Mengapa Samsung Galaxy Note 5 Harus Aku Miliki?

[Lifestyle]: Aku sekeluarga sepertinya adalah Samsung's Family. Hal ini karena kami sekeluarga memakai handphone merek Samsung. Lalu, sekarang Insya Allah SamsungGalaxy Note 5 akan segera diluncurkan di Indonesia setelah pada tanggal 13 Agustus 2015  lalu Samsung memperkenalkan produk terbarunya yaitu Samsung Galaxy Note 5 melalui event Samsung Unpacked 2015 yang diadakan di Lincoln Center, New York City, Amerika Serikat dan dibuka oleh J K Shin selaku President dan Ceo Samsung Electronics.

Berarti, aku harus mulai menabung nih agar bisa memilikinya. Siapa sih yang gak naksir Samsung Note series, yang terbaru lagi.

Ajari Anak Kelola Keuangan Dengan Bijak Sejak Dini

[Lifestyle] Kali ini, aku akan membuat tulisan parenting dengan tema Ajari Anak Kelola Keuangan Dengan Bijak Sejak Dini.

Dulu, waktu baru punya anak satu orang, aku punya pelajaran yang amat berharga terkait dengan keuangan. Jadi, ceritanya tuh suamiku mengajak aku untuk segera menyusul dirinya yang sedang belajar di Australia, segera setelah dokter anak menyatakan bahwa bayi kami aman untuk diajak dalam waktu cukup lama bepergian dengan pesawat terbang. Berhubung aku adalah anak pertama dalam keluarga yang dipastikan akan berada jauh dari lingkungan keluarga, maka ayah dan ibuku membekaliku dengan sedikit uang.

My Blessfull on August

My Blessfull on August alias sebuah keberkahan yang luar biasa aku dapatkan di bulan agustus tahun ini adalah: ketika anak sulungku diwisuda. Alhamdulillah, Masya Allah.

Mungkin bagi orang lain hal ini sepele banget ya. Karena yang namanya sarjana itu di jaman sekarang sudah berjubel jumlahnya. Mau sarjana apa saja ada. Tapi, karena ini adalah anak sulungku, jadi rasanya sesuatu banget gitu. Mungkin karena aku bekerja sebagai ibu rumah tangga full yang tanpa pengasuh jadi mengikuti perkembangan dia secara langsung sejak dia lahir. Suka dukanya langsung teringat kembali. Jadi, ketika dia memberikan undangan untuk menghadiri wisuda sarjananya tuh rasanya... Masya Allah... mengharukan. Langsung terbayang kembali semua kenangan yang kami miliki selama ini.

2PM and Me at TMII

Coba deh tanya aku apa saja lagu-lagu 2PM.
hahahaha.... aku pasti geleng-geleng kepala. Nggak tahu dan jika pun tahu nggak bisa nyanyiinnya deh. Paling ikut manggut-manggut aja deh.

Di rumahku, sebenarnya tidak ada yang khusus nge-fans dengan group boy band 2PM ini. Mungkin anak keduaku yang ABG itu suka karena dia memang doyan dengan berbagai lagu korea (sstt, jika buka handphone dia, maka gambar-judul-icon-tulisannya koreaaaaa semua. Ish... berasa ada di planet lain aku jika iseng pingin ngintip handphonenya. Makanya anakku ini santai saja ngegeletakin handphonenya sembarangan karena dia yakin, ibunya tidak bisa membaca apa yang dia tulis di sana. huff).

Terima Aku Apa Adanya

[Pernikahan] Jaman sekarang, apa sih yang nggak bisa dilakuin? Akhirnya, quotes terima aku apa adanya cuma jadi kiasan basa basi.

Dimulai dari teknologi photoshop hingga the power of make up yang bisa mengubah penampilan seseorang. 
Aku pernah loh mencoba mengubah penampilanku dengan menggunakan camera 360 ketika aplikasi ini baru muncul di awal. Hasilnya seperti ini nih:


Pendidikan Karakter dalam Lomba 17 Agustusan

Ada beberapa jenis lomba yang selalu muncul di acara perayaan 17 Agustusan nyaris di seluruh wilayah Indonesia (nyaris, karena aku nggak tahu apakah di Papua juga mengadakan lomba seperti ini?). Ada lomba lari (sambil membawa) kelereng, makan kerupuk (yang digantung setinggi kepala), lari (sambil membawa) bendera, lomba lari sambil memasukkan benang ke dalam lubang jarum, balap lari pakai karung, lomba memasukkan paku ke dalam botol (dan pakunya diikat dengan benang di belakang punggung), lomba joget, lomba panjat pohon pinang, lomba menghias sepeda, lomba memasukkan belut ke dalam botol, lomba sepak bola dimana pemainnya diharuskan memakai sarung atau daster ibunya, dan lomba lari berkelompok dengan bakiak yang sudah disatukan.

Cowok Ganteng Mengasuh Anak

Apa yang lagi jadi trending topic saat ini (hari ini tepatnya) di Facebook? Yaitu gambar yang memperlihatkan cowok ganteng mengasuh anak.

Ini contohnya:


Lukisan Anak-Anak

Beberapa kali, anak-anakku mengikuti lomba melukis yang diadakan dalam berbagai event. Umumnya, aku mengikut sertakan anak-anak pada lomba melukis/menggambar itu pada event-event gratisan sih. Amat jarang aku mengikut sertakan anak-anakku pada event lomba berbayar.

Mengapa? Karena tujuanku mengikut sertakan anak-anak dalam lomba itu adalah:
1. Agar anak-anak muncul rasa percaya dirinya ketika harus berada di tempat baru dimana mereka terlibat kegiatan di dalamnya.

Memang sih, anak-anak umumnya merasa nyaman jika berada di tempat dimana mereka sudah mengenal situasi-kondisi-orang-orangnya. Rasa nyaman itu akan membuat anak-anak merasa nyaman untuk berkarya dan menghasilkan sesuatu.
Itu pasti.
Tapi...
Hidup kan tidak selalu seperti yang kita harapkan dan rencanakan. Ada kalanya hidup mengharuskan kita untuk beradaptasi dengam suasana baru dan memaksa kita menghadapi hal-hal baru yang belum kita kuasai dan kita kenal sebelumnya.

Dalam suasana seperti itu, di saat bersamaan, kita dituntut untuk cepat beradaptasi sekaligus cepat menghasilkan karya.
Nah loh.
Disitulah kita harus berlatih untuk menghadapi suasana seperti itu.
Dan tempat serta situasi yang tepat untuk melatih itu semua adalah: mengikut-sertakan anak di sebuah perlombaan yang pesertanya tidak dia kenal sebelumnya.

Ikut-ikut lomba yang pesertanya majemuk dan diselenggarakan oleh suatu lembaga untuk masyarakat umum itu ada seninya tersendiri loh.
A. Tidak ada yang kita kenal dan otomatis tidak kita ketahui kemampuannya. Berarti yang harus dipersiapkan selain kelengkapan peralatan untuk ikut lomba adalah rasa percaya pada kemampuan sendiri.
B. Tidak ada tempat yang menjadi langganan  untuk kita duduki agar menghadirkan rasa nyaman. Berarti kita harus menganggap sama semua tempat baru kita. Mau di pojok atau di tengah tidak ada pengaruhnya. Semua tempat sama saja. Yang membedakan adalah hasil karya yang kita hasilkan di tempat itu.

2. Agar anak tahu tidak sombong.
Tahu sendiri kan, pada setiap perlombaan selalu muncul wajah-wajah baru dengan kreasi dan kreatifitas dan ide yang baru. Jika kita tidak pernah melihat itu semua maka kita selamanya hanya merasa bahwa kitalah yang jago di lingkungan kita.

Kita tidak pernah tahu, bahwa di luar jendela kita telah muncul orang baru dengan ide baru dan kreatifitas baru yang lebih jago dari kita. Akibatnya kita tidak pernah belajar untuk mengembangkan kemamouan kita dengan hal-hal yang baru tersebut.

Sombong itu lahir karena perasaan bahwa kitalah yang terhebat dan terjago. Untuk menghindari sifat sombong caranya adalah dengan melihat dunia luar yang terus berubah secara dinamis. Ikut perlimbaan adalah salah satunya.


3. Agar anak mau belajar arti kata Move On.
INGAT. Tujuan ikut lomba itu bukan untuk meraih kemenangan tapi untuk mengikuti proses berusaha menghasilkan yang terbaik dengan segenap kemampuan. Jika ternyata menang dan dapat hadiah, itu adalah bonus. Tapi jika kalah, ini adalah saatnya untuk belajar dari karya peserta lain yang menang. Lalu kita belajar untuk memperbaiki kekurangan kita dan meningkatkan kelebihan kita.

Jadi... tidak mengapa kok kalah. Yang penting itu harus segera semangat lagi jangan sedih berkepanjangan.  Karena ketika kita berdiam diri dan meratapi kesedihan karena kekurangan, orang lain terus belajar meningkatkan kemampuan dirinya. Jadi... ayo deh cepat move on.

Itulah alasan mengapa aku mendukung anak-anakku mengikuti lomba.

Kemarin, liburan weekendku di Hotel Salak, Bogor, aku mendapati ide Hotel Salak untuk mendokumentasikan aneka LUKISAN ANAK-ANAK yang mereka pernah adakan di lomba melukis sebelumnya. Semua hasil lukisan peserta tersebut dibingkai cantik. Hasilnya... seperti lukisan mahal.
Ini nih lukisannya:











Bagus-bagus ya. Aku jadi dapat ide untuk hasil karya anak-anakku nih. 

Cermati: Karena Cinta Saja Tidak Cukup

[Lifestyle: Keuangan] Aku mendapat sebuah email. Isinya, tentang kegalauan seorang ibu yang memiliki 4 orang anak yang masih kecil-kecil (usia 4, 6, 8, 10). Kenapa si ibu ini galau? Karena, suaminya, tiba-tiba saja mengajukan permintaan untuk bisa menikah lagi dengan perempuan lain.

"Gimana ya mbak? Apa yang harus saya lakukan? Anak-anak saya masih kecil-kecil. Saya sebenarnya tidak ingin suami saya menikah lagi. Saya tidak ikhlas. Tapi, jika saya keberatan saya takut suami saya menceraikan saya. Jika saya jadi janda, bagaimana kehidupan saya selanjutnya? Karena, saya selama ini hanya menjadi seorang ibu rumah tangga saja."



Akhirnya, kami email-emailan (dulu waktu belum musim email, mungkin kami sudah surat-suratan ya). 

Ada beberapa hal yang aku minta pada si ibu untuk dilakukan:
1. Jangan buru-buru minta cerai sebelum dia yakin bahwa itu adalah keputusan yang benar dan terbaik (karena Islam, memang membolehkan perceraian tapi itu sebagai pintu darurat saja. Itu sebabnya meski dibolehkan tapi perceraian itu dibenci oleh Allah).

Apa patokan bahwa bercerai adalah keputusan yang terbaik? 
  • yaitu jika suaminya sudah menelantarkan dia dan anak-anak setelah melakukan pernikahan kembali dengan perempuan lain (ketika poligami sudah terjadi)
  • atau ketika suami ternyata tidak dapat berbuat adil dan hal ini tidak dapat diperbaiki oleh suami
  • atau telah terjadi perilaku kekerasan (baik fisik maupun psikis) akibat pernikahan poligami (sering karena suami stress ketika membagi waktu, tanpa sadar dia mulai melakukan kekerasan pada salah satu istrinya)
  • atau suami sudah melalaikan apa yang menjadi kewajiban dia sebagai suami pada istrinya
  • (sebenarnya ada hadits yang mengatakan seorang wanita bisa mengajukan perceraian ketika cinta sudah hilang dalam dirinya; tapi karena ini terlalu subjektif maka yang alasan terakhir ini tidak bisa digunakan sih menurutku. Terlebih karena wanita sering mendahulukan emosi ketimbang logika ketika sedang galau).

Imam Ibnu Qudamah telah menyebutkan kaidah dalam hal ini. Beliau mengatakan,
وجمله الأمر أن المرأة إذا كرهت زوجها لخلقه أو خلقه أو دينه أو كبره أو ضعفه أو نحو ذلك وخشيت أن لا تؤدي حق الله في طاعته جاز لها أن تخالعه بعوض تفتدي به نفسها منه
“Kesimpulan masalah ini, bahwa seorang wanita, jika membenci suaminya karena akhlaknya atau karena fisiknya atau karena agamanya, atau karena usianya yang sudah tua, atau karena dia lemah, atau alasan yang semisalnya, sementara dia khawatir tidak bisa menunaikan hak Allah dalam mentaati sang suami, maka boleh baginya untuk meminta khulu’ (gugat cerai) kepada suaminya dengan memberikan biaya/ganti untuk melepaskan dirinya.” (al-Mughni, 7:323). 
2, Jangan buru-buru minta cerai sebelum yakin bahwa kita punya kemampuan untuk bisa hidup secara mandiri.

Saran kedua ini, penting sekali. P-E-N-T-I-N-G.
Kenapa? Karena, memang sih di persidangan perceraian ada pasal dimana lelaki, harus menafkahi anaknya dari hasil pernikahan sebelumnya hingga anaknya tersebut bisa mandiri. Juga ada ketentuan agar lelaki memberi tunjangan pada mantan istrinya selama beberapa waktu ke depan. Tapiiiii.... percaya deh, itu cuma mentereng di atas kertas saja. Ketika sudah ketok palu, biasanya sih yang namanya urusan duit, sudah susah untuk dipegang.
Apalagi jika gaji lelaki sudah diatur seluruhnya oleh istri barunya... Beuhhhh.
Atau istri barunya ternyata manja-kenes-menal-menul jadi mau minta apa saja rasanya sayang jika tidak diberikan.... Beuhhhh.
Atau istri barunya punya keluarga yang ternyata harus dibiayai juga... Beuuuhhhh.
Atau di pernikahan barunya, keluarga ini harus terpisah jauh tempatnya... Beuhhh.

Pokoknya, say good bye deh sama ketentuan harus ngasih tunjangan.
Nah... jika sudah begitu, jika perempuan yang dicerai tidak punya kemampuan apapun untuk bisa hidup secara mandiri... duh... alamat-alamat deh... bakalan runyam urusan ekonominya. Apalagi jika sudah punya anak-anak. Kecil-kecil lagi anaknya. Makin double runyam.

sumber foto


Jadi... PUNYA KEMAMPUAN UNTUK BISA HIDUP SECARA MANDIRI bagi seorang perempuan itu menurutku sih... WAJIB! Karena Cinta saja tidak cukup memang bagi sepasang suami istri.

(Ish, mbak Ade ini, memangnya semua pernikahan itu pasti bercerai, kok pake ngewajibin segala sih? Loh? Bukan gitu. Kan, usia dan masa depan kita tidak pernah tahu loh. Lagipula, perceraian itu terbagi dua, ada yang cerai hidup ada juga yang cerai mati. Tuh... itu tuh maksudku).

Dalam rangka memandirikan diri sendiri bagi seorang perempuan yang sudah menikah, yang aku maksud disini adalah, tidak harus dalam bentuk harus berkarir di luar rumah. Jadi ibu rumah tangga pun, kita bisa kok mewujudkan langkah untuk bisa mandiri. Yaitu dengan membiasakan diri untuk disiplin menabung.

Aku sendiri, selalu mengusahakan agar bisa menyisihkan uang belanja untuk ditabung. Yaitu dengan cara, aku ikut arisan. Nanti, begitu dapat arisan, uang arisannya aku masukkan deposito deh.

Kenapa harus ikut arisan segala? Karena, kalau mendisiplinkan diri untuk tertib menyisihkan uang atas kemauan sendiri, dan tidak mengambilnya lagi itu susyaaaahhh jenderal!. Sejak ada teknologi ATM, jika kurang duit dikit, aku pasti lari ke ATM. Jadilah aku tidak pernah bisa menabung meski cuma sedikit. Nah... kalau ikut arisan, mau nggak mau aku kan harus setoran tiap bulan. Bisa digetok orang sekelompok arisan jika aku menolak untuk setoran. Nah, setelah dapat, biar duitnya aman aku masukkan ke deposito deh.

Mau tanya lagi nggak kenapa aku masukkan ke deposito dan bukan ke tabungan biasa saja? Ya itu tadi, karena sejak ada teknologi ATM, duit di tabungan biasa pun tidak selamat dari semangat menguras yang berkobar dalam dada.

Kebetulan, sekarang ada website keuangan yang menurutku amat membantu para ibu atau perempuan agar bisa lebih melek untuk urusan Finansial. Tidak perlu panas-panasan dan bermacet-macetan ke bank hanya untuk mendapatkan informasi tentang cara aman menabung. Apalagi sekarang yang namanya bank itu banyak banget. Nggak mungkin rasanya didatangi satu persatu cuma untuk mendapatkan informasi tentang pelayanan jasa mereka. Website ini adalah Cermati.com.  Tagline website cermati sendiri adalah: sumber keuangan yang bisa dipercaya.

Produk-produk yang ditawarkan oleh Cermati memungkinkan kita untuk membuat keputusan finansial yang paling tepat dan cermat untuk situasi finansial Kita.

Berikut produk-produ keuangan yang terdapat di Cermati.com:


sumber foto


Sekarang, jika kalian ingin tahu mengapa aku menabung dan memilih tabungan deposito di bank syariah, disana ada tuh keterangannya. Lengkap lagi tentang deposito syariah dan tabungan syariah. Eh... malah sekarang Bank Syariah juga sudah mengeluarkan kartu kredit loh. Tentu saja kartu kredit syariah.

Aku sendiri, sejak regulasi  dibukanya keran kebijakan pemerintah untuk keberadaan Bank Syariah, aku langsung meninggalkan semua  kegiatan keuangan yang selama ini aku lakukan di bank konvensional. Semua aku pindahkan ke Bank Syariah.

Apa perbedaan antara Tabungan dengan sistem syariah dengan Tabungan umum selama ini (bank konvensional)?

Kelebihan sistem syariah dibandingkan sistem konvensional adalah usaha syariah berdasarkan Syariat Islam yang mengkedepankan rasa keadilan dan transparansi dalam melakukan transaksi/deal dengan nasabah. Dalam hal perbedaan antara Tabungan Syariah dan Tabungan umum, yang paling utama adalah Tabungan (dan juga produk dana lainnya) dalam sistem syariah tidak mengenal bunga (interest) yang tetap seperti bank konvensional, melainkan dikenal dengan istilah bagi hasil (nisbah). Jadi pada saat awal pembukaan rekening dilakukan perjanjian bagi hasil yang tetap antara bank dengan calon nasabah (sumber: cermati).

Jika kalian ingin tahu apa yang disebut dengan nisbah (bagi hasil), silahkan baca di tulisan ini: "Apa yang dimaksud dengan nisbah (bagi hasil)?".
Menabung itu... bukan cuma untuk gaya-gayaan saja kok. Tapi, menabung itu berguna untuk mempersiapkan masa depan. Jika terjadi sesuatu, kita tetap punya tabungan yang setidaknya bisa membuat kita lebih leluasa dalam memikirkan apa langkah selanjutnya. Karena, untuk bisa melangkah dengan penuh percaya diri itu, diperlukan kemampuan keuangan yang bisa cukup untuk menyanggah dan menopang segala rencana yang akan dilakukan. Cermati: karena cinta saja tidak cukup. Harus ada kemampuan untuk bisa mandiri. Makanya jangan terlena dengan nikmatnya jadi ibu rumah tangga lalu lupa bahwa meski sudah jadi ibu rumah tangga yang namanya menabung untuk masa depan itu tetap harus. KUDU. Baik itu  menabung uang, menabung ilmu, dan menabung pahala juga.

Semoga rumah tangga kita semua senantiasa Sakinah, mawaddah Warahmah. Aamiin.

Hari Persahabatan Sedunia

[Lifestye] Hari Persahabatan Sedunia? Kemarin, aku diberitahu oleh seorang teman bahwa ternyata, setiap hari minggu pertama di bulan agustus, dunia internasional merayakan hari persahabatan sedunia.
Tradisi ini dimulai sejak awal tahun 1900-an di Amerika Selatan, khususnya di Paraguay.
Awalnya, ini sebenarnya strategi penjualan kartu produksi Hallmark (Joyce Hall) tahun 1930. Dia memilih tanggal 2 Agustus dengan maksud bahwa ini adalah hari libur di tengah tahun. Maksudnya, jika liburan, mungkin ada baiknya untuk menyapa teman atau sahabat dengan mengirimi mereka kartu ucapan bahwa kita senang memiliki mereka sebagai teman.

Pertanyaan Yang Paling DIbenci

Pagi ini eh siang tepatnya, aku nonton acara Entertainment news di NETTV. Kebetulan, lagi wawancara cepat dengan Rio Dewanto. Itu loh suaminya Atiqah Hasiholan.



Rio Dewanto lagi jalan pulang ke apartemennya (mungkin) ketika dicegat untuk diwawancarai.
"Mas Rio, boleh ditanya-tanya gak nih?"
"Boleh... tapi jangan pertanyaan yang aku gak suka ya."
"Pertanyaan apa yang paling mas Rio benci?"
"Pertanyaan tentang.. hobi."
"Kenapa?"
"Karena bingung mau jawab apa. Harus mikir dulu."

Aku jadi inget anak-anakkku. 
Beberapa waktu lalu, aku juga pernah tuh bertanya ke anakku. Ceritanya sih pingin diajak ngobrol iseng gitu.

"Eh... kita main tanya-tanyaan yuk." Ini sebenarnya taktikku untuk mengetahui how is your day, kid? Tapi, kalau ditanya serius, pasti deh... anakku tuh malah mengunci mulutnya rapat-rapat dan menghindari untuk bercerita tentang segala sesuatu tentang hari-hari mereka.

Jadi, agar anak-anak bisa santai bercerita dan tidak merasa terintimidasi ketika ditanyakan, aku main tebak-tebakan saja dengan mereka. Salah satunya ya... main-tanya-tanyaan.

"Boleh saja main tanya-tanyaan. Tapi jangan ngasi aku pertanyaan yang aku gak suka ya."
"Apa pertanyaan yang kamu gak suka?"

Anakku berpikir sejenak, lalu mereka polos mengatakannya
"Pertanyaan tentang cita-cita."
"Eh.... itu kan pertanyaan gampang. Kenapa gak suka ditanya tentang cita-cita?"
"Karena aku harus mikir dulu, cita-citaku sebenarnya apa ya? Nih... aku mau jadi dokter... dokter anak. Tapi.... itu kan susah. Berarti aku harus punya cita-cita lain selain dokter anak. Nah.. itu yang aku malas mikir."

heheheheh
Ternyata, nggak artis nggak anak-anak sama saja ya kondisinya... tidak suka jika diberikan pertanyaan yang mengharuskan kita untuk berpikir secara serius jawaban yang akan dikatakan.

Kalau kamu, pertanyaan yang paling dibenci apa?


Kreatif dengan Besek

[Lifestyle] Apa itu Kreatif.
Menurutku, kreatif itu salah satunya adalah mengubah sesuatu yang semula bernilai jual murah menjadi sesuatu yang bernilai jual mahal.
Kreatif juga berarti, memanfaatkan sesuatu yang murah menjadi sesuatu yang terlihat mewah.
Sekarang, mari kita KREATIF DENGAN  BESEK.

Seperti ini berikut ini nih.

Pernah lihat besek? Itu loh, kotak yang terbuat dari anyaman bambu, berwarna coklat muda. Beberapa pekan lalu, suamiku dikirimi besek yang berisi lauk pauk tapi kali ini beseknya dikemas dalam kemasan yang keren dan kece badai. Lebih tepatnya: KREATIF.

Batik Ada di Kue Bolu

Beberapa bulan lalu, suamiku mendapat kiriman kue bolu. Tapi, kue bolu kali ini istimewa. Karena, kulitnya bercorak kain batik.
Berhubung sebelum ini aku belum pernah bertemu kue bolu dengan motif batik, jadi aku rada-rada terkagum-kagum gitu deh. Membayangkan sulitnya membuat motif batik ini untuk kulit kue bolu. Secara motif ini pasti dibentuk ketika adonan kue masih lembek setengah cair kan. Eh... iya nggak sih?

Ini nih kue bolu batik yang aku maksud.






Tuh. Cantik kan motif kulit kue bolunya.

Hidup Sehat Kuat Sampai Tua

[Lifestyle] Hari kamis lalu (30/7/2015) aku naik angkot 03 dari SMA 8 Jakarta untuk pulang ke rumah. Dibanding dengan mikrolet yang tempat duduknya lebih lebar dan lebih luas bagian tengahnya, angkot umumnya lebih sempit. Jadi, jika kita duduk berhadapan maka kemungkinan untuk lutut kita bertabrakan dengan lutut orang yang duduk di hadapan kita tetap ada. Untuk menyiasatinya, maka aku sering duduk dengan lutut dimiringkan sedikit (*resiko punya kaki panjang). Itu sebabnya, aku sering begitu masuk angkot, langsung memilih duduk di kursi paling belakang. disana, aku bisa menyenderkan kakiku di bagian belakang mobil. Jadi, kemungkinan untuk bertemu lutut orang lain bisa dihindari (*sekali lagi, semua pilihan pasti ada resikonya. Pilihanku ini resikonya jika mau turun angkot rada sedikit susah memang karena jauh dari pintu keluar).