UNO dan Permainan Adu Strategi Untuk Anak Sekolah

[Parenting] Apa hubungannya UNO dan permainan adu strategi untuk anak sekolah? Ini tulisan parentingku tentang salah satu permainan kartu yang menurutku sih cukup rekomendasi untuk dimainkan sekeluarga bersama anak-anak.

Sebelumnya, aku ingin bertanya, kenapa kita berusaha keras untuk menyekolahkan anak-anak kita? Yang tidak punya harta, akan berusaha untuk mengumpulkan harta mereka agar anak-anak mereka bisa bersekolah. Yang punya harta, akan berusaha untuk memasukkan anak-anak mereka agar bisa bersekolah di sekolah yang menurut mereka memiliki kualitas pengajaran yang baik. Bener nggak?


Aku sendiri, sebenarnya menyekolahkan anak-anakku selain agar mereka bisa pandai juga agar kelak mereka mendapatkan kehidupan yang bisa lebih baik dariku. Bukan berarti kehidupanku sekarang kurang baik ya.. bukan. Justru, aku bahagia dengan kehidupanku saat ini dan berharap anak-anak kelak bisa mendapatkan kebahagiaan yang lebih baik lagi.

Lebih baik disini berarti pekerjaan yang baik; lingkungan yang baik, pasangan hidup yang baik, keluarga yang baik, anak-anak yang baik, dan tentu saja pemahaman agama yang jauh lebih baik.

Untuk itu, sebenarnya, anak-anak tidak hanya membutuhkan sekolah saja sebenarnya. Tapi lebih dari itu anak-anak membutuhkan pengajaran tentang pengalaman hidup dan sekaligus keterampilan dalam menghadapi keaneka ragaman masyarakat. 

Itu sebabnya selain belajar dan belajar tentang aneka ragam teori seperti yang diajarkan di sekolah-sekolah, jangan lupa ajarkan juga beberapa hal:

  • ajarkan juga anak-anak cara untuk mendapatkan kegembiraan secara gratis; bahwa kegembiraan itu bisa diperoleh dengan cara yang murah, tidak harus mahal,
  • ajarkan cara mengelola emosi dengan ikhlas, 
  • ajarkan cara mengendalikan niat jahat yang muncul di dalam diri mereka, 
  • ajarkan bahwa berbuat baik itu selalu mendatangkan kegembiraan sejati,
  • ajarkan cara memandang sebuah persoalan jangan hanya satu langkah ke depan saja, tapi beberapa langkah ke depan,
  • ajarkan cara berstrategi dalam memenangkan sebuah pertaruhan
  • dan terakhir... ajarkan cara bahwa menang dan kalah dalam kehidupan itu hanya masalah pergantian waktu saja. Jadi, jika menang jangan sombong dan jika kalah jangan terlalu sedih.

Gimana caranya? Lewat game alias permainan.

Biar bagaimana pun, anak-anak tetap anak-anak. Mereka akan lebih mudah mempelajari dan menyerap sesuatu jika disampaikan lewat permainan.
Jika para pembaca sekalian memiliki anak-anak yang berusia 7 tahun ke atas (>/= 7 tahun) maka aku merekomendasikan game UNO.

Ya. UNO. Sudah ada yang pernah melihat game ini?




UNO ini sebenarnya diperuntukkan untuk anak-anak yang berusia di atas 7 tahun. Permainan kartu yang bisa dimainkan minimal 2 orang, maksimal 10 orang.

Cara mainnya mudah sekali. Pertama, kartu dikocok dulu. Setelah itu dibagikan ke semua orang sejumlah ganjil. Misalnya 7 kartu untuk masing-masing orang, atau 5 kartu jika pesertanya banyak. Setelah itu, buat kesepakatan siapa yang akan berjalan lebih dulu. Yang terpilih bisa membuang kartunya duluan. Sisa kartu ditaruh di tengah lingkaran.

Setelah kartu dibuang, maka pemain selanjutnya (bisa diurut berdasarkan arah jarum jam atau berlawanan arah jarum jam; terserah saja, sesuai kesepakatan), harus membuang kartu dengan warna yang sama atau angka yang sama dengan kartu yang dibuang sebelumnya. Jadi, misalnya kartu yang dibuang sebelum dia memperlihatkan kartu warna kuning dengan angka tertera di kartu tersebut 5, maka pemain selanjutnya harus membuang kartu dengan angka 5 juga atau... kartu dengan angka tertera angka selain 5 tapi warna dasar kartunya sama-sama kuning.

Seperti ini:




Gimana jika tidak punya kartu dengan warna kuning atau tertera angka 5? Berarti pemain tersebut harus mencangkul kartu sisa yang ada di tengah lingkaran.

Tapi bisa juga membuang kartu warna kuning tapi dengan angka seperti ini:






Penjelasannya adalah:





kartu ini, berarti pemain selanjutnya dilarang bermain. Jadi, setelah pemain terakhir membuang kartu ini maka pemain selanjutnya dilompati. Tidak boleh bermain. Pemain selanjutnya lagi yang bermain.




kartu ini berarti pemain yang membuat kartu ini berhak untuk menentukan warna apa kartu selanjutnya yang akan dimainkan oleh pemain lain.





kartu ini berarti bahwa pemain selanjutnya gilirannya dipental kembali ke pemain sebelumnya yaitu pemain terakhir yang membuang kartu terakhir. Seterusnya, arah giliran pemain menjadi terbalik. Jika sebelumnya searah jarum jam maka selanjutnya menjadi berlawanan dengan arah jaruh jam.

Bisa juga, kartu yang dibuang adalah kartu warna kuning juga tapi dengan nilai PLUS. Seperti ini:




Jika kartu ini dibuang, berarti pemain selanjutnya harus membuang kartu dengan tanda plus juga. Terserah warna apa. Jika tidak, maka pemain yang tidak memilikinya harus mencangkul kartu yang ditumpuk di tengah lingkaran sebanyak jumlah kartu yang tertera. Jika +2 berarti 2 kartu yang harus diambil.


Nah. Mudah kan?

Jangan anggap remeh loh permainan UNO ini. Karena permainan adu strategi ini amat bermanfaat untuk keterampilan anak-anak dalam memahami banyak hal. Jadi, UNO adalah permainan adu strategi untuk anak sekolah. Tapi bisa juga dimainkan oleh orang dewasa. Seru.

Seperti: kapan saat yang tepat untuk membuang kartu dan menyimpannya/mempertahankannya. Atau kapan saat yang tepat untuk mengatur strategi agar bisa memperoleh kemenangan. Kita bisa bekerja sama dengan orang lain untuk mengalahkan pemenang yang menyebalkan dengan cara buat kode janjian untuk membuang kartu plus misalnya. Karena:






jika 3 orang bekerja sama membuang kartu plus maka orang ke empat tidak akan punya kartu plus juga yang berarti dia harus mencangkul kartu sebanyak 6 kartu. Arh. Ini tinggal selangkah lagi buat mengalahkan musuh bersama tersebut.

Juga beberapa nasehat tidak langsung yang bisa diberikan di tengah-tengah permainan seperti jika kalah jangan menangis. Tapi segera deh berusaha lagi, ubah strategi dan waspada. Jika menang, jangan sombong, karena kondisi bisa saja berbalik dengan cepat (dan bahwa kekalahan itu selamanya memang menyakitkan jendral. huhuhuhu).

Dan semuanya itu, mengajarkan anak bahwa sebuah kegembiraan bisa kita peroleh dengan cara gratis. Yaitu dengan bermain bersama teman-teman atau saudara-saudara mereka. Daripada menyendiri dan sibuk dengan gadget. Bermain bersama teman atau saudara itu bisa menghadirkan tawa yang lepas dan pekikan kegembiraan yang bikin plong. Amat jauh lebih nikmat ketimbang kegembiraan yang kita peroleh ketika bermain game di gadget seorang diri.

Kesimpulannya:

Bagi anak-anak, UNO juga mengajarkan anak untuk mengetahui:

  1. Apa sumber daya yang dia miliki saat ini.
  2. Pentingnya berpikir sebelum bertindak. Karena, jika salah langkah maka akan membawa kekalahan.
  3. Pelajari gerak gerik dan tindak tanduk lawan. Artinya, harus waspada dan jangan lengah. Segala sesuatunya itu, sebenarnya tidak serta merta terjadi begitu saja. Selalu ada pola yang bisa dipelajari jika kita mau fokus mengamatinya.
  4. Tidak pernah ada yang namanya musuh abadi atau sekutu abadi dalam sebuah pertandingan. Jadi, ukuran keberhasilan bukanlah orang lain, tapi diri sendiri.
  5. Sabar jika kalah, dan jangan sombong jika menang. Karena posisi kalah menang itu hanya masalah pergantian waktu saja. 

Gimana? Asyik kan main UNO.

UNO bisa dibeli di Lazada loh (www.lazada.co.id). Coba cari di bagian Mainan Edukasi (http://www.lazada.co.id/beli-mainan-edukasi/).


Seperti ini nih gambarnya:

Jadi... Main UNO yuk, dan Main adu strategi dengan teman sebaya atau keluargamu

11 komentar

  1. Aku sama anak2 seriiiiing main UNO. Tapi ngasalan banget soalnya lupa gimana cara mainnya ahahhahahha. Asal ada warna yang sama, kami buang. Udah gitu2 aja sampe selesai main. :D :D :D

    BalasHapus
  2. mainan uno banyak digandrungi emang mbak..dulu pas kuliah mainan ini ngehits banget :)

    BalasHapus
  3. Pertama kali main UNO pas KKN.. Huahahaa... dan seru banget :D

    BalasHapus
  4. wah seru juga yaa main UNO game begini, sayangnya di kota kecil kami (Kota Santri) belum begitu familiar, beda dengan kota-kota besar yaaah.

    BalasHapus
  5. ooo gitu...aku baru tauuu..pernah uno tapi bukan kartu uno block yang nyusun atas bawaahh

    BalasHapus
  6. Aku ngga pernah main Uno, kalo main kartu biasanya kuartet, cangkulan, trus apa lagi ya, cara mainnya juga lupa2 ingat hehehe

    BalasHapus
  7. Ini mirip sama permainan jaman dulu, sama, terbuat dari berbagai macam gambar juga.. cuma namanya saya lupa..

    BalasHapus
  8. saya juga main uno udah mahasiswa gini juga ,, seruu duh :D .. kalau kalah coretcoretan ,, atau lupa bilang "uno" dan "uno game" kudu dihukum dengan ngambil kartu cangkulan .. haha

    BalasHapus
  9. dulu jaman smp suka main UNO tapi sekarang udah engga :D

    BalasHapus
  10. pas mahasiswa kenal UNO,, ketagihan uy :D

    BalasHapus
  11. Apa mirip dengan kwartet ?, aju jadul banget mbak, malah baru tau ada permainan kek begini

    BalasHapus