Segelas MILO untuk Energi si Adik Setiap Hari

 [Parenting] Jika ditanya pada anakku yang bungsu, yang saat ini memasuki masa pra remaja karena usianya yang 11 tahun itu, apa keinginannya, dia pasti akan menjawab ingin jago main basket.

Aku selalu mendukung keinginan anak anak-ku, apalagi saat itu berhubungan dengan aktivitas outdoor seperti basket atau biasanya si adik ini suka banget bersepeda. Nah sebagai Ibu, aku akan selalu mendukungnya walaupun terkadang khawatir dengan banyaknya kegiatan si adik sepanjang hari. Maka dari itu, yang bisa aku lakukan adalah menyiapkan sarapan yang bergizi ditambah dengan segelas MILO hangat untuk asupan energinya. Tidak lupa biasanya aku bekali anakku dengan makan siang yang sehat dan juga MILO cair supaya energinya  full terus.


Cara memasang Board Pinterest di Blog

[Lifestyle] Hai. Ceritanya aku baru saja selesai memperbaiki dan mempercantik blog aku. Jika kalian lihat dibagian bawah halaman blog aku ini, kalian akan melihat board Pinterest. Nah, board pinterest ini yang akan aku beri tahukan bagaimana cara memasangnya di dalam postinganku kali ini. Simak ya. Caranya mudah banget kok (btw tulisan ini sekaligus juga pengingat untukku sendiri jika suatu saat nanti aku lupa cara memasangnya bagaimana).


Voucher Diskon Bukalapak agar Untung Ketika Belanja Online

[Lifestyle]  Belanja online kini seolah sudah menjadi gaya hidup baru manusia di dunia yang serba modern. Hal ini tak bisa dipungkiri karena memang teknologi sudah menjadi bagian dari kehidupan. Belanja online selain praktis dan mudah, banyak juga promonya sehingga harganya kian murah dari toko fisik. Salah satu yang rajin memberikan promo adalah Bukalapak dimana seringkali memberikan voucher diskon Bukalapak  sehingga bisa menjadikan momen belanja kian hemat.



Jangan Lupa HARBOKIR JNE 26- 27 November

[Lifestyle] Sebentar lagi, tanggal 26 dan 27 November loh.
Terus kenapa kalau tanggal segitu?
Hehehe. Nanti, tepat pukul 00.00 di tanggal 26 November hingga pukul 23.59 di tanggal 27 november 2017, JNE mengadakan HARBOKIR. Yaitu Hari Bebas Ongkos Kirim. Alias gratis... gratis... gratis.
horeeee.

Belajar Tetap Sholehah : Pakai Jilbabmu, Dik

[Parenting] [Teenage Parenting] Ada yang baru nih mulai sekarang tema besaran tulisanku di blog ini. Yaitu tema parenting khusus untuk para orang tua yang memiliki anak yang sudah lewat masa anak-anak. Jadi, parenting untuk orang tua yang memiliki anak usia remaja. Baik pra remaja, remaja, maupun pasca remaja (young adult atau dewasa muda). Semoga tulisanku bisa membawa manfaat.

Kali ini, aku mau membahas tentang bagaimana caranya agar anak remaja kita, dalam hal ini anak perempuan yang berusia remaja, bisa tetap berada di jalur "tetap menjadi sosok yang sholehah".

Waktu anak perempuan kita masih  kecil, kita sudah mengajarkan dia macam-macam ilmu agama kan? Kita sudah ajarkan dia mengaji, mengajarkan dia tentang aurat, mengajar dia tentang haram dan halal, dan juga larangan dan anjuran dalam beribadah. Sekarang, tiba saatnya anak perempuan yang dulu mungil imut dipakaikan jilbab nurut saja dan dibelikan pakaian panjang nggak protes, mulai mencari jati dirinya. Dia mulai bertanya ke diri sendiri "mau aku apa sih sebenarnya?". Nah, buah dari rasa kritis pada diri sendirinya ini, akan membuatnya melakukan sesuatu yang bisa jadi berbeda dengan apa yang dia lakukan ketika dia masih kecil dahulu. Bisa jadi, anak yang dulunya penurut dan patuh, tiba-tiba berubah menjadi sosok pemberontak.

credit photo: pinterest nik mahzo


Nah. Tulisanku berikut ini akan membahas tentang tema ini insya Allah.

Warna Kulit Sawo Matang

[Parenting] Apa warna kulit anak-anak kalian?
Sebenarnya, aku tidak pernah terlalu peduli dengan warna kulit. Karena, sebagai manusia kita memang tidak pernah bisa memilih dilahirkan dengan warna kulit apa. Bukan hanya warna kulit, tapi juga bentuk hidung, bentuk mata, bentuk bibir, warna rambut, bentuk helai rambut, dan semua yang berbentuk fisik manusia.

Kebetulan, aku dilahirkan di keluarga dari Sumatra Selatan yang memang memiliki ciri khas fisik warna kulit kuning terang, mata sipit, rambut lurus tidak hitam, bibir tipis dan hidung tidak mancung tapi juga tidak pesek. Sedangkan suamiku, dilahirkan di dalam keluarga yang masih ada campuran Jawa-Pakistan-Bogor, sehingga memiliki rambut berbeda dengan  keluargaku. Yaitu rambut yang helai-helainya  sedikit kaku dan warnanya hitam. Hidungnya mancung, bibirnya berisi, dan warna kulit sawo matang. Karena percampuran antara aku dan suamiku ini, lahirlah anak-anak kami dengan gabungan fisik kami berdua.


Masako Masak Sehat Tetap Lezat


[Lifestyle] Sejak kecil, sebelum menikah tepatnya, jujur, aku tidak bisa memasak. Ibuku termasuk yang santai orangnya. Beliau tidak pernah memaksa kami harus turun ke dapur. Justru, ibu sering berpesan, "Mumpung masih muda, lakukan hal lain. Masak mah gampang, nanti juga bisa sendiri." . Jadi, ketika dan tidak bisa memasak, aku tetap santai. Kebetulan, suamiku ditugaskan belajar di Sydney. Dan karena aku akan menyusul mendampingi suamiku di Sydney, maka aku membawa bumbu instan untuk keperluan memasak. Tidak tanggung-tanggung, 1 koper kecil sendiri isinya bumbu instan semua. Alasannya mengapa membawa 1 koper bumbu instan selain karena aku tidak bisa memasak, karena bumbu dalam kemasan rapi ini mudah ketika harus dilaporkan di imigrasi (declare). Imigrasi luar negeri sedikit ribet jika melihat kemasan makanan yang dibuat sendiri. Mereka khawatir dengan kualitas kontrol jika mengemas sendiri. Jika kemasan praktis keluaran pabrik, biasanya sih lolos-lolos saja. Jadi, bisa dibilang aku termasuk #generasimicin. Hehehe. Karena pengalaman memasakku otomatis terselip bumbu yang mengandung MSG. Dan demikian selanjutnya aku menyediakan konsumsi untuk keluargaku juga demikian.

MSG bikin lemot? Ah. Itu hoax. Buktinya, alhamdulillah keluargaku baik-baik saja sampai sekarang. Mereka sehat, tidak bodoh, dan tetap bermanfaat insya Allah. Kuncinya mungkin karena makanan yang aku olah tetap sehat meski rasanya lezat.

BCA Mendapat Penghargaan Rekor Dunia

[Lifestyle] Darah. Semua manusia memerlukan darah untuk bisa terus hidup. Aku menyadari hal ini karena kebetulan, beberapa tahun yang lalu aku termasuk orang yang terbantukan oleh darah yang didonor oleh orang lain. Yang pertama, yaitu ketika ayahku yang sedang sakit keras memerlukan darah karena HB nya yang sudah kelewat rendah. Ayahku kurang darah stadium berat. Jadi, beliau memerlukan darah donor. Tengah malam, aku dan saudaraku pergi ke PMI untuk mencari kantong darah. Mendapatkannya susah karena harus benar-benar cocok. Membawanya pun susah karena darah itu sesuatu yang cepat sekali beku jika dibawa begitu saja. Jadi memerlukan termos es khusus yang bisa menjaga suhu agar darah tidak menggumpal. Dan ketika darah yang itu dimasukkan ke dalam tubuh ayahku tapi tubuh ayah sudah tidak bisa menerimanya lagi; kami anak-anaknya tahu bahwa hidup ayah kami sudah tidak akan lama lagi.

Lalu, beberapa tahun kemudian, aku berada di kondisi seperti ayahku. HB ku terlalu rendah sehingga memerlukan kantong darah untuk dimasukkan ke dalam tubuhku lewat tranfusi agar bisa terus hidup dan kembali sehat. Demikian begitu besar kantong darah yang diperoleh dari para pendonor darah lewat Palang Merah Indonesia.

Bu, Kenapa Perempuan Harus Mens?

[Parenting] Ini obrolanku dengan anak perempuanku yang masih kecil. Usianya baru 8 tahun. Kalian yang memiliki anak berusia 8 tahun pasti pernah berhadapan dengan pertanyaan-pertanyaan ajaib anak-anak kan? Nah. Ini ceritaku tentang hal itu. Yaitu ketika putriku bertanya, Mengapa Perempuan Itu mengalami Menstruasi?

Mertua VS Menantu

[Keluarga] "Eh... gimana nih kabarnya yang sudah jadi ibu mertua?"
Itu pertanyaan yang dilontarkan oleh teman-temanku ketika kami bertemu dalam sebuah acara. Aku sendiri sih senyum-senyum saja menanggapi pertanyaan tersebut. Ya mau dijawab apa coba? Karena, rasanya sih sama saja deh apa yang aku rasakan setelah memiliki menantu seperti sekarang. Bangun tetap saja bisa kesiangan; jika sedang malas ya tetap saja malas, dan jika sedang rajin ya tetap saja rajin. Tidak ada yang berubah fungsi atau takaran pekerjaannya.

Yang terasa berbeda itu adalah, jumlah anak yang sekarang bertambah satu.
Itu saja sih.

Drama Ibu Bekerja dan Si Buah Hatinya

[Keluarga] Ngobrol sama teman yang kebetulan beberapa di antara mereka adalah ibu yang bekerja di luar rumah. Jujur saja, mereka tuh sebenarnya hebat-hebat sih. Karena meski harus bekerja, tapi tugas sebagai seorang ibu dan istri tetap tidak boleh ditinggalkan.
Ya iyalah ya. Profesi sebagai ibu itu tidak lantas hilang dan terbebaskan hanya karena seorang perempuan bekerja di luar rumah atau memiliki sebuah profesi di bidang pekerjaan tertentu. Karena, tidak mungkin seorang perempuan akan bisa melepas rasa sayang dan khawatirnya pada si buah hati. Khususnya ketika seorang ibu harus meninggalkan buah hatinya di rumah.


Ish. Hal terberat memang ketika harus meninggalkan anak terlepas dari kita.