Bahagia itu Sederhana

Bahagia itu sederhana saja.

Tidak perlu memiliki harta untuk membuat hati merasa bahagia. Aku belajar hal ini dari putri bungsuku. Dia tidak pernah menuntut sesuatu yang tidak terjangkau kemampuan orang tuanya. Pun tidak pernah marah jika suatu hari menghadapi kenyataan bahwa keinginannya tidak terpenuhi. Yang dia inginkan hanya satu: dekat dan merasa nyamana dengan kedua orangtuanya.

Itu sebabnya, setiap kali bepergian, dia tidak pernah menuntut minta dibelikan sesuatu. Cukup selama di perjalanan itu, aku menggenggam tangannya dengan lembut dan mengajaknya berbincang-bincang.

Di rumah, dia tidak pernah menuntut makanan yang terhidang harus yang enak apalagi mewah. Cukup dia dilibatkan dalam proses pembuatan dan apapun hasilnya ada apresiasi positif untuk jerih payahnya tersebut.

Dan ketika PEMILU (pemilihan umum) dan PILPRES diadakan, meski dia belum masuk umurnya untuk bisa punya hak untuk mencoblos tapi dengan ikut masuk ke dalam bilik lalu melihat proses pencoblosan dan berakhir dengan kesempatan bisa merasakan ujung jarinya dicelup dan diwarnai tinta pemilu dia sudah bahagia luar biasa. 

Ah. Bahagia itu sederhana kok.




3 komentar