdapat di Museum Balaputra Dewa, Palembang, Sumatra Selatan. Yaitu di Jl Sriwijawa 1 no 288. Letaknya di bagian belakang Palembang.

Untuk diketahui, rumah Limas palembang ini punya kekhasan tersendiri. Yaitu, rumahnya bertingkat-tingkat dimulai dari lantai paling depan yang paling tinggi yang diperuntukkan sebagai tempat kehormatan untuk menerima tamu dan kamar utama. Sedangkan makin ke belakang, maka tingkat rumah semakin rendah. Bagian belakang rumah biasanya ada dapur dan tempat bahan makanan disimpan. Karena bagian belakang rumah letaknya paling rendah maka tangga yang ada di bagian belakang pun anak tangganya hanya sedikit. Amat berbeda dengan anak tangga di bagian depan rumah yang jumlahnya banyak dan kadang dibuat dalam bentuk melingkar, dengan penampakan beberapa bilah jendela lebar yang dibuat dari kayu dan kaca yang diukir dengan amat detiil. Indah sekali. Berbeda dengan jendela bagian belakang yang hanya dibuat dari kayu sederhana sekali tanpa ornamen apa-apa.

Dulu, rumah kakekku berbentuk seperti ini. Juga rumah-rumah tetangga kiri kanannya. Entahlah sekarnag apakah bentuk rumah khas ini masih banyak dipertahankan ataukah tidak. Yang pasti, rumahnya amat khas sekali.

Oh ya.. bentuk rumah Limas ini sekarang dijual per rumah loh karena kemampuan rumah Limas yang bisa dibangun dengan sistem bongkar pasang.


2 komentar

  1. Dapat pertamax saya mba..hehe..
    Baru tau saya, ternyata mba Ade "wong kito" ya.. :) emang masing-masing daerah itu punya keunikan masing-masing, Kl saya main ke Palembang saya juga pengen liat langsung gimana adat ini yang sebenarnya.. :)

    BalasHapus
  2. kalau disini gak ada ya mbak bentuk rumah seperti itu

    BalasHapus