Sepasang Sepatu Olahraga Wanita

[Keluarga] Suatu malam, seorang tetangga yang tinggal agak jauh dari rumahku datang mengetuk pintu. Kebetulan, aku sendiri yang membukakan pintu untuknya. Jadi, aku bisa melihat langsung wajahnya ketika dia berkata,

"Bu... boleh saya pinjam uang?"
"Pinjam uang? Untuk apa?"
"Untuk membelikan anak saya sepasang sepatu. Alhamdulillah, dia terpilih oleh sekolahnya untuk ikut perlombaan lari. Kemarin menang setelah melawan peserta lain antar sekolah se-kelurahan. Jadi, besok dia dikirim ke tingkat kecamatan. Tapi... waktu lomba kemarin dia berlari tanpa sepatu. Di lomba antar kecamatan nanti, semua peserta harus lari dengan sepatu."
"Selama ini? Sepatu yang dia pakai ke sekolah apa?"
"Sepatu pantopel biasa. Nggak boleh pake sepatu pantope besok sama panitianya."

Berhubung sudah malam, ibu ini aku suruh kembali besok pagi. "Jangan lupa bawa anaknya ya bu." Itu pesanku padanya. 
Sesudah tetanggaku itu pulang, aku menunggu hingga semua anggota keluargaku lengkap kembali ke rumah. Lalu membicarakan kejadian ini pada seluruh anggota keluargaku. 

Bukan sekali dua kali saja sebenarnya rapat keluarga kami lakukan secara mendadak. Tapi sering kali. Umumnya, anggota keluargaku tahu jika aku membicarakan tentang hal-hal seperti malam itu. Keluargaku memang menerapkan asas keterbukaan. Jadi jika ada sesuatu yang dibicarakan, maka kami akan membicarakan secara terbuka. Perkara nanti masalah ini terlupakan atau dibahas secara mendalam, itu masalah nomor dua. Yang penting diberitahu dulu semuanya.

"Jadi, gimana nih? Sepatu siapa yang akan ibu sumbangkan pada anak itu?"
Alhamdulillah semua orang menyodorkan sepatunya. Bahkan meski yang mereka miliki itu adalah sepatu baru dan masih bagus. Yang tidak bisa memberikan sepatu, menawarkan untuk memberi dana untuk dibelikan sepatu baru. Aku menampung semua sumbangan ini. 

Terkadang, kesempatan untuk berbuat baik itu tidak pernah datang dua kali. Itu yang keluarga kami ketahui selama ini. Yang penting ikhlas. Karena dengan ikhlas, maka kami selalu yakin bahwa Allah akan mengganti dengan yang lebih baik lagi, insya Allah. 

Keesokan harinya, ibu ini benar datang. Kali ini dengan membawa anaknya.
Seorang anak perempuan yang tinggi semampai dan tampak pemalu. Pemalu tapi sekaligus berusaha untuk percaya diri. Dia bercerita bahwa selama ini dia mengikuti lomba berlari dengan telanjang kaki.

"Nggak sakit kakimu?"
"Sakit. Tapi tidak terasa."
"Sepatu apa yang nyaman untukmu? Ini.. pilih sendiri."

Beberapa sepatu aku sodorkan pada anak itu. Anak itu mencobanya satu demi satu. Beberapa tanda kapalan aku lihat telah mengeras di buku-buku jari kakinya. Tumitnya pun tampak telah terbelah dan belahannya tampak sudah mengeras hingga meninggalkan kesan garis-garis hitam di sepanjang tumitnya. 

Akhirnya, dia mempertimbangkan dua buah sepatu lari. Yang satu putih, yang satu hitam dengan tali berwarna pink. Mungkin karena anak ini perempuan, maka yang dipilihnya akhirnya adalah sepatu olahraga wanita

"Ambillah keduanya. Dengan begitu kamu bisa berganti-ganti memakainya untuk latihan dan untuk ke sekolah."

SEPASANG SEPATU OLAHRAGA WANITA


Sepatu itu ada macam-macam peruntukannya. Ada yang untuk pesta, ada yang untuk kegiatan kasual alias sehari-hari, ada juga yang untuk olahraga.

Selain dibedakan peruntukannya, sepatu juga dibedakan berdasarkan bentuknya. Dan spesial untuk wanita, macam-macam bentuk sepatu ini ada banyak sekali ragamnya.

Ada model flat sandals, pumps,  balllet flat, wedges, sneakers, stiletto, ankle boots, kitten heels, statement heels, oxford. Ini baru pembagian sederhana saja. Aku sampai membeli satu buah buku yang khusus membahas tentang sepatu dan ternyata ada lebih dari 100 jenis sepatu yang sudah pernah diproduksi di seluruh dunia.  Dan heatnya adalah, semua jenis yang berbeda ini belum termasuk di dalamnya sepatu olahraga.

Ya. Sepatu olahraga diletakkan di jenis yang tersendiri.

A photo posted by Ade Anita (@adeanita4) on


Pada umumnya, sepatu olahraga itu dibedakan berdasarkan jenis kelamin. Yaitu, sepatu untuk perempuan dan sepatu untuk laki-laki. Mengapa? Karena ukuran lebar dan besar serta panjang sepatu yang diperuntukkan untuk wanita dan pria itu berbeda.

aneka sepatu olahraga wanita yang dijual di http://www.mapemall.com/


Khusus untuk sepatu olahraga wanita, masih dibedakan lagi berdasarkan jenis olahraga yang akan dikerjakan. Ada sepatu untuk lari, sepatu untuk jogging, sepatu untuk aerobik, sepatu untuk olahraga kasual. 

Pembedaan ini tidak dilakukan semata-mata untuk kepentingan bisnis semata. Tapi dilakukan dengan sungguh-sungguh dengan memikirkan kenyamanan pemakainya serta untuk mengurangi cidera pada kaki bagi pemakainya.



Berikut adalah beberapa kriteria dalam pemilihan sepatu.

1. Tipe pronasi telapak kaki

Terdapat beberapa tipe gerakan telapak kaki, atau lebih disebut pronasi, antaranya melengkung (sub-pronasi) yaitu yang gerakan telapak kakinya tidak berayun, normal yaitu yang berayun sedikit, dan rata (over-pronasi) yaitu yang sangat berayun. Setiap tipenya memiliki gerakan melangkah yang berbeda-beda, maka dibutuhkan tipe sepatu yang berbeda. Sepatu netral untuk kaki melengkung, Sepatu stabilitas untuk kaki normal, dan sepatu kontrol gerak untuk kaki rata. Lalu, kontur permukaan sol pada sepatu sebaiknya pas dengan kontur permukaan kaki, agar beban pada kaki menyebar rata. Menggunakan sepatu yang tidak cocok peruntukan tipe pronasinya akan menyebabkan ketidaknyamanan bahkan cidera, terutama ketika menempuh jarak yang jauh.

Umumnya, orang-orang memiliki tipe pronasi normal, sehingga sepatu stabilitas menjadi pilihan. Ciri sepatu stabilitas adalah yang memiliki rangka keras pada bagian tengahnya.

2. Bahan peredam / Cushioning

Saat kaki menginjak permukaan ketika berlari, sebenarnya dihasilkan tegangan impuls yang cukup besar ke kaki. Jika kaki terus menanggung impuls yang sebesar itu akan cepat cidera tanpa disadari. Semakin cepat lari, semakin besar juga impulsnya. Karena itu, sepatu lari harus memiliki sifat peredam yang baik agar kaki tidak cepat cidera. Semakin jauh jarak yang ditempuh, tingkatkan prioritas pada kriteria peredam dalam memilih sepatu.

3. Berat

Berat sepatu sangat berpengaruh pada kecepatan turnover, karena menentukan seberapa besar tambahan beban pada kaki, dan seberapa besar momen inersia kaki. Semakin ringan suatu sepatu semakin cepat larinya, setiap 100 gram massa yang dikurangi dapat mempersingkat waktu lari hingga 1,8 detik tiap kilometernya. Tetapi, dalam menilai berat sepatu yang ideal, akan bergantung pada jarak yang akan ditempuh. Biasanya sepatu yang sangat ringan cocok untuk jarak yang dekat (< 5km). Untuk jarak menengah dan jauh, berat tidak perlu yang paling ringan, karena harus mengandung bahan peredam yang cukup agar kaki tidak cidera sepanjang jarak tersebut.

Kesimpulannya, dibutuhkan kombinasi yang tepat antara berat dan bahan peredam untuk sepatu yang terbaik untuk digunakan. Berat sepatu harus cukup ringan agar pelari dapat mencapai kecepatan yang diinginkan, namun cukup meredam juga agar pelari tidak cidera pada kecepatan tersebut sepanjang jarak yang ditargetkan.

4. Kelenturan

Sepatu memiliki suatu sifat menyerap energi gerak dalam besaran tertentu. Ketika kaki melangkah ke belakang, sepatu akan tertekuk, dan jika sepatu kurang lentur akan banyak energi gerak yang terserap habis sehingga memperlambat lari. Usahakan sepatu memiliki cukup kelenturan, untuk konservasi energi gerak yang baik. Tes dengan menekukkan sepatu, semakin kuat sepatu menghentak balik maka semakin besat sifat konservasi energi yang dimiliki sepatu.

5. Ventilasi

Terkadang pada kondisi tertentu, suhu dalam sepatu berada di atas batas normal karena aktivitas dan tanggungan beban pada kaki yang terus menerus. Jika suhu dalam sepatu telah terlalu panas, lari akan menjadi sangat tidak nyaman. Pilih sepatu yang memiliki kemampuan ventilasi yang baik agar kaki tetap sejuk dan tidak mengganggu performa lari.(dikutip dari : http://panduanpelari.web.id/panduan/perlengkapan.htm).

Pilih Sepatu Yang Paling Nyaman Untukmu

Meski demikian, tetap saja. Penentuan akhir dalam memilih sepatu olahraga wanita (dan bagi pria juga berlaku hal yang sama), adalah sepatu apa yang paling nyaman bagi dirinya sendiri.
Karena, hanya kita yang mengetahui apa yang paling nyaman bagi diri kita sendiri Dan tentunya bagi ukuran kantong kita.

Bisa saja sepatu yang nyaman bagi kita, ternyata malah menimbulkan kemasygulan bagi orang lain terkait dengan harga  sepatu yang kelwat mahal untuk orang tertentu. 
Atau sepatu olahraga wanita yang nyaman bagi Si A ternyata tidak nyaman bagi si B karena si B memiliki bentuk telapak kaki yang khusus.

Contohnya aku. Aku tidak nyaman memakai sepatu olahraga wanita yang memiliki lapisan memory foam di bagian telapak kakinya. Mungkin, bagi orang lain adanya lapisan sol dari memory foam ini akan membuat kaki terasa membal dan lembut ketika dipakai untuk melangkah. Tapi bagiku, ternyata terlalu empuknya sepatu akibat adanya memory foam ini membuat lututku yang sudah mengalami pengapuran malah menjadi terasa sakit. Dan ketika dipakai terlalu lama, bagian pergelangan kaki di atas tumitku yang akan terasa ngilu. Karena, memang di bagian sanalah sudah terjadi pengapuran. 

Untuk olahraga lari, aku lebih senang memakai sepatu yang diperuntukkan untuk olahraga Basket. Bagian telapak kakinya tidak terlalu lembut tapi mereka tetap memiliki ruang kosong tempat udara hingga sepatu terasa membala ketika dipakai untuk melangkah. Ini lebih ramah untuk kakiku yang bermasalah. Sepatu olahraga wanita yang aku sukai juga yang tidak licin jika dipakai di daratan yang basah oleh genangan air. Hehehe... karena aku pernah terjatuh ketika memakai sepatu olahraga wanita yang bagian sol bawahnya tidak terbuat dari karet. Ini sepatu olahraga wanita yang aku beli ketika musim sepatu olahraga dengan bagian sol bawah yang unik-unik bentuknya dan warnanya atraktif.

Duh. Jangan terpengaruh dengan model deh. Pilih yang nyaman dan sesuai dengan kebutuhan.

Bagaimana dengan sepatu olahraga wanita pilihan kalian? Jika kalian butuh sepatu olahraga wanita, tapi malas keluar rumah, bisa juga mencoba untuk berbelanja di MAP EMALL.com.
MAP EMALL.com adalah situs tujuan gaya hidup premier di Indonesia. Portofolio mereka meliputi 75 merek internasional dan memberikan pengalaman yang istimewa bagi pelanggan. Dengan berbagai kategori produk, MAP EMALL adalah tempat belanja serba ada untuk segala kebutuhan gaya hidup kalian. MAP EMALL.com adalah bagian dari PT. Mitra Adiperkasa Tbk. (MAP) yang merupakan perusahaan ritel terdepan di Indonesia, dengan lebih dari 1.900 toko dan portofolio yang sangat beragam. Mulai dari olahraga, fesyen, pusat perbelanjaan, anak-anak, makanan & minuman, dan produk gaya hidup. Brand-brand ternama kami adalah Starbucks, Zara, Marks & Spencer, SOGO, SEIBU, Debenhams, Oshkosh B’ Gosh, Reebok dan masih banyak lagi.



Pernah mendapatkan voucher MAP? Nah... voucher MAP ini juga bagian dari dari  PT. Mitra Adiperkasa Tbk.  Nah, bisa terlihat kan betapa banyak kerjasama yang sudah dilakukan oleh PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAP) ini dengan berbagai macam merek ternama? Sekarang, semua merek ternama itu ada dalam website online shopping mereka. Dan semua tersaji dengan harga diskon. Wow. Cihuy kan tuh.

Oh ya. Anak tetanggaku itu, alhamdulilah menang hingga tingkat Kota Madya alhamdulillah. Dia pelari alam. Tidak pernah berlatih di club atletik dan tidak tergabung di komunitas pecinta olahraga apapun. Dia mampu berlari karena memang jarak rumah dan sekolahnya cukup jauh dan dengan berlari dia bisa mencegah agar tidak terlambat sekolah. Kemampuan larinya terasah dari sini. Kemenangannya hingga tingkat kota madya sudah luar biasa menurutku. 
Bisa saja kan, jika suatu hari dia berlatih secara serius seperti atlet resmi, mungkin kemampuannya bisa semakin terasah. 

Semoga anak itu akan mendapat kesempatan untuk itu. Aamiin.

13 komentar

  1. sekarang aku lebih suka bersepatu lagi nih mbak dibanding wedges

    BalasHapus
  2. alhamdulillah...sangat bermanfaat sepatunya..btw ngomong2 sepatu saya pengin beli sepatu jg nih..sepatu hari2 ke kantor udah perlu diganti :)

    BalasHapus
  3. Aaamiin, saya sekali aja beli sepatu kets/olahraga itu waktu ketrima kerja sepuuh tahun yang lalu.

    BalasHapus
  4. lbh sering pake sandal dari pada sepatu, hehe

    BalasHapus
  5. Keren, karena keterbatasan jd juara:)

    BalasHapus
  6. Saya lebih suka yang sejenis converse Mbak, lebih ringan. Tapi itu duluuu banget, sekarang lebih suka pakai sandal.

    Semoga anak itu bisa jadi atlit nasional ya mbak :)

    BalasHapus
  7. Kreeeeeeeeeeennnnn...... aku lebih suka yang casual aja kalo soal sepatu ^^

    BalasHapus
  8. Paling sering pake sandal sih. Tapi kalau lagi pergi2 gitu enakan pake slip on atau sneakers bu

    BalasHapus
  9. Paling sering pake sandal sih. Tapi kalau lagi pergi2 gitu enakan pake slip on atau sneakers bu

    BalasHapus
  10. Aku udah 3 tahun gak ganti sepatu olahraga. Soalnya gak pernah olahraga juga sih. Wkwkwk

    BalasHapus
  11. jadi inget film children of heaven.. cakep2 sepatunya mbak

    BalasHapus