Tips Hemat Di Tanggal Tua Berdasarkan Pengalamanku

Ini adalah sebuah acara Kompetisi Blogger ShopCoupons X MatahariMall. Yang diselenggarakan oleh ShopCoupons. voucher mataharimall dan hadiah disponsori oleh MatahariMall.
mataharimall-kompetisi

[Lifestyle] Dulu, sebelum menikah sebenarnya orang tuaku sudah mendidik aku dan saudara-saudaraku untuk bisa mengatur keuangan sejak usia dini. Caranya, yaitu dengan memberi kami uang jatah bulanan sejak kami masuk SMP.

Cukup nggak cukup, kalau bisa cukup.
Apakah itu karena orang tuaku tidak mampu? Tidak juga. Orang tuaku bisa dibilang orang yang cukup berada. Hanya saja, mereka ingin mendidik anak-anaknya saja agar bisa bijaksana dalam mengatur keuangan.

Itu sebabnya aku sejak masih duduk di bangku SMP, sudah punya pertimbangan-pertimbangan tersendiri bagaimana untuk mengatasi tanggal-tanggal tua.

Apa itu tanggal tua? Yaitu tanggal dimana uang bulanan jumlahnya semakin sedikit padahal jatah pemberian uang bulanan yang baru masih harus menunggu beberapa hari lagi.

Biasanya, aku dulu menerima uang saku bulanan dari orang tuaku setiap tanggap 1.
Jika sudah menerima uang, wah. Langsung deh rasanya ingin belanja-belanja saja. Maklum. Meski aku masih tinggal bersama orang tuaku, tapi jatah uang bulanan yang aku terima itu sudah mencakup uang untuk transport, jajan di sekolah, dan jika ingin membeli sesuatu di luar transport dan jajan di sekolah.

Hal-hal yang mengganggu keuangan bulanan:


1. Jika ada yang berulang tahun atau ada undangan pesta.
Nah. Kan biasanya sering ada acara memberi kadonya tuh. Berarti kan itu ada pengeluaran ekstranya.
2. Jika sering diajak bepergian oleh teman.
Itu berarti ada uang untuk transport ekstra, uang jajan ekstra.
3. Ketika membuka lemari dan baru sadar,  koleksi baju sudah "elu lagi-elu lagi" alias itu-itu saja.
Berarti harus mulai menyisihkan uang guna membeli koleksi baju baru atau sepatu baru atau aksesoris baru.
4. Jika tiba-tiba barang yang dibutuhkan rusak mendadak.
Duh. Ini benar-benar force majeur error. Mau nggak mau, berarti harus ada dana ekstra untuk membeli yang baru. Ya, setidaknya memperbaiki yang rusak tersebut. Baik membeli yang baru atau memperbaiki yang rusak, keduanya sama-sama memerlukan biaya.

Nah... bingung kan.

Setelah menikah, ternyata apa yang aku alami ketika masih gadis dulu, sama kejadiannya. Suamiku menerima gaji bulanan. Dan karena suamiku PNS, maka gaji yang dia terima itu ada di tanggal 1 setiap bulannya. Sama saja kan.

Seperti deja vu.
Aku pun menghadapi dilema tanggal tua.

Dilema Tanggal Tua

Benar-benar deja vu.
Tanggal tua setelah berumah tangga, ternyata sama urutan angkanya dengan tanggal tua yang aku alami sebelum menikah. Yaitu dimulai di tanggal 17 biasanya, lalu berakhir sebelum tanggal 1 bulan berikutnya. Ini adalah tanggal di mana kami harus mengencangkan ikat pinggang.

Hanya saja, situasi ketika masih gadis dan sudah berumah tangga itu jelas jauh berbeda. Setelah berumah tangga, tantangan yang dihadapi jauh lebih berat dibandingkan ketika masih gadis dulu. Seperti ada anak yang sakit, anak yang butuh susu, butuh biaya untuk bayar sekolah, membayar tagihan listrik, telepon, pulsa, beli makanan, ongkos berobat, ongkos ke sekolah, beli perlengkapan rumah tangga, dan sebagainya. Komponen pembelanjaan yang harus dibeli setelah berumah tangga itu jauh lebih banyak lagi.

Kebutuhan lebih banyak, tuntutan pembiayaan pun lebih banyak. Tapi, sumber yang bisa dimanfaatkan untuk menutupi itu semua amat terbatas.
Duh. Nikmat-seru-dan ketar-ketir deh pokoknya mengatur keuangan setelah menikah itu.

Perbedaan tanggal tua bagi yang sudah menikah dan belum menikah.

1. Jika sebelum menikah, kita bisa leha-leha saja di rumah jika tanggal tua datang. Setelah menikah mana bisa. Karena ada anak yang bisa jadi, bosan jika selama 2 pekan dipaksa di rumah terus tanpa ada kegiatan apapun. 
2. Jika sebelum menikah, kita bisa numpang makan di meja makan orang tua kita (yaiyalah, namanya juga masih anak), setelah menikah mana bisa kita numpang makan di rumah orang lain. Malu ah. Apalagi jika sampai 2 pekan berturut-turut numpang makan terus di rumah orang. Apalagi jika itu terjadi setiap tanggal tua datang. Waaaa... apa kata dunia coba?
3. Jika sebelum menikah, kita bisa minta tambahan uang pada orang tua jika ternyata tidak menemukan jalan keluar untuk menyelesaikan kekurangan yang akibat tanggal tua, maka setelah menikah, hal ini sebaiknya sih dihindari ya. Jika minta tambahannya setiap tanggal tua dan setiap bulan, orang tua pasti curiga juga sih. "Kamu tuh sebenarnya punya penghasilan apa nggak sih?"
4. Jika sebelum menikah, jika terjadi kejadian yang tidak diinginkan seperti sakit atau kecelakaan, masih ada keluarga besar yang akan segera memberi bantuan. Setelah menikah, kita harus mengajukan permohonan pada keluarga besar jika ingin meminta bantuan mereka. Nah... cukup punya harga diri nggak tuh jika setiap tanggal tua tiba tiap bulannya minta bantuan terus? Bisa-bisa kalau keseringan minta bantuan malah dicurigai sebagai pemalas dan tidak ada seorang pun yang akan membantu.

Itu berarti, tanggal tua yang dihadapi ketika sudah berumah tangga, harus dihadapi dan diatasi kompak oleh pasangan suami istri, dan juga anak.

Tapi, bismillah saja. Yang penting berusaha dulu. 

Berikut ini, aku punya beberapa tips yang bisa digunakan untuk bisa berhemat di tanggal tua sebagaimana yang aku dan suami terapkan selama 22 tahun kami berumah tangga.

Tips Hemat Di Tanggal Tua


1. Hindari membuat rencana untuk menghadiri sebuah acara di tanggal tua.

Ini selalu nih aku usulkan jika kami, yang menjadi bagian dari satu keluarga besar, rundingan untuk kumpul sanak-saudara. Seperti arisan, atau rundingan untuk mengawinkan seseorang, atau kumpul untuk mengadakan event tertentu. 

"Jadi, kapan nih kita bisa kumpul? Tanggal 20 ada yang bisa nggak?"
"Jangannnnn.... itu tanggal tua. Belum bayar arisannya, belum ongkosnya, belum beli makanannya. Jangan tanggal segitu ah."
"Okeh. Tanggal 5?"
"Setujuuuu."

2. Setelah menerima gaji, bagi uangnya dalam amplop-amplop sesuai kebutuhan.

Ini harus nih. Karena jika uangnya tetap bersatu, maka dia akan terpakai habis dengan cepat tanpa perencanaan. 

Amplop-amplop pengeluaran tetap yang harus didahulukan untuk diisi adalah:
a. Tagihan rutin bulanan. Seperti listrik, telepon, pulsa, arisan, pembayaran cicilan, uang SPP anak sekolah, atau uang bayaran rutin lainnya.
b. Transport. Seperti uang transport ke sekolah, ke kantor, ke tempat kursus. Besarannya biasanya pasti.
c. Zakat 2,5%. Ada ulama yang mengatakan besaran 2,5% ini dihitung dari brutto sebelum pengeluaran rutin dikeluarkan, ada yang bilang dihitung setelah pengeluaran rutin dikeluarkan. Aku dan suamiku sih memegang yang pendapat ulama yang pertama.
d. Uang belanja bahan mentah untuk makanan.
e. 15 % dari brutto gaji untuk simpanan dalam bentuk tabungan.

Sisanya baru deh, untuk bersenang-senang. YEAAAAAH.
Eh.
Tapi kok ternyata nggak banyak.
yaaa.... (kecewa).


3. Manfaatin semua yang bersifat gratis atau bernuansa murah meriah.


Okeh. Ini tips berikutnya.
Selalu ada kok hiburan-hiburan yang bersifat gratis.
Seperti: jalan-jalan sekeluarga di jalanan yang termasuk wilayah car free day misalnya.

Di Jakarta, setiap hari minggu sepanjang jalan Sudirman hingga MH Thamrin itu, termasuk wilayah Car Free Day. Yaitu dari pukul 06.00 s.d pukul 11.00. Jangan lupa bawa minuman dan cemilan sendiri dari rumah. Biar tidak perlu jajan lagi. hehehe.. biar hemat.

pelesiran gratis di jalan raya yang sepi di car free day

sering ada hiburan gratis di pinggir jalan jika ada car free day


Atau, bisa juga menonton acara live musik yang diadakan di mall-mall. Nanti, jangan lupa juga ya bawa minuman dan makanan dari rumah. Lumayan kan serasa nonton konser.

Atau, main ke mall-mall yang memberikan atraksi gratis mereka untuk pengunjung.

ini adalah pertunjukan air mancur gratis di Mall di Bekasi, setiap sore di waktu week end. Ada air yang meloncat keluar dari lubang. Anak-anak senang sekali jika air itu keluar tiba-tiba.


4. Biasakan untuk mengisi  kulkas di rumah dengan makanan beku atau makanan yang bisa disimpan lama,  yang bisa digunakan di tanggal tua nanti


Ini juga tips dariku. Ketika belanja bulanan, aku selalu menyempatkan diri membeli pempek beku, baso beku, kacang polong-jagung-wortel-buncis beku, ayam potong yang sudah dibersihkan lalu simpan di dalam freezer, serta ikan dori beku. Selebihnya adalah bumbu-bumbu masakan yang bisa dibekukan.

Dan menjelang tanggal tua, aku biasanya sudah memiliki beras, kentang, wortel, makaroni, mie, bihun, minyak goreng, tepung, gula, garam, cabe, bawang dan rumput laut kering serta jamur kuping. Semua personil makanan ini bisa diolah menjadi makanan apa saja. Bisa dibuat sop, atau tumis-tumisan apa saja. Dan semuanya ini tidak gampang busuk jika ditaruh di kulkas. Khusus kentang dan bawang, sebaiknya taruh di luar kulkas agar tidak lembek dan menciut teksturnya.

5. Bagaimana dengan biaya berobat?

Nah, khusus untuk berobat nih.
Usahakan sih kalau bisa jangan sampai sakit.
Gimana caranya? Ya dengan rajin berolah raga, dan makan yang teratur serta cukup nutrisi. Kalau perlu, beri tambahan mengkonsumsi vitamin atau suplemen untuk menjaga kebugaran tubuh.

Jika masih jatuh sakit juga, coba deh buka aplikasi dokter online. Sekarang kan semua serba internet ya. Termasuk bertanya alias konsultasi pun bisa dilakukan dengan berkonsultasi pada dokter online. Karena umumnya, sakit yang kita derita itu adalah pengulangan sakit-sakit sebelumnya. Seperti pusing, panas, demam, sakit perut, dan sebagainya.

Catatan: Konsultasi dengan dokter online hanya untuk informasi pembanding dari gejala sakit yang pernah dialami sebelumnya saja. Bukan untuk meminta diagnosis.

Dengan berkonsultasi online, setidaknya kita tahu kapan harus ke dokter atau bisa diatas dengan obat paracetamol biasa. Kan lumayan, biaya berobat itu mahal soalnya. Lagian lebih hemat di ongkos juga. Karena konsultasi di dokter online itu gratis sifatnya.

Sekarang, malah ada juga membeli obat dengan cara online loh. Jadi, lebih hemat ongkos kan pastinya.


6. Bagaimana jika harus membeli sesuatu yang harus dibeli?

Nah. Ini dia.
Gimana coba jika tiba-tiba ada undangan dan kita tahu pasti bahwa yang datang ke acara tersebut, pernah kita temui di acara sebelumnya. Artinya, kalau bisa sih baju yang kita kenakan di acara tersebut dibedain lah. Jangan sama persis.

Terus... gimana dong? Beli baju baru kan mahal? Belum beli sepatunya. Duh duh duh. Kan nggak bisa kalau cuma lihat-lihat saja alias windows shopping saja. Harus beli juga tetap.

Atau, gimana ceritanya pas mau masak nasi, nggak tahunya tiba-tiba rice cookernya rusak. Padahal tanggal tua. Membeli rice cooker baru pasti mahal. Memperbaiki yang lama, wah. Kelamaan. Masa selama itu kita puasa makan nasi?
Beli dandang baru? Duh, itu kan butuh uang juga ya.

Atau jika tiba-tiba handphone kebanting, lalu keinjek. Duh. Tragis banget deh. Sudah kebanting, keinjek pula. Otomatis handphonenya rusak parah. Padahal, nggak ada handphone jaman sekarang tuh seperti terputus dari segala komunikasi dan terisolasi dari dunia luar.
Iya apa iya?

Sepertinya, Mataharimall.com mengerti nih dalam hal ini kebutuhan yang harus dibeli, nggak bisa nggak pokoknya harus dibeli, di tanggal tua. Jadilah MatahariMall.com hadir dengan TTS.

Apa itu TTS? TTS itu Tanggal Tua Surprise.

Yeeeeaaaaahhh.... Jadi, selalu ada kejutan pemotongan harga di Matahari Mall di tanggal tua, yaitu di pekan ketiga setiap bulannya.



 Ada diskon hingga 80% di mataharimall.com setiap tanggal tua dimulai, yaitu di minggu ketiga setiap bulannya. Dan diskonnya itu benar-benar nyaris di semua barang dagangan mereka. Menurutku sih ini lumayan banget.



Adikku, yang tiba-tiba dihadapkan kebutuhan anaknya yang  harus membeli jas hitam untuk keperluan wisuda lulus SMA, langsung browsing di mataharimall.com untuk melihat harga jas hitam untuk pria. Hasilnya, dia bisa membelinya karena harganya memang benar-benar diskon dan itu berarti amat terjangkau meski saat itu dia harus berbelanja di tanggal tua. Dia juga bisa membeli jilbab baru malah untuk keperluan mendampingi anaknya yang akan wisuda tersebut.

ini contoh diskon yang diberikan oleh mataharimall.com di bulan Mei 2016, di tanggal 21 ini.

Bukan cuma diskon saja. Ada layanan ongkir alias ongkos kirim gratis juga. Dan masih ada tambahan hadiah kejutan tambahan lainnya.  Semacam buy 1 get 1 free  gitu. Plus ada pemberian voucher gratis jika sudah berbelanja melebihi batas tertentu.  Vouchernya bisa dibelikan sesuatu yang lain lagi kan. Tuh. Jadi, benar-benar bisa tertawa lepas dan bernafas lega deh meski tanggal tua menghadang di depan pintu.


Mungkin, itu sebabnya Budi tetap gembira dan bisa tertawa lebar di video#JadilahSepertiBudi  berikut ini:



6. Manfaatkan Voucher belanja dan moment-moment spesial.

Tips hemat di tanggal tua terakhir dariku adalah, ayo manfaatkan kupon voucher belanja gratismu.
Jika tidak perlu-perlu amat, kumpulkan saja dulu voucher yang kamu miliki. Jangan lupa lihat tanggal expirednya ya. Gunakan voucher belanja ini dengan bijak, khususnya untuk berbelanja sesuatu di tanggal tua.

voucher mataharimall.com yang aku miliki. 
Aku alhamdulillah punya beberapa vouher belanja mataharimall. Suatu hari, kakakku menelepon minta dibelikan jaket karena dia merasa sering kedinginan ketika musim hujan beberapa waktu yang lalu. Kakakku memang punya penyakit stroke. Jadi, dia tidak bisa bebas bepergian ke mall atau ke pasar.

"De, tolong beliin kakak jaket dong. Kalau malam dingin banget, kakak nggak kuat."

Duh. Mana tanggal tua waktu itu. Tapi, pas aku lihat dompetku, disana ada beberapa lembar voucher mataharimall.com. Wah. Pucuk dicinta ulampun tiba. Aku segera browsing mencari jaket yang sekiranya nyaman dipakai tidur tapi sekaligus juga menghangatkan. Ukuran badanku dan badan kakak kurang lebih sama.

Enaknya voucher mataharimall.com itu, kita bisa membeli barang secara online, nanti ambil barangnya bisa di antar ke rumah (COD), dikirim lewat paket pos, atau diambil sendiri di gerai matahari mall terdekat dengan lokasi tempat kita tinggal. Kebetulan, rumahku tidak terlalu jauh dari gerai matahari mall. Jadi, aku bisa memilih barang secara online, memastikan barangnya ada, memasukkan kode voucher ketika membayar, lalu jaket minta dikirim langsung ke alamat kakak. Jadi, aku tidak mengeluarkan ongkos lagi kan.

Pada kesempatan lain, aku juga memanfaatkan moment spesial.
Kalian tahu kan, selalu ada perayaan atau peringatan hari-hari tertentu atau waktu-waktu tertentu. Seperti ketika hari ibu dan hari kartini, nyaris semua toko, baik online maupun offline, mengadakan diskon khusus yang diperuntukkan untuk perempuan. Atau ketika tanggal 11 november yang berarti 11-11, ada diskon spesial dalam rangka hari berbelanja online sedunia.

Nah. Aku selalu menunggu nih moment-moment spesial seperti ini.
Lumayan loh, harganya benar-benar miring ketika diskon diberikan pada moment-moment tersebut. Dan kabar gembiranya, meski sudah didiskon gila-gilaan, voucher belanja tetap bisa digunakan. Bahkan kupon diskon tetap berlaku meski harganya sudah didiskon. Asyik kan.
Jelas lebih hemat.

Sekarang, voucherku tinggal 2 lembar sih. hehehe.. Asyik nih. Kapan-kapan bisa digunakan lagi.

Nah. Itulah tadi tips hemat di tanggal tua yang aku terapkan. Bagaimana dengan kalian? Punya tips lain?

------------------------
Tulisan ini diikut sertakan dalam ShopCoupons X MatahariMall Kompetisi Blogger 2016




33 komentar

  1. Iya,Mbk itu aku pernah ngalami rice cookervrusak di tanggal tua haha

    BalasHapus
    Balasan
    1. toss... aku juga pernah ngalamin... sampe masak pake dandang itu aku. Tapi lalu kesal cuci piringnya. Karena harus direndam dulu kan panci bekas aronannya. Mana cucian piring jadi bertambah lagi. Ada panci aronan, ada kukusan, ada dandangnya ada tutupnya, ada sendok kayu buat balik2 adonan. Waaaaaa.... lalu ngambek minta beliin rice cooker baru di tanggal tua... hahahaha.. suka duka rumah tangga euy

      Hapus
  2. Vouche belanjanya.. aku mauuu.

    Hehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. heheehhe... ini bener-bener bantu banget loh voucher2 ini.. aku beberapa kali beli barang hitunganya gratis karena bayarnya pake voucher.

      Hapus
  3. Akhir bulan terus punya voucher belanja, ah surga banget buat saya mah hehe

    BalasHapus
  4. aseg makasih tipsnya ya mak ade, cucok nih bwt aku, yg masih sering dilanda gundah gelisah galau merana menjelang sampek berakhir tgl tua :)

    BalasHapus
  5. Paling ngga bisa Mbak, saya kalau bagi-bagi post di amplop..suka diintip-intip melulu. Hehehe.

    BalasHapus
    Balasan
    1. emang butuh kesadaran sendiri sih.. karena suka kacau keuangan kalo kitanya nggak bisa disiplin sendiri

      Hapus
  6. Keren nih tipsnya. Semoga sukses dengan lombanya.

    BalasHapus
  7. Keren nih tipsnya. Semoga sukses dengan lombanya.

    BalasHapus
  8. Aku juga sering nyimpen makanan beku, biasanya sih nugget, ayam, fillet kakap, sosis gitu. Penyelamat banget kalo pas tanggal tua. Trus nyimpen koin-koin seribuan di kaleng, kalo pas ga ada uang itu bisa nyelametin pas anak-anak minta jajan..hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. aku alergi kakap.. jadi sebagai gantinya aku nyimpen dori fillet beku aja

      Hapus
  9. nah itu dia mbak Ade, kalau tanggal tua ada banyak undangan nikah, bngung . Akhirnya datang ke yang benar2 kenal secara personal

    BalasHapus
    Balasan
    1. aku kadang yang jadi bahan pertimbangan yang terdekat lokasinya juga sih. karena biar hemat ongkos.. hehehehe... tapi kalo saudara atau teman, biasanya milih datang ke saudara sih.. kecuali itu teman dekat

      Hapus
  10. Saya lahir tanggal 29, waktu ultah ada yg minta traktir dan alasannya jadi tepat 'Tanggal tua wooy...' padahal pelit :p

    BalasHapus
  11. Aku juga abis nerima duit bulanan dari suami, langsung duitnya aku masukkan amplop sesuai kebutuhan, mba. Dulu pas nggak digituin langsung deh ludes trs gigit jari deh :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya bener.. aku juga gitu.. khilaf gitu deh

      Hapus
  12. seneng banget kalau ada voucher, ini juga lagi ada mbak, manfaat banget deh di red zone kaya sekarang ini

    BalasHapus
  13. wah..keren.. Mba Ade punya voucher mataharimall.. Btw, yg sering bikin galau juga nih pas tanggal tua banyak undangan hajatan..hehe..

    BalasHapus
    Balasan
    1. heheehhe... sama masalahya denganku.. apalagi nanti nih menjelang lebaran haji... biasanya seminggu ada 2 undangan manfaatin hari sabtu dan minggu, jadi total ada 8 undangan dalam 1 bulan... belum kalau dalam 1 hari ada 2 undangan, yang satu siang yang lain malam... jadi total ada 16 undangann.... hahahaha.. welcome to my world deh

      Hapus
    2. aku kadang bingung mau pake baju apa kalau ada 16 undangan dalam 1 bulan itu.. karena biasanya lingkaran mereka yang diundang aku kenal semua

      Hapus
  14. Akhir bulan ini saya dan suami memang gak menghadiri pesta sama sekali, eh tapi tetap banyak undagan luar pulau jadi tetap harus nitip heheh

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya sih ya... secara kadang nggak enak juga mereka dah sengaja ngirim pake pos undangannya buat ngundang kita

      Hapus
  15. Harusnya kalau ada undangan, kita jadi bisa ngirit ya Mak. Eh,tapi malah mikir amplopnya,hihihi. Waktu masih anak kos sih bisa nebeng, pas berumahtangga gak mungkin nebeng ke tetangga kan *ya elaa* apa2 mulai kudu di pos kan

    BalasHapus
  16. kalo gajian saya juga langsung masukkan ke pos-pos pengeluaran Mba Ade :)

    BalasHapus
  17. wduh mau voucher mba , bikin mupeng belanja di matahari Mall

    BalasHapus
  18. Wah sip mbak bisa dipraktekan tipsnya :D
    btw sukses ya givewaynya.. Hehe

    BalasHapus