Tulus dalam Berteman

[Parenting] Kemarin dan beberapa hari sebelumnya, di kalangan blogger berhembus sebuah kabar bahwa Google bersikap tegas pada kegiatan komersial backlink. Jadi, pada  transaksi dimana seseorang dibayar oleh orang lain agar menyisipkan backlink untuk pihak tertentu itu dilarang keras oleh Google. Maka, bisa ditebak... hebohlah para blogger yang mencari rezeki dari pekerjaannya sebagai seorang reviewer dan buzzer.


Sudah umum diketahui, seorang blogger memang sering diminta oleh pihak lain untuk menyelipkan sebuah tulisan yang mengandung IKLAN sebuah produk tertentu. Pada beberapa kata, diberilah link hidup yang merujuk pada website yang dimiliki oleh pihak sponsor. Untuk kegitan tersebut, si blogger diberi kompensasi sebuah materi tertentu. Bisa berupa bayaran dalam bentuk cash, bisa juga dalam bentuk barang seperti voucher atau barang tertentu. Imbalan bagi si pemasang iklan? Dia akan memperoleh traffic kunjungan dari pembaca iklan di blog si blogger.

Inilah hubungan win-win solution yang mesra antara blogger dan pihak sponsor.

Lalu kenapa google jadi risau dengan hubungan mesra ini? Entahlah. Aku tidak mengerti. Mungkin kalian bisa mencari tahu kenapanya sendiri. Yang aku ingin tulis adalah kelanjutan dari reaksi para blogger yang resah.
(tentang himbauan dari google bisa dibaca di sini:  Google Webmaster Central Blog. Atau di tulisan ini  Sering Review Produk Dari Klien? Ini Pesan Google Untuk Blogger di http://www.virmansyah.net/2016/03/sering-review-produk-dari-klien-ini-pesan-google-untuk-blogger.html?spref=fb )

UJIAN PERTEMANAN

Tapi ada satu hal yang menarik dari peristiwa peringatan keras yang dikeluarkan oleh Google tersebut. Apa itu? Ujian pertemanan.

Di tulisanku sebelumnya, yang berjudul "TEMAN NGEBLOGKU KALIAN: EMBAK CERIA" aku menulis tentang salah satu kegiatan group embak ceria yang menginspirasi kelompok blogger lain, yaitu Arisan Blog.

Tujuan awal arisan blog ini adalah: membantu dan mendukung kegiatan ngeblog teman satu group. Manfaatnya, diharapkan bisa menaikkan skrore DA dan PA serta alexa. Manfaat lain, menjadikan pertemanan semakin akrab.

Itu yang harus diingat.

Lalu, karena menginspirasi group lain maka group lain pun mulai mengikuti membuat arisan serupa. Dan dimulailah babak "menghadiahkan backlink pada teman sesama blogger."

Lalu kemarin datang ujian pertemanan dari google. Berupa peringatan bahwa memberikan backlink untuk tujuan komersial tersebut dilarang keras.

"Bagaimana ini? Google tahu nggak sih mana yang backlink komersial mana yang tidak?" (keraguan pertama muncul. Lanjut dengan kasak kusuk resah).
"Sepertinya google nggak tahu deh. duh... ini pengaruhnya buruk loh ke blog kita. Gimana dong?" (oke. Kasak kusuk mulai gaduh).

Hasilnya?
Muncullah kesepakatan untuk mulai mencari rasa aman.
Dan disinilah hal menarik aku perhatikan.

Jika kalian dihadapkan pada pilihan, teman atau pekerjaan? Mana yang kalian pilih?
Jika kalian dihadapkan pada pilihan, teman atau keuntungan? Mana yang kalian pilih?

Aku pada akhirnya melihat.... mana hubungan pertemanan yang didasarkan pada pertimbangan tertentu dan mana hubungan pertemanan yang didasarkan pada ketulusan?

"Maaf ya, tapi kita beri tenggat waktu saja. Setelah 6 bulan, maka tulisan akan di nofollow."
"Maaf ya, aku hanya akan menulis link tapi tidak hidup saja."
"Maaf ya, semua backlink sudah aku hapus semua."
"Duh, backlink itu mahal ya. Kok aku mikir ulang ya soal memberikan backlink gratis ini?"

OH.

Cepat aku berlari pada group teman ngeblogku, em(b)ak cerita.

"Teman. Apakah kalian akan membatasi pemberian  backlink kalian berdasarkan tenggat waktu tertentu? Apakah kalian menghampiri kami karena ingin mendapatkan sesuatu saja dari kami?"

Aku tanyakan hal ini pada teman-temanku di em(b)ak ceria.
Jujur saja. Peringatan dari google itu menurutku semacam ujian  pertemanan.
Seberapa jauh pertemanan yang terjalin sejauh ini? Apa motif yang ada di belakang sebuah hubungan pertemanan yang terjalin?
Masih menurutku.
Jika sebuah pertemanan bisa dibatasi dengan kurun waktu tertentu... itu bukanlah sebuah pertemanan. Tapi hanya hubungan palsu yang akan segera berakhir ketika guncangan datang meski hanya sebentar.

Jika sebuah pertemanan dibangun karena sebuah pamrih tertentu, maka tunggulah kedatangan sebuah pamrih yang lebih besar lagi. Karena kedatangan pamrih kedua, akan menghapus tanpa sisa pertemanan yang sudah terjalin sebelumnya.

Itu sebabnya gelombang kegaduhan akibat peringatan google ini, membuatku langsung mendatangi em(b)ak ceria. Aku ingin kami semua ingat kembali pada niat awal kami menjalani pertemanan kami. Yaitu pertemanan yang bukan hanya untuk melepas penat, tapi juga untuk memberi manfaat satu sama lain dalam bingkai ketulusan. Syukurlah semua ingat akan niat awal ini lagi.

Jadi, meski di group lain mungkin diberlakukan tenggat waktu dalam hubungan pertemanan, semoga pertemanan di group em(b)ak ceria tidak pernah berdasarkan tenggat waktu atau pamrih lain.

PELAJARAN PARENTING BUATKU


Baik. Ini kita kembalikan pada kategorisasi tulisanku kali ini. Jangan lupa loh. Tulisan ini dimasukkan dalam kategori parenting.

Lalu... sisi parentingnya apa?
Sisi parentingnya adalah, dan ini sebuah catatan pelajaran parenting buatku juga, bahwa apa yang kita lakukan itu sebenarnya sedang  akan diperhatikan oleh anak-anak kita.

Ingat loh. Anak-anak itu adalah seorang pengamat dan kelak akan mengimitasi perilaku orang tuanya.

Jadi, jika kita menjalin sebuah hubungan pertemanan dengan teman kita melulu karena perhitungan materi dan pamrih tertentu, maka anak-anak kita akan belajar... bahwa demikianlah mereka seharusnya menjalin hubungan pertemanan dengan teman-teman mereka. Lalu... mulai terbentuklah generasi pamrih di masa depan.

Jadi, jika di masa depan sulit ditemui sebuah ketulusan dalam kehidupan keseharian; jangan mengeluh dulu. Karena bisa jadi, kitalah yang menaruh bibit pendidikan tentang hal tersebut pada anak-anak kita.

ke 2 gambar di atas credit fotonya http://liqitacubesharasuandar.blogspot.co.id/2012/06/spongebob-squarepantss-qoutes.html

----------------
sebenarnya tulisannya udah the end.... tapi aku mau nulis dikit lagi... nggak apa-apa ya.

Pesan buat Hawna, yang suka baca tulisan ibu di blog Ocehan Ade Anita ini.

"Nak.... tulus selalulah dalam berteman. Tapi tetap ... harus cerdas ketika memilih teman. Karena jika kamu tulus dan ikhlas pada temanmu, kamu akan disayang oleh Allah. Tapi, temanmu itu manusia biasa. Mereka bisa saja punya niat lain mendekatimu. Jadi, cerdaslah selalu ya nak. Pada akhirnya, kamu akan tahu mana teman yang sebenarnya dan mana yang hanya berpura-pura jadi teman. Jangan lelah ajak ngobrol ibu untuk hal ini ya. Okeh?"


12 komentar

  1. Setuju mba. Kalo teman pakai tenggat waktu bknvteman namanya tapi deadline xuxjxi

    BalasHapus
  2. Kalo pendapat pribadiku sih tergantung dg kedekatan ya, karena memang enggak semua kepala bisa satu pendapat, hehehe

    Jadi nggak bisa dibandingkan satu komunitas dg komunitas lain. Aku juga enggak nofollow artikel postingan yang udah masuk postingan. Review teman sendiri itu nggak mungkin lah nofollow. Tapi kan satu grup itu punya pendapat beragam, jadi ya ngikutin aja sesuai dengan pendapat terbanyak :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya... makanya aku langsung inget group teman2 ngeblogku di embak ceria.. aku peduli sama mereka soalnya. Peduli itu tanda bahwa kita dekat dengan mereka.

      Hapus
  3. iya, tulus berteman itu penting dari diri kita sendiri. Dan semoga anaknya tetap bisa sabar ketika suatu hari ketemu temen yang cuman memanfaatkan doang. Karena suatu saat bakal bisa ketemu yg seperti itu.

    BalasHapus
  4. anak-anak itu tanpa sadar memang meniru apa yang orangtuanya lakukan ya, mba :)
    Terima kasih sudah mengingatkan, mba :)

    BalasHapus
  5. Agree with u mba.... Ketulusan menjadi faktor penting dlm membina pertemanan jangka panjang...

    BalasHapus
  6. setuju sekali. tulus berteman emang tergantung dari hati kita masing-masing. soalnya sekarang ini banyak teman hanya memanfaatkan saja. ada juga istilah yang teman makan teman. yang penting berhati-hatilah jika memilih teman.

    BalasHapus
  7. Halo Hawna, baca ya komen ini :) Hawna sekali2 jadi penulis tamu dong di blog ibunya

    BalasHapus
  8. Dlm berteman pastilah ada yg nmnya beda pendapat. Plg gak ya diomongin. Ketulusan nggak bs diliat dr link doang lho, byk hal. Dan itu cuma kita sendiri yg tau, tulus ato tdknya

    BalasHapus