Buah di Dada : part 2

[Pernikahan]: Hai...hai... hai... ayo kita lanjutkan cerita tentang temanku yang baru saja melakukan pemberian pupuk guna menyuburkan buah yang ada di dadanya.

"Ini gosip?"
"Ih, nggak. Ini cuma menceritakan salah satu cerita kehidupan yang muncul di keseharianku. Tentu saja nyata."
"Ngomongin orang deh pasti. Ghibah dong?"
"Hush. Tidak ada yang ditunjuk kok sosoknya. Kesamaan lokasi atau nama itu hanya kebetulan belaka. Tapi... ada hikmah dari cerita itu yang mau aku bagi. Khususnya, pelajaran tentang pernikahan."

Oke. Silahkan lanjut membacanya ya. Sekali lagi diingatkan:
Warning: Ini tidak diperuntukkan untuk anak-anak atau mereka yang belum dewasa. Silahkan tutup jika merasa belum dewasa. Tidak usah membaca tulisanku ini karena tulisan ini mengandung:
(mungkin) Kategori N : Nudity
(mungkin) Kategori 18 +
(mungkin) Kategori A: Adult only
(mungkin) Kategori S : ada unsur S yang itu deh.

Jujur saja. Setiap kali bertemu Mawar (nama yang disamarkan), aku sebenarnya selalu ingin tersenyum. Tingkahnya tuh menurutku sih repot bikin gerah dan pingin kipas-kipas gitu.

Jika sedang berjalan, pinggulnya yang bulat seperti buah Pir itu selalu megal-megol. Gerakan kaki kiri, akan diikuti oleh megolan pinggul ke kiri. Dan begitu juga ketika gerakan kaki ke kanan, pinggulnya akan segera terayun indah ke arah kanan.

Indah?
Yap. Indah. Karena gerakannya selalu seperti sedang diputar. Dan pinggangnya selalu tampak ramping. Sehingga pinggulnya terlihat sempurna membulat seperti buah pir yang ranum.

"Gue... sebenarnya rada-rada repot ngeliat elu jalan. Tapi, bagian yang menyebalkannya adalah, gue selalu suka bentuk pinggul dan pinggang lu. Bagus banget sih. Mirip gitar spanyol." Akhirnya suatu hari aku tidak tahan untuk tidak melontarkan komentar.

Nah... ini bagian yang paling menyebalkan ketika kita memuji Mawar. Reaksinya adalah, membelalakkan kedua bola matanya, sambil mengerjap-ngerjapkan bulu mata palsunya. Wajahnya seakan berkata "Oh Really? I Knew you'll like it."

Ugh... sayangnya setiap kata yang sudah diucapkan tidak bisa ditarik lagi. Kalau ditulis kan bisa dihapus ya? Ya sudah. Pasrah.

"Suka gimana maksudmu, say? Body gue seksi gitu?" Beughhh.... Beughhh... Apa kataku? Nyesel kan sudah melontarkan pujian? Tapi, aku mengangguk jujur. Karena memang bagus sih badannya si Mawar ini.

"Papih juga suka sama pinggulku. Duh... ini aset banget tau nggak sih." Lalu Mawar menggoyang-goyangkan pinggulnya ke kiri dan ke kanan. Ah. Padahal itu di tempat parkir kendaraan loh. Hellowww....

"Papih kadang suka sms aku pas jam kantor. Mam, kamu lagi ngapain? Aku terbayang-bayang pinggulmu nih."

Oke. Teman-temanku memang beragam. Aku sudah pernah cerita kan?
Ada teman-teman yang merasa amat tabu untuk membicarakan apa yang terjadi di kamar tidur mereka ketika sedang bersama dengan pasangan; ada teman-teman yang merasa itu hal yang biasa saja untuk dibicarakan. Nah, Mawar ini termasuk yang jenis kedua (aku? Aku termasuk jenis pertama tapi terperangkap dalam kerumunan orang-orang jenis kedua dan akhirnya memperoleh banyak informasi yang masuk kategori informasi khusus dewasa).

"Tapi aku lagi program nih. Aku pingin ngecilin paha, ngecilin pinggang, ngempesin perut, sama ngecilin lengan." Tangan Mawar lambat menelusuri setiap lekuk bagian tubuh yang disebutnya itu satu demi satu. Telapak tangannya bergeser perlahan dan melorot dengan hati-hati. Mulai dari lengan atas, terus ke pinggang, pinggul, lalu naik lagi ke pinggang dan terus naik ke bagian dadanya. Lalu stop. Tangan Mawar berhenti di atas puncak dadanya sendiri.

"Cuma ini saja yang mau aku gedein."
"Hah! Penting ya? Buat apa? Badan lo udah sempurna tahu."
"Ini sempurna karena gue pake korset, De. Nih, pegang deh pinggang gue. Berasa nggak korsetnya?"
Tanganku disambarnya dan diajak untuk menelusuri pinggang Mawar yang ramping. Memang benar. Ketika tanganku hinggap di pinggang Mawar, terasa ada kain keras yang menjaga pinggangnya. Itulah korset yang dia maksud itu.

"Idih, gue paling sebel deh kalau harus pakai korset kek gini. Ngapain sih nyiksa diri? Mau makan nggak bisa puas, mau bungkuk juga susah." (lalu aku teringat runtukanku tiap kali kebagian tugas sebagai among tamu di sebuah pesta perkawinan. Karena, tiap kali tugas itu diberikan berarti satu hal yang harus dijalani: memakai korset agar jatuhnya kebaya bisa terlihat lebih sedap dipandang mata).

"Ade, ini demi ya. Demi memperoleh tubuh yang sempurna. Cantik itu mahal sayang. Lagian, papih tuh paling suka gerayangin badan gue cuma di bagian-bagian tertentu saja sih. Ya itu tadi, di bagian-bagian yang mau gue permak biar lebih cantik lagi bentuknya."

"Ngomong-ngomong... sebenarnya, elo sendiri suka mikirin diri sendiri nggak sih kalau lagi bermesraan gitu?"
"Lah.. gimana mau mikirin diri sendiri? Kan kita ngelakuinnya berdua?"
"Bukan.. maksud gue. Selama ini dari cerita lo selalu yang diutamakan kepuasan papih terus. Elo sendiri gimana?"
"Duh... kepuasan gue satu: kalau papih sudah puas atau malah jerit-jerit kesenangan, maka dia bakalan amat sangat loyal ke gue. Gue minta apa aja bakalan dikasih. as soon as possible. Tuh... apa lagi yang harus gue pikirin kalau gue minta apa saja dikasih sama papih?" Lalu Mawar merapikan rambutnya. Menebalkan lipstiknya, dan memonyong-monyongkan mulutnya di depan aplikasi cermin yang ditanam di handphonenya.

"De... gue masa di sms sama mantan gue. Ya ampun... dia tuh selalu terlihat masih terpesona tahu setiap kali ketemu sama gue. Heran deh. Padahal itu orang udah punya bini."

Aku tersenyum lalu tanpa sadar melirik ke arah buah yang ada di dada Mawar. Ah, siapa sih lelaki yang tidak terpesona melihat penampilan seksi dua buah tersebut?
Ranum, bulat belum tersentuh ulat. Tidak keriput, juga tidak layu.

"Terus...?"
"Ya gitu deh. Eh.. beberapa hari yang lalu, dia bilang penasaran pingin lihat penampilan gue kalau baru bangun tidur. Aneh nggak sih permintaannya itu menurut lo, De?"
"Aneh banget. Dia sudah tahu kan kalau elo dah punya laki?"
"Tahu."
"Ya sudah, cuekin saja permintaannya itu. Nanti kenapa-napa loh."
"Ups. Telat De, nasehat lo." Aku melihat Mawar tampak terpaku dan diam. Dagunya tertunduk nyaris menyentuh leher. Satu telunjuknya menutupi bibirnya. Matanya mendelik ragu melihatku. Wajahnya....di-innocent-innocenin.
"Elo turutin permintaannya?"
Mawar mengangguk ragu. Wajahnya berekspressi "ups-sorry"

"Elo turutin permintaanya?" Aku kembali mengulang pertanyaanku. Kali ini dengan penekanan pada nada kesal dan Mawar mengangguk.

"Buat apa diturutin? Duh..." Kadang, aku pingin berkata lantang: bodohnya dirimu. Tapi...
"Emang buat apa sih permintaanya itu?" Mawar berkata dengan ekspressi polos.
"Mana gue tahu. Tapi, ada yang bilang ke gue. Kecantikan seseorang itu akan terlihat asli ketika dia baru bangun tidur. Jadi, kalau mau ngetest elo cantik apa nggak. Ngaca aja dan lihat tampang lo pas baru bangun tidur. Itu tampak yang paling jujur."
"Kata dia, gue.... cantik." Aku mendelik. Sebenarnya ini ekspressi marahku pada Mawar. Tapi, Mawar menangkap kesan berbeda. Dia pikir aku tidak percaya dengan komen teman prianya tersebut. Buru-buru Mawar memperlihatkan foto yang ada di handphonenya.

"Nih.. foto gue pas baru bangun tidur." Di handphone Mawar, terpampang wajah yang cantik, polos tanpa make up dan... rapi. Tidak ada belek, iler, mata panda, rambut awut-awutan. Wow. Amazing banget nggak sih?

"Kok.. bisa keren gini tampilan lo pas baru bangun tidur?"
"Hahaaha.. si Ade. Kan sebelum tidur, gue udah naruh sisir, handuk kecil dan semprotan vitamin C dulu di atas bantal. Jadi pas alarm gue bunyi, langsung dong gue nyisir, bersihin muka dulu, terus semprot vitamin C. Abis itu.. selfie deh. Cheese."

Glek. Pingin jitak Mawar nggak rasanya? Kok aku iya ya? hahahahaha.






34 komentar

  1. Balasan
    1. hahahaha.. gemes ya... aku juga suka gemes kalo ngomong ama dia

      Hapus
  2. Udah pny anak blm mawar? Sempet ya bangum tidur dandan ga dirusuhin anak?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Udah ada anak dia..tapi tetep cantik n seksi

      Hapus
  3. cape deh. untung meski gk dandan kata suami aku cantik klo bgn tdr, haha.

    BalasHapus
  4. Mb ade aku bacanya jd keinget kozui slimming suite gegegek

    BalasHapus
    Balasan
    1. Eh..ada beberapa temanku yang pake kozui itu 24 jam loh... aku aja sesak bayanginnya

      Hapus
  5. Niat banget selfienya ya mbak. Sampai disiapkan sebelum tidur. Hihihi...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Niat banget asliii...hahahha...aku sampai bengong pas denger cerita dia

      Hapus
  6. Hahaha, cerita tentang si Mawar selalu bikin ngakak. Ngegemesin tuh ...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ugh...tapi dia baik orangnya. . Banyak sharing tips2 pernikahan

      Hapus
  7. Mawar ini ada beneran mb Ade?? diih...njelei...wkwkwk

    BalasHapus
  8. yaah selfie abis bangun tidur wajah asli tapi kalau di elap dulu pake anduk sama di semprot vitamin c sih itu samasama aja udah dandan belom udah disisir ya rambutnya makin rapih ajadong :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Itu dia... aku aja nyesel ngasitau dia tentang fakta bhw kecantikan sebenernya itu pas baru bangun tidur. Dia jadi sadar maksud temennya itu soalnya

      Hapus
  9. hahaha ada-ada saja kelakuan si mawar
    sama aja bohong kalo kaya gitu selfie baru bangunnya :D

    BalasHapus
  10. Orang kayak Mawar ini menurutku ga pandai bersyukur dengan kelebihannya itu, mbak. Geli bacanya tapi pengen noyorin kepalanya, juga :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wkwkwkwkw... rambutnya nanti berantakan kalo ditoyor

      Hapus
  11. Si mantan bikin ababil mawar. Nggak takut kenapa2 ya sama pasangannya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ini ada behind the scene kenapa dia begitu..nanti aku ceritakan

      Hapus
  12. ada baiknya memang mempercantik dan memperindah diri untuk suami seperti mawar...tapi ga gitu juga caranya ya...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Setujuu... bersyukur itu tidak boleh dengan niat tabaruj ya harusnya

      Hapus
    2. Setujuu... bersyukur itu tidak boleh dengan niat tabaruj ya harusnya

      Hapus
  13. wkwkw segala perangkat untuk bangun tidurnya komplit, ya :D

    BalasHapus
  14. hahaha bangun tidur masih sempet dandan dulu ya, kirain ngelap iler

    BalasHapus
  15. Bangun tidur langsung cantik ini mah :D

    BalasHapus
  16. Deskripsinya duuuh si mawar bahenol hihihi😂

    BalasHapus
  17. hmmm.... mawar..mawar... ck..ck... yg dipikirin cuma body, hi2

    BalasHapus
  18. baru tahu aplikasi cermin di hape, langsung ambil hapeku nich,biar gak ketinggalan dari mawar. Heheeee, jitak aja pala mawar, besok kalau ketemu lagi tanyain ya, pas selfi bangun tidur, suaminya lagi ngapain?

    BalasHapus