Sebuah Pintu

Sebuah Pintu
by Ade Anita on Friday, 12 November 2010 at 16:20
SEPERTI PUZZLE, SAAT BINTANG JATUH… CINTA, SETITIK KABUT BERMAKNA CINTA, SANG BINTANG, JAUH DEKAT CINTA, KETIKA CINTA BELUM SAATNYA, KUE BULAN AGNI, KETIKA CINTA KEMBALI, HONEY AND BEE, TITIAN CINTA, DAN ADAKAH CINTA DI SANA ?... 10 NASKAH TERSEBUT MASUK DALAM 10 NASKAH YANG MEMBERI SAINGAN YANG SANGAT KETAT, KARENA HAL TERSEBUT MAKA TERPAKSA KAMI SINGKIRKAN DARI ARENA KOLABORASI CINTA. MAAF, PERJUANGAN ANDA SAMPAI DISINI SAJA, TERUSKAN BERKARYA. TRIMA KASIH.

Di atas itu adalah pengumuman yang keluar pagi ini di wallnya Dang Aji, pemilik perhelatan Audisi naskah Kolaborasi Cinta berpasangan dengan sahabat. Naskahku ternyata tereliminasi. Alhamdulillah. Berarti masih diberi kesempatan untuk memperbaiki dan mengembangkannya sendiri menjadi novel yang utuh sendiri, tidak lagi berkolaborasi dengan UNSA.

Tapi bukan itu yang ingin aku ceritakan disini.
Aku mau menulis tentang kisah yang aku dapat dari tayangan sinopsis Honey And Bee di salah satu notesku.
Ya. Semua bermula dari sinopsis tersebut.


Datang sebuah email dari seseorang yang tidak dapat disebut namanya karena memang sudah sepakat untuk dirahasiakan.
Dia bercerita tentang kegundahan hatinya, dan merasa bahwa dirinyalah karakter HONEY yang aku ceritakan.
Dengan detil dia bercerita panjang tentang betapa pahitnya ketika menjalani kehidupan Long Distance Love... apa itu kesepian.... bagaimana rasanya gigitan sepi... dan, akhirnya hujatan mengapa Tuhan harus menciptakan "rasa kesepian".

(dan sementara dia gegap gempita bercerita, yang aku lakukan hanya meng-cut-nya dengan kalimat "boleh aku tulis secara utuh kisahmu ini dalam novel Honey and Bee-ku kelak?")

Belum selesai berbenah dengan satu kisah ini, datang lagi email dari seseorang yang lain. Dan lagi-lagi, dia meng-klaim bahwa dialah tokoh HONEY yang aku ceritakan. Lalu tanpa diminta dia bercerita tentang perselingkuhan yang dia jalani untuk mengobati rasa sepinya. Semua kelihaiannya untuk bersandiwara di hadapan banyak orang, dan semua sisi kehidupannya yang tidak pernah diungkap sebelumnya pada siapapun.

(dan tebak, apa yang aku balas dalam reply email tersebut? Ya, benar sekali. "BOleh aku tulis kisahmu ini dalam kisah honey and bee-ku? Rasanya ini harus dituntaskan untuk menjadi novel yang utuh, dan aku bukan seorang penghayal yang baik. Aku hanya seorang penulis. Boleh ya?" )

Semua curhat-curhat ini, membuatku berpikir, "Aih, kenapa perselingkuhan sekarang jadi marak terjadi ya?"
Dan belum selesai berpikir, tiba-tiba ada lagi yang mengirim email, dan mengatakan bahwa dialah orang ketiga yang menghampiri HOney and Bee. Orang ketiga yang rela meninggalkan segalanya demi agar bisa menjadi orang kedua.
Ya.
Dia tidak menuntut lebih selain hanya kedudukan untuk jadi orang kedua karena rasa cintanya yang amat besar pada pasangan yang dia masuki rumah tangganya.

Baik. Akhirnya aku berhenti berpikir, dan berhenti mengamati. Mungkin benar, semakin banyak tahu akan semakin menyusahkan.
Hingga datang email lain, yang mengatakan bahwa dia ... uh.. parah deh pokoknya. Ngga bisa diceritain disini.
Lalu email lain lagi.
Lalu email baru lagi.
Lalu curhat lain lagi

AH!!!!
Sekarang aku jadi marah. Amat marah. Kesal.
Aku merasa seperti sedang membuka sebuah pintu yang tertutup dan memergoki pemandangan sepasang manusia yang sedang melakukan adegan mesra disana.
Malu, dan ingin cepat-cepat menutup pintu itu rasanya.
Tapi kaget, karena aku tahu pasti siapa kedua orang yang sedang melakukan adegan tersebut.
Aku kenal mereka.
Aku kagum pada mereka selama ini.
Semua bintang dan piagam masih bertengger di atas pakaian mereka.
AH!!!

Sebenarnya, dimana letak TUHAN dalam hati orang-orang ini?
Apakah sebuah kesetiaan itu sudah tidak ada artinya lagi di jaman sekarang?

-------------------------
Penulis: Ade Anita
Catatan penulis:
1. (Hei... siapa Honey and Bee sebenarnya? Cerita ini aku yang membuatnya bersama dengan Inggar, mengapa ada banyak yang berebut mengklaim sebagai pemeran sih? Tidak ada hadiahnya loh, tapi dosa sudah pasti. *berharap seperti halnya cerita ini tereliminasi, semoga semua kisah perselingkuhan juga tereliminasi dari atas muka bumi... hm...mimpi ya aku?)

2. Mengetahui sebuah kebejatan sedang terjadi itu jauuuuuh lebih perih dan menyakitkan ketimbang mengetahui bahwa naskah kita tereliminasi. Percaya deh ama aku.




Like · Comment · Share · Delete
Eka Putri Hapsari, Lin Wulynne, Nur Azizah and 6 others like this.
Ragil Papa Aira Duh mba AA baru aku mau ngakuin juga, tapi udah penuh ya.. Ya udh ga jadi deh.. Aku jadi pembacanya aja yah, di tunggu novel utuhnya.
12 November at 16:29 via Facebook Mobile · Like
Ade Anita aku serius padahal..:(...
12 November at 16:35 · Like
Akhi Dirman Al-amin Full aku tunggu novelnya mbak...
aku ma eva juga lg rancang bikin novel nih setelah kolaborasi
moga tercapai. amin...
12 November at 16:36 · Unlike · 1 person
Ade Anita sip...
12 November at 16:37 · Like
Qonita Musa wah... baru aku baca.... efek dunia maya?
12 November at 16:42 · Like
Nazla Luthfiah kisah mereka ngga jadi tayang dong di novel mba?
12 November at 16:45 · Like
Evatya Luna Kereeen... Maksudnya idenya, bukan perselingkuhan :)
12 November at 16:46 via Facebook Mobile · Like
Arfianti Dwi Kusuma Hmm...jadi novel yg seperti kisah nyata atau kisah nyata yg spt novel de? He2..yg pasti jd penasaran kyk apa c ceritanya? Ditunggu ya de..
12 November at 17:05 via Facebook Mobile · Like
Ilham Q Moehiddin Jika kisah kisah dalam penceritaan ternyata lebih mendekatkan orang (proximity) dan malah banyak yang kemudian merasa bahwa karakter2 dalam Honey-Bee ternyata menyentuh sisi kedirian mereka...sehingga: aku adalah si Honey itu...atau, akulah...See more
12 November at 17:22 · Like
Fitri Gita Cinta Klo kelakuan tokohnya baik, yg ngaku banyak malah senang ya, mbak... :)

Fighting :)
12 November at 17:26 via Facebook Mobile · Like
Astrid Septyanti Fuyuharuaki menunggu kisah lengkapnya mbak.
penasaran. . .
12 November at 18:36 via Facebook Mobile · Like
Oci Aja penasaraaaan... mau baca dong mbak Ade, Honey bee nya.. siapa tau bs jd inspirasi?
12 November at 20:26 via Facebook Mobile · Like
Cepi Sabre kadang-kadang, menjadi penulis juga harus menanggung resiko itu ya, mba ade. resiko bahwa apa yang kita tulis ternyata menjadi nyata. kadang-kadang, imaji penulis bisa demikian luar biasanya.
12 November at 21:04 · Like
Nur Azizah setiap perselingkuhan, sekecil apapun sll membawa kepedihan. Saat rasa kepercayaan dikhianati, saat masa penungguan ditunggangi. Aku benar2 membenci perkhianatan :(
12 November at 22:16 · Like
Faradina Izdhihary setuju Mbakku. ikut ngeri.
btw, tanpa menggunakan identitas lengkap mereka, bolehkah aku minta barang 2 email yg parah isinya,. Jujur novel keduaku ada bagian perselingkuhannya yang menyebabkannya terhenti berbulan2 bahkan lbh dr setahun. K...See more
12 November at 22:34 · Like
Tyasti Aryandini Merenung..berpikir keras dg tulisan Mbak Ade ini..sungguh takut menghadapi kenyataan yang terkadang kita temui saat ada teman yg bercerita soal ini...smoga jika kelak menjadi novel akan menjadi happy ending spt kisah anak lebah sebatang kar...See more
13 November at 00:12 via Facebook Mobile · Like · 1 person
Inggar Kammi Unj aku bingung mau komen ap, yang pengen aku lakukan mudah2an aku dan istri jauh dari yang namanya selingkuh bun...itu aja dan moga2 kalo jadi novel dapat ending yng inspiratif sehingga membantu orang selingkuh sadar dan gak selingkuh lagi :)
13 November at 05:16 · Like
Ade Anita ‎@mbak Farad: sebenarnya ada beberapa kasus perselingkuhan yang sudah aku bahas di http://www.kafemuslimah.com/. Tapi tentu saja sudah aku edit sana sini demi menjaga kesopanan karena itu merupakan website islami.
Khusus untuk permintaanmu,...See more
13 November at 06:10 · Like
Ade Anita ‎@inggar: aammiin.. semoga dirimu tetap istiqamah ya nak Inggar (aih, kenapa diriku selalu merasa amat tua renta berhadapan dengan dirimu ya? hehehe).
13 November at 06:12 · Like
Inggar Kammi Unj hahaha.... gitu ya? wah yang penting pikiran dan gaulnya kan tetap ama anak bunda...hehe
13 November at 06:13 · Like
Ade Anita ‎@tyasty: nah... aku pernah sampai menangis dan susah hati jika mendengar curhat seperti ini. Suamiku paling tahu kondisi ini. Pernah juga merasa amat sangat takut, karena jadi semakin yakin bahwa kiamat sudah semakin amat dekat. BUkankah tanda2 kiamat itu adalah maksiat semakin meraja lela?
13 November at 06:14 · Like
Ade Anita ‎@nur azizah: iya bener... aku juga benci pengkhianatan. Tapi, sebuah takdir terkadang datang bukan karena sengaja, tapi muncul mungkin karena Allah ingin memperlihatkan kita sesuatu dan ingin kita memperbaikinya atau belajar dari semua kejadian ini.
13 November at 06:16 · Like · 1 person
Ade Anita ‎@cepi: nah.. itu dia. Itu sebabnya aku sebenarnya lebih memilih untuk menulis semua hal yang baik-baik saja, karena berharap semua imajinasi baik itu menjadi kenyataan. Sebuah pemikiran itu bagiku juga sebuah doa.
13 November at 06:17 · Like
Ade Anita ‎@oci, astrid, fifi: hehehe.. masih disusun, doakan semoga lancar.
13 November at 06:18 · Like
Ade Anita ‎@ilham: makasih .. semua komenmu selalu mencerahkan ya pada semua orang (kadang mikir juga, ini jujur atau dalam rangka menyenangkan hati orang lain ya?). Tapi terima kasih untuk pompaan semangatnya.
13 November at 06:20 · Like
Ade Anita ‎@qonita musa: nggak ah. Perselingkuhan terjadi sebelum dunia maya hadir rasanya, hanya saja sekarang kian gila-gilaan karena ada bantuan dunia maya.
13 November at 06:22 · Like
Ade Anita ‎@lulu: hehehe... tunggu saja kehadirannya.
13 November at 06:22 · Like
Ade Anita ‎@evatya luna: bingung nih, mau bilang terima kasih atau apa. Aku nggak suka kasus perselingkuhan, sebenarnya pingin menghindari malah.
13 November at 06:23 · Like
Ade Anita ‎@inggar: iya.. eh.. emangnya kamu kenal sama anakku? (yang sma pastinya ya, nggak mungkin yang TK)
13 November at 06:24 · Like
Afifah Ahmad hiks....iya, sering juga dapet cerita begini..nyesek rasanya sebagai perempuan...

Jadi inget aku pernah nanya gini ma suami, gimana sih perasaan sebagai lelaki yang secara hukum boleh punya istri lebih dari satu? Jangan tanya jawaban suamiku...See more
13 November at 12:55 via Facebook Mobile · Like
Ade Anita ‎@afifah: never dr..I never ask you that question..:))
13 November at 13:22 via Facebook Mobile · Like
Dwi Klik Santosa tulisan yang bagus, mbak.

ya, begitulah ... kalau harus ada seleksi dan menyeleksi .... kita harus terima. padahal kadang ada pertanyaan muncul ... huhhh ... masak tulisan kayak gitu malah yang lolos ...
14 November at 08:19 · Unlike · 1 person
Ade Anita ‎@Dwi kelik: iya... setiap audisi atau lomba, ada penilaian yang bersifat subjektif setelah semua penilaian objektif diterapkan, yaitu menyangkut selera editor dan selera para juri... tapi gpp sih, setidaknya aku belajar banyak.. bahwa di t...See more
14 November at 09:13 · Like
Tyas Amalia Yahya Ngomong2 soal perselingkuhan (berhubung saya bergaul lintas angkatan. hehe), sekarang emang semakin menjadi ya Mbak? serem juga aku dengernya. Memang dunia pernikahan tuh segitunya ya? Berhubung aku belom pernah nikah jadi kadang bertanya2 ...See more
16 November at 22:08 · Unlike · 1 person
Ade Anita iya.. pernah denger... aku juga bingung kenapa sekarang kita makin liberal untuk soal seks. Gaya pacaran makin kacau (dulu, jaman aku kuliah dulu, kalo ada "mobil goyang" pasti jadi aib banget kalo sampe ketahuan.. sekarang, dianggap biasa ...See more
16 November at 22:14 · Like
Ade Anita yang lebih gawat lagi... justru poligami dicela dan dihina habis-habisan sebagai sebuah perilaku tidak manusiawi dan tidak beradap. Dan berselingkuh dipandang lebih mulia.
16 November at 22:15 · Like
Tyas Amalia Yahya Iya Mbak, alhamdulillahnya aku dilahirkan di keluarga yang ngerti soal norma2, nilai, dan juga agama. Jadi sejauh ini masih bisa jaga diri dari hal2 semacam itu. Ya meskipun aku juga masih belom bener banget sih. hehe :p
Btw Selamat Idul Adh...See more
16 November at 22:27 · Unlike · 1 person
Ade Anita iya... alhamdulillah.. kalo nggak, videomu udah bisa aku download di youtube kali..hahahahahahhaha...*kok jadi ngomongin video??
16 November at 22:33 · Like
Ade Anita duh .. kacau nih.. ini kan masih suasana hari raya??
16 November at 22:33 · Like
Tyas Amalia Yahya bener nih kata anaknya Mbak Ade, obrolan kita lama2 suka gak penting. hihihihihi
16 November at 22:38 · Like

Tidak ada komentar