10 Tukang Jualan Yang Mulai Jarang Bisa Ditemui Di Jakarta

[Lifestyle] Beberapa hari yang lalu, aku bikin tulisan tentang 10 pekerjaan yang amat membantu pekerjaan ibu rumah tangga seperti aku (catatan: sengaja gak masukin tenaga pembantu rumah tangga karena aku memang tidak menggunakan bantuan tenaga pembantu rumah tangga di keseharianku). Nah, gara-gara tulisan 10 pekerjaan yang membantu pekerjaan ibu rumah tanggaku ini, ada teman yang mulai merasa kehilangan beberapa tukang yang aku sebut di tulisanku itu dan bahkan baru tahu ada pekerjaan itu.




Waaahh... kemenong aja? Dulu, waktu aku kecil, sebenarnya tukang-tukang itu banyak banget lewat di depan rumah dengan aneka jualan mereka. Tapi, perlahan, seiring dengan perkembangan zaman ada beberapa pekerjaan yang mulai tergusur sepertinya. Baik itu karena barang yang didagangkan perlahan sudah tidak atau amat jarang dipakai oleh orang, bisa juga karena ketersediaannya sudah amat banyak jadi orang mulai jarang manggil mereka. Ya, daripada gak ada yang manggil lagi, mending ganti profesi kan.

Catatan ini aku buat, agar anak-anakku tahu bahwa dulu, syahdan, pernah lewat di depan rumah mereka bidang-bidang pekerjaan berikut ini.

Inilah dia 10 Pekerjaan yang nyaris punah (sudah jarang ditemui) di Jakarta versi Ade Anita:

1. Tukang Abu Gosok. Sekarang, judulnya aja  tukang abu gosok, tapi jika kita ingin membeli abu gosok mereka jarang yang bawa abu gosok. Mereka lebih ke arah tukang beli barang bekas seperti koran bekas, aki bekas, besi bekas, barang bekas, dan sebagainya. Nanti kalau butuh, mereka akan mengambil barang-barang bekas yang kita kumpulkan. menyortirnya lalu nanti menafsir harganya. JIka kita setuju dengan harga penawaran mereka untuk membeli semua barang-barang bekas yang kita kumpulkan itu, maka barang-barang bekas itu akan diambil dan kita dapat duit pengganti.

Terus, gimana kalau mau beli abu gosok? Ya harus ke pasar! Mereka udah gak jual abu gosok lagi sekarang.


(foto diambil dari http://www.ceriwis.com/lounge/1021087-10-tukang-keliling-yg-eksistensinya-mulai-memudar-di-era-globalisasi-saat-ini.html)

2. Tukang jagung Grontol. Jiyaaahhh... ini masakan tradisional yang aku sukaaaaaaaaaaa banget. Bahkan, menurutku ini jauh lebih enak ketimbang jagung manis yang di mall-mall itu (jagung kukus yang dikudap setelah dia ditaburi keju, diberi susu kental manis). Penampakannya amat sederhana, jagung diberi taburan kelapa parut, lalu ditaburi gula pasir. Rasanya.... Yummyyy.

(foto diambil dari http://bagoez.mywapblog.com/grontol-gurih-dan-nikmat.xhtml)

Sayangnya tukang jagung sekarang cuma lewat sekali aja, pagi doang. Dia kalah saing dengan jagung manis yang di mall-mall. Padahal menurutku sih lebih enak yang ini. 

3. Tukang Binatu Keliling. MOdalnya cuma baca ember, sikat baju dan pewarna pakaian. Buat apa peralatan mereka itu? Fungsinya, jika ada pakaian yang kena noda dan noda itu tidak mau hilang meski sudah dicuci dan diberi sabun yang katanya bisa menghilangkan noda bandel sekalipun. Nah, nanti pakaian itu akan diwarnai sesuai dengan warna si noda bandel itu. Jadi, misalnya bajunya warna putih, kena noda warna merah, ya udah sekalian deh bajunya diganti jadi warna merah semua. Nah, nodanya gak terlihat lagi kan? Kan sudah berubah jadi warna noda semua... heheheh, clever idea, isn't it?

gambar diambil dari sini 
Nah, sejak ada jasa tukang gosok dan setrika kiloan, dimana kita tinggal ngarungin (masukin ke dalam karung atau kantong besar) cucian kita terus si tukang cuci/setrika kiloan datang ke rumah buat ambil buntelan pakaian kita, ditimbang pake kiloan mereka terus membawa pergi buntelan cucian kita maka tukang binatu keliling ini pun mulai menghilang. Dulu sesekali dia lewat dan ada yang memakai jasanya untuk bersihin karpet, tapi sejak ada laundry karpet ya kalah saing juga akhirnya.

4. Tukang kasur kapuk.
Siapa yang di rumahnya masih memakai kasur dari kapuk? Sepertinya, sekarang lebih banyak yang memakai kasur spring bed deh. Dan seiring dengan berkembangnya pemakaian kasur spring bed pun maka tukang kasur kapuk pun jarang terlihat.


(foto diambil dari http://www.ceriwis.com/lounge/1021087-10-tukang-keliling-yg-eksistensinya-mulai-memudar-di-era-globalisasi-saat-ini.html)

5. Tukang Minyak tanah. 
terakhir aku melihatnya ketika peralihan dari kompor minyak tanah ke kompor gas dengan menggunakan tabung gas 3 kilogram di jaman pemerintahan wakil presiden Yusuf Kalla (presidennya Susilo Bambang Yudhoyono). Nah, sejak konversi dari minyak tanah ke gas maka tukang minyak tanah pun mulai menghilang.


gambar dari sini 


6. Tukang Poles keramik keliling.
Saking susahnya, aku sendiri sekarang sudah sulit mencari foto mereka atau bertemu mereka. Ini tukang waktu aku masih kecil sering aku lihat keliling kampung dengan membawa ember, kuas, cairan pelicin keramik, dan pemutih keramik.  Nah, nanti jika kita ingin menyewa jasa mereka maka mereka akan menghitung luas lantai dan memberi taksiran harga. Lalu mulailah lantai keramik kita mereka bersihkan. Nanti jika sudah selesai lantai jadi licin, berkilat dan bening. Duh. Hati-hati terpeleset.
gambar di ambil dari sini

7. Tukang rujak Bebeg
Siapa yang pernah merasakan rugak Bebeg? Ini adalah rujak yang terdiri dari aneka buah mentah seperti pala, jambu, bangkoang, ubi jalar, kedondong yang diiris lalu ditumbuk jadi satu semuanya. Jika mau pedas akan diberi cabe. Semuanya mentah dan hancur-hancur kering gitu. Enak. Dikudap di atas mangkuk kecil sebesar telapak tangan yang terbuat dari daun pisang yang dilipat. Dalam perkembangannya, sekarang daun pisang sudah diganti jadi plastik.

gambar diambil dari sini

8. Tukang es goyang. Ini tukang yang sudah aku temui sejak jaman aku masih kecil (di bangku TK). Gerobaknya unik, dan si tukang harus selalu menggoyang gerobaknya naik turun agar esnya tidak mencair. Gak ngerti kenapa harus gitu. Bentuk esnya lurus biasa, ada stik untuk memegang esnya. Esnya ada tiga pilihan: es kacang hijau atau es kacang merah atau es kacang hitam.


gambar diambil dari sini 

gambar diambil dari sini 


9. TUkang Balon Gas. 
Nah ini dia. Tahu gak, setiap tahun, setiap hari raya, maka benda yang biasanya selalu dibeli itu ya balon gas setelah selesai shalat Ied. Senang saja melihat balon-balon gas tersebut. Tapi, sekarang tukang balon gasnya sudah gak pake balon gas dari karet yang ditiup hingga melar lagi. Tapi mereka sekarang menjual balon plastik dengan aneka bentuk dan warna warni.

Jadi, kalau mau nyanyi Balonku ada lima-rupa rupa warnanya-hijau kuning kelabu merah muda dan biru-meletus balon hijau-DOOR- hatiku sangat kacau-balonku tinggal empat-kupegang erat-erat, sepertinya sudah mulai susah deh. Karena sekarang bentuk balon udah besar-besar dan warna warni dan beli satu aja mahal ngapain beli lima?

gambar diambil dari sini

sekarang, balonnya kayak gini nih:

ini foto waktu shalat ied di masjid al azhar kebayoran baru


10. Tukang Patri. 
Yaitu tukang yang bisa nambal panci yang bolong dengan menggunakan timah dan alunimium yang ditempel di atas lubang di panci lali direkatkan dengan cara dibakar.

Sayangnya nih, mulai susah dicari. Kenapa? Tanya punya tanya ternyata karena sekarang orang lebih suka beli panci baru aja karena sekarang panci-panci buatan CHina harganya murah-murah banget. Bahkan ada panci ukuran kecil yang harganya cuma Rp10.000!!! Emang sih gak awet, paling dua tahun bolong tapi kan bisa beli lagi dengan harga semurah itu? Akhirnya, tukang patri pun tersingkir.

gambar diambil dari sini

Yup. Sudah sepuluh ya. Sampai bertemu di tulisan serba serbi pilihan ade anita yang lain. Chao.


12 komentar

  1. tukang skoteng sama ronde jahe juga udah jarang T__T

    BalasHapus
    Balasan
    1. di tempatku masih lewat tiap malam tukang sekotengnya, lengkap dengan rondenya. dagangnya juga maish pake lampu sentir dan sepajang jualan dia ngetok2 mangkok pake sendoknya...

      Hapus
  2. es goyang itu namanya di tempatku es tusuk, rasanya enakkk banget, sering lewat depan rumahku pas jaman SD tapi sekarang sudah gak ada lagi yang lewat digantiin sama es tongtong, es krim walls, sama es krim yang bikin batuk2 i2, hahahaha :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya, di daerahku juga udah mulai langka.. sesekali dia lewat di depan sd tapi karena kalah saing sama ice cream campina yang 1000 dapat 1 cup, dia gak pernah jualan lagi.. akhirnya ya punah deh dari daerahku

      Hapus
  3. Tukang es petak hehehe... itu es adanya waktu saya kecil. Beda dengan es goyang. ^_^

    BalasHapus
    Balasan
    1. eh petak? gerobaknya digoyang-goyang gak?

      Hapus
    2. bukannya kalo es yang petak i2 pembungkusx pke pembungkus kado yagh, krn penamaan tiap derah kayaknya beda2 yagh mbak???

      Hapus
    3. ooo... kayaknya es petak itu es lilin mungkin ya kalo di sunda dan es kue mungkin kalo di jakarta... nah, yang ini tuh gak pake bungkus jadi mirip ice cream stick gitu

      Hapus
  4. Baca tulisan ini berasa lagi nostalgia yak :D

    BalasHapus
  5. Tukang bilik yg udh gk ada sm skali.. bilik ny bentuk silinder panjang, yg jual ny d dlm ny kl jalan teriak.. biliiiiiiiiiiikkkk

    BalasHapus
  6. Nah, ES goyang ini nih, yang selalu bikin gue kangen :(

    BalasHapus
  7. Nah lg nyari abu gosok nih dimana yaa🤩

    BalasHapus