Memilih Perencanaan Prioritas Kebutuhan Keluarga

[Lifestyle] Meme yang paling sering aku terima itu sebenarnya adalah meme yang mengolok-olok tentang dompet yang kosong ketika tanggal tua. Sepertinya, jaman sekarang ini jika tidak menyusun perencanaan prioritas kebutuhan keluarga itu bakalan repot deh. Gajian tanggal 25, tanggal 10 dompet sudah kosong. Duit kok seperti cuma numpang lewat saja di dalam dompet setiap bulannya.

Ada yang mengalami hal seperti itu tidak?

baca dan lihat deret foto meme lucu di: Humor Dompet Kosong Nggak Punya Uang



Untuk mengatasi arus keluar masuk uang, sepertinya membuat perencanaan prioritas kebutuhan keluarga itu penting deh. Iya nggak sih? Kan nggak lucu jika setiap pertengahan bulan suasananya sudah seperti kembali bersih isi dompet kita.


Mengapa Perencanaan Prioritas Kebutuhan Keluarga itu Penting?

Siapa sih di dunia ini yang tidak memiliki kebutuhan?
Semua orang pasti memiliki kebutuhan. Entah itu kebutuhan yang amat sederhana, maupun kebutuhan yang lebih rumit dan kompleks. Terkadang, kebutuhan itu bisa dipenuhi oleh diri sendiri. Tapi ada juga yang membutuhkan kehadiran pihak lain selain dirinya untuk dapat membantu memenuhi kebutuhan itu.

Individu bergerak dari satu kebutuhan ke kebutuhan yang lain. Setelah satu kebutuhan terpenuhi, muncullah kebutuhan lain yang juga harus dipenuhi. Terkadang, dalam satu waktu, ada beberapa macam kebutuhan yang harus dipenuhi.

Dari berbagai macam kebutuhan yang dimiliki oleh seorang individu, lahirlah sebuah harapan.
Harapan biasanya datang karena sebuah kebutuhan yang saat ini belum bisa dipenuhi. Tapi kita menginginkan agar bisa memenuhi kebutuhan tersebut di waktu yang akan datang. Muncullah harapan.

Harapan itu, berbeda dengan mimpi. Karena mimpi kadang adalah imajinasi yang sulit untuk digapai. Sedangkan harapan, sebuah gambaran kejadian yang masih bisa untuk digapai, atau didapat. Hanya saja mungkin butuh waktu dan sejumlah usaha tertentu.

Sekarang, bayangkan jika individu itu ada dalam sebuah keluarga. Dimana dia memiliki orang tua (ayah dan ibu), pasangan hidupnya (istri atau suami), anak-anak. Bisa dipastikan bahwa dalam keluarga tersebut akan bertemu aneka harapan dan kebutuhan yang masing-masing pasti merasa miliknyalah yang paling membutuhkan prioritas untuk didahulukan.

Si kakak ingin sepeda baru, sementara si adik ingin sepatu baru.
Atau ketika si kakak harus masuk SMA sementara si adik juga harus masuk SMP dan SD.
Atau ketika ayah dirawat di rumah sakit sementara si kakak butuh uang untuk bayar uang pendaftaran masuk Perguruan Tinggi.
Atau ketika si kakak ingin menikah sementara si adik harus masuk perguruan tinggi?

Semua orang tentu punya kebutuhan yang berbeda-beda memang. Masalahnya, sumber dana yang dimiliki tidak berbeda-beda. Dia hanya satu. Untuk itulah dibutuhkan perencanaan prioritas kebutuhan keluarga.

Perencanaan prioritas kebutuhan keluarga penting agar setiap tahap kebutuhan yang hadir dalam tahap kehidupan seorang individu bisa terpenuhi.

Di Tahap Kehidupan Manakah Dirimu Saat Ini?

Kebutuhan individu memang lahir seiring dengan pertambahan waktu yang dia lalui. Seorang bayi yang dulu hanya butuh ASI saja, setelah bertambah usianya tidak lagi butuh ASI. Dia mulai butuh makanan padat dan susu tambahan agar terpenuhi nutrisi untuk menstimulasi perkembangan dirinya.

Setelah si bayi tumbuh dan berkembang menjadi seorang anak usia pra sekolah, kebutuhan dia semakin bertambah lagi. Dia butuh baju yang lebih dari satu. Karena di usia ini, bermain adalah kebutuhan dari jiwanya. Sedangkan jika dia bermain, maka baju yang dipakainya pasti kotor. Itu sebabnya dia butuh baju lebih dari satu. Dan dia juga butuh bukan hanya makanan sekedarnya saja. Tapi juga variasi makanan bergizi untuk melengkapi kebutuhan gizi dan nutrisinya. Dia juga butuh mainan untuk menstimulasi perkembangan tubuhnya.

Lalu besaran lagi, mulai ada kebutuhan untuk bersekolah. Butuh seragam, buku-buku, sepatu dan alat tulis. Lebih besar lagi, butuh kegiatan penunjang sekolah agar kreatifitas dan kritisnya bertambah.

Demikian seterusnya anak yang dulu masih bayi terus berkembang kebutuhannya dari waktu ke waktu.

Bicara tentang waktu, berarti bicara tentang prioritas.
Dan bicara tentang prioritas berarti ada tahapan-tahapan yang harus direncanakan. Titik akhirnya tentu saja tercapainya sebuah harapan yang otomatis terpenuhinya kebutuhan.

Masalahnya adalah, kita bukan hanya bertemu dengan perencanaan saja. Karena ternyata ada juga hal-hal tak terduga yang terjadi. Seperti bila terjadi musibah kebakaran, atau jatuh sakit, atau kecelakaan. Naudzubillah min dzaliik.

Artinya, disamping buat perencanaan untuk hari esok kita juga tetap harus punya cadangan tabungan yang bisa dipakai untuk kondisi-kondisi yang tidak dikehendaki yang terjadi secara tiba-tiba.



Disitulah dibutuhkan sebuah lembaga keuangan yang bisa membantu kita menyusun ulang kebutuhan kita, menatanya berdasarkan prioritas-prioritas lalu dengan tertib mengatur pengeluaran agar kita tidak khilaf lalu menjadi boros tanpa sengaja.


AIA Insurance

Di antara sekian banyak agensi asuransi yang beredar saat ini, mungkin AIA bisa jadi salah satu alternatif untuk dipilih. Hal ini karena AIA memiliki reputasi yang cukup menjanjikan.

AIA Group Limited dan anak perusahaannya merupakan kelompok perusahaan asuransi jiwa pan-Asia independen terbesar di dunia yang tercatat di bursa saham.

Awalnya, AIA adalah sebuah agensi asuransi yang didirikan oleh Cornelius Vanderstarr di Shanghai pada tahun 1919. 

Tahun 1947, agensi asuransi itu berganti nama menjadi AIA. 





Tahun 2010, AIA berhasil tercatat dalam papan nama Stock Exchange Hongkong Limited. Lalu dengan cepat, AIA menyebar ke seluruh kawasan Asia Pacific.

AIA Group Limited beroperasi di 17 pasar di Asia Pasifik. Melalui jaringan keagenan dan karyawan di seluruh Asia Pasifik, AIA melayani lebih dari 29 juta pemegang polis individu dan lebih dari 16 juta peserta pemegang polis kumpulan. 

Berpengalaman lebih dari 19 tahun di Indonesia, AIA memiliki 37 kantor cabang dengan lebih dari 1000 karyawan, AIA menyediakan solusi finansial terbaik untuk melindungi kebutuhan proteksi masyarakat Indonesia baik individu maupun kumpulan di tiap tahapan kehidupan. AIA berkomitmen untuk memberikan hanya yang terbaik bagi kita dan orang-orang yang kita cintai, dan melindungi kita kapan pun. 

Saat kita merasakan kemenangan, saat kita terjatuh, AIA selalu setia mendampingi kita dan melayani kita, AIA menyebutnya: AIA – The Real Life Company.
Untuk informasi lebih lengkap, silahkan kunjungi:
Website: www.aia-financial.co.id




15 komentar

  1. walaupun sudah punya asuransi kesehatan teetp aja sih kalau ada kejadian tidak terduga suka kurang tapi ini mengurangi risiko yang tidak diinginkan. Penting banget asuransi kesehatan

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya, aku juga sering terbantu dengan asuransi kesehatan alhamdulillah.

      Hapus
  2. Penting banget merencanakan hal yang sangat urgen ya Mbk, apalagi kesehatan itu mahaaal, thanks sharingnya mbk

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya.. bayar untuk sehat dan kembali sehat itu mahal.

      Hapus
  3. Hm harus memperbaiki diri lagi. Trims Mbak Ade.

    BalasHapus
  4. Sepertinya sangat penting ya memiliki sebuah rencana untuk masa depan nati.

    BalasHapus
  5. aku ada nabung pake asuransi, soalnya kalo yg konvensional sifatnya suka ditarik uangnya, maklum banyak kebutuhan..

    BalasHapus
    Balasan
    1. aku juga idem, nggak bertahan kalo cuma ngandelin atm... hehehe.. toss ah

      Hapus
  6. Aku kayaknya kebanyakan pengeluaran untuk asuransi, semua diasuransiin termasuk kesehatan sama pendidikan. Demi masa depan ^^

    BalasHapus
  7. itu kayanya aku banget mbak, belum ada perencanaan kesehatan, masih ngandelin bpjs aja nih mbak

    BalasHapus
  8. Saat ini perencanaan kesehatan memang penting sekali, saat anak lahir yg saya pikirkan langsung kesehatan dan pendidikannya.

    BalasHapus