Dua Sisi Kehidupan Seorang Pengidap Sado Machinist


[Lifestyle] Dua Sisi Kehidupan Seorang Pengidap Sado Masochist berikut ini adalah salah satu file ketika aku mengasuh rubrik Uneg-Uneg di Kafemuslimah.com dulu. File ini tidak pernah aku share sebelumnya karena isinya yang tidak sesuai dengan Visi Misi Kafemuslimah.com, yaitu ditujukan untuk membahas masalah muslimah saja. Setelah aku edit dan menghilangkan identitas korespondenku, sekarang aku tampilkan disini. Tulisan ini masih dalam bentuk jawaban email utuh karena aku ingin memperlihatkan dua sisi yang amat berbeda dari seseorang. File ini aku beri nama:  File Tali Putri. Semoga bermanfaat.  Tulisan ini diikutkan pada 8 Minggu Ngeblog bersama Anging Mammiri, minggu keenam.


ini bentuk close up Tali Putri, si kuning emas yang seperti spagetti. Gambar diambil dari http://www.homezweethome.info/2010/05/parasite-plant.html
Di sepanjang pagar tanaman dari sebuah rumah yang berjarak lima meter dari sekolah SD-ku dahulu, ada sebuah  tanaman yang menurutku sangat cantik. Karena di atas rimbunan  dedaunan hijaunya ada tali-temali tipis berwarna kuning. Pemikiran bocahku melihatnya sebagai sebuah keunikan tersendiri. Pohon itu tampak seperti terjebak oleh sebuah jaring nelayan, atau seperti sebuah benang kusut yang telah ditaruh oleh seekor kucing nakal yang buru-buru lari karena nenek akhirnya menyadari bahwa sebuah benangnya telah hilang. Hmm…diam-diam, keterpanaanku pada si Tali Putri (nama tanaman itu) membuatku memungut beberapa rangkaian temalinya untuk dibawa pulang. Kuletakkan pada bonsai ibu di halaman rumah. Disebar memanjang. Menurutku, pohon bonsai ibu jadi terlihat cantik. Seperti taburan lampu-lampu yang dipasang di sebuah pohon yang ada di tengah jalan raya Sudirman (jalan raya yang terletak di pusat kota Jakarta).

Setiap hari aku selalu berusaha untuk memindahkan Tali Putri tersebut dari pohon orang lain ke pepohonan ibuku dengan sebuah harapan bahwa suatu hari nanti jika aku mau melihat si Tali Putri, aku tidak perlu jauh-jauh melihatnya di rumah orang lain. Tapi setiap pagi pula tanaman tersebut hilang dibuang orang. Tentu saja aku sedih, dan lebih sedih lagi setelah tahu bahwa yang membuangnya adalah ayahku sendiri (orang yang paling aku cintai. Hiks. Gimana bisa protes coba?).

“Itu sengaja Ade tanam biar pohon kita bisa terlihat lebih bagus Ayah, kenapa dibuang ?”
Akhirnya aku protes juga. Upayaku untuk memindahkan Tali Putri itu kurasakan amat susah. Protes adalah upaya terakhir untuk meminta orang lain setidaknya menghargai apa yang telah kita lakukan selama ini.

“Itu benalu…harus dibuang. Benalu itu merugikan.”
Ayah menjelaskan sambil tangannya sibuk mencabut Tali Putri yang sudah kusebar di atas permukaan Bonsai.

“Siapa bilang dia merugikan? Dia bisa menambah kecantikan pohon kok. Daripada warnanya hijau terus, kan bosen. Lihat deh, sekarang ada warna kuningnya.” Ayah hanya tersenyum, tidak memberi jawaban. Sebaliknya, ayah meneruskan pekerjaan rutinnya berkebun dengan mencabut setiap rumput jengki yang muncul di tengah hamparan rumput di halaman rumah kami. Aku mulai cemberut, makin cemberut, dan akhirnya menangis (ya ya ya, aku waktu kecil dulu memang senang bermanja-manja pada ayahku dulu, jadi, jika keinginanku tidak terpenuhi aku bisa serta merta menangis merengek di hadapan beliau). Ayah pun langsung menghentikan kegiatannya dan memelukku erat. Tangannya juga langsung mengelus-elus punggungku, penuh dengan rasa sayang.

"Sstt.... stttt..... kenapa anak ayah jadi menangis gini? Dengar ya sayang, secantik apapun bentuk benalu, dia tetap harus dihilangkan karena hampir bisa dipastikan keberadaannya akan merugikan induk semang. Induk semang itu maksudnya pohon yang ditumpanginya. Kamu gak kasihan dengan pohon ibumu yang sudah lebih dulu ada di halaman rumah kita, sudah dipelihara dengan baik tapi akhirnya rusak karena kamu maksa pingin Tali Putri itu tumbuh subur di atasnya, cuma karena biar bisa terlihat cantik? Nggak mau kan pohon ibumu mati karena dibelit benalu? Nah... itu juga sebabnya ayah hampir setiap hari suka mencabut rumput jengki di halaman kita. Karena rumput jengki itu juga benalu. Sudah, jangan menangis. Tidak pernah ada toleransi untuk yang namanya benalu."

Assalammu’alaikum wr wb
(-nama korensponde dihilangkah-) yang dirahmati Allah SWT.
Terima kasih karena kamu akhirnya menerima tawaranku untuk melanjutkan diskusi melalui mail japri di emailku ini.
Kemarin aku  diskusi dengan temanku tentang keberadaan orang China di Indonesia. Temanku berkata, bahwa berdasarkan data statistik, di Indonesia keberadaan mereka berkisar 7% dari jumlah penduduk keseluruhan. Meskipun  minoritas,  pada zaman pemerintahan orde baru, mereka menjadi anak emas pemerintah sehingga banyak fasilitas yang akhirnya mereka peroleh sehingga posisi minoritas mereka tidak pernah membuat mereka terkucilkan. Ditambah dengan etos kerja orang China yang memang keras dan ulet, orang-orang China akhirnya memang berhasil membuat pondasi kuat untuk berdiam di negara kita dan  menjadi salah satu suku yang patut diperhitungkan. Kondisi ini membuat orang-orang kebanyakan yang merasa sudah maksimal bersaing merasa cemburu. Sayangnya cemburu ini berkembang luas hingga menimbulkan prasangka negatif bahwa semua orang China itu buruk dan……..benalu masyarakat.
Hmm….Benalu. Aku jadi ingat perkataan ayah sewaktu aku kecil dulu. Bahwa secantik apapun bentuk benalu, dia tetap harus dihilangkan karena hampir bisa dipastikan keberadaannya akan merugikan induk semang. Betulkah orang-orang China itu menduduki posisi sebagai benalu dalam masyarakat ? Mungkin…ada beberapa orang yang brengsek, yang menjadi lintah dalam masyarakat, yang penampilannya selalu digambarkan dalam sebuah kartun tetap asyik memelintir kumis menghitung uang meski di depannya ada banyak orang kelaparan. Tapi kalau kita mau jujur dan objektif, ada banyak juga kok orang China yang hidupnya susah, miskin, selalu tertimpa sial, bahkan tidak lebih beruntung dari mereka yang selalu gagal. Tapi sangat sedikit yang mau melihat sisi lain dari orang-orang China itu. Kecemburuan pada orang-orang China, membuat  orang-orang China mengalami kesulitan untuk diterima dalam masyarakat dan dianggap punya kedudukan sama dengan anggota masyarakat yang lain. Yang lebih parah lagi adalah, adanya anggapan bahwa semua orang yang berkulit putih dan bermata sipit itu adalah orang China yang langsung dipastikan sebagai musuh masyarakat. Padahal mereka sendiri tidak tahu apakah mereka keturunan China atau bukan. Hmm….Kasihan mereka yang dianugrahi oleh Allah bentuk fisik seperti itu. Mereka memperolehnya dari lahir bukan atas permintaan mereka (dan aku yakin, jika boleh memesan tentu mereka tidak menghendaki bentuk fisik seperti itu), tapi ternyata keberadaan fisik yang berbeda itu membuat mereka harus mengalami proses adaptasi tersendiri. Itu sebabnya aku tidak suka dengan tindakan rasis siapapun pada seseorang atau sekelompok orang. 

Hmm…. Kita kembali ke masalah kamu yah.
Ada kondisi yang dialami oleh manusia yang tidak bisa ditolaknya dan harus disandangnya sampai dia mati, tapi ada juga kondisi yang diperolehnya sejak kecil tapi bisa diubah. 
Kondisi pertama itu misalnya, memiliki ciri fisik warna kulit tertentu, bentuk mata tertentu, dan segala sesuatu yang bersifat menetap dan menyatu dengan fisik manusia itu sendiri. Sedangkan  kondisi kedua adalah segala sesuatu yang sifatnya bisa diubah melalui proses belajar. Seperti sikap, cara pandang dan cara berpikir, perangai dan kepribadian, dll, termasuk disini adalah kecenderungan perilaku seksual seseorang dan semua kecenderungan perilaku menyimpang lainnya. Disinilah perbedaan pemberontakan yang dilakukan oleh orang-orang yang diperlakukan diskriminatif oleh masyarakat. Seperti ceritaku di atas, aku insya Allah akan bela dengan sungguh-sungguh mereka yang diperlakukan diskriminatif hanya karena keberadaan fisik yang tidak bisa diubah lagi. Tapi sebaliknya aku insya Allah tidak jemu untuk mengajak orang-orang yang juga diperlakukan diskriminatif karena kondisi kedua agar mau berubah sesuai dengan syarat yang telah ditentukan oleh Al Quran dan Hadits (jadi kelainan perilaku gangguan seksual dan perilaku menyimpang lainnya termasuk di dalamnya). 

Semua itu karena Al Quran telah mengatakan bahwa semua manusia itu sama di hadapan Allah. Apakah dia putih-hitam-kuning-merah, atau cantik-jelek-tampan-biasa aja, tinggi atau pendek, gemuk atau kurus, kaya atau miskin, sipit atau tidak sipit …tidak ada perbedaan perlakuan di antara mereka di hadapan Tuhan. Yang membedakan  manusia satu dengan yang lainnya itu hanyalah tingkat ketakwaannya.

Berbicara tentang ketakwaan, berarti berbicara tentang perilaku, tindakan, kecenderungan dan segala sesuatu yang bisa diubah melalui proses belajar, bahkan meski si individu itu merasa mengalami hal tersebut sejak dia masih sangat kecil sekalipun. Atau meski si individu itu merasa bahwa dia tidak merugikan siapapun sebagai kelompok minoritas di tengah mayoritas. Atau meski si individu itu merasa bahwa kehadirannya justru akan menambah variasi nuansa berbeda di tengah keseragaman yang terlihat monoton. Sudah selayaknya, atas nama membuktikan ke-Takwa-an kepada Allah yang diakuinya, seharusnya dia mau mengubah semua kesalahannya dengan segera (itulah esensi dari Rukun Iman yang harus dipatuhi oleh semua Ummat Islam). Dalam hal ini, termasuk kelainan gangguan seksual yang kamu miliki saat ini. Sado Masochist itu  bisa kok disembuhkan. Cobalah datang ke dokter. Dan konsultasikan dengan dokter apa kesulitanmu dan apa yang kamu inginkan. Aku tidak percaya jika kelainan SM-mu itu tidak bisa disembuhkan.

Ada beberapa alasan kenapa Sado Masochist  harus disembuhkan:

1. Kasihan istrimu nanti.

Bisa jadi, kesenanganmu melihat perempuan merintih kesakitan karena kamu siksa itu, memang akan membangkitkan gairah seksualmu hingga kamu kelak akan menyenangkan hati istrimu sekuat tenaga dan sepenuh usaha. Baik memberikan kesenangan fisik maupun materi. Tapi, jangan lupa. Semua kesenangan seksual yang kamu miliki itu adalah salah satu dorongan dari hawa nafsu. Padahal, nafsu itu memiliki sifat seperti anak kecil. Dimana jika dituruti kehendaknya maka dia akan terus menerus meminta yang lebih hebat lagi, yang lebih besar lagi, dan seterusnya hingga akhirnya, baik istrimu maupun dirimu tidak dapat memberikannya karena sudah tidak berdaya lagi. Alias: kalian berdua bisa celaka sendiri.

2. Kehidupanmu berkeluarga pun akan terancam terhenti.

Ketika istrimu mengandung kelak, maka dia diberi amanah untuk memperlakukan calon janinnya dengan sebaik mungkin. Lalu apa yang akan terjadi ketika kamu sedang dipengaruhi oleh dorongan keinginan untuk melakukan SM pada istrimu? Aku punya saudara yang keguguran karena menerima kekerasan fisik dari suaminya. Artinya: kamu menyiksa dua orang sekaligus kelak, yaitu istri dan anakmu sendiri.

3. Selamanya, kamu akan hidup dengan dihantui rasa bersalah pada istrimu.

Janjimu untuk memberikan yang terbaik untuk menyenangkan istrimu kelak itu saja sudah merupakan bentuk dari rasa bersalahmu saat ini. Jika kamu berbuat baik hanya karena alasan untuk menebus kesalahanmu pada istrimu, lalu kapan kamu berbuat baik semata karena Ikhlas kepada Allah? Memangnya kamu tidak mau menabung kebaikan untuk bekal setelah mati nanti?

4. Kamu tidak capek menampilkan dua sisi yang berbeda secara terus menerus pada semua orang?

Di depan orang banyak kamu menganjurkan untuk berbuat baik, untuk melakukan kebajikan, menolong si lemah, membantu yang tidak berpunya, tapi di rumah, kamu menyiksa istrimu, menakuti anak-anakmu. Ketidak kompakan penampilan dan dualisme kepribadian yang kamu tampilkan itu, kelak akan membuatmu bingung sendiri, yang mana dirimu yang sebenarnya. Di satu sisi kamu berusaha melaksanakan nilai-nilai kebaikan, tapi di sisi lain kamu dengan penuh kesadaran melanggarnya sendiri. Kasihanilah dirimu sendiri. Dan saya tidak akan berbicara tentang bagaimana nilai dirimu di hadapan Allah nanti, karena saya paham dengan kapasitasmu yang "paham" ilmu agama, maka kamu sudah tahu bahwa kelak kamu sendirilah yang akan mempertanggung-jawabkan semua perbuatanmu saat ini di muka bumi.

5. Suatu saat nanti, karena kamu berdiam di negara hukum, bisa jadi kelainanmu ini akan membawamu harus berurusan dengan Hukum.

Jika sudah begitu, kamu akan kehilangan segalanya, masa depan-istri-anak-anak-kerabat-teman.  
Ini adalah tali putri yang akhirnya menguasai seluruh kehidupan  pohon yang ditumpanginya sehingga pohon ini pun mati. Jika sudah begini, tidak ada lagi keindahan dari warna keemasan si tali putri. Gambar diambil dari http://semi-yanto.blogspot.co.id/2011/12/tanaman-tali-putri.html

Nah….masih ingat cerita di awal surat ini tentang si Tali Putri yang menurutku cantik tapi selalu dibuang ayahku karena dianggap benalu? Yup…. Allah menciptakan tanaman yang merugikan di tengah banyak tanaman yang bermanfaat dan berguna untuk memberi pelajaran pada manusia, bahwa secantik apapun penampilannya, seindah apapun keberadaannya, semenyenangkan bagaimanapun sesuatu yang kita kerjakan, tapi sesuatu yang terlarang itu tetap tidak boleh dilakukan dan dikembang-biakkan. Semua larangan harus ditinggalkan dan nilai ibadah akan kamu peroleh jika kamu meninggalkan semua larangan itu semata sebagai bentuk ketakwaanmu kepada Allah SWT.
Sudah ya. Jika masih ada yang ingin didiskusikan, mari bicara baik-baik saja disini.
Semoga tulisanku ini bermanfaat.
Semoga pertemanan kita bisa membimbing kita agar selalu semakin lebih baik di hari-hari yang akan datang yah.

Wassalammu’alaikum wr wb
Ade Anita
Eh iya, maaf jika balasan emailku jadi buanyaaaaakk banget kayak gini. Aku memang punya hobi menulis. Hehehe….satu lagi, tebakan kamu tentang umurku juga salah salah. Ayo coba tebak lagi.
====================
Keterangan:
- Sado Masochist : gangguan seksual dimana individu yang memilikinya, amat menikmati melakukan penyiksaan (pukul, cambuk, gigit, tendang, dll) pada pasangan seksualnya.
- Email ini aku temukan dalam file lamaku, tertanggal bulan Januari 2002.
“Postingan ini disertakan dalam#8MingguNgeblog Anging Mammiri”

12 komentar

  1. mie-miean itu dulu aku nyebutnya.
    naudzubillahimindzalik... mengerikan sekali perilaku SM ya

    BalasHapus
  2. ngeri banget, takuuutttt....

    BalasHapus
    Balasan
    1. insya Allah pasangan kita kan tidak seperti itu.. alhamdulillah. Semoga nanti anak cucu kita juga tidak ya

      Hapus
  3. Benalu...,
    mungkin ada usaha yang kreatif agar benalu bisa menjadi hal2 yang positif, itulah kenapa Tuhan menciptakan akal agar menjadi instumen yang bisa mengubah hal2 yang dianggap jelek menjadi baik, lalu qalbu bersyukur. Namun beda dengan istilah Iblis, itulah istilah yang memang sudah dijelaskan bahwa kesombongannya telah membuat dia jatuh dari kemuliaan menjadi terhina karena tidak bertakwa.

    Lantas mengenai orang cina, memang tidak semua dengan gaya kartun yang digambarkan, toh ada juga tokoh2 kartun atau film2 serial dengan perjuangan yang benar2 sejati. Belum lagi pepatah2 dari cina penuh pelajaran, dan Rasulullah pernah berkata kejarlah ilmu sampai ke negeri cina. Dan ingatkah kisah Soe Hok Gie?, tentang catatan demonstrannya?. pemikiran2nya?. dan ternyata kisahnya sudah diangkat menjadi layar lebar yang dibintangi oleh Nicolas Saputra...,

    nafsu diciptakan juga adalah instrument tapi bukan tujuan, benar kalau dikatakan kalau menuruti sepenuhnya nafsu bakalan minta lebih, maka jalan terbaik digunakan sesuai syariat. contaohnya dalam hal makan, makan dengan tidak berlebihan itu adalah yang baik, namun berlebihan bisa celaka. Juga nafsu syahwat, kalau dilakukan dengan cara2 yang tidak islami maka timbullah hal2 yang hanya menenggalamkan manusia dari kemuliaan, agama sudah sangat adil dengan adanya konsep pernikahan. namun pernikahan bukanlah perkara yang mudah langsung bilang iya, tapi ada ilmu atau pengetahun yang benar tentang pernikahan itu..

    Oiya, tali putri bagus juga sebagai gambaran perilaku ini.., :), ternyata jelek tali putrinya jika sudah menguasai pohon, hehehe

    Orang2 yang sudah menikah itu dilazimkan atau ditakdirkan saling menyayangi, bukan menyakiti seperti pengidap Sado Machinist. Dan karena ini sudah masuk kategori penyakit, maka setiap penyakit wajib disembuhkan, dan karena penyakit ini adalah psikis atau kejiwaaan, maka tentunya si pengidap wajib berjuang dari dalam dirinya agar keluar dari hal ini..,
    Mungkin saja latar belakang atau kehidupan masa lalu orang ini sehingga penyakit ini ada..., mmhh...sado machinist...sadis ya?.

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya, begitu ada tantangan menceritakan dua sisi, aku langsung buka2 lagi file2 korespondensiku.. dulu aku hobbi surat menyurat dengan banyak orang, dan ketemu dengan file tali putri. ya begini ini model surat menyuratku, sama sekali tidak formal tapi malah beleber cerita macam2

      Hapus
  4. Duh ya ampun. Na'udzu billah. Yang begini ini kan ketahuan setelah nikah. Alhamdulillah tidak mengalami yang seperti ini. Duh, kasihan istrinya ya .... Mudah2an dia sudah berubah. Eh, ada e-mailnya lagi kah mbak yang menceritakan sudh berubah atau tidak?

    BalasHapus
    Balasan
    1. sebenarnya keliatan sih sejak sebelum nikah. Jika dia suka kasar atau galak atau ringan tangan meski gak berat, itu sebenarnya patut dicurigai

      Hapus
  5. Semoga ALAH melindungi kita semua dari tindakan keji dan mungkar.. Aamin Ya RABB.

    Tali putri itu benalu ya? ho.. ho.. pantas saja disebar di tetehan [tanaman pagar] ternyata untuk mengendalikan pertumbuhan tetehan., Karena tetehan itu cepat tumbuh dan susyeh dimatiin. udah, dibabat, eh tumbuh lagi tuh.. mau dicabut akarnya malah merusak tanaman yg tumbuh di sekitanya >_< untungnya tetehannya masih kecil.
    wew, aku malah mbelain si tali putri untuk kasus tetehan ^_^ [sisi dualisme dalam diriku]

    BalasHapus
    Balasan
    1. xixixi... udah tulis aja Yun buat postingan dua sisimu

      Hapus
  6. Na'udzu billahi min dzalik. Semoga terhindar dari hal-hal yang demikian. Ngeri ya mendengarnya. Tapi semoga orang-orang yang mempunyai kelaiana tadi bisa terlepas dari masalahnya, dan bisa menjalani kehidupan yang ebih baik lagi, aamiin...

    BalasHapus
  7. Kesan bahwa menganggap etnis lain dianggap benalu bagi masyarakat adalah sebuah stereotip (pemikiran positif atau negatif terhadap kelompok atau etnis tertentu) seperti cina dianggap pekerja keras, dan cenderung individualis, dan orang pribumi dianggap dianggap pemalas dan suka menghabiskan waktu dengan kumpul-kumpul. Ada sisi positif dari stereotip yaitu saling melengkapi kekurangan masing2. Tapi yang cenderung terjadi adalah saling menghina satu sama lain yang berakibat pada saling permusuhan.. Solusi terbaiknya adalah dengan menciptakan perpaduan antar budaya dan saling komunikasi yang intens satu sama lain. Selain itu perlu kebijakan yang sifatnya struktural dan adil agar masyarakat kita lebih saling menghargai seperti mengurangi pengangguran, dan kemiskinan.
    Masalah seperti sadomasokis, yaitu menyiksa lawan jenis supaya mendapatkan kenikmatan seksual, memang perlu tindakan klinis yang mendalam seperti dalam ilmu psikoanalisis.. Karena bisa jadi karena faktor2 alam bawah sadar yang dialami semasa kecil dari pelaku tsb.

    BalasHapus